Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Jurnal Industria Vol 3 No 1 Hal 33 – 42

Analisis Produktivitas

ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN METODE MULTI


FACTOR PRODUCTIVITY MEASUREMENT MODEL (MFPMM)

ANALYSIS PRODUCTIVITY USING MULTI FACTOR


PRODUCTIVITY MEASUREMENT MODEL (MFPMM)

Yolandha Angelica Agry Culturianingtyas1)*, Panji Deoranto2), Dhita Morita Ikasari2)


1
Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian, FTP Universitas Brawijaya Malang
2
Staf Pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian, FTP Universitas Brawijaya Malang
* email agryculturia@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat produktivitas perusahaan dan usulan untuk
meningkatkan produktivitasnya di masa mendatang menggunakan Metode Multi Factor Productivity
Measurement Model. Dari hasil penelitian, tingkat produktivitas PT Inti Luhur Fuja Abadi sebesar
81.43% pada periode yang diukur (periode 2). Tingkat produktivitas ini mengalami penurunan
produktivitas sebesar 18.57% dari periode dasar (periode 1). Hal ini menyebabkan perusahaan
kehilangan peluang mendapatkan keuntungan sebesar Rp 136,293,924. Rencana usulan peningkatan
produktivitas untuk PT Inti Luhur Fuja Abadi difokuskan pada input bahan baku terutama Kakap
Merah dengan membuat perencanaan kuantitas bahan baku yang akan digunakan serta biaya pembelian
bahan baku tersebut dengan permintaan dari konsumen agar lebih efisien dalam menghasilkan output.
Kata Kunci :MFPMM, Pengukuran Produktivitas, Tingkat Produktivitas

ABSTRACT
PT Inti Luhur Fuja Abadi is one of thecompaniesinindustrialfreezing of fishand exported
toseveralcountries and have missionto consistentlyprovidequality productsand the best servicesto
customers. However, it remains unknown how theconditionsand the level ofachievement ofthe
company's performanceover the years because this companyhas not yet done about productivity
measurement. The aimofthis study wastodetermine the level ofproductivity of the companyandthe
proposaltoincrease theproductivityinthe futureusing MultiFactor ProductivityMeasurementModel
method. The results showed that the level ofproductivityofPTInti Luhur Fuja Abadiof81.43% in
themeasuredperiod(period 2). Thelevel of productivity decreasedby18.57% fromthe base period(period
1). Itcaused the company losean opportunityto geta profit ofRp136,293,924. Productivity
improvementsinthe proposedplan ofPTInti Luhur Fuja Abadifocused on theinputof raw materials,
especially Red Snapperwith aplanthatadjuststhe quantity ofraw materials to beusedand thecost of
purchasingtheraw materialsto thedemandofconsumersto be moreefficientin generatingoutput.
Keywords: Level of productivity, Multi Factor Productivity Measurement Model, Productivity
Measurement

PENDAHULUAN indikator utama dalam menilai


Secara umum produktivitas diartikan kemampuan bersaing suatu perusahaan
sebagai hubungan antara hasil nyata adalah dengan melakukan pengukuran
(barang-barang atau jasa) dengan input produktivitas (Ramadhani, 2011).
yang sebenarnya. Suatu organisasi Permasalahan yang terjadi di dalam suatu
perusahaan perlu mengetahui pada perusahaan dapat diketahui dari hasil
produktivitas mana perusahaan itu pengukuran tersebut dan diharapkan dapat
beroperasi agar dapat meningkatkan daya memberi usulan perbaikan yang bagi
saing produk yang dihasilkannya di pasar perusahaan sebagai pertimbangan untuk
global yang amat kompetitif. Salah satu melakukan langkah perbaikan agar dapat

