Professional Documents
Culture Documents
Kasus Uji Emisi Volkswagen
Kasus Uji Emisi Volkswagen
I. Tentang Volkswagen
yang berpusat di Wolfsburg, Lower Saxony, Jerman. Perusahaan ini didirikan oleh Deutsche
Arbeitsfront atau Serikat Buruh Jerman pada tahun 1937. Dalam Bahasa Jerman, Volkswagen
berarti ‘mobil rakyat’. Beberapa jenis mobil yang juga dibawahi oleh Group Volkswagen antara
lain, Audi, Bentley Motors, Bugatti Automobiles, Automobile Lamborghini, SEAT, Skoda Auto
Gambar 1: VW Beetle
Mobil pertama yang diproduksi Volkswagen Group adalah Beetle seperti pada gambar 1
diatas. Perusahaan ini berkembang pesat pada tahun 1950-an dan 1960-an, dan mengakuisisi Auto
Union tahun 1965, yang kemudian meluncurkan kembali Audi. Volkswagen meluncurkan
merk non-Jerman pertama di perusahaan, kemudian Škoda tahun 1994, Bentley, Lamborghini dan
Bugatti tahun 1998, Scania tahun 2008, serta Ducati, MAN dan Porsche in 2012. Anak perusahaan
mereka di Tiongkok tumbuh pesat dan pada dekade terakhir Tiongkok menjadi pasar terbesar.
Frankfurt dan termasuk dalam indeks DAX, juga terdaftar di Bursa Saham London, Bursa Saham
Luksemburg, Bursa Saham New York dan Bursa Saham SIX Swiss. Hingga September 2012,
pemerintah Lower Saxony memegang 12.7% saham perusahaan ini sehingga mereka memiliki
Pada tahun 1990, setelah membeli seluruh ekuitas, Volkswagen AG mengambil alih
kepemilikan penuh SEAT, menjadikannya anak perusahaan yang sepenuh mereka dimiliki, dan
pada 28 Maret 1991 VW melakukan langkah lain memperluas kegiatan melalui penandatanganan
kemitraan usaha patungan kesepakatan dengan Škoda automobilová dari Cekoslowakia, dengan
akusisi 30% saham di produsen mobil tersebut, kemudian pada tanggal 19 Desember 1994 menjadi
60,3% dan menjadi 70% pada 11 Desember 1995. Dan pada tanggal 30 Mei 2000, Škoda Auto
Dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2007, divisi otomotif Volkswagen Group
direstrukturisasi menjadi dua Grup Merek utama dengan profil berbeda. Yang pertama adalah Audi
Brand Group yang berfokus pada kendaraan sporti. Group ini terdiri dari Audi, SEAT dan
Lamborghini. Sedangkan Group kedua dari Volkswagen Brand Group berfokus pada nilai klasik
Dari mulai berdirinya yaitu tahun 1937 silam, hingga kini Volkswagen group telah berganti
sepuluh kali Pemimpin. Dari mulai 1 Januari 2007 hingga 2015, Volkswagen Group dipimpin oleh
Martin Winterkorn.
Winterkorn mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Chief Executive Officer dari perusahaan
Kasus ini diawali saat tahun 2015 lalu, Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat
(Environmental Protection Agency/EPA) melakukan pengujian emisi pada mobil bermesin diesel.
Dari hasil pengujian tersebut Environmental Protection Agency/EPA menemukan bahwa mesin
diesel katup 16 dengan kode EA 189 yang digunakan pada produk kendaraan milik Volkswagen
Group yaitu Volkswagen, Audi, Seat, dan Skoda dapat menghasilkan konsumsi emisi CO2 yang
rendah. Batas NOx dikurangi dari 1.0 g/mi to .07 g/mi. Padahal dalam kenyataannya, mesin
tersebut dapat mengonsumsi penggunaan emisi CO2 yang lebih besar. Seperti diketahui, tes emisi
Amerika selalu menuntut standar tingkat oksida yang lebih rendah dari nitrogen (NOx). Pada
sebuah tes mobil diesel, mesin hanya diperbolehkan mengkonsumsi 0,25 gram per kilometer NOx.
