Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru merupakan kunci keberhasilan dalam tercapainya tujuan


pembelajaran. Keberadaan guru sangat penting dalam menujang kegiatan
pembelajaran, bahkan bisa dikatakan bahwa keberhasilan atau kegagalan dalam
pembelajaran akan sangat tergantung pada sejauh mana guru dapat menjalankan
perannya dengan baik. Jika guru kurang terampil, kreatif dan berkompeten dalam
mengajar, kegiatan pembelajaran tidak akan berjalan optimal.

Guru adalah pendidik profesional yang mempunyai tugas, fungsi, dan


peran penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Guru profesional mampu
berpartisipasi dalam pembangunan nasional untuk mewujudkan insan Indonesia
yang bertakwa kepada Tuhan YME, unggul dalam IPTEK, memiliki jiwa estetis,
etis, berbudi pekerti luhur, dan berkepribadian.

Sayangnya, kenyataan yang kita temui saat ini belum sesuai dengan apa
yang diharapkan. Buktinya masih ada banyak guru yang kurang kompeten dan
profesional dalam menjalankan perannya sebagai tenaga pendidik yang bertugas
mengawal para peserta didiknya agar menjadi generasi bangsa yang cerdas dan
berkarakter kuat.

Padahal seperti yang telah kita ketahui bahwa masa depan masyarakat,
bangsa dan negara, sebagian besar ditentukan oleh guru. Karena itu, profesi guru
perlu dikembangkan secara terus menerus dan proporsional menurut jabatan
fungsional guru. Agar fungsi dan tugas yang melekat pada jabatan fungsional guru
dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku, maka diperlukan penilaian
kinerja guru (PK Guru) yang menjamin terjadinya proses pembelajaran yang
berkualitas di semua jenjang pendidikan.
Pelaksanaan PK Guru dimaksudkan untuk mewujudkan guru yang
profesional, karena harkat dan martabat suatu profesi ditentukan oleh kualitas
layanan profesi guru. Untuk memberi pengakuan bahwa setiap guru adalah
seorang profesional di bidangnya dan sebagai penghargaan atas prestasi kerjanya,
maka PK Guru harus dilakukan terhadap guru di semua satuan pendidikan formal
yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Guru
yang dimaksud tidak terbatas pada guru yang bekerja di satuan pendidikan di
bawah kewenangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tetapi juga
mencakup guru yang bekerja di satuan pendidikan di lingkungan Kementerian
Agama. Hasil PK Guru dapat dimanfaatkan untuk menyusun profil kinerja guru
sebagai masukan dalam penyusunan program PKB. Hasil PK Guru juga
merupakan dasar penetapan perolehan angka kredit guru dalam rangka
pengembangan karir guru sebagaimana diamanatkan dalam Permenneg PAN dan
RB Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya. Jika semua ini dapat dilaksanakan dengan baik dan obyektif, maka
cita‐cita pemerintah untuk menghasilkan ”insan yang cerdas komprehensif dan
berdaya saing tinggi” lebih cepat direalisasikan.
Berlatar belakang dari rendahnya kompetensi dan keterampilan guru yang
rendah, maka diadakanlah suatu kegiatan yang disebut penilaian kinerja guru
(PKG) yang merupakan suatu proses penilaian kinerja guru dalam melaksanakan
tugasnya sebagai seorang tenaga pendidik.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa pengertian penilaian kinerja guru?
2. Bagaiman persyaratan penilaian kinerja guru?
3. Bagaimana prinsip-prinsip pelaksanaan penilaian kinerja guru?
4. Bagaimana aspek-aspek yang dinilai dalam penilaian kinerja guru?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penyusunan makalah
ini adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan pengertian penilaian kinerja guru.
2. Menjalaskan persyaratan penilaian kinerja guru.
3. Menjelaskan prinsip-prinsip pelaksanaan penilaian kinerja guru.
4. Menjelaskan aspek-aspek yang dinilai dalam penilaian kinerja guru.

D. Manfaat
Adapun manfaat dari ditulisnya makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mampu meningkatkan pemahaman guru mengenai tugas-tugasnya.
2. Mampu meningkatkan pemahaman guru mengenai penilaian kinerja guru
(PKG).
3. Mampu menjadikan guru menjadi lebih berkompeten dan bertanggung
jawab dalam melaksanakan tugasnya sebagai tenaga pendidik.