33
menanggulangi permasalahan tersebut profitabilitas jika hasil pengukuran
(Mulyadi, 2007). menunjukkan terjadinya penurunan
PT Inti Luhur Fuja Abadi merupakan tingkat produktivitas dalam perusahaan
salah satu perusahaan yang bergerak di sehingga evaluasi dan perbaikan harus
bidang industri pengolahan ikan beku segera dilakukan agar perusahaan tidak
yang diekspor ke beberapa negara, seperti lagi mengalami kerugian di masa
Amerika, Australia, Korea, China dan Uni mendatang.
Eropa. Perusahaan ini mempunyai misi
untuk secara konsisten Rumusan Masalah
menyediakanproduk- 1. Bagaimana tingkat produktivitas PT
produkberkualitasdan layanan terbaik Inti Luhur Fuja Abadi?
bagipelanggannya. Namun, belum 2. Bagaimana usulan untuk meningkatkan
diketahui bagaimana kondisi serta tingkat produktivitas PT Inti Luhur Fuja Abadi
pencapaian kinerja perusahaan selama ini di masa mendatang?
dikarenakan PT Inti Luhur Fuja Abadi
belum melakukan pengukuran Tujuan
produktivitas, padahal untuk mengetahui 1. Mengetahui tingkat produktivitas PT
kondisi serta pencapaian kinerja Inti Luhur Fuja Abadi.
perusahaan, perlu dilakukan pengukuran 2. Mengetahui usulan untuk meningkatkan
produktivitas yang hasilnya dapat dipakai produktivitas PT Inti Luhur Fuja Abadi
sebagai tolak ukur perusahaan dalam di masa mendatang.
melakukan pengembangan dan Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
memperoleh hasil yang lebih baik di masa BAHAN DAN METODE
mendatang. Penelitian ini dilaksanakan di PT Inti
Terdapat berbagai macam metode Luhur Fuja Abadi, Kecamatan Beji,
yang dapat digunakan dalam pengukuran Kabupaten Pasuruan pada bulan April -
produktivitas, seperti OMAX, POSPAC, Juni 2013. Pengolahan data penelitian
Multi Factor Productivity Measurement dilakukan di Laboratorium Manajemen
Model dan Craig Harris. Namun, dalam Agroindustri, Jurusan Teknologi Industri
penelitian ini akan digunakan Multi Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,
Factor Productivity Measurement Model Universitas Brawijaya Malang.
(MFPMM) sebagai metode pengukuran
produktivitas di PT Inti Luhur Fuja Abadi. Batasan Masalah dan Asumsi
Selain dapat digunakan untuk mengukur Batasan masalah pada penelitian ini
perubahan produktivitas tenaga kerja, adalah pengukuran produktivitas mulai
modal, bahan baku, dan energi, metode ini periode 2011 (periode 1) sampai 2012
juga mengukur efek masing-masing input (periode 2); output yang digunakan adalah
terhadap profitabilitas bagi perusahaan produk fillet ikan danavalan (limbah dari
(Case, 2005). Semua input bisa saja fillet ikan, seperti kepala, tulang, daging
memberikan profit, namun bisa juga trimming, sisik, kulit dan isi perut) Kakap
hanya beberapa input atau bahkan tidak Merah, Kerapu dan Anggoli; input yang
ada yang memberikan kontribusi digunakan adalah tenaga kerja yang

34
Jurnal Industria Vol 3 No 1 Hal 33 – 42
Analisis Produktivitas

berhubungan langsung dengan proses harga jual tiap output), sedangkan


produksi fillet ikan (bagian penerimaan, untuk value input yaitu I=QxC (dimana
filleting, CO, retouching, ABF, packing, Q adalah kuantitas tiap input; C adalah
cold storage dan packing avalan), bahan biaya pemakaian tiap input).
baku (ikan Kakap Merah, Anggoli dan 2. Perhitungan weighted change ratio,
Kerapu), energi (listrik LWBP dan WBP) menunjukkan perubahan persentase
dan utilitas (air). dari periode dasar ke periode yang
Asumsi yang digunakan dalam diukur yang terdiri dari:
penelitian ini adalah harga jual produk a. change in quantity: menghitung
fillet ikan dari perusahaan yang perubahan dalam kuantitas
menggunakan satuan dollar dikonversikan 1. WCR quantity output
n
ke dalam satuan Rupiah sesuai dengan i=1 Oi2 (Pi1)
n ............ (1)
Oi1 (Pi1)
nilai konversi pada masing-masing i=1

periode (tahun 2011 dan 2012); kebutuhan 2. WCR quantity input


n
i=1 Qi2 (Ci1)
energi listrik per hari diasumsikan n ............ (2)
i=1 Qi1 (Ci1)
besarnya sama untuk setiap periode; harga b. change in price: menghitung
dasar listrik per kwh dan harga dasar air perubahan dalam harga
per m3 diasumsikan sama sepanjang 1. WCR price output
periode 2011-2012. n
i=1 Oi2 (Pi2)
n ............. (3)
i=1 Oi2 (Pi1)
Penentuan Variabel 2. WCR price input
n
Variabel yang digunakan pada i=1 Qi2 (Ci2)
n ............ (4)
penelitian ini terdiri dari kuantitas produk i=1 Qi2 (Ci1)

