Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 8

ANALISA STUDY CASE 2

Mississipian Mission Canyon Formation Willston Basin

oleh

Fajar Manfaluthi, Jilly Yurino, M Syukri, Muspitta, Ravy Charli Putra

PERMASALAHAN

Sebuah sumur Ordovician Red River Wildcat sedang dalam proses pengeboran di cekungan
Willston. Ketika proses pemboran berlangsung, dua zona -ngarai Mississippian Mission dan
Devonian Duperow- ditemukan memiliki penampakan hidrokarbon. Sumur baru saja menembus
zona Devonian Duperow, "penampakan" yang kedua. Sebuah keputusan dibuat untuk
menghentikan proses pemboran dan melakukan DST (Drill Steam Test) pada Duperow.
Sayangnya, alat DST gagal dan tersangkut di dalam lubang bor. Beberapa upaya dilakukan untuk
mengangkat alat tetapi tidak ada yang berhasil. Sementara itu, dinding runtuh (caving) mulai
terjadi di dalam lubang bor.

Sekarang, Anda menghadapi pilihan untuk menghentikan pengeboran dengan harapan bahwa zona
pertama, Mississippian Mission Canyon Formation, bisa jadi merupakan reservoir produktif atau
melanjutkan upaya pengangkatan alat DST tersebut. Jika fish (alat DST yang macet) berhasil
dikeluarkan dari lubang, maka Duperow dapat diuji dan pengeboran dapat dilanjutkan ke Red
River Formation. Namun, upaya pengangkatan DST tidak diragukan lagi akan menyebabkan
kerusakan lubang lebih lanjut, dan pengukuran logging yang dilakukan ketika lubang bor buruk
mungkin tidak dapat diandalkan. Dan juga, masih terdapat kemungkinan bahwa alat DST tidak
dapat dikeluarkan.

Berdasarkan eksplorasi awal sumur, anda membuat keputusan untuk melakukan coring Mission
Canyon pada kedalaman 9302-9358 ft. Terdapat noda minyak sepanjang 25 ft pada rekahan,
ditemukan dolomit mikrokristalin ditemukan kembali, dan bagian core lain terdiri dari
mikrokristalin limestone dan anhidrit. Setelah coring, beberapa DST dicoba dan walaupun tidak
ada yang berhasil, sumur tetap dibor.
Anda memutuskan bahwa informasi dari coring cukup untuk menghentikan pengeboran, untuk
melakukan logging di atas alat DST yang tersangkut dengan kondisi lubang bor tampak masih
cukup baik, dan kemudian untuk menilai potensi Mission Canyon. Log Package yang sangat
lengkap diturunkan dalam sumur Anda.

Informasi yang tersedia:

- Rw pada Tf = 0.023 ohm.m


- Rmf pada Tf = 0.017 ohm.m
- Tf = 207oC
- ∆tma = 44.4 μs/ft (dolomite)
- ∆tf = 185 μs/ft (Saltwater mud)
- ρma = 2.82 gm/cc (dolomite)
- ρf = 1.1 gm/cc (salt water)

Pemeriksaan awal dari cyberlook* Log mengungkapkan saturasi air yang lebih tinggi di bagian
bawah dari zona porositas Mission Canyon. Oleh karena itu, Anda memutuskan untuk memulai
evaluasi anda dari Mission Canyon dengan menggunakan Pickett Crossplot yang akan
memberikan Anda analisis cepat dari distribusi saturasi air yang berbeda. Nilai dari log porositas
neutron dan log resistivitas dalam (RLLD), ketika diplot pada dua atau tiga log cycle pada kertas
log, akan menunjukkan distribusi saturasi air ini.

Untuk mendapatkan garis Ro pada Pickett Crossplot, Anda dapat menggunakan informasi berikut:

Ro = Rw x F

Di mana 10% porositas, F = 1/ϕ2 or 100

Ro = 0.023 x 100

Ro = 2.3 ohm/meter

Setelah menentukan nilai untuk parameter log yang berbeda, Anda dapat menggunakan rumus
untuk perhitungan volumetrik cadangan minyak recoverable untuk mengevaluasi potensi
produktif dari pembentukan Mississippian Mission Canyon. Rumus untuk perhitungan volumetrik
dari minyak yang dapat diperoleh kembali adalah:
Parameter yang dibutuhkan dalam kalkulasi:

- DA = 150 Acre
- h = 28 ft
- ϕ = 11%
- Sw = 35.5%
- RF = 20%
- BOI = 1.35
ANALISA

Dalam pengembangan lapangan kali ini terdapat dua log package yang diturunkan, yaitu log
elektrik untuk pengukuran resistivitas dan kombinasi log neutron-densitas serta log sonik untuk
pengukuran resistivitas. Dan juga terdapat sebuah cyberlook atau software komputer pemroses log
yang digunakan untuk melihat secara cepat kondisi sumur dan memperkirakan zona dengan
saturasi air rendah.

Berdasarkan permasalahan, lubang bor mengalami reruntuhan yang biasanya akan menyebabkan
caving. Maka dari itu, penilaian formasi kita mulai dengan melihat log caliper untuk mengecek
kondisi diameter sumur. Setelah dilakukan pengecekan, ternyata pada kedalaman 9308 – 9408
tidak ditemukan pembesaran diameter sumur secara tidak wajar. Hal ini dapat menyatakan bahwa
hasil data log reliable.