BAB II
ISI

A. Pengertian Penilaian Kinerja Guru


Menurut Ilyas (1999: 112), kinerja adalah penampilan hasil karya personel
baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi dan merupakan penampilan
individu maupun kelompok kerja personel. Deskripsi dari kinerja menyangkut 3
komponen penting yaitu: (1) Tujuan: Penentuan tujuan dari setiap unit organisasi
merupakan strategi yang digunakan untuk meningkatkan kerja; (2) Ukuran:
Dibutuhkan ukuran apakah seorang personel telah mencapai yang diharapkan, untuk
itu kuantitatif dan kualitatif standar kinerja untuk setiap tugas dan jabatan personel
memegang peranan penting; (3) Penilaian: Penilaian kinerja secara reguler yang
dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan kinerja setiap personel. Pengertian kinerja
dengan deskripsi tujuan, ukuran operasional, dan penilaian reguler mempunyai peran
penting dalam merawat dan meningkatkan motivasi personel.
Menurut Permenneg PAN No.16 Tahun 2009, penilaian kinerja guru diartikan
sebagai penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam kerangka
pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya. Pelaksanaan tugas utama guru tidak
dapat dipisahkan dari kemampuannya dalam penguasaan pengetahuan, penerapan
pengetahuan dan keterampilan, sebagai kompetensi yang dibutuhkan sesuai amanat
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru.

Gambar 1.1. Indikator Utama Kinerja Guru


Menurut Malayu S.P Hasibuan dalam Rinawati Ririn (2012), penilaian kinerja
adalah evaluasi terhadap perilaku, prestasi kerja, dan potensi pengembangan yang
telah dilakukan.
Menurut Uhar, penilaian kinerja merupakan suatu kegiatan guna menilai
perilaku pegawai dalam pekerjaannya, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

Penilaian kinerja guru pada dasarnya merupakan proses membandingkan


antara kinerja aktual dengan kinerja ideal untuk mengetahui tingkat keberhasilan guru
dalam melaksanakan tugas-tugasnya dalam periode tertentu. Informasi tentang hasil
penilaian kinerja guru akan sangat membantu dalam upaya mengelola guru dan
mengembangkannya dalam kerangka mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Hasil
penilaian kinerja dapat dijadikan dasar untuk menentukan kebijakan dalam hal
promosi jabatan dan pemberian imbalan.

Penguasaan kompetensi dan penerapan pengetahuan serta keterampilan guru,


sangat menentukan tercapainya kualitas proses pembelajaran atau pembimbingan
peserta didik, dan pelaksanaan tugas tambahan yang relevan bagi sekolah/madrasah,
khususnya bagi guru dengan tugas tambahan. Sistem PK Guru adalah sistem penilaian
yang dirancang untuk mengidentifikasi kemampuan guru dalam melaksanakan
tugasnya melalui pengukuran penguasaan kompetensi yang ditunjukkan dalam unjuk
kerjanya.
Secara umum, penilaian kinerja guru memiliki 2 fungsi utama sebagai berikut:

1. Untuk menilai kemampuan guru dalam menerapkan semua kompetensi dan


keterampilan yang diperlukan pada roses pembelajaran, pembimbingan, atau
pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.
Dengan demikian, profil kinerja guru sebagai gambaran kekuatan dan kelemahan
guru akan teridentifikasi dan dimaknai sebagai analisis kebutuhan atau audit
keterampilan untuk setiap guru, yang dapat dipergunakan sebagai basis untuk
merencanakan penilaian kinerja guru.
2. Untuk menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja pembelajaran,
pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah yang dilakukannnya pada tahun tersebut. Kegiatan penilaian
kinerja dilakukan setiap tahun sebagai bagian dari proses pengembangan karier
dan promosi guru untuk kenaikan pangkat dan jabatan funsionalnya (Ditjen
PMPTK, 2010:3).

B. Persyaratan Penilaian Kinerja Guru

Sebelum mengikuti PK Guru, seorang guru harus mengikuti uji kompetensi.


