Professional Documents
Culture Documents
Morfologi Bruguiera Cylindrica L Blume y
Morfologi Bruguiera Cylindrica L Blume y
ABSTRACT
Morphology is the result of expression of a genotype that is influenced by environmental
factors. Plant morphological variations may occur due to the different conditions of the region,
these conditions may include differences in geographical location, ecological conditions such as
variations in temperature, humidity, nutrition and others. Has done research on the morphology of
Bruguiera cylindrica (L.) Blume grown in mangrove forest districts North Siberut Mentawai
District. This morphological study aims to determine the morphology B. Cylindrica and compare it
with the data that has been there before. This study was conducted in May-June 2015 in the
mangrove forest District of North Siberut Mentawai District. The research method used in the
study was a survey and a collection directly in the field. Samples contained area of mangrove
forests are taken at random and then proceed to describe the morphology of the species B.
Cylindica structure. Based on the research that has been dilakkan B. cylindrica can diketahuhi there
are some differences in morphological characters on the roots of these species such as shape, color
roots, tree height, color of trunks and branches, filotaksis leaves, leaf color, leaf length, flower
color, fruit color, length and the diameter hipokotil. Then from this study can also be added some
new information that has not been previously reported.
32
Jurnal Sainstek Vol. VII No. 1: 26-32, Juni 2015 ISSN: 2085-8019
32
Jurnal Sainstek Vol. VII No. 1: 26-32, Juni 2015 ISSN: 2085-8019
vertikal pantai berdasarkan perbedaan zonasi kedudukan. Buah meliputi tipe, warna,
dan kondisi daerah mangrove. Pada setiap jalur tnggal/majemuk bergetah/tidak. Bunga
yang ditentukan dimbil sebanyak 3 sampel meliputi letak, macam, tipe bunga,
secara acak. Hal ini bertujuan sebagai kelengkapan bunga.
pembanding karakteristik species B. cylindica. 3. Identifikasi sampel
Sebelum pengambilan sampel dilapangan Kegiatan identifikasi ini dilakukan
dilakukan pengamatan seperti pencatatan seperti, Mencocokan contoh tumbuhan yang
karakter tumbuhan B. cylindica yang meliputi dibawah dari lapangan dengan contoh spesimen
habitat, habitus, dan warna. tumbuhan yang ada diruang koleksi,
Setelah pengamatan dilakukan Mencocokan atau menyamakan tumbuhan yang
dilanjutkan dengan pengoleksian tumbuhan. dibawa dari lapangan dengan gambar tumbuhan
Sampel diambil sebanyak 3 rangkap (kecuali yang telah di publikasi atau diterbitkan.
Akar) diberi label lapangan yang diberi nomor Memperoleh informasi nama tumbuhan yang
koleksi. Setiap koleksi dimasukkan kedalam tepat melalui orang yang berpengalaman dan
lipatan koran, sampel ditumpuk dan diikat telah menguasai identifikasi tumbuhan.
dengan menggunakan tali rafia. Kemudian penentuan karakter morfologi ini menggunakan
disiram dengan menggunakan alkohol 96 % buku: Lawrence (1964) Giesen (2007),
sampai basah lalu disimpan di dalam kantong Yudianto (1992), Tjitrosoepomo (2003), Noor
plastik yang tidak bocor berukuran 50 kg dkk (2006).
setelah itu dilakban dan dilapisi dengan trilplek
Analisis data
berukuran 40 x 30 cm kemudian diikat kuat
Data yang telah didapatkan dari hasil
dengan menggunakan tali rafia. Pengeringan
observasi di lapangan dideskriptif melalui studi
specimen di lakukan dengan cara manual yaitu
kepustakaan dituliskan dalam bentuk tabel
dengan panas sinar matahari.
dimana pada tabel ini akan dicantumkan
Di laboratorium
karakter morfologi tumbuhan B. cylindica yang
1. Pembuatan herbarium
meliputi akar ,batang, daun, buah dan bunga
Sampel yang telah benar-benar kering
yang telah ditentukan. Kemudian hasildeskripsi
dijahitkan di atas kertas mounting dengan
variasi morfologi B. cylindica yang didapat dari
ukuran 30 x 40 cm, kemudian diberi label
penelitaian dibandingkan dengan informasi
herbarium setelah itu herbarium tersebut
yang telah ada sebelumnya
difotocopy dan digambarkan pada kertas
kalkir.
HASIL DAN PEMBAHASAN
2. Penentuan dan Pengukuran Karakter
Morfologi
Hasil pengamatan dituliskan di Tabel 1.
Untuk mengetahui karakter morfologi
B. cylindria (L.) Blume memiliki tipe akar lutut
suatu tumbuhan dilakukan pengamatan dan
yang melebar dibagian pangkal batang dengan
pengukuran terhadap karakter morfologi
warna akar coklat tua, kecoklatan berbintik
tumbuhan yang meliputi, akar, batang, daun,
kuning; warna batang utama putih keabu-abuan;
buah dan bunga. Pengamatan dan
warna cabang tua kecoklatan; percabangan
pengukuran pada akar meliputi: bentuk,
monopodial; tinggi 13,5-17,0 m; diameter 4,20-
tinggi, diameter, permukaan dan warna.
