Professional Documents
Culture Documents
Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sayangnya, kenyataan yang kita temui saat ini belum sesuai dengan apa
yang diharapkan. Buktinya masih ada banyak guru yang kurang kompeten dan
profesional dalam menjalankan perannya sebagai tenaga pendidik yang bertugas
mengawal para peserta didiknya agar menjadi generasi bangsa yang cerdas dan
berkarakter kuat.
Padahal seperti yang telah kita ketahui bahwa masa depan masyarakat,
bangsa dan negara, sebagian besar ditentukan oleh guru. Karena itu, profesi guru
perlu dikembangkan secara terus menerus dan proporsional menurut jabatan
fungsional guru. Agar fungsi dan tugas yang melekat pada jabatan fungsional guru
dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku, maka diperlukan penilaian
kinerja guru (PK Guru) yang menjamin terjadinya proses pembelajaran yang
berkualitas di semua jenjang pendidikan.
Pelaksanaan PK Guru dimaksudkan untuk mewujudkan guru yang
profesional, karena harkat dan martabat suatu profesi ditentukan oleh kualitas
layanan profesi guru. Untuk memberi pengakuan bahwa setiap guru adalah
seorang profesional di bidangnya dan sebagai penghargaan atas prestasi kerjanya,
maka PK Guru harus dilakukan terhadap guru di semua satuan pendidikan formal
yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Guru
yang dimaksud tidak terbatas pada guru yang bekerja di satuan pendidikan di
bawah kewenangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tetapi juga
mencakup guru yang bekerja di satuan pendidikan di lingkungan Kementerian
Agama. Hasil PK Guru dapat dimanfaatkan untuk menyusun profil kinerja guru
sebagai masukan dalam penyusunan program PKB. Hasil PK Guru juga
merupakan dasar penetapan perolehan angka kredit guru dalam rangka
pengembangan karir guru sebagaimana diamanatkan dalam Permenneg PAN dan
RB Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya. Jika semua ini dapat dilaksanakan dengan baik dan obyektif, maka
cita‐cita pemerintah untuk menghasilkan ”insan yang cerdas komprehensif dan
berdaya saing tinggi” lebih cepat direalisasikan.
Berlatar belakang dari rendahnya kompetensi dan keterampilan guru yang
rendah, maka diadakanlah suatu kegiatan yang disebut penilaian kinerja guru
(PKG) yang merupakan suatu proses penilaian kinerja guru dalam melaksanakan
tugasnya sebagai seorang tenaga pendidik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa pengertian penilaian kinerja guru?
2. Bagaiman persyaratan penilaian kinerja guru?
3. Bagaimana prinsip-prinsip pelaksanaan penilaian kinerja guru?
4. Bagaimana aspek-aspek yang dinilai dalam penilaian kinerja guru?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penyusunan makalah
ini adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan pengertian penilaian kinerja guru.
2. Menjalaskan persyaratan penilaian kinerja guru.
3. Menjelaskan prinsip-prinsip pelaksanaan penilaian kinerja guru.
4. Menjelaskan aspek-aspek yang dinilai dalam penilaian kinerja guru.
D. Manfaat
Adapun manfaat dari ditulisnya makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mampu meningkatkan pemahaman guru mengenai tugas-tugasnya.
2. Mampu meningkatkan pemahaman guru mengenai penilaian kinerja guru
(PKG).
3. Mampu menjadikan guru menjadi lebih berkompeten dan bertanggung
jawab dalam melaksanakan tugasnya sebagai tenaga pendidik.
BAB II
ISI
1. Valid
Sistem penilaian kinerja guru dikatakan valid bila aspek yang dinilai benar-
benar mengukur komponen-komponen tugas guru dalam melaksanakan pembelajaran,
pembimbingan, dan/atau tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.
2. Reliabel
Sistem penilaian kinerja guru dikatakan reliabel atau mempunyai tingkat
kepercayaan tinggi bila proses yang dilakukan memberikan hasil yang sama untuk
seorang guru yang dinilai kinerjanya oleh siapapun dan kapan pun.
3. Praktis
Sistem penilaian kinerja guru dikatakan praktis bila dapat dilakukan oleh
siapapun dengan relatif mudah, dengan tingkat validitas dan reliabilitas yang sama
dalam semua kondisi tanpa memerlukan persyaratan tambahan.
1. Berdasarkan ketentuan
Penilaian kinerja guru harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan
mengacupada peraturan yang berlaku.