fillet dan avalan ikan Kakap Merah, c. change in value: menghitung perubahan
nilai karena terjadi perubahan kuantitas
Anggoli dan Kerapu; kuantitas kebutuhan
dan harga
bahan baku; kuantitas kebutuhan tenaga
1. WCR value output
kerja; kuantitas kebutuhan energi listrik; n
Oi2 (Pi2)
i=1
kuantitas kebutuhan utilitas air; harga jual n
Oi1 (Pi1)
............ (5)
i=1

produk fillet ikan dan avalan; biaya 2. WCR value input


n
Qi2 (Ci2)
pemakaian bahan baku; biaya pemakaian i=1
n ............ (6)
i=1 Qi1 (Ci1)
tenaga kerja; biaya pemakaian energi Keterangan:
listrik dan biaya pemakaian utilitas air. Oi1 = kuantitas produk fillet ikan dan
avalan periode 1
Pengolahan Data dengan Perhitungan Oi2 = kuantitas produk fillet ikan dan
MFPMM avalan periode 2
Menurut Sink (1985) dalam Phusavat Pi1 = harga jual produk fillet ikan
dan Photaranon (2006), perhitungan dan avalan periode 1
dalam MFPMM terdiri dari: Pi2 = harga jual produk fillet ikan
1. Perhitungan nilai (value) untuk masing- dan avalan periode 2
masing output dan input dengan rumus Qi1 = kuantitas kebutuhan tiap input
periode 1
value output yaitu J=OxP (dimana O
Qi2 = kuantitas kebutuhan tiap input
adalah kuantitas tiap output; P adalah
periode 2

35
Ci1 = biaya pemakaian tiap input dari weighted performance indexes yang
periode 1 terdiri dari:
Ci2 = biaya pemakaian tiap input a. REP perubahan produktivitas
periode 2 = (value tiap input pada periode 1) x
3. Perhitungan cost to revenue ratio, (WCR quantity total output –
yaitu rasio biaya pemakaian tiap input WCR quantity tiap input) ..(14)
terhadap pendapatan yang diperoleh b. REP perubahan pemulihan harga
dari total output = REP perubahan profitabilitas –
REP perubahan produktivitas
1. CRR periode 1
Iij1 ...........................................(15)
n Ji1 ............ (7) c. REP perubahan profitabilitas
i=1
2. CRR periode 2 = (value tiap input pada periode 1) x
Iij2 (WCR value total output – WCR
n Ji2 ............ (8) value tiap input) ................(16)
i=1
Keterangan:
Iij1 = value tiap input periode 1 HASIL DAN PEMBAHASAN
Iij2 = value tiap input periode 2 1. Perhitungan nilai (value)
Ji1 = value total output periode 1 Hasil perhitungan nilai output pada
Ji2 = value total output periode 2 periode 1 menunjukkan besarnya
4. Perhitungan productivity ratio, yaitu peneri maan yang diperoleh perusahaan
rasio produktivitas output terhadap dari hasil penjualan produk sebesar Rp
input 14,736,280,531.95. Kontribusi nilai
1. PR periode 1 dari penjualan produk fillet ketiga jenis
n
i=1 Ji1
............ (9) ikan sebesar Rp 11,932,780,173.60
Iij1
(80.98%); sedangkan dari hasil
2. PR periode 2 penjualan produk avalan sebesar Rp
n
i=1 (Oi2)(Pi1)
............ (10) 2,803,500,358.35 (19.02%). Nilai yang
Iij2
diperoleh perusahaan dari hasil
5. Perhitungan weighted performance
penjualan produk pada periode 2
indexes, yaitu indeks dari perubahan
meningkat menjadi Rp
rasio output atas inputyang terdiri
28,016,972,424.50 dikarenakan
dari:
meningkatnya kuantitas pro duk yang
a. WPI produktivitas
terjual, khususnya fillet Kakap Merah
WCR quantity total output
= ............(11) dengan harga jual yang lebih tinggi.
WCR quantity tiap input
b. WPI pemulihan harga Kontribusi nilai dari penjualan produk
WCR price total output fillet ketiga jenis ikan sebesar Rp
= ..................(12)
WCR price tiap input 22,109,020,084.00 (78.91%);
c. WPI profitabilitas sedangkan dari hasil penjualan produk
WCR value total output
= WCR value tiap input
..................(13) avalan sebesar Rp 5,907,952,340.50
6. Perhitungan Rupiah effect on profit, yaitu (21.09%).
refleksi nilai uang dalam satuan Rupiah

