Professional Documents
Culture Documents
SELESAI
SELESAI
SELESAI
Disusun Oleh :
2B – TEKNIK KIMIA
1. Air laut berkadar garam rendah : 1000 ppm < air laut < 3000 ppm
2. Air laut berkadar garam sedang : 3000 ppm < air laut < 10.000 ppm
3. Air laut berkadar garam tinggi : 10.000 ppm < air laut < 35.000 ppm
Sedang air laut yang berkadar garam dibawah 1000 ppm dikategorikan sebagai
air tawar (fresh water) yang layak dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Semakin tinggi kadar garam dalam air laut akan semakin tinggi pula biaya yang
dibutuhkan untuk mengolah air laut menjadi air tawar.
Sistem ini merupakan pengembangan dari sistem distilasi biasa, yaitu air
laut dipanaskan untuk menguapkan air laut dan kemudian uap air yang
dihasilkan dikondensasi untuk memperoleh air tawar yang ditampung di tempat
terpisah sebagai hasil dari proses distilasi dan dikenal sebagai air distilasi,
seperti gambar berikut.
Gambar 2. Sistem Distilasi
Tahapan paling awal dalam proses desalinasi adalah pengambilan air laut
sebagai bahan baku proses. Metode yang umum dilakukan adalah dengan
pemasangan pipa kearah laut hingga jarak beberapa kilometer dari pantai. Hal ini
dilakukan untuk memperoleh air laut dengan kualitas baik yang terhindar dari
pergerakan sedimen permukaan yang umumnya terjadi pada laut kedalaman
dangkal. Laju alir pengambilan air laut dilakukan secara lambat untuk mencegah
masuknya biota laut ke dalam pipa.
a. Pengolahan awal
b. Proses Inti
Pada tahapan ini, bahan baku yang telah mengalami pengolahan awal akan
mengalami proses penyisihan garam sehingga menghasilkan air bersih.
Berdasarkan teknik pemisahan garamnya, proses desalinasi dikategorikan menjadi
dua, berbasis panas dan berbasis membran.
Pada proses berbasis panas, bahan baku dikondisikan mendidih pada tekanan
rendah sehingga menghasilkan uap air pada temperatur rendah. Pada proses ini,
hanya air saja yang mengalami penguapan, sehingga setelah pengumpulan dan
pengkondensasian uap, akan dihasilkan air bersih tanpa garam dan
pengotor. Multistage flash distillation dan multi effect distillation adalah contoh
teknologi desalinasi dengan berbasis panas.
c. Pengolahan akhir
Kondisi air murni dengan konsentrasi ion rendah dalam produk desalinasi
perlu disesuaikan agar nyaman saat dikonsumsi dan tidak merusak pipa distribusi.
Untuk konsumsi, air murni tidak berasa, perlu adanya penambahan mineral supaya
rasanya sesuai dengan kualitas air minum: rasa menyegarkan dari air berasal dari
kandungan mineral. Kandungan ion yang minimal dapat memicu proses korosi
pada pipa distribusi karena kecenderungan pengikatan ion-ion metal pipa agar
keseimbangan kimia air tercapai. Pada tahapan akhir penambahan mineral
dilakukan pada aliran produk sehingga dihasilkan produk air bersih dengan
kualitas air minum.
Proses desalinasi air laut hingga saat ini terus berkembang di seluruh dunia
untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan mengentaskan permasalahan krisis air.
Kegiatan penelitian sangat intensif dilakukan dan menyeluruh pada setiap tahapan
proses untuk menjadikan proses ini lebih ramah lingkungan, hemat energi dan
murah. Proses ini juga cocok untuk diimplementasikan di Indonesia yang
merupakan negara maritime dengan garis pantai yang panjang. Studi mengenai
energi yang berujung pada kelayakan ekonomi perlu di lakukan lebih lanjut pada
implementasi proses ini.
C. Contoh Proses Desalinasi pada Industri
Desalinasi nuklir adalah proses produksi air bersih yang berasal dari air laut
atau air payau dengan menggunakan reaktor nuklir (PLTN) sebagai sumber energi.
Skema PLTN untuk pasokan listrik dan desalinasi dapat dilihat pada Gambar 1. Saat
ini, PLTN yang telah teruji, yang energinya telah memasok instalasi desalinasi adalah
jenis PWR. Di dalam PLTN jenis PWR, terdapat suatu sistem yang disebut RCS
(Reactor Coolant System). RCS merupakan rangkaian sirkulasi air tertutup yang
berfungsi selain sebagai sistem pendingin reaktor (sistem primer) juga menyalurkan
panas ke sistem sekunder di dalam generator uap. Sistem sirkulasi pendingin yang
melalui teras reaktor disebut sistem aliran primer, sedangkan sistem sirkulasi yang
melalui generator uap menuju turbin disebut sistem aliran sekunder. Uap dari turbin,
selain digunakan untuk menghasilkan listrik juga untuk memasok energi panas ke
instalasi desalinasi.
Teknologi desalinasi yang telah teruji dikopel dengan PLTN jenis PWR adalah
MSF, MED dan RO. Jadi teknologi desalinasi nuklir telah komersial dan teruji dengan
berbagai pengalaman.