2. Berdasarkan kinerja
Aspek yang dinilai dalam penilaian kinerja guru adalah kinerja yang dapat
diamati dan dipantau sesuai dengan tugas guru sehari-hari dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran, pembimbingan, dan/atau tugas tambahan yang relevan dengan
fungsi sekolah/madrasah.
3. Berlandaskan dokumen
Penilai, guru yang dinilai, dan unsur lain yang terlibat dalam proses penilaian
kinerja guru harus memahami semua dokumen yang terkait dengan sistem penilaian
kinerja guru, terutama yang berkaitan dengan pernyataan kompetensi dan indikator
kinerjanya secara utuh, sehingga penilai, guru dan unsur lain yang terlibat dalam
proses penilaian kinerja guru mengetahui dan memahami tentang aspek yang dinilai
serta dasar dan kriteria yang digunakan dalam penilaian.
Aspek-aspek yang dinilai dalam penilaian kinerja guru harus sesuai dengan
apa yang dikerjakan oleh guru. Penilaian kinerja guru dilakukan pula untuk
mengetahui seberapa serasikah antara karakteristik guru dengan pekerjaannya.
Ada tiga macam aspek yang dinilai dalam penilaian kinerja guru (Ditjen
PMPTK, 2010: 5-8), yaitu aspek yang terkait dengan proses pembelajaran, aspek yang
terkait dengan proses bimbingan, dan aspek yang terkait dengan pelaksanaan tugas
tambahan.
KPPG adalah suatu kebijakan yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan dan
kebudayaan dalam usaha untuk menyempurnakan kebijakan di bidang pembinaan dan
pengembangan profesi guru.
A. Standart kompetensi
4. Pengembangan karir guru. Materi sajian terutama berkaitan dengan esensi dan
ranah pembinaan dan pengembangan guru, khususnya berkaitan dengan
keprofesian dan karir.
6. Etika profesi guru. Materi sajian terutama berkaitan dengan esensi etika profesi
guru dalam pelaksanaan proses pendidikan dan pembelajaran secara profesional,
baik di kelas, di luar kelas, maupun di masyarakat.
UU Nomor 14 Tahun 2005 berisi tentang Guru dan Dosen disahkan oleh DPR
bersama Presiden pada 30 Desember 2005. Dan, ditanda tangani di Jakarta pada
tanggal yang sama dalam Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 157. Pada UU ini
dijelaskan pengertian yang berkaitan dengan guru dan dosen sebagai tenaga
profesional. UU Guru dan Dosen terdiri dari 84 pasal. Secara garis besar, isi dari UU
ini dapat dibagi dalam beberapa bagian.
a. Ketentuan Umum,
b. Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan, dan
c. Prinsip Profesionalitas.
Kedua, pasal-pasal yang membahas tentang guru (37 pasal) yang terdiri dari :
Ketiga, pasal-pasal yang membahas tentang dosen (32 pasal) yang terdiri dari :
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan makalah yang telah dibuat makan dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
Sebagai tindak lanjut dari makalah yang telah kami susun, maka kami
mengusulkan beberapa saran sebagai berikut :
1. Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru sebaiknya dilakukan sesuai dengan peraturan
dan ketentuan yang seharusnya.
2. Kepada penilai dalam kegiatan Penilaian Kinerja Guru diharapkan mampu
menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya terutama dalam hal objektifitas.
3. Kepada guru yang mengikuti Kegiatan Penilaian Kinerja Guru diharapkan
mengikuti kegiatan tersebut dengan sebaik-baiknya agar dapat memperoleh
pengetahuan dan angka kredit guru yang dapat digunakan untuk peningkatan
jabatannya (karier).
DAFTAR PUSTAKA
Anita Lie, Takim Andriono, dan Sarah Prasasti. 2014. Praktik-praktik Strategis dalam
Pendidikan. Jakarta: Tanoto Foundation.
Hamdi, Asep Saepul. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi dalam Pendidikan.
Yogyakarta: Deepublish.
Jelantik, Ketut A.A. 2015. Menjadi Kepala Sekolah yang Profesional. Yogyakarta:
Deepublish.
Khoiruddin Bashori, dkk. 2015. Pengembangan Kapasitas Guru. Jakarta: Pustaka Alvabet.
Kementerian Pendidikan Nasional (2010). Peraturan Mendiknas No. 35 Tahun 2010 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Jakarta.