36
Jurnal Industria Vol 3 No 1 Hal 33 – 42
Analisis Produktivitas

Hasil perhitungan nilai input tetapi kenaikan harga berhasil


menunjuk kan besarnya biaya yang memulihkan biaya karena harga jual
dikeluarkan atas penggunaan input. output naik 22%, sedangkan rata-rata
Besarnya nilai input pada periode 1 biaya input naik sebesar 17% (=117-
sebesar Rp 14,204,121,350.00. 100).
Kontribusi nilai dari penggunaan input 3. Perhitungan cost to revenue ratio
tenaga kerja sebesar Rp Hasil perhitungan CRR disajikan
1,641,120,000.00 (11.55%); input pada Tabel 3 namun diintepretasikan
bahan baku sebesar Rp dalam bentuk persen dan dibuat urutan
11,861,535,200.00 (83.51%); input sehingga dapat menunjukkan input
energi listrik sebesar Rp689,785,200.00 dengan kontri busi besar dalam
(4.85%); dan input utilitas air sebesar pemakaian biaya yang dikeluarkan oleh
Rp 11,680,950.00 (0.08%). Besarnya perusahaan. Mathur (2011)
nilai input pada periode2 meningkat menjelaskan bahwa prinsipnya adalah
dikarenakan terjadinya peruba han semakin rendah dari cost to revenue
kuantitas dan harga sehingga menjadi ratio, maka akan semakin baik. Jika
Rp 27,141,512,460.00. Kontribusi nilai rasio kurang dari 1, hal ini
dari penggunaan input tenaga kerja menunjukkan bahwa perusahaan
sebesar Rp 2,343,744,000.00 (8.64%); beroperasi di jalur yang
input bahan baku sebesar Rp menguntungkan. Jika rasio sama
24,028,754,270.00 (88.53%); input dengan 1, hal ini mengindikasikan
energi listrik sebesar Rp bahwa perusa haan dalam posisi tidak
756,383,040.00 (2.78%); dan input mendapatkan keuntungan apapun. Jika
utilitas air sebesar Rp 12,631,150.00 rasio lebih besar dari 1, hal ini
(0.05%). menunjukkan bahwa perusahaan
2. Perhitungan weighted change ratio berada dalam posisi merugi dan harus
Weighted change ratio untuk mengambil langkah-langkah perbaikan
periode 2 disajikan dalam bentuk yang tepat karena jika tidak perusahaan
desimal pada Tabel 1, namun dapat jatuh dan akhirnya harus ditutup.
diintepretasikan dalam bentuk persen Penggunaan biaya terbesar pertama
dengan nilai 100 pada periode dasar. yaitu pada total input bahan baku
Dampak dari WCR dapat dilihat pada dengan biaya rata-rata pembelian
Tabel 2. Hasil perhitungan WCRsecara sebesar 83.13%. Hal ini disebabkan
keseluruhan menunjukkan adanya kuantitas bahan baku yang meningkat
penurunan profitabilitas karena serta harga belinya yang semakin
walaupun penerimaan naik 90%, tinggi, khususnya ikan Kakap Merah
namun total biaya pemakaian input sehingga biaya pemakaian untuk
yang diguna kan untuk produksi pembelian bahan baku menjadi tinggi.
mengalami kenaikan sebesar 91% Bahan baku ikan merupakan unsur
(=191-100). Kenaikan total input penting dalam menghasilkan produk
sebesar 63% (=163-100) dibutuhkan fillet ikan. Menurut Sukrisno (1999)
untuk kenaikan output sebesar 56%, dalam Setyadi (2010) pemakaian bahan

