Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 15

Masalah-masalah kebahasaan

(penulisaan awalan dan kata depan di, kalimat efektif, penulisan daftar pustaka,
penyusunan paragraph)

Disusun oleh:
Nama : M wahyu rizqi ajie
Kelas : T-Mesin 2 c
Npm :17650019

Prodi Manajemen
Fakultas Teknik informatika
Universitas PGRI Semarang
April 2018
Kata Pengantar

Pertama-tama perkenankanlah penyusun memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa, karena dengan limpahan rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menulis makalah
mata kuliah sejarah pengantar manajemen ini dengan baik dan terselesaikan tepat pada
waktunya.
Dalam makalah ini penyusun menyajikan beberapa hal yang berkenaan tentang
pembuatanmakalah b. indonesia. Dengan disusunnya makalah ini penyusun berharap dapat
membantu mahasiswa Universitas Pgri Semarang dalam memahami hal mengenai materi b.
indonesiavdan dalam rangka untuk memenuhi tugas kuliah.
Terima kasih ucapkan kepada dosen saya. telah mendukung penulis dalam penyusunan
makalah ini. Kami menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penyusun
mohon kritik dan sarannya demi penyusunan makalah yang lebih baik di kesempatan-
kesempatan berikutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua khususnya para
pembaca.

Semarang,09 april 2018

Penyusun
Daftar Isi

Kata Pengantar …………………………………………………………......……(i)


Daftar Isi ……………………………………………………...................……...(ii)
Pendahuluan ……………………………………………………..............………1
Pembahasan ……………………………………………………...............………2
Penutup ………………………………………………………….................….....
Daftar Pustaka ……………………………………………………...............……..
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu dari bangsa Indonesia yang sudah dipakai oleh
masyarakat Indonesia sejak dahulu jauh sebelum Belanda menjajah Indonesia, namun tidak
semua orang menggunakan tata cara atau aturan-aturan yang benar, salah satunya pada
penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri yang tidak sesuai dengan Ejaan maupun Kamus Besar
Bahasa Indonesia oleh karena itu pengetahuan tentang bahasa baku cukup penting untuk
mempelajari bahasa Indonesia secara menyeluruh yang akhirnya bisa diterapkan dan dapat
digunakan dengan baik dan benar sehingga identitas kita sebagai bangsa Indonesia tidak akan
hilang.

Bahasa Indonesia perlu dipelajari oleh semua lapisan masyrakat. Tidak hanya pelajar dan
mahasiswa saja, tetapi semua warga Indonesia wajib mempelajari bahasa Indonesia. Dalam
bahasan bahasa Indonesia itu ada yang disebut bahasa baku. Dimana bahasa baku merupakan
standar penggunaan bahasa yang dipakai dalam bahasa Indonesia. Dan disini yang akan dibahas
adalah penggunaan bahasa baku serta permasalahan yang mengakibatkan ketidakbakuan bahasa.
B. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :

o penulisan awalan dan kata depan di


o kalimat efektif
o penulisan daftar pustaka
o penyusunan paragraf

C. Tujuan

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Bahasa Baku
dan Sebab-sebab Terjadinya bahasa tidak baku dalam bahasa Indonesia ditinjau dari Pengunaan
kata dan penulisan kata atau kebiasaan yang digunakan untuk menghasilkan bahasa.

D. Manfaat

o Manfaat dibuatnya makalah ini adalah, sebagai berikut :


o Mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan penulisan awalan dan kata
depan di
o Mahasiswa mengetahui kalimat efektif
o Mahasiswa mengetahui pe ulisandaftar pustaka
o Mahasiswa Mengetahui penyusunan paragraph
BAB II
PEMBAHASAN

Penulisan awalan dan kata depan di


1. Pengertian awalan

Awalan (prefiks) adalah imbuhan yang terletak di awal kata. Proses awalan (prefiks) ini
disebit prefiksasi. Awalan dalam bahasa Indonesia terdiri dari me, di, ke, ter, pe, per, se, ber
yang dimaksud dengan “ Prefiks atau awalan adalah afiks yang diletakkan di awal bentuk kata
dasar”.