Protection Agency/EPA) menemukan alat yang mampu mengurangi emisi karbon pada mobil
produksi Volkswagen saat diuji. EPA mengatakan bahwa terdapat perangkat lunak khusus yang
dipasang di mobil Volkswagen untuk memanipulasi hasil uji emisi. Menurut EPA, terdapat
perangkat lunak khusus yang dipasang pada mobil Volkswagen dan mobil diesel Audi diproduksi
antara 2009 dan 2015. Hal tersebut juga diungkapkan oleh California Air Resources Board
(CARB). Berikut daftar mobil 4 silinder diesel VW Group yang menggunakan software untuk
yang dilakukan Volkswagen. Departemen Kehakiman pun melakukan penyelidikan pidana terkait
kasus tersebut. Selain Amerika, kasus ini juga memaksa Pemerintah Australia, Eropa, Korea
Selatan untuk melakukan penyelidikan. polisi Jerman mendatangi kantor VW dan beberapa tempat
lainnya sebagai upaya penyelidikan skandal penipuan pengujian emisi yang dilakukan oleh
Volkswagen Group.
akhirnya mengeluarkan ancaman kepada Volkswagen group bahwa EPA tidak mengeluarkan
sertifikat untuk mobil diesel Volkswagen di tahun 2016. Akhirnya pada tanggal 20 September
2015 Volkswagen mengakui adanya kecurangan yang mereka lakukan dengan memasang
perangkat lunak khusus yang dapat mengecoh hasil uji emisi mesin diesel mereka menjadi lebih
rendah dari sesungguhnya. Volkswagen juga mengungkapkan software ini telah dipasang di 11
juta unit mobil milik Volkswagen Group yang dipasarkan di seluruh dunia. Menurutnya, kejadian
ini bukanlah hasil dari satu kesalahan, tetapi merupakan serangkaian kesalahan yang bermula sejak
tahun 2005.
Dewan Penasihat Volkswagen, Hans Dieter Poetsch mengatakan bahwa kejadian ini
rangkaian kesalahan itu terjadi hingga pada 2005, tatkala Volkswagen meluncurkan kampanye
baru besar-besaran untuk memasarkan mobil-mobil bermesin diesel di Amerika Serikat (AS).
Sebelum skandal ini terbongkar, Volswagen adalah teladan industri Jerman. Dengan terungkapnya
kasus tersebut membuat Volkswagen terjerembab dalam krisis terburuk. Selain dampak keauangan
dan rusaknya reputasi, dampak yang paling parah adalah hilangnya kepercayaan konsumen dan
menyatakan bahwa Volkswagen menghadapi hukuman perdata dari $ 37.500 (33.100 €) untuk
setiap kendaraan tidak sesuai dengan aturan. Jika dihitung bahwa mobil model-model itu yang
terjual sejak 2008 mencapai sedikitnya 482.000 unit, maka denda yang harus dibayar bisa
mencapai $18miliar (Rp250 triliun). Jumlah ini denda yang sangat besar, bahkan bagi perusahaan
raksasa yang baru saja menyalip Toyota sebagai perusahaan otomotif dengan produksi terlaris
turunnya harga saham Volkswagen hingga 20% dalam perdagangan pagi di bursa Frankfurt.
Volkswagen juga berkewajiban untuk menarik kembali sekitar 8.5 juta mobil yang telah dipasangi
Pada tanggal 13 Oktober 2015, Volkswagen menyatakan akan mengurangi investasi tahunan untuk
merek utama Volkswagen senilai 1 miliar euro. Keputusan itu muncul sebagai perusahaan
Keadaan ini menjadi lebih parah bagi Volkswagen dengan adanya gelombang tuntutan dari
yang siap menuntut Volkswagen atas kebohongan dan kecurangan yang telah dilakukan. Hal
serupa juga dilakukan di wilayah Asia yaitu melalui Kementerian Lingkungan Hidup Korea
Selatan yang melakukan penyelidikan ke semua mobil impor Volkswagen yamg masuk ke
dengan mesin diesel EA189 1.6 atau 2.0 liter di Australia. Dan Volkswagen juga akan menarik
kembali sekitar 40.000 kendaraan yang telah terjual dan beroperasi di Australia yang diklaim
Skandal kecurangan Volkswagen dalam uji emisi mobil di Amerika memberi dampak
buruk pada Qatar. Negara kaya minyak tersebut mengalami kerugian hampir USD 5 miliar atau
setara dengan Rp 73,2 triliun. Qatar harus rela menelan kerugian karena memegang 17 persen
saham perusahaan. Sedangkan, saham produsen otomotif asal Jerman itu sendiri anjlok hampir 20
persen akibat kasus yang sedang dihadapi. Dilansir dari CNN, Qatar menempatkan dana yang
cukup besar di Volkswagen. Penempatan dana di VW bagian investasi Qatar yang mencapai USD
256 miliar.