Berdasarkan hasil uji kompetensi ini, guru akan dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu:
(1) guru yang sudah mencapai standar kompetensi minimal yang ditetapkan, dan (2) guru
yang belum memiliki standar kompetensi minimmal yang ditetapkan. Guru yang sudah
mencapai standar kompetensi minimum yang ditetapkan diberi kesempatan untuk mengikuti
PK Guru. Sebaliknya, guru yang belum mencapai standar minimum yang ditetapkan,
diharuskan mengikuti pendidikan dan pelatihan (Diklat) melalui multimode, untuk kemudian
mengikuti uji kompetensi. Jika hasil uji kompetensi memenuhi persyaratan, guru yang
bersangkutan diberi peluang mengikuti PK Guru. Fokus utama PK Guru adalah (1) disiplin
guru (kehadiran, ethos kerja), (2) efisiensi dan efektivitas pembelajaran (kapasitas
transformasi ilmu ke siswa), (3) keteladanan guru (berbicara, bersikap dan
berperilaku), dan (4) motivasi belajar siswa.
Guru yang sudah mengikuti PK Guru, akan dihitung angka kredit yang
diperoleh atas kinerjanya pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas
tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah yang dilakukannya pada
tahun tersebut. Kegiatan penilaian kinerja dilakukan setiap tahun sebagai bagian dari
proses pengembangan karir dan promosi guru untuk kenaikan pangkat dan jabatan
fungsionalnya.
Untuk memperoleh hasil penilaian yang benar dan tepat, Penilaian kinerja
guru harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Valid
Sistem penilaian kinerja guru dikatakan valid bila aspek yang dinilai benar-
benar mengukur komponen-komponen tugas guru dalam melaksanakan pembelajaran,
pembimbingan, dan/atau tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.

2. Reliabel
Sistem penilaian kinerja guru dikatakan reliabel atau mempunyai tingkat
kepercayaan tinggi bila proses yang dilakukan memberikan hasil yang sama untuk
seorang guru yang dinilai kinerjanya oleh siapapun dan kapan pun.

3. Praktis
Sistem penilaian kinerja guru dikatakan praktis bila dapat dilakukan oleh
siapapun dengan relatif mudah, dengan tingkat validitas dan reliabilitas yang sama
dalam semua kondisi tanpa memerlukan persyaratan tambahan.

C. Prinsip-prinsip Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru

Agar hasil pelaksanaan dan penilaian kinerja guru dapat


dipertanggungjawabkan, penilaian kinerja guru harus memenuhi prinsip-prinsip
sebagai berikut:

1. Berdasarkan ketentuan
Penilaian kinerja guru harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan
mengacupada peraturan yang berlaku.

2. Berdasarkan kinerja
Aspek yang dinilai dalam penilaian kinerja guru adalah kinerja yang dapat
diamati dan dipantau sesuai dengan tugas guru sehari-hari dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran, pembimbingan, dan/atau tugas tambahan yang relevan dengan
fungsi sekolah/madrasah.

3. Berlandaskan dokumen
Penilai, guru yang dinilai, dan unsur lain yang terlibat dalam proses penilaian
kinerja guru harus memahami semua dokumen yang terkait dengan sistem penilaian
kinerja guru, terutama yang berkaitan dengan pernyataan kompetensi dan indikator
kinerjanya secara utuh, sehingga penilai, guru dan unsur lain yang terlibat dalam
proses penilaian kinerja guru mengetahui dan memahami tentang aspek yang dinilai
serta dasar dan kriteria yang digunakan dalam penilaian.

4. Dilaksanakan secara konsisten


Penilaian kinerja guru dilaksanakan secara teratur setiap tahun yang diawali
dengan evaluasi diri, dengan memperhatikan hal-hal berikut.
a) Obyektif
Penilaian kinerja guru dilaksanakan secara obyektif sesuai dengan kondisi
nyata guru dalam melaksanakan tugas sehari hari.
b) Adil
Penilai kinerja guru memberlakukan syarat, ketentuan, dan prosedur standar
kepada semua guru yang dinilai.
c) Akuntabel
Hasil pelaksanaan penilaian kinerja guru dapat dipertanggungjawabkan.
d) Bermanfaat
Penilaian kinerja guru bermanfaat bagi guru dalam rangka peningkatan
kualitas kinerjanya secara berkelanjutan, dan sekaligus pengembangan karir
profesinya.
e) Transparan
Proses penilaian kinerja guru memungkinkan bagi penilai, guru yang dinilai,
dan pihak lain yang berkepentingan, untuk memperoleh akses informasi atas
penyelenggaraan penilaian tersebut.
f) Berorientasi pada tujuan
Penilaian berorientasi pada tujuan yang telah ditetapkan.
g) Berorientasi pada proses
Penilaian kinerja guru tidak hanya terfokus pada hasil, tetapi juga perlu
memperhatikan proses, yakni bagaimana guru dapat mencapai hasil tersebut.
h) Berkelanjutan
Penilaian penilaian kinerja guru dilaksanakan secara periodik, teratur, dan
berlangsung secara terus menerus (on going) selama seseorang menjadi guru.
i) Rahasia
Hasil penilaian kinerja guru hanya boleh diketahui oleh pihak-pihak terkait
yang berkepentingan.