Awalan di-

Awalan /di-/ tidak mempunyai variasi bentuk. Bentuknya untuk posisi dan kondisi mana pun
sama saja. Hanya perlu diperhatikan adanya /di-/ sebagai awalan dan /di-/ sebagai kata
depan. Fungsi awalan /di-/ adalah "membentuk kata kerja pasif, sebagai kebalikan dari kata
kerja aktif berlawanan /me-/.”Apabila fungsi awalan /me-/ membentuk kata kerja pasif, artinya
bahwa sesuatu yang diterangkan terkena atau dikenai tindakan. Di- sebagai awalan dilafalkan
dan dituliskan serangkai dengan kata yang dibubuhinya. Sedangkan /di-/ sebagai kata
depan dilafalkan dan dituliskan terpisah dari kata yang mengikutinya.

Contoh: - Adi ditangkap polisi.

- Ibu memasak di dapur

Di- pada kata ditangkap adalah sebagai sebuah awalan; dan di- yang

terletak di muka dapur adalah sebuah kata depan

2. Kata depan

Pengertian kata depan


Preposisi (Bahasa Latin: prae, "sebelum" dan ponere, "menempatkan, tempat") atau kata depan
adalah kata yang merangkaikan kata-kata atau bagian kalimat dan biasanya diikuti oleh nomina
atau pronomina. Preposisi bisa berbentuk kata, misalnya di dan untuk, atau gabungan kata,
misalnya bersama atau sampai dengan.

1. Kata depan penanda tempat keberadaan dan waktu, yaitu: di, pada, dalam, dan antara.

Contoh:

Adikku bersekolah di SDN 4 Pulau Panggung.

Budi berangkat ke Jakarta pada siang hari.

Dani menaruh hand phone di dalam tasnya ketika ada razia di sekolah.

Rumahku terletak antara kantor pos dan bangunan sekolah itu.

Mereka belum menetukan tempat kunjungan antara Jogjakarta dan Surabaya

2. Kata depan penanda arah atau tempat asal, yaitu: dari

Contoh:

Ayahku baru pulang dari Amerika tadi malam.

Siswa baru itu pindahan dari Jakarta.

Pasukan itu bubar dimulai dari barisan yang paling kanan.

Dia menjadi seperti itu semenjak pulang dari rumah sakit.

Aku menunggu kedatanganmu di sini dari jam 8 pagi.

3. Kata depan penanda arah atau tempat tujuan, yaitu: ke, kepada, akan, dan terhadap

Contoh:

Pada liburan yang akan datang aku akan pergi ke rumah nenekku.

Surat ini ditunjukan kepada bapak kepala sekolah SMAN 3 Budi Mulia.

Saya sangat menghormati terhadap apa yang Bapak sampaikan kepada kami semua.
Kita semua tidak mengetahui akan apa yang dilakukan olehnya nanti malam.

Budi mengajak Ani pergi berlibur ke Pulau Bali berdua pada saat liburan nanti.

Kalimat efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan aidah bahasa baik ejaan maupun tanda bacanya
ehingga mudah dipahami oleh pembaca atau pendengarnya. Dengan kata lain, kalimat efektif mampu
menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pendengar atau pembacanya seperti apa yang
dimaksudkan oleh penulis.

Suatu kalimat dapat dikatakan sebagai kalimat efektif jika memiliki beberapa syarat sebagai berikut:

1. Mudah dipahami oleh pendengr atau pembacanya.

2. Tidak menimbulkan kesalahan dalam menafsirkan maksud sang penulis.

3. Menyampaikan pemikiran penulis kepada pembaca atau pendengarnya dengan tepat.

4. Sistematis dan tidak bertele-tele.


Penulisan Daftar Pustaka

Pengertian Daftar Pusaka

Daftar Pustaka yaitu suatu daftar yang berisi semua sumber bacaan yang digunakan sebagai
bahan acuan dalam penulisan karya ilmiah seperti Makalah, Skripsi, Tugas Akhir, Laporan,
Thesis,dan penelitian. Pemilihan daftar pustaka ini harus benar-benar sesuai dengan pokok
permasalahan yang dibahas dalam makalah. Mahasiswa, Dosen, Siswa tidak boleh
mencantumkan nama/judul buku, artikel/jurnal serta dokumen lainnya baik cetak maupun
internet yang tidak terdapat dalam daftar pustaka ini.

Mengingat arti Penting dari bagian karya ilmiah yang satu ini, maka mahasiswa, dosen,siswa
maupun masyarakat umum lainnya perlu mengetahui Cara dan Teknik Penulisan Daftar Pustaka
yang baik dan benar.