IV. Pihak yang Bertanggung Jawab
1. Martin Winterkorn
Salah satu pihak yang dapat dikatakan paling bertanggung jawab atas kasus kecurangan uji
emisi yang dilakukan oleh Volkswagen ini adalah Chief Executif Officer (CEO) Volkswagen yang
menjabat saat ini yaitu Martin Winterkorn. Awalnya Winterkorn mengaku tidak tahu mengenai
kecurangan,yang dilakukan perusahaan yang dipimpinnya dan dia meminta maaf dua kali atas
kejadian ini. Namun demikian, perusahaan harus membayar USD 7,3 miliar untuk membersihkan
skandal ini. Namun Akhirnya pada 23 September 2015, Martin Winterkorn menyatakan
pengunduran dirinya dari jabatannya sebagai CEO Volkswagen. Winterkorn menjabat sebagai
CEO VW selama delapan tahun. “Sebagai CEO, saya menerima tanggung jawab atas
penyimpangan yang telah ditemukan di mesin diesel kami, dan karena itu saya telah meminta
Dewan Pengawas untuk mengakhiri fungsi saya sebagai CEO Volkswagen Group. Saya
melakukan ini untuk kepentingan perusahaan meskipun saya tidak mengetahui adanya kesalahan
selama saya bekerja di Volkswagen”, kata Winterkorn. Meski sudah mundur, bukan berarti
Winterkorn aman dari jeratan hukum. Bila terbukti bersalah, ia tetap akan dihukum sesuai prosedur
yang berlaku.
2. James Robert Liang
Volkswagen untuk mengakali uji emisi, akhirnya berhasil mengungkap dengan resmi satu
pelakunya. Di hadapan Pengadilan Federal, di Detroit, Amerika Serikat, James Robert Liang,
insinyur Volkswagen yang berasal dari Jerman mengaku bersalah. Dalam kasus Dieselgate, James
Robert Liang, pria berumur 62 tahun yang sudah bekerja lebih dari 30 tahun di Volkswagen
mengaku bersalah dan menghadapi dakwaan hukuman 5 tahun kurungan di Penjara Federal. James
menjadi orang pertama dari seluruh organisasi Volkswagen yang menghadapi tuntutan kriminal
dalam Dieselgate.
Liang mengaku bersalah dan siap bekerjasama untuk mengungkap kasus ini dalam
investigasi. Atas kerjasamanya tersebut, ia hanya diharuskan membayar US$ 250 ribu atau sekitar
Rp 3,2 milliar. “Volkswagen terus bekerjasama dengan Department of Justice Amerika Serikat.
Kami tak dapat berkomentar akan dakwaan ini,” ujar Juru Bicara Volkswagen, jeannine Ginivan.
Berdasarkan dokumen yang diungkap di pengadilan, Liang, yang merupakan warga negara
Jerman, membantu mengembangkan ‘teknologi mesin diesel rendah emisi’ untuk VW saat bekerja
di Jerman. Dia dan rekan-rekannya menyadari bahwa mereka tidak dapat membuat mesin yang
bisa menembus standar emisi Amerika Serikat. Karena itulah mereka merancang dan
Tahun 2008, Liang pindah ke Amerika Serikat untuk membantu VW dalam mendapatkan
persetujuan dari pemerintah setempat terkait regulasi mesin diesel. Diapun menghadiri pertemuan-
pertemuan dengan pihak terkait regulasi lingkungan dan menjawab pertanyaan mengenai hasil
pengujian emisi di mesinnya. Namun, walaupun ia mengetahui mesinnya tidak bisa lolos uji emisi,
ia tetap melakukan kebohongan ini. Karenanya, meski telah menjalani dakwaan hukuman penjara,
James Liang juga ditunggu oleh hukuman deportasi setelah masa kurungannya selesai. Meski
James Liang telah mengaku, secara perusahaan, Volkswagen tetap akan menghadapi tuntutan dari
pemerintah Amerika Serikat. Tuntutan yang dikeluarkan Jaksa Agung New York dan
inipun akan melibatkan lebih banyak lagi terdakwa seperti Liang, termasuk di jajaran pimpinan.