D. Aspek Kinerja Guru yang Dinilai

Aspek-aspek yang dinilai dalam penilaian kinerja guru harus sesuai dengan
apa yang dikerjakan oleh guru. Penilaian kinerja guru dilakukan pula untuk
mengetahui seberapa serasikah antara karakteristik guru dengan pekerjaannya.

Ada tiga macam aspek yang dinilai dalam penilaian kinerja guru (Ditjen
PMPTK, 2010: 5-8), yaitu aspek yang terkait dengan proses pembelajaran, aspek yang
terkait dengan proses bimbingan, dan aspek yang terkait dengan pelaksanaan tugas
tambahan.

1. Penilaian kinerja yang terkait dengan pelaksanaan proses pembelajaran


Penilaian kinerja yang terkait dengan pelaksanaan proses pembelajaran bagi
guru mata pelajaran atau guru kelas, meliputi kegiatan merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi dan menilai, menganalisis hasil
penilaian dan melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian dalam menerapkan
empat domain kompetensi yang harus dimiliki oleh guru. Pengelolaan
pembelajaran tersebut mensyaratkan guru menguasai 24 kompetensi kompetensi
yang dikelompokkan ke dalam kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan
profesional. Untuk mempermudah penilaian dalam penilaian kinerja guru, 24
kompetensi tersebut dirangkum menjadi 14 kompetensi. Rincian jumlah
kompetensi dapat dilihat dalam tabel berikut.
Gambar 1.2 Guru yang profesional memenuhi 4 kompetensi
Kompetensi Guru kelas/Guru Mata Pelajaran
Jumlah
No. Ranah Kompetensi
Kompetensi Indikator
1. Pedagogik 7 45
2. Kepribadian 3 18
3. Sosial 2 6
4. Profesional 2 9
Total 14 78
Tabel 1.1. Kompetensi Guru kelas/Guru Mata Pelajaran

2. Penilaian kinerja dalam melaksanakan proses bimbingan


Penilaian kinerja dalam melaksanakan proses bimbingan bagi guru Bimbingan
Konseling (BK)/Konselor meliputi kegiatan merencanakan dan melaksanakan
pembimbingan, mengevaluasi dan menilai hasil bimbingan, menganalisis hasil
evaluasi bimbingan, dan melaksanakan tindak lanjut hasil pembimbingan.
Penilaian kinerja guru BK/Konselor mengacu pada 4 domain kompetensi yang
mencakup 17 kompetensi seperti yang diuraikan dalam tabel berikut.

Kompetensi Guru Bimbingan konseling/Konselor


Jumlah
No. Ranah Kompetensi
Kompetensi Indikator
1. Pedagogik 3 9
2. Kepribadian 4 14
3. Sosial 3 10
4. Profesional 7 36
Total 17 69
Tabel 1.2. Kompetensi Guru Bimbingan konseling/Konselor
3. Kinerja yang terkait dengan pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan
fungsi sekolah/madrasah. Pelaksanaan tugas tambahan ini dikelompokkan menjadi
2 yaitu, tugas tambahan yang mengurangi jam mengajar tatap muka meliputi:
1) Menjadi kepala sekolah/madrasah per tahun.
2) Menjadi wakil kepala sekolah/madrasah per tahun.
3) Menjadi ketua program keahlian atau program studi sejenisnya.
4) Menjadi kepala perpustakaan atau
5) Menjadi kepala laboratorium, bengkel, unit produksi atau sejenisnya.