37
baku merupakan unsur yang paling sebesar 96.39%, sedangkan periode 2
besar pengaruhnya terhadap biaya sebesar 96.88%. Hal ini disebabkan
produksi. penggunaan biaya untuk bahan baku
Total input tenaga kerja berada pada periode 2 yang cukup besar
diurutan kedua dalam penggunaan karena meningkatnya kuantitas dan
biaya dengan rata-rata sebesar 9.76% harga bahan baku terutama ikan Kakap
dikarena kan kuantitas tenaga kerja dan Merah. Hal ini menyebabkan kecilnya
biaya untuk pembayaran upah yang profit yang akan didapatkan oleh
meningkat karena disesuaikan dengan perusahaan. MenurutUtami (2002),
kuantitas bahan baku yang meningkat. rendahnya biaya memungkinkan
Total input energi listrik berada perusahaan mendapatkan profit yang
diurutan ketiga dengan rata-rata sebesar lebih tinggi.
3.69%.Total input utilitas air berada 4. Perhitungan productivity ratio
diurutan keempat dengan rata-rata Hasil perhitungan productivity ratio
sebesar 0.07%. Hal ini disebabkan dan Indeks Produktivitas dapat dilihat
harga pembelian air tersebut jauh lebih pada Tabel 4.
kecil dibandingkan harga persatuan Herjanto (2007) menjelaskan bahwa
input lainnya. dalam menghitung IP, indeks pada
Hasil perhitungan total input rata- periode dasar diberi nilai 100, indeks
rata sebesar 96.64% dan menunjukkan periode lain dihitung dengan
bahwa periode 1 memiliki biaya menggunakan rumus:
pemakaian yang lebih kecil produktivitas periode tertentu
IP= produktivitas periode dasar x 100 .. (17)
dibandingkan dengan periode 2 yaitu
Hasil perhitungan IP menunjukkan utilitas air mengalami peningkatan. IP
bahwa input tenaga kerja, energi listrik dan total input tenaga kerja pada periode 2
sebesar 108.95 yang berarti bahwa sebesar 18.57% dari periode dasar
produktivitasnya meningkat 8.95% dari (=81.43-100) karena memiliki IP
periode dasar (=108.95-100). Total sebesar 81.43. Penurunan indeks
input energi listrik pada periode 2 produktivitas pada total input bahan
sebesar 141.90 yang berarti bahwa baku disebabkan oleh BB Kakap
produktivitasnya meningkat 41.90% Merah yang biaya pemakaian untuk
dari periode dasar (=141.90-100). Total input bahan baku tersebut pada periode
input utilitas air pada periode 2 sebesar 2 meningkatnya. Namun, rendemen
143.89 yang berarti bahwa fillet ikan yang dihasilkan pada periode
produktivitasnya meningkat 43.89% 2 menurun disebabkan adanya
dari periode dasar (=143.89-100). permintaan khusus fillet ikan Kakap
Namun pada total input bahan baku Merah skinless (tanpa kulit) dari North
produktivitasnya menurun sebesar Atlantic yang menyebabkan rendemen
23.19% dari periode dasar (=76.81- hanya sebesar 34%, sedangkan pada
100) karena memiliki IP sebesar 76.81. umumnya rendemen fillet tersebut
Hal ini menyebabkan IP total input berkisar 39-41%.
mengalami penurunan produktivitas

38
Jurnal Industria Vol 3 No 1 Hal 33 – 42
Analisis Produktivitas

Tabel 1.Weighted Change Ratio


Weighted Change Ratio
Quantity Price Value
Total output 1.56 1.22 1.90
Total tenaga kerja 1.20 1.19 1.43
Total bahan baku 1.72 1.18 2.03
Total energi 1.10 1.00 1.10
Total utilitas 1.08 1.00 1.08
Total input 1.63 1.17 1.91
Sumber: Data diolah (2013)
Tabel 2. Dampak WCR
WCR change in Kolom Dampak
Quantity 7 Kenaikan kuantitas bahan baku yang digunakan 72%, tenaga kerja 20%,
energi listrik 10% dan utilitas air 8%. Kenaikan 63% untuk pemakaian
keseluruhan input dan kenaikan 56% untuk kuantitas output yang terjual.
Price 8 Kenaikan harga bahan baku 18%, tenaga kerja 19%, energi listrik dan
utilitas air tetap. Kenaikan 17% untuk keseluruhan harga input dan
kenaikan 22% untuk harga output.
Value 9 Kenaikan biaya pemakaian bahan baku 103%, tenaga kerja 43%, energi
listrik 10% dan utilitas air 8%. Kenaikan 91% untuk biaya pemakaian
keseluruhan input dan kenaikan 90% untuk penerimaan dari hasil output
yang terjual.