Sayangnya, pihak Volkswagen berdalih bahwa para pimpinan mereka tidak terlibat
lantaran tak mengetahui sama sekali mengenai kasus ini. Menurut mereka, hal ini hanya dilakukan
3. Pelaku Lainnya
ini memiliki sekitar 600.000 pekerja di seluruh dunia. Jaksa Federal Amerika Serikat (AS)
mendakwa enam pejabak Volkswagen, atas skandal manipulasi hasil emisi. Keenam pejabat
tersebut adalah Heinz-Jakob Neusser (56), Jens Hadler (50), Richard Dorenkamp (68), Bernd
Gottweis (69), Oliver Schmidt (48), dan Jürgen Peter (59). Mereka semua yang didakwa sebagai
tersangka kasus uji emisi ini dinyatakan berkewarganegaraan Jerman. Keenam orang ini punya
hubungan dengan pengembangan mesin dan jaminan mutu, baik di AS atau di Jerman. Merekalah
yang mengarahkan pekerja biasa untuk mengembangkan dan menginstalasi perangkat penipu
untuk memanipulasi hasil tes emisi. Loretta Lynch, Jaksa Agung, mengatakan eksekutif lain masih
diselidiki keterlibatannya. Orang-orang ini juga mungkin akan dihukum. Juru bicara VW menolak
berkomentar atas kasus ini. Ia mengatakan status kerja keenam orang ini belum diputuskan, dan
internal perusahaan tidak membahas soal investigasi yang sedang berlangsung atau hal-hal lain
Kecurangan Pengujian emisi yang dilakukan Volkswagen telah menjadi boomerang bagi
perusahaan otomotif ternama tersebut. Alih-alih agar mendapat keuntungan yang besar, peristiwa
ini justru mengakibatkan Volkswagen Group harus menanggung banyak kerugian, baik finansial,
pidana, dan yang paling terpenting adalah kepercayaan serta loyalitas konsumen. Skandal
kecurangan dengan memasang suatu software khusus yang dapat mengecoh hasil uji emisi ini
merupakan salah satu pelanggaran etika profesi dan tata kelola korporat. Sesuai dengan
pengertiannya, etika profesi adalah sarana untuk praktisi profesi mengendalikam diri (internal
Etika profesi juga bertujuan untuk menjaga praktisi profesi agar selalu ingat akan
kepentingan public dan selalu ingat dengan sifat altruisme yang melekat pada setiap profesi bukan
karena tuntutan hokum atau takut kehilangan reputasi nama baik. Volkswagen dengan caranya ini
secara nyata telah menyalahi pengertian tersebut. Maka sangat wajar sekali apabila Volkswagen
harus bertanggung jawab atas perbuatannya. Pelanggaran etika ini termasuk kedalam kecurangan
(fraud) karena melanggar hukum yang berlaku. Fraud dapat terjadi karena adanya Fraud Triangle
Dari gambar diatas dijelaskan bahwa penyebab terjadi fraud dapat dipicu dari kesempatan
keserakahan, ketakutan, kesempatan, dan konsekuensi. Dalam hal ini, Volkswagen melakukan
kecurangan ini karena menginginkan keuntungan untuk perusahaannya dengan melakukan suatu
tindakan yang sudah jelas tidak benar dan melawan hukum. Volkswagen tentu sudah sangat
mengerti bahwa persyaratan mobil yang dapat dijual harus lulus uji emisi agar tidak
Saran saya untuk kasus ini, keputusan Volkswagen untuk mengaku telah berbuat curang
dan mundurnya CEO VW sudah tepat. Dengan mengaku maka kecurangan dapat dihentikan dan
proses tanggung jawab dapat dilakukan, baik dengan denda, penarikan mobil yang telah beredar,
dan penangkapan dalang di balik kasus ini. Tanggung jawab lain yang sangat penting adalah
mengembalikan kepercayaan konsumen. CEO Volkswagen yang baru Mathias Muller, wajib
membuat kebijakan dan rombakan baru untuk mengembalikan pangsa pasar perusahaannya.
Restrukturisasi organisasi Volkswagen juga diperlukan untuk membuktikan kepada masyarakat
bahwa VW telah kembali dengan formasi yang baru dan meyakinkan masyarakat bahwa
kecurangan tersebut tidak akan terjadi lagi. Tanggung jawab dengan menarik kembali mobil yang
terbukti dipasang software khusus tersebut juga harus ditempuh dan harus diganti dengan
kendaraan baru yang sudah lulus uji emisi. Semakin cepat Volkswagen melakukan
tanggungjawabnya, maka akan semakin cepat pangsa pasar Volkswagen kembali seperti semula.
MAKALAH INDIVIDU
Disusun Oleh :
Universitas Indonesia
2017
Referensi
http://id.wikipedia.org/wiki/KasusUjiEmisiVolkswagen
https://www.kompasiana.com/
www.vw.com
https://www.merdeka.com/uang/skandal-emisi-gas-buang-terkuak-ceo-volkswagen-
mengundurkan-diri.html
http://kabar24.bisnis.com/read/20160101/19/506331/skandal-uji-emisi-vw-pasar-mobil-
diesel-global-terancam