Tugas tambahan yang tidak mengurangi jam mengajar tatap muka


dikelompokkan menjadi 2, yaitu tugas tambahan minimal satu tahun (misalnya
menjadi wali kelas, guru pembimbing, program induksi dan sejenisnya) dan tugas
tambahan kurang dari satu tahun (misalnya menjadi pengawas penilaian dan evaluasi
pembelajaran, menyusun kurikulum, dan sejenisnya). Penilaian kinerja guru dalam
melaksanakan tugas tambahan yang mengurangi jam tatap muka dinilai dengan
instrumen khusus yang dirancang berdasarkan kompetensi yang dipersyaratkan untuk
melaksanakan tugas tambahan tersebut. Rincian jumlah kompetensi dan jumlah
indikator pelaksanaan tugas tambahan disampaikan dalam tabel-tabel berikut.

Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah

No. Kompetensi Kriteria


1. Kepribadian dan sosial 7
2. Kepemimpinan 10
3. Pengembangan sekolah/madrasah 7
4. Pengelolaan sumber daya 8
5. Kewirausahaan 5
6. Supervisi pembelajaran 3
Total 40
Tabel 1.3. Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah

Kompetensi Wakil Kepala Sekolah/Madrasah

No. Kompetensi Kriteria


1. Kepribadian dan sosial 7
2. Kepemimpinan 10
3. Pengembangan sekolah/madrasah 7
4. Kewirausahaan 5
Jumlah kriteria 29
Jumlah kriteria keempat kompetensi tersebut kemudian ditambahkan
dengan banyaknya kriteria bidang tugas tertentu yang diampu oleh
wakil kepala sekolah/madrasah yang bersangkutan
 Akademik 5
 Kesiswaan 4
 Sarana dan prasarana 3
 Hubungan masyarakat 3
Contoh: jika seorang wakil kepala sekolah/madrasah mengampu bidang
akademik, mak total kriteria penilaian kompetensinya adalah 29 + 5 =
34
Tabel 1.4. Kompetensi Wakil Kepala Sekolah/Madrasah

Kompetensi Kepala Perpustakaan

No. Kompetensi Kriteria


1. Perencanaan kegiatan perpustakaan 8
2. Pelakasanaan program perpustakaan 9
3. Evaluasi program perpustakaan 8
4. Pengembangan koleksi perpustakaan 8
5. Pengorganisasian layanan jasa informasi 8
perpustakaan
6. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi 4
7. Promosi perpustakaan dan literasi informasi 4
8. Pengembangan kegiatan perpustakaan sebagai 4
sumber belajar kependidikan
9. Kepemilikan integritas dan etos kerja 8
10. Pengembangan profesionalitas kepustakawanan 4
Total 45
Tabel 1.5. Kompetensi Kepala Perpustakaan
Kompetensi Kepala Laboratoriaum/Bengkel/sejenisnya

No. Kompetensi Kriteria


1. Kepribadian 11
2. Sosial 5
3. Pengorganisasian guru, laboran/teknisi 6
4. Pengelolaan program dan administrasi 7
5. Pengelolaan pemantauan dan evaluasi 7
6. Pengembangan dan inovasi 5
7. Lingkungan dan K3 5
Total 46
Tabel 1.6. Kompetensi Kepala Laboratoriaum/Bengkel/sejenisnya

Kompetensi Kepala Program Keahlian

No. Kompetensi Kriteria


1. Kepribadian 6
2. Sosial 4
3. Perencanaan 5
4. Pengelolaan pembelajaran 6
5. Pengelolaan sumber daya manusia 4
6. Pengelolaan sarana dan prasarana 4
7. Pengelolaan keuangan 4
8. Evaluasi dan pelaporan 4
Total 37
Tabel 1.7. Kompetensi Kepala Program Keahlian
E. Materi KPPG

KPPG adalah suatu kebijakan yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan dan
kebudayaan dalam usaha untuk menyempurnakan kebijakan di bidang pembinaan dan
pengembangan profesi guru.

A. Standart kompetensi

1. Memahami kebijakan umum pembinaan dan pengembangan profesi guru di


lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

2. Memahami esensi, prinsip, jenis program pengembangan keprofesian guru


secara berkelanjutan, serta uji kompetensi guru dan dampak ikutanya.

3. Memahami makna, persyaratan, prinsip-prinsip, tahap-tahap pelaksanaan, dan


konversi nilai penilaian kinerja guru.

4. Memahami esensi dan ranah pembinaan dan pengembangan guru, khususnya


berkaitan dengan keprofesian dan karir.

5. Memahami konsep, prinsip atau asas, dan jenis-jenis penghargaan dan


perlindungan kepada guru, termasuk kesejahteraannya.