Tabel 3. Cost to Revenue Ratio


Variabel Periode Periode Rata-Rata Urutan
1 2
Total TK 0.1114 0.0837 0.0976 2
Total BB 0.8049 0.8576 0.8313 1
Total energi 0.0468 0.0270 0.0369 3
Total utilitas 0.0008 0.0005 0.0007 4
Total input 0.9639 0.9688 0.9664 -

Tabel 4.Productivity Ratio


Variabel Periode 1 Periode 2 IP IP periode 2
(a) (b) Periode 1 =(b/a)x100
Total TK 8.98 9.78 100 108.95
Total BB 1.24 0.95 100 76.81
Total energi 21.36 30.31 100 141.90
Total utilitas 1261.57 1815.33 100 143.89
Total Input 1.04 0.84 100 81.43

5. Perhitungan weighted performance periode 2 yang disajikan dalam bentuk


indexes desimal pada tabel 5 dengan nilai
Hasil perhitungan terdiri dari WPI indeks 1 pada periode dasar untuk
produktivitas, pemulihan harga dan memudahkan perbandingan. Selisih
profitabilitas dari total input pada dari indeks periode 2 dan periode 1

39
diintepretasikan dalam bentuk persen. menun jukkan bahwa perusahaan
WPI produktivitasberda sarkan mengalami pe ngurangan keuntungan
perubahan kuantitas mengalami sebesar Rp 1,017,998,833.
penurunan performan si sebesar 4% Pengurangan keuntungan ini
yang diakibatkan oleh adanya disebabkan oleh nilai REP total input
perubahan produktivitas pada total bahan baku yang negatif. Hal ini
input yang mengalami penurunan. disebabkan oleh nilai REP bahan baku
Kenaikan performansi terlihat pada ikan Kakap Merah yang negatif.
WPI pemulihan harga berdasarkan Terjadi penurunan produktivitas pada
perubahan harga yang berarti peruba input bahan baku Kakap Merahyang
han tersebutmemberikan kenaikan mempunyai pengaruh lebih dari 50% di
keuntungan terhadap nilai jual produk dalam total input bahan baku yang
dengan nilai tambah sebesar 4%. merupakan input terbesar dalam
Perubahan kedua nilai WPI tersebut penggunaan biaya karena kuantitas
akan mempengaruhi nilai performansi input peningkatannya lebih besar
dari perubahan profitabilitas. daripada peningkatan output yang
Performansi dari perubahan dihasilkan dari penggunaan bahan baku
profitabilitas mengalami penurunan tersebut (dapat dilihat pada Tabel 7).
sebesar 1%. Hackman (2008) Nilai REP berdasarkan perubahan
menjelaskan bahwa angka indeks > 1 harga untuk total input menunjukkan
menunjukkan bahwa suatu input bahwa perusahaan berpeluang
tersebut mengalami peningkatan mendapatkan keuntungan sebesar Rp
produktivitas dan berkontribusi dalam 881,704,909pada pemulihan harga
penambahan keuntungan kepada walaupun terjadi perubahan (kenaikan)
perusahaan. Sebaliknya, angka indeks biaya untuk pemakaian keseluruhan
< 1 menunjukkan bahwa terjadi input. Hal ini menunjukkan bahwa
penurunan produktivitas sehingga kenaikan biaya pemakaian input yang
menyebabkan pengurangan kontribusi dimasukkan ke dalam bentuk harga
keuntungan kepada perusahaan. output yang lebih tinggi masih
6. Perhitungan Rupiah effect on profit memberi peluang bagi perusahaan
Rupiah effect on profit berkaitan untuk mendapatkan keuntungan.
dengan nilai dari WPI. Hasil Perubahan kuantitas dan hargajuga
perhitungan Rupiah effect on profit mempengaruhi penambahan atau
dapat dilihat pada Tabel 6. pengurangan keuntungan yang akan
REP pemulihan harga berdasarkan diterima oleh perusahaan. Hal ini dapat
perubahan harga memiliki hasil yang dilihat dari nilai REP profitabilitas
baik, tetapi terdapat masalah yang berdasarkan perubahan nilai yang
serius pada REP produktivitas menunjukkan bahwa perusahaan
berdasarkan perubahan kuantitas dan kehilangan peluang mendapatkan
REP profitabilitas berdasar kan keuntungan sebesar Rp 136,293,924
perubahan nilai. Nilai REP produkti karena nilai positif pada REP
vitas total input secara keseluruhan pemulihan harga tidak dapat menutupi

40
Jurnal Industria Vol 3 No 1 Hal 33 – 42
Analisis Produktivitas

nilai negatif pada REP produktivitas pemulihan harga).