13,37cm; bentuk umum daun elips bulat telur;
Batang meliputi: warna (batang utama,
ukuran daun tua 5 - 9 x 3,3 - 4,3 cm; ukuran
cabang tua,cabang muda) begetah/tidak,
daun muda6,1- 7,2 x 2,3- 4,4 cm; panjang
warna getah, arah tumbuh, arsitektur, tipe
tangkai tua 1,7-3,6 cm; panjang tangkai
permukaan, percabangan, tinggi, diameter
muda1,7- 2,1 cm; bunga mengelompok 2-3
dan karakter lain. Daun meliputi: warna
kelompok bunga; jumlah sepal 8 warna hijau
daun mudah, pucuk, dan tua (warna tangkai,
kekuningan; jumlah petal 8 dengan warna
tepi, pangkal ujung) filotaksis, kelengkapan,
kuning pucat putih; buah berbentuk tabung
bentuk umum, pangkal, tepi dan ujung daun,
melingkar warna kecoklatan; warna hipokotil
pertulangan daun, permukaan atas bawah
hijau muda keunguan dengan panjang 3-7,5 cm
lebar dan panjang daun, bergetah/tidak,
diameter 05- 0,8 mm. Menurut Gissen (2007),
bentuk, panjang, permukaan atas bawah dan
Sudarmiji (2004), dan Sutarno (2002), species
32
Jurnal Sainstek Vol. VII No. 1: 26-32, Juni 2015 ISSN: 2085-8019
tumbuhan ini memiliki ketinggian pohon 4-23 memiliki perbedaan karakter morfologi.
m dengan warna batang abu-abu, daun Adanya perbedaan karakter morfologi ini
berbentuk elips bulat panjang dengan ukuran menurut Noor dkk (2006), Onrizal (2012),
panjang 8-10 x 2-8 cm. Hipokotil berwarna mengatakan bahwa species tumbuhan ini
hijau keunguan berbentuk silindris memanjang pertumbuhannya lambat dan sangat bergantung
dengan ukuran panjang 8-15 cm, berdiameter 5- kepada akar napas untuk memperoleh pasokan
10 mm. Species tumbuhan ini ditemukan pada oksigen yang cukup, oleh sebab itu sangat
daerah dengan kondisi tanah berpasir responsip terhadap pergenagan pasang yang
bercampur tanah liat dan sedikit berlumpur. berkepanjangan. Jenis tumbuhan ini memiliki
Kemampuan tumbuhnya pada kondisi tanah hipokotil yang ringan dan mengapung sehingga
berpasir dan tanah liat membuat jenis pohon ini penyebarannya dapat dibantu oleh arus air.
Tabel 1 Karakter Morfologi B. cylindica di Hutan Mangrove Kecamatan Siberut Utara Kabupaten
Kepulauan Mentawaidan Perbandingan Data dengan Informasi Sebelum Penelitian
32
Jurnal Sainstek Vol. VII No. 1: 26-32, Juni 2015 ISSN: 2085-8019
32
Jurnal Sainstek Vol. VII No. 1: 26-32, Juni 2015 ISSN: 2085-8019
32
Jurnal Sainstek Vol. VII No. 1: 26-32, Juni 2015 ISSN: 2085-8019
Kordi, K., M. Ghufran.2012. Ekosistem Rosadi, A., Sahad, M., Budi, I. 2013.
Mangrove Potensi, Fungsi dan Karakterisasi Dan Kekerabatan
Pengelolaannya. Jakarta: Rineka Cipta. Tumbuhan Mangrove Rhizophoraceae
Lawrence, G. H. M. 1968. Taxonomy of Berdasarkan Morfologi, Anatomi Dan
Vascular Plants. The Mc millan Struktur Luar Serbuk Sari.Jurusan
Company, New York Biologi FMIPA UNPAD: PTNBR -
Melana, D.M., J. Atchue III, C.E. Yao, R. BATAN Bandung Sumedang.
Edwards, E.E. Melana and H.I. Gonzales. Sutarno. A, D. Setyawan. A. Susilowati. 2002.
2000. Mangrove Management Biodiversitas Genetik, Species, Dan
Handbook. Department of Environment Ekosistem Mangrove Di Jawa. Surakarta:
and Natural Resources, Manila, Jurusan Biologi Fakultas Matematika
Philippines through the Coastal Resource Dan Ilmu Penegetahuan Alam
Management Project, Cebu City, Universitas Sebelas Maret.
Philippines. Sudarmadji. 2004. Deskripsi Jenis-jenis
Mina, M. 2008. Fied guide to maldivian Anggota Suku Rhizophoraceae di Hutan
mangroves. LIVE and LEARN Tjitrosoepomo, G. 2003. Morfologi Tumbuhan.
environmental education. UNICEF. Yokyakarta: Gadjah Mada Universisy
Noor Y. R, M. Khazali, dan I. N. N. Press.
Suryadiputra. 2006. Panduan Mangrove Taman Nasional Baluran Jawa
Pengenalan Mangrove Di Indonesia. Timur. Journal Biodiversitas.Jurusan
Institut Pertanian Bogor. Biologi FMIPA Universitas Jember.
Nontji, Anugerah.1993. Laut Nusantara. Suryono, A. 2013. Sukses Usaha Pembibitan
Jakarta: Djambatan. Mangrove Sang Penyelamat Pulau.
Nybakken, W.James. 1988. Biologi Laut Suatu Banguntapan, Bantul, Yokyakarta:
Pendekatan Ekologis. Jakarta: PT Pustaka Baru Press.
Gramedia. Yudianto, A. Suroso. 1989. Mengerti Morfologi
Onrizal. 2008. Panduan Pengenalan Dan Tumbuhan (Apa Dan Mengapa).
Analisis Vegetasi Hutan Mangrove. Bandung: TARSITO.
Departemen Kehutanan, Fakultas Yuliana dan Asryanan. 2012. Produktivitas
Pertanian: Universitas Sumatera Utara. Perairan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Onrizal. 2012. Pengenalan Jenis Mangrove.
Medan: the mangrove reasearh institute.
32