6. Memahami dan mampu mengaplikasikan esensi etika profesi guru dalam


pelaksanaan proses pendidikan dan pembelajaran secara profesional, baik di
kelas, di luar kelas, maupun di masyarakat.

B. Deskripsi Bahan Ajar

Seperti dijelaskan di muka, bahwa substansi material Pendidikan dan


Latihan Profesi Guru (PLPG) dituangkan ke dalam rambu-rambu struktur
kurikulum yang menggambarkan standar kompetensilulusan. Berkaitan dengan
mata ajar Kebijakan Pengembangan Profesi Guru, deskripsi umum bahan
ajarnya disajikan berikut ini.

1. Pengantar ringkas. Mengulas serba sekilas mengenai kebijakan umum


pembinaan dan pengembangan profesi guru di lingkungan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Peningkatan kompetensi guru. Materi sajian terutama berkaitan dengan esensi,
prinsip, jenis program pengembangan keprofesian guru secara berkelanjutan,
serta uji kompetensi guru dan dampak ikutanya.

3. Penilaian kinerja guru. Materi sajian terutama berkaitan dengan makna,


persyaratan, prinsip, tahap-tahap pelaksanaan, dan konversi nilai penilaian kinerja
guru.

4. Pengembangan karir guru. Materi sajian terutama berkaitan dengan esensi dan
ranah pembinaan dan pengembangan guru, khususnya berkaitan dengan
keprofesian dan karir.

5. Perlindungan dan penghargaan guru. Materi sajian terutama berkaitan dengan


konsep, prinsip atau asas, dan jenis-jenis penghargaan dan perlindungan kepada
guru, termasuk kesejahteraannya. Kebijakan Pengembangan Profesi Guru –
Badan PSDMPK-PMP 3

6. Etika profesi guru. Materi sajian terutama berkaitan dengan esensi etika profesi
guru dalam pelaksanaan proses pendidikan dan pembelajaran secara profesional,
baik di kelas, di luar kelas, maupun di masyarakat.

Pada peradaban bangsa mana pun, termasuk Indonesia, profesi guru


bermakna strategis karena penyandangnya mengemban tugas sejati bagi proses
kemanusiaan, pemanusiaan, pencerdasan, pembudayaan, dan pembangun karakter
bangsa. Makna strategis guru sekaligus meniscayakan pengakuan guru sebagai
profesi. Lahirnya Undang-undang (UU) No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
merupakan bentuk nyata pengakuan atas profesi guru dengan segala dimensinya. Di
dalam UU No. 14 Tahun 2005 ini disebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Sebagai implikasi
dari UU No. 14 Tahun 2005, guru harus menjalani proses sertifikasi untuk
mendapatkan Sertifikat Pendidik. Guru yang diangkat sejak diundangkannya UU ini,
menempuh program sertifikasi guru dalam jabatan, yang diharapkan bisa tuntas
sampai dengan tahun 2015. Untuk itu diperlukan juga Penilaian kinerja guru guna
mewujudkan guru yang profesional. selain itu, Penilaian Kinerja guru digunakan
untuk peningkatan jabatan atau karir dalam pengembangan Profesi guru.

F. UU No. 14 Tahun 2005

UU Nomor 14 Tahun 2005 berisi tentang Guru dan Dosen disahkan oleh DPR
bersama Presiden pada 30 Desember 2005. Dan, ditanda tangani di Jakarta pada
tanggal yang sama dalam Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 157. Pada UU ini
dijelaskan pengertian yang berkaitan dengan guru dan dosen sebagai tenaga
profesional. UU Guru dan Dosen terdiri dari 84 pasal. Secara garis besar, isi dari UU
ini dapat dibagi dalam beberapa bagian.

Pertama, pasal-pasal yang membahas tentang penjelasan umum (7pasal)yang


terdiri dari:

a. Ketentuan Umum,
b. Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan, dan
c. Prinsip Profesionalitas.

Kedua, pasal-pasal yang membahas tentang guru (37 pasal) yang terdiri dari :

a. Kualifikasi, Kompetensi, dan Sertifikasi,


b. Hak dan Kewajiban,
c. Wajib Kerja dan Ikatan Dinas,
d. Pengangkatan, Penempatan, Pemindahan, dan Pemberhentian,
e. Pembinaan dan Pengembangan,
f. Penghargaan,
g. Perlindungan
h. Cuti, dani.
i. Organisasi Profesi.