3) RO (Reverse Osmosis)
1 2 3 4
1. Ketersediaan instalasi sulit rendah sedang mudah
didapat didapat
2. Investasi awal tinggi tinggi sedang rendah
sekali
3. Biaya perawatan Tinggi sedang rendah rendah
sekali
4. Potensi pengembangan rendah rendah sedang tinggi
teknologi sekali
5. Konsumsi energi listrik Tinggi sedang rendah rendah
sekali
6. Konsumsi energi termal Tinggi sedang rendah tidak ada
7. Kapasitas produksi sangat rendah sedang tinggi
rendah
8. Pengolahan awal sangat perlu sedikit tidak perlu
perlu perlu
9. Pengolahan akhir guna air sangat perlu sedikit tidak perlu
Minum perlu perlu
10. Pengolahan akhir guna air sangat perlu sedikit tidak perlu
proses perlu perlu
Industry
11. Ketahanan terhadap korosi sangat rendah sedang tinggi
rendah
12. Ketahanan terhadap sangat rendah sedang tinggi
pengerakan rendah
13. Ketahanan terhadap sangat rendah sedang tinggi
biofouling rendah
2. Pembahasan
Air produk dari instalasi desalinasi nuklir yang akan dipilih, terutama
digunakan untuk memasok kebutuhan sehari-hari masyarakat dan industri
(termasuk untuk PLTN). Untuk memasok kebutuhan masyarakat dibutuhkan air
dengan TDS < 1000 mg/l dan untuk memasok kebutuhan PLTN diperlukan air
dengan kualitas yang sangat baik (TDS sekitar 1 mg/l). Dari data yang diperoleh,
untuk provinsi Kalimantan Timur, banyaknya air yang didistribusikan PDAM ke
konsumen pada tahun 2005, 2006 dan 2007 adalah masing-masing sebesar
229.738, 241.830 dan 253.921 m3/hari. Sementara itu, kebutuhan air bersih untuk
keperluan sehari-hari pada tahun 2005, 2006 dan 2007 adalah masing-masing
sebesar 409.086, 422.840 dan 437.221 m3/hari. Dari data tersebut dapat
disimpulkan adanya kekurangan air bersih pada tahun 2005, 2006 dan 2007
masing-masing sebesar 179.348, 181.010 dan 183.300 m3/hari.
Teknologi desalinasi MSF, MED dan RO telah teruji dan tersedia secara
komersial dengan berbagai variasi dari pemasok. Potensi pengembangan teknologi
desalinasi MSF lebih rendah dibanding teknologi desalinasi MED dan RO. Pada
MED, inovasi telah dilakukan lebih dari 25 tahun, teristimewa dalam
pengembangan teknologi pipa dengan peningkatan perpindahan panas yang lebih
tinggi. Pengembangan lain dalam instalasi desalinasi termal (terutama MED)
antara lain.
Temperatur operasi ketiga jenis proses desalinasi dapat dilihat pada Tabel 3.
Oleh karena itu, terjadinya kerak dan korosi pada MED lebih rendah dibanding
MSF dan RO adalah yang paling rendah. Terbentuknya kerak dan korosi pada
MSF dan MED dapat ditekan dengan penambahan inhibitor dan menjaga pH
operasi pada kondisi optimum karena pH yang terlalu tinggi akan menginisiasi
proses pengerakan dan pH yang terlalu rendah akan menginisiasi proses korosi.
Hasil analisis kandungan air laut di daerah pantai Manggar di Kaltim yang
diambil pada jarak 1,16 km dari pantai dan kedalaman sekitar 7 m dapat dilihat
pada Tabel 4 (dilakukan tanggal 10 September 2008).
Tabel 4. Hasil Analisis Kualitas Air Laut di Pantai Manggar Kaltim
B. Sifat Kimia
9. pH - 6,86
10. DO mg/l 5,7
11. Alkalinitas mg/l 117,2
12. TOC mg/l 12,6
13. H2S mg/l Tidak terdeteksi
14. Sulfat (SO4) mg/l 1.545,12
15. Chlorida (Cl) mg/l 18.099,72
16. Karbonat mg/l 1,02
17. Bikarbonat mg/l 2,03
18. Sodium (Na) mg/l 3.268,87
19. Magnesiun(M mg/l 1.268,8
g)
20. Calcium (Ca) mg/l 900
21. Potasium (K) mg/l 3,657
22. Barium (Ba) mg/l 2.522,57
23. Fluorida (F) mg/l 0,91
24. Silikat (SiO3) mg/l 2,53
25. Besi (Fe) mg/l 0,441
26. Seng (Zn) mg/l 0,044
27. Tembaga mg/l 0,03
(Cu)
28. Timbal (Pb) mg/l 0,49
29. Raksa (Hg) mg/l 0,002
Keterangan
Lokasi
Posisi S 01o13’01,9”
E 116o59’26,9’’
3. Kesimpulan
- https://www.bunehaba.com/contoh-kata-pengantar/
- https://bacatanda.wordpress.com/2008/01/24/desalinasi-menguapkan-air-laut-menjadi-air-
bersih/
- https://id.wikipedia.org/wiki/Desalinasi
- https://media.neliti.com/media/publications/139645-ID-none.pdf
- http://budisma.net/2015/04/pengertian-proses-desalinasi.html
- http://www.academia.edu/2700910/Desalinasi
- http://sanfordlegenda.blogspot.co.id/2012/11/Desalinasi-mengolah-air-laut-menjadi-air-
tawar.html
- http://sanfordlegenda.blogspot.co.id/2012/11/Desalinasi-mengolah-air-laut-menjadi-air-
tawar.html