(profitabilitas = produktivitas +

Tabel 5. WPI Total Input


Periode 1 Periode 2 % periode 2 thd 1
WPI
(a) (b) ((b-a)x100%)
Produktivitas 1 0.96 -4
Pemulihan harga 1 1.04 4
Profitabilitas 1 0.99 -1

Tabel 6. REP Total Input


Produktivitas Pemulihan Profitabilitas
(Rp) harga (Rp) (Rp)

Total Input -1,017,998,833 881,704,909 -136,293,924

Tabel 7. REP Bahan Baku


Input Produktivitas Pemulihan Profitabilitas
Bahan Baku (Rp) harga (Rp) (Rp)

Kakap Merah -6,405,104,742 152,169,502 -6,252,935,241


Anggoli 3,262,322,700 517,829,694 3,780,152,394
Kerapu 1,218,063,417 -222,597,665 995,465,752
Total BB -1,924,718,625 447,401,530 -1,477,317,095

Usulan Peningkatan Produktivitas jalur yang menguntungkan. Pemilihan


Usaha yang dapat dilakukan untuk supplier baik dari segi harga yang
meningkatkan produktivitas bahan baku ditawarkan, kualitas yang diberikan serta
adalah membuat perencanaan dengan kontinuitas perlu dipertimbangkan
menyesuaikan kuantitas bahan baku, kembali.
khususnya ikan Kakap Merah yang
mengalami penurunan produktivitas KESIMPULAN
dengan permintaan konsu men karena
akan berpengaruh pula pada biaya 1. Tingkat produktivitas dari PT Inti
pembelian bahan baku. Perencanaan di Luhur Fuja Abadi sebesar 81.43% pada
lakukan agar perusahaan dapat lebih periode yang diukur (periode 2).
efisien dalam menghasilkan output dan Tingkat produktivitas ini mengalami
meningkat kan penerimaan. Perusahaan penurunan produktivitas sebesar
harus segera merespon dan menyesuaikan 18.57% dari periode dasar (periode 1).
apabila ada permintaan khusus dari Hal ini menyebabkan perusahaan
konsumen baik dari segi kuantitas kehilangan peluang mendapatkan
permintaan maupun harga jual produk keuntungan sebesar Rp 136,293,924.
tersebut dengan biaya yang harus 2. Rencana usulan peningkatan
dikeluarkan untuk permintaan khusus ter produktivitas untuk PT Inti Luhur Fuja
sebut agar perusahaan tetap beroperasi di Abadi difokuskan pada input bahan

41
baku terutama Kakap Merah dengan
membuat perencanaan kuantitas bahan Phusavat, K. dan W. Photaranon. 2006.
baku yang disesuaikan dengan Productivity / performance
permintaan konsumen. measurement (case application at
the government pharmaceutical
DAFTAR PUSTAKA organization). Industrial
Management & Data Systems
Case, K. 2005. Advances in 106(9): 1272-1287.
Manufacturing Technology VIII:
Proceedings of the Tenth National. Ramadhani, Y. 2011. Analisis efisiensi,
Taylor & Francis e-Library. skala dan elastisitas produksi
London. Hal. 71-78. dengan pendekatan cobb-douglas
dan regresi berganda. Jurnal
Hackman, S. T. 2008. Production Teknologi 4(1): 53-61
Economics: Integrating the
Microeconomic and Engineering Setyadi, A. A. 2010. Analisis
Perspectives. Springers. London. Produktivitas PG Ngadirejo
Hal. 261. dengan Metode Multi Factor
Productivity Measurement Model
Herjanto, E. 2007. Manajemen Operasi (MFPMM). Skripsi. Universitas
Edisi 3. Grasindo. Jakarta. Hal. 14. Brawijaya. Malang.

Mathur, S. 2011. Accounting for Utami, C. W. 2002. Peningkatan nilai


Management. Tata Mc Graw Hill perusahaan melalui perbaikan
Education Private Limated. New produktivitas dan kualitas pada
Delhi. Hal. 340. sektor jasa sebuah analisis
Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan & konseptual. Jurnal Manajemen &
Pengendalian Manajemen Edisi 3 Kewirausahaan 4 (1): 56 – 64.
Koran. Salemba Empat. Jakarta.
Hal. 382-391.

42

You might also like