Ada beberapa komponen dalam Teknik Penulisan Daftar Pustaka yaitu :

Nama penulis dan nama keluarga (jika ada)

Ditempatkannya didepan nama kecil

Tahun Penerbitan

Judul Buku

Tempat Penerbitan

Nama Penerbit

Cara Membuat Daftar Pustaka

Adapun beberapa ketentuan serta aturan cara Penulisan Daftar Pustaka yang baik dan benar yaitu
:
Bagi penulis yang menggunakan marga/keluarga , nama marga/keluarganya ditulis terlebih
dahulu, sedangkan untuk penulis yang tidak menggunakan nama marga / keluarga , diawali
dengan penulisan nama akhir / belakang kecuali nama Cina.

Gelar kesarjanaan penulis tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka.

Judul buku dicetak miring atau digarisbawahi pada setiap kata, jadi tidak dibuat garis bawah
yang bersambung sepanjang judul.

Baris pertama diketik mulai ketukan pertama sedangkan baris kedua dan seterusnya diketik
mulai ketukan ke-7.

Jarak antara baris satu dengan baris berikutnya satu spasi.

Jarak antara sumber satu dengan sumber berikutnya dua spasi

Sedangkan untuk Cara Penulisan Daftar Pustaka dan teknik Penulisan Daftar Pustaka dibedakan
berdasarkan sumbernya yaitu sumber dari Jurnal , buku, Internet, Peraturan Pemerintah ,
Perundang-undangan, Makalah, Karya Tulis serta Surat Kabar / Koran.

Contoh Daftar Pustaka

Berikut ini merupakan Beberapa Contoh Penulisan yang baik dan benar dari berbagai sumber :

Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Internet :

Hatta M.2004. Yang Terlarang dalam Berkarier.


http://www.sdmlink.com/page/artikel/?act/detil/aid/42

Contoh Daftar Pustaka dari Buku :

Buku ditulis satu Orang

Christensen R.2006. Roadmap to Strategic HR - Turning A Great Idea into A Business Reality.
New York : Amacom

Buku ditulis dua Orang

Newman WH and E. Kirby Warren.1977. The Process of Management, Concept, Behaviour and Practice.
New Delhi : Prentice Hall of India Private Ltd.
Buku ditulis lebih dari dua orang

Ghiselli E. et al

Penulisan paragraf

Pengertian Paragraf

Paragraf disebut juga alinea. “paragraf” terbentuk dari kata Yunani para yang berarti “sebelum”
dan grafein “menulis atau menggores”. Sedangkan kata alinea dari bahasa Belanda dengan ejaan
yang sama berarti “mulai dari baris baru” (Adjad Sakri,1992). Menurut Lamuddin Finoza,
paragraf adalah satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan gabungan beberapa kalimat,
sedangkan dalam bahasa Yunani, sebuah paragraf (paragraphos, “menulis di samping” atau
“tertulis di samping”) adalah suatu jenis tulisan yang memiliki tujuan atau ide. Paragraf juga
merupakan kumpulan kalimat , tetapi kalimat yang bukan sekedar berkumpul, melainkan
berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang membentuk suatu
kalimat.

Jadi, paragraf adalah sekumpulan kalimat yang saling berkaitan antara kalimat yang satu dengan
kalimat yang lain. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat, karena dalam bentuk inilah
penulis menuangkan ide atau pikirannya sehingga membentuk suatu topik atau tema
pembicaraan. Dalam satu paragraf terdapat beberapa bentuk kalimat, kalimat-kalimat itu ialah
kalimat pengenal, kalimat utama (kalimat topik), kalimat penjelas, dan kalimat penutup.
Kalimat-kalimat ini terangkai menjadi satu kesatuan yang dapat membentuk suatu gagasan.
Panjang pendeknya suatu paragraf dapat menjadi penentu seberapa banyak ide pokok paragraf
yang dapat diungkapkan.

2. Struktur Paragraf

Deduktif
Struktur paragraf yang bersifat deduktif ini dimulai dengan pernyataan umum, kemudian kalimat
berikutnya berusaha membuktikan pernyataan tadi dengan menyebutkan hal-hal khusus
(pernyataan khusus ).

Induktif

Struktur paragraf yang bersifat induktif ini dimulai dengan menyebutkan hal- hal khusus yang
merupakan anak tangga yang menghantarkan pembaca kepada gagasan pokok yang terdapat
pada kalimat inti diakhir paragraf.