Penilaian selanjutnya masuk pada pengecekan log resistivitas. Salt saturated drilling mud
(Rmf=Rw) pada sumur telah necessitated menggunakan Dual Laterolog dengan menggunakan
MSFL. MSFL mengukur resistivitas pada zona terinvasi (Rxo), sedangkan LLS dan LLD
digunakan untuk mengukur resistivitas pada zona transisi (Ri) dan uninvaded (Rt).

Kita dapat mulai memperhatikan log resistivitas untuk mencari zona invasi. Zona invasi membantu
kita menentukan zona yang perlu dilakukan analisa secara detail.

Pada kedalaman 9308 hingga 9415, nilai log resistivitas (MSFL, LLS, LLD) berbeda beda untuk
tiap parameter (Rxo, Ri dan Rt), kurvanya juga terpisah-pisah. Kurva yang terpisah menandakan
bahwa telah terjadi invasi dan HC terdeteksi pada zona porous dan permeable pada interval-
interval tertentu. Namun, perhatikan bahwa zona dengan porositas rendah yang terdapat pada
kedalaman 9370 hingga 9415 mempunyai kurva yang tidak begitu terpisah antara MSFL (Rxo)
dan LLD (Rt). berkurangnya bagian yang terpisah tersebut menandakan bahwa terdapat saturasi
air yang tinggi.

Zona porous dan permeable yang terjadi sebagian-sebagian pada interval 9308 hingga 9415
diidentifikasi dengan meng-analisa kombinasi antara log Neutron, Densitas dan sonic. Kurang
lebih terdapat 11 zona porous dan permeable dari kedalaman 9308 hingga 9415. Pada kombinasi
antara log densitas-neutron, zona porous dan permeable dapat dilihat dari kenaikan nilai porositas
neutron dan densitas. Hal tersebut terlihat pada Log Density, yaitu peningkatan pada bulk density
(ρb). Dan juga terlihat pada Log Sonic dengan penandaan naiknya interval transit time (∆t).

Cek dari Cyberlook* log memverifikasi bahwa zona bawah Mission Canyon dari kedalaman 9370
hingga 9415 ft mempunyai saturasi air yang tinggi. Perhatikan bahwa pada track #3 dari
cyberlook* log terdapat peningkatan saturasi air bersamaan dengan bertambahnya kedalaman.

Verifikasi lebih lanjut permasalahan air, dari kedalaman 9370-9415 ft, didapatkan dari data Pickett
Crossplot (gambar 67). Pada plot tersebut, data poin dengan saturasi air dibawah 35% kebanyakan
berasal dari lower zone.

Selagi kamu melanjutkan evaluasi dari mission canyon, kamu memutuskan untuk membandingkan
observasi dari core litologi dengan litologi yang diturunkan dari data log. studi core yang di
dapatkan mengindikasi bahwa core ini microcrystalline dolomite,limestone and anhydrite. Untuk
membandingkan informasi ini dengan data log, kamu membuat sebuah MID* plot, sebuah
neutron-density, porosity crossplot, dan sebuah M-N* plot.(biasanya kamu mungkin akan
membuat hanya satu dari litologi plot ketika mengevaluasi sebuah sumur) tapi semuanya disajikan
di sini
Dari crossplot (∆tma)a + versus (ρma)a + pada MID*plot(gambar 68).kamu menentukan
interval yang kamu pelajari dengan matrix yang bervariasi dari dololomite hingga dolomic
limestone. Dan ,karena rata2 (∆tma)a adalah 44.4 usec/ft(gambar 69) dan rata2 (ρma)a adalah 2.82
gm/cc (gambar 70),interval mempunyai rata2 litologi dari limey dolomite.
Crossplot dari neutron-density (gambar 71)menunjukkan variasi porositas dari 4 sampai
17%. Pengelompokan poin antara dolomite dan limestone mendukung pertimbangan bahwa
litologi adalah limey dolomite.

Sebuah M-N* plot(gambar 72) menganjurkan kehadiran dari porositas secondary karna
banyak poin data yang di plot dibawah garis ikatan lithologi calcite-dolomite . Satu lagi,seperti
MID* dan neutron-density crossplot,M-N* plot mengindikasi sebuah variasi litologi dari dolomite
hingga dolomite limestone.
Crossplot yang lain (gambar 73) berguna untuk menentukan grain size. Plot dari saturasi
air (Sw) versus porosity (ϕ) menunjukkan variasi ukuran grain dari coarse grained sampai fine
grained. Namun data dengan pengelompokkan pada area coarse atau ukuran large grains mungkin
tidak menunjukkan ukuran grains dari the intercrystalline porosity. Sebaliknya, data ini yang
dikelompokkan pada area yang lebih besar mereflesikan vuggy porosity. Data dengan
pengelompokkan di atas very fine grained berasal dari zona dengan porositas yang rendah di
interval Mission Canyon. Data-data di atas very fine-grained are mungkin juga dibawah tidak bisa
di reduksi saturasi air(Sw irr)dan karena itu tidak bisa digunakan untuk menentukan ukuran butir.

You might also like