Professional Documents
Culture Documents
Lampiran BUDIDAYA
Lampiran BUDIDAYA
Lampiran BUDIDAYA
Teknik persemaian
Persemaian untuk benih- benih yang berbiji besar dapat dilakukan dengan menanam
langsung, akan tetapi untuk benih yang kecil dapat dibantu dengan mencampur terlebih dahulu
dengan pasir dan meletakkannya pada kertas lalu ditaburkan pada jalur yang sudah ditentukan
dalam bak kecambah.
Gambar 5.11 Bak persemaian yang telah diisi dengan tanah
Gambar 5.13 Persemaian pada bak kecambah untuk benih berukuran kecil
Pindah tanam
Pindah tanaman dilakukan yang disesuaikan dengan umur masing-masing jenis
tanaman, beberapa jenis tanaman ada yang cepat akan tetapi ada juga yang lambat. Kriteria
tanaman dapat dilakukan pindah tanaman jika tanaman muda tersebut telah memiliki dua daun
yang telah membuka sempurna sempurna.
Gambar 5.14 Tanaman yang siap di lakukan pindah tanam
Jika tanaman berasal dari pembibitan maka tanaman muda dapat dicongkel dengan
menggunakan alat secara hati-hati, kemudian memisahkannya satu per satu lalu ditanam,
seperti Gambar di bawah ini
Alternatif lainnya adalah dengan mencabut bibit, pegang tangkai daun dengan
batangnya sekaligus dan tarik hati-hati ke atas, seperti Gambar berikut.
5. Perbanyakan vegetatif
Perbanyakan cara ini adalah perbanyakan yang menggunakan bahan tanaman selain
biji. Perbanyakan secara vegetatif ini adalah cara perbanyakan tanaman yang terjadi tanpa
melalui perkawinan. Perbanyakan ini hanya melibatkan satu induk saja, calon individu baru
(keturunan) berasal dari bagian tubuh induknya.
Karena hanya melibatkan satu induk, maka makhluk hidup baru memiliki sifat biologis
yang sama dengan induknya. Jaringan vegetatif yang digunakan dapat berupa batang, akar,
ataupun daun. Perbanyakan vegetatif dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu vegetatif
alami dan buatan. Pada perkembangbiakan vegetatif alami makhluk hidup baru terbentuk tanpa
bantuan manusia, sedangkan vegetatif buatan tanaman baru terbentuk dengan bantuan manusia.
Saat ini dikenal perbanyakan vegetatif yang menggunakan teknik kultur jaringan.
Perbanyakan dengan metode ini menghasilkan calon invidu baru yang lebih banyak
dibandingkan dengan perbanyakan vegetatif dengan metode lainnya. Karena metode ini dapat
memperbanyak satu sel menjadi beratus-ratus individu baru. Beberapa keuntungan dan
kerugian menggunakan perbanyakan vegetatif, yaitu:
Tanaman yang dihasilkan memiliki sifat yang sama dengan induknya
Lebih cepat menghasilkan
Sangat membantu bagi tanaman yang tidak menghasilkan biji
Terhindar dari serangan penyakit benih
Harga jual lebih tinggi
Tidak terjadi alterasi dari sifat induknya
a. Vegetatif alami
Beberapa cara perbanyakan vegetatif alami adalah sebagai berikut:
Membelah diri, yaitu perbanyakan diri dengan cara membelah diri. Perbanyakan ini terjadi
pada tumbuhan tingkat rendah, misalnya ganggang hijau.
Spora, tumbuhan yang berkembang biak dengan cara ini antara lain adalah Paku (misalnya
suplir), jamur dan ganggang.
Akar tinggalatau rizoma, merupakan batang yang tertanam dan tumbuh di dalam tanah.
Batang tersebut tumbuh mendatar dan tampak seperti akar. Jika ujung rizoma tumbuh
menjadi tumbuhan baru maka tumbuhan tersebut tetap bergabung dengan tumbuhan induk
dan membentuk rumpun, contohnya jahe.
Umbi lapis, perbanyakan cara ini contohnya terjadi pada bawang merah. Umbi bawang
merah ini berlapis-lapis dan ditengahnya tumbuh tunas. Umbi lapis baru yang berasal dari
tunas ketiak terluar tumbuh membentuk tunas yang disebut siung.
Umbi batang, perbanyakan tanaman dengan cara ini contohnya terjadi pada tanaman
kentang dan ubu jalar. Umbi pada kentang ini sesungguhnya adalah batang yang tumbuh
ke dalam tanah. Ujung batang itu menggembung membentuk umbi untuk menyimpan
cadangan makanan. Pada satu lekukan di permukaan batang yang menggembung (umbi)
tersebut terdapat tunas yang disebut mata tunas.
Umbi akar, perbanyakan cara ini terjadi pada wortel. Akar berubah fungsi untuk
menyimpan cadangan makanan sehingga disebut umbi akar. Jika umbi akar ditanam maka
akan tumbuh tunas-tunas baru dari bagian yang merupakan sisa batang.
Geragih, batang yang tumbuh menjalar diatas atau dibawah permukaan tanah disebut
geragih. tunas pada buku-buku batang dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru. Ujung
geragih yang menyentuh tanah akan membelok keatas . Pada bagaian bawah geragih
muncul akar serabut.
Tunas, contoh tanaman hortikultura yang berkembang biak dengan tunas adalah pisang.
Disekitar pohon pisang yang sudah besar tumbuh tunas baru. Tunas tunas ini tumbuh
berdekatan dengan pohon induk dan membentuk rumpun.
Gambar 5.20 Perbanyakan dengan tunas
Setek batang, potongan batang tumbuhan yang hendak di setek harus mempunyai sebuah
mata sebagai bakal tunas. Potongan batang ini umumnya merupakan batang yang sudah
cukup tua. Penanaman batang potongan batang ini dilakukan pada tanahyang subur dan
gembur
Gambar 5.22 Perbanyakan dengan setek batang
Setek daun, perkembangbiakan dengan setek daun umumnya diterapkan pada tanaman
hias misalnya begunia. Daun yang disetek ini harus cukup tua, dan tanah yang digunakn
sebagai media tumbuh harus gembur dan lembab. Perkembangbiakan dengan setek daun
ini dilakukan dengan meletakkan daun yang sudah dipilih tadi diatas permukaan tanah.
Beberapa hari kemudian tumbuh tunas baru yang kemudian dapat dipindahkan ketempat
lain. Beberapa contoh setek daun terlihat pada Gambar berikut.
Tempel (okulasi), cara perbanyakkan ini dilakukan dengan menempelkan tunas dari satu
tumbuhan ke batang tumbuhan lain. Setiap tumbuhan itu mempunyai sifat yang berbeda.
Batang dan tunas yang diokulasi berasal dari dua tumbuhan. Batang yang ditempel
merupakan tumbuhan yang mempunyai akar dan batang yang kuat.