Professional Documents
Culture Documents
SPO Indikasi Masuk ICU Kriteria Fisiologis
SPO Indikasi Masuk ICU Kriteria Fisiologis
SPO Indikasi Masuk ICU Kriteria Fisiologis
RS PKU MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
.
01 1/6
Ditetapkan
Direktur Utama
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR 27 Januari 2015
OPERASIONAL
dr. H. Joko Murdiyanto, Sp.An, MPH
NBM: 867.919
Pengertian Indikasi pasien masuk dan keluar ICU adalah kriteria atau
identifikasi pasien yang dinilai wajib dirawat di ICU untuk
memperoleh perawatan intensive dan indikasi keluar perawatan
intensive.
Tujuan Prosedur ini dibuat untuk menentukan kriteria masuk dan keluar
pasien yang memerlukan perawatan intensif.
Kebijakan 1. Untuk menentukan kebutuhan perawatan pasien di ICU
akan bergantung pada prioritas kondisi, seperti yang
dijelaskan dibawah ini :
a. Prioritas 1
Kelompok ini merupakan pasien sakit kritis, tidak stabil
yang memerlukan terapi intensif seperti dukungan/bantuan
ventilasi. Infus obat-obat vaso aktif kontinu, dan lain-
lainnya. Contoh pasien kelompok ini antara lain: pasca
bedah kardiothorasik, atau pasien shock septik, hypoxemia,
hypotensi dibawah tekanan darah tertentu. Pasien prioritas
1 umumnya tidak mempunyai batas ditinjau dari macam
terapi yang diterimanya.
b. Prioritas 2
Pasien ini memerlukan pelayanan pemantauan canggih dari
ICU. Jenis pasien ini berisiko sehingga memerlukan terapi
intensif segera, karenanya pemantauan intensif
menggunakan metoda seperti pulmonary arterial catheter
sangat menolong. Contoh jenis pasien ini antara lain:
mereka yang menderita penyakit dasar jantung, paru, atau
KRITERIA MASUK DAN KELUAR ICU
RS PKU MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
.
01 2/6
ginjal akut dan atau yang telah mengalami pembedahan
mayor. Pasien prioritas 2 umumnya tidak terbatas macam
terapi yang diterimanya mengingat kondisi mediknya
senantiasa berubah.
c. Prioritas 3
Pasien jenis ini sakit kritis, dan tidak stabil dimana status
kesehatan sebelumnya, penyakit yang mendasarinya, atau
penyakit akutnya, baik masing-masing atau kombinasinya,
sangat mengurangi kemungkinan kesembuhan dan atau
mendapat manfaat dari terapi di ICU. Contoh-contoh pasien
ini antara lain: pasien dengan keganasan metastatik disertai
penyulit infeksi, pericardial tamponade, atau sumbatan
jalan nafas, atau pasien menderita penyakit jantung atau
paru terminal disertai penyakit akut berat.
Pasien-pasien prioritas 3 mungkin mendapat terapi intensif
untuk mengatasi penyakit akut, tetapi usaha terapi mungkin
tidak sampai melakukan intubasi atau resusitasi
kardiopulmoner.
2. Kriteria Fisiologis untuk masuk perawatan intensive di ICU:
a. Kesadaran dengan GCS ≤ 8
b. Sudah diintubasi dan atau belum diintubasi
c. MAP ≤ 60 mmHg
d. Menggunakan inotropic atau vasoactive agent
e. HR < 40 x/mnt or > 150 x/mnt (tidak stabil dengan
gambaran EKG mengancam nyawa)
f. RR < 8 x/mnt or > 35 x/mnt ( adanya gangguan
ventilasi : hypoxia and hypercapnia)
Note :
RS PKU MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
.
01 3/6
ii. Oksigenasi tidak cukup dari hasil AGD
iii. Menurunkan work of breathing
iv. Hypoxemia dengan ventilasi yang buruk
g. Temperature < 350 or > 380 5
h. Gula darah tak terkontrol ( hipoglikemia (<50g/dl)6 /
hiperglikemia ( > 250 – 300 mg/dl) )3
i. Asidosis Laktat (Nilai > 2)7
j. Natrium serum ≤ 120 mmol/L atau ≥ 150 mmol/L3
k. Potasium Serum < 3,5 mmol/L or > 5,5 mmol/L 3
l. Calsium serum ( ion) < 1 mmol/L or > 1,3 mmol/L
3
RS PKU MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
.
01 4/6
Pasien prioritas 2 dikeluarkan bila kemungkinan untuk
mendadak memerlukan terapi intensif telah berkurang.
c. Pasien Prioritas 3
Pasien prioritas 3 dikeluarkan dari ICU bila kebutuhan
untuk terapi intensif sudah tidak ada lagi, tetapi mereka
mungkin dikeluarkan lebih dini bila kemungkinan
kesembuhannya atau manfaat dari terapi intensif kontinu
kecil. Contoh pasien dengan penyakit lanjut (penyakit paru
kronis, penyakit jantung atau liver terminal, karsinoma
yang telah menyebar luas dan lain-lainnya) yang sudah
tidak berespon terhadap terapi ICU utnuk penyakit akutnya,
yang prognosis jangka pendeknya secara statistic rendah
dan tidak ada terapi yang potensial untuk memperbaiki
prognosisnya.
4. Kriteria fisiologis untuk keluar dari ICU :
Kriteria fisiologis untuk keluar dari ICU adalah kebalikan dari
kriteria masuk ICU.
5. Pengecualian
Dengan banyak pertimbangan dan persetujuan dari kepala
Instalasi ICU, beberapa grup pasien dapat diterima untuk
dirawat di ICU. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa pasien
tersebut harus pindah dari perawatan ICU jika bisa digunakan
untuk pasien dengan prioritas 1, 2, dan 3 karena keterbatasan
tempat.
Pasien yang masuk grup ini adalah :
a. Pasien dengan Mati Batang Otak ( secara klinis dan
konfirmasi hasil laboraturium ) kecuali akan
digunakan untuk donor organ.
b. Pasien yang menolak agressive life support therapy.
KRITERIA MASUK DAN KELUAR ICU
RS PKU MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
.
01 5/6
Bukan termasuk pasien yang sudah dinyatakan
DNR. Yang mana pasien tersebut mungkin akan
mendapatkan manfaat dari suppot yang tersedia di
ICU untuk meningkatkan kemungkinan selamatnya.
c. Pasien yang sudah tidak ada harapan untuk
disembuhkan secara medis, sebagai contoh kanker
stadium akhir, kerusakan pada CNS dengan
vegetative state.
RS PKU MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
.
01 6/6