Ketiga, pasal-pasal yang membahas tentang dosen (32 pasal) yang terdiri dari :

a. Kualifikasi, Kompetensi, Sertifikasi, dan Jabatan Akademik,


b. Hak dan Kewajiban Dosen
c. Wajib Kerja dan Ikatan Dinas,
d. Pengangkatan, Penempatan, Pemindahan, dan Pemberhentian,
e. Pembinaan dan Pengembangan,
f. Penghargaan,
g. Perlindungan, dan
h. Cuti.

Keempat, pasal-pasal yang membahas tentang sanksi (3 pasal), bagian akhirini


terdiri dari Ketentuan Peralihan dan Ketentuan Penutup (5 Pasal).Dari seluruh pasal
tersebut di atas pada umumnya mengacu pada penciptaanGuru dan Dosen
Profesional dengan kesejahteraan yang lebih baik tanpamelupakan hak dan
kewajibannya. Dan Dalam makalah ini akn lebih difokuskan pada pembahasan
mengenai profesionalisme guru.

Dalam Pasal 1 UU No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen


disebutkan bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar,membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia Ini jalur pendidikan formal, ] pendidikan dasar, =
dan pendidikan menengah.

Guru profesional sebagaimana dimaksud dalam pasal tersebut adalah


pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan
kehidupan yang memerlukan keahlian kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi
standar mutu ataunorma ertentus serta memerlukan pendidikan profesi.
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan makalah yang telah dibuat makan dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :

1. Penilaian Kinerja Guru adalah penilaian yang dirancang untuk mengidentifikasi


kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya melalui pengukuran penguasaan
kompetensi yang ditunjukkan dengan unjuk kerjanya. Hal ini berguna untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
2. Persyaratan yang harus dipenuhi dalam sistem Penilaian Kinerja Guru meliputi valid,
reliable, dan praktis.
3. Prinsip-prinsip pelaksanaan PKG meliputi berdasarkan ketentuan, berdasarkan
kinerja, berlandaskan dokumen PKG, dan dilaksanakan secara konsisten dengan
memperhatikan hal-hal berikut : objektif, adil, akuntabel, bermanfaat, transparan,
praktis, berorientasi pada proses, berkelanjutan dan rahasia.
4. Terdapat tiga aspek yang dinilai dalam penilaian kinerja guru, yaitu aspek yang terkait
dengan proses pembelajaran, aspek yang terkait dengan proses bimbingan, dan aspek
yang terkait dengan pelaksanaan tugas tambahan.
b. Saran

Sebagai tindak lanjut dari makalah yang telah kami susun, maka kami
mengusulkan beberapa saran sebagai berikut :
1. Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru sebaiknya dilakukan sesuai dengan peraturan
dan ketentuan yang seharusnya.
2. Kepada penilai dalam kegiatan Penilaian Kinerja Guru diharapkan mampu
menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya terutama dalam hal objektifitas.
3. Kepada guru yang mengikuti Kegiatan Penilaian Kinerja Guru diharapkan
mengikuti kegiatan tersebut dengan sebaik-baiknya agar dapat memperoleh
pengetahuan dan angka kredit guru yang dapat digunakan untuk peningkatan
jabatannya (karier).
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 2009. Pendidikan untuk Pembangunan Nasional. Jakarta: Grasindo.

Anita Lie, Takim Andriono, dan Sarah Prasasti. 2014. Praktik-praktik Strategis dalam
Pendidikan. Jakarta: Tanoto Foundation.

Hamdi, Asep Saepul. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi dalam Pendidikan.
Yogyakarta: Deepublish.

Ilyas, Y. 1999. “KINERJA”, Cetakan pertama. Depok: Badan Penerbit FKM UI

Jelantik, Ketut A.A. 2015. Menjadi Kepala Sekolah yang Profesional. Yogyakarta:
Deepublish.

Khoiruddin Bashori, dkk. 2015. Pengembangan Kapasitas Guru. Jakarta: Pustaka Alvabet.

Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kementerian


Pendidikan Nasional (2010).Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerga Guru (PK Guru).
Jakarta.

Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi


(2011). Peraturan Meneg PAN dan RB No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya. Jakarta.

Kementerian Pendidikan Nasional (2010). Peraturan Mendiknas No. 35 Tahun 2010 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Jakarta.

4.Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi


(2011). Peraturan Meneg PAN dan RB No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya. Jakarta.

You might also like