Abduktif ( Campuran )

Pola paragraph ini merupaan gabungan antara paragraf deduktif dan induktif. Dalam struktur
paragraf ini kalimat utamanya berada diawal paragraf, sedangkan kalimat topik yang letaknya
diakhir paragraf hanya berfungsi sebagai pengulang ( dengan bentuk yang tidak persis sama )
atau penegas dari kalimat topik yang terdapat diawal paragraf.

Merata ( Deskriptif )

Dalam struktur paragraf ini kalimat utamanya terdapat dalam keseluruhan paragraf tersebut.
Dalam paragraf ini tiap kalimat mempunyai kedudukan dan kekuatan yang sama dalam
mendukung gagasan utama.

3. Syarat-Syarat Pembentukan Paragraf

Kesatuan

Tiap paragraf hanya mengandung satu gagasan pokok atau topik.[6] Kesatuan dalam paragraf
adalah bahwa semua kalimat yang membina paragraf itu secara bersama-sama menyatakan suatu
gagasan atau topic tertentu. Oleh Karen itu, dalam pengembangannya tidak boleh ada unsur yang
sama sekali tidak berhubungan bahkan menyimpang dari gagasan atau topik tersebut, karena
dapat menyulitkan pembaca.

Koherensi

Koherensi adalah kekompakan hubungan atau keberkaitan antara sebuah kalimat dengan
kaliamat yang lain yang membentuk paragraf itu.

Perkembangan Paragraf
Perkembangan paragraf harus dijaga agar jangan sampai mengembang kearah yang tidak relavan
untuk menjelaskan gagasan pokok. Misalnya paragraf dimulai dengan kalimat inti yang
menyebutkan gagasan pokok yang hendak disampaikan, maka perkembangannya harus
menjelaskan gagasan pokok tadi dalam kalimat-kalimat berikutnya, dengan selalu berpegang
pada prinsip kesatuan dan koherensi.

4. Jenis-Jenis Paragraf

A. Jenis Paragraf Berdasarkan Sifat dan Tujuannya

Paragraf Pembuka

Paragraf pembuka adalah paragraf yang berada diawal bacaan. Paragraf ini bertujuan untuk
membuka atau mengantarkan kepada masalah yang akan diuraikan.[9] Oleh karena itu, paragraf
pembuka harus mampu menarik minat dan perhatian pembaca serta sanggup menyiapkan pikiran
pembaca kepada yang akan diuraikan. Paragraf pembuka yang pendek jauh lebih baik, karena
paragraf-paragraf yang panjang .
BAB III

PENUTUP

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) dan
mempunyai fungsi sebagai bahasa Tosnel, digunakan pada acara-acara resmi, siaran-siaran
Tesrol, saat berkomunikasi dengan orang yang dihargai, dan lain-lain.

Singkatnya Ciri-ciri Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut :

Memakai ucapan baku (pada bahasa lisan yaitu ucapan yang tidak terpengaruh oleh ucapan
bahasa daerah dan dialeg-dialeg yang ada)

· Memakai EYD (16 Agustus 1972)

· Memakai peristilaan resmi yaitu pedoman umum pembentukan istilah

· Menghindari pemakaian unsur-unsur yang terpengaruh oleh bahasa-bahasa dialeg baik


leksikal maupun gramatikal. Yang dimaksud leksikal ialah unsur bahasa yang berupa kata,
sedangkan gramatikal ialah unsur yang bersifat ketata bahasaan.

Sebagaimana diketetahui dari pembahasan materi diatas ditemukan Ada 8 penyebab


ketidakbakuan kalimat dalam Bahasa Indonesia yauit sebagai berikut :

1. Pelesapan imbuhan.

2. Pemborosan penggunaan kata.

3. Ketidaktepatan pemilihan kata.


4. Penggunaan konjungsi ganda.

5. Kerancuan bentuk.

6. Kesalahan ejaan.

7. Pelesapan salah satu fungsi kalimat.

8. Kesalahan struktur kalimat.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, E. Zaenal. 1988. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: PT. Mebiyatama Sarana Perkasa.

Tasai, S. Amran. 1948. Pelajaran Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka.

Zodarmanto, M. 1977. Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka. Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Baku Sesuai EYD

Kridalaksana, Harimurti. 1975. Tata Cara Standardisasi dan Pengembangan Bahasa Nasional
dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. No. 3 pp 7–14.

You might also like