Professional Documents
Culture Documents
Stabilitas Obat 1
Stabilitas Obat 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses laju merupakan hal dasar yang perlu diperhatikan bagi setiap
obat sampai ke pasien. Beberapa prinsip dan proses laju yang berkaitan
obat melalui penguraiaan obat, atau melalui hilangnya khasiat obat karena
(Martin,1993).
paracetamol.
B. Tujuan Praktikum
aktivasi dari reaksi penguraian suatu zat, dan menentukan usia simpan
suatu zat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
(Voigt, 1995 : 607). Stabilitas sediaan farmasi tergantung pada profil sifat
fisika dan kimia pada sediaan yang dibuat (termasuk eksipien dan sistem
berat, adanya uap, bentuk, dan ukuran partikel (Jenkins, 1957 : 73).
produk farmasi yaitu hilangnya zat aktif, naiknya konsentrasi zat aktif,
berkurang. Adanya hasil uraian zat tersebut bersifat toksik sehingga dapat
2015 : 13).
Sejumlah besar zat kemoterapi modern ini adalah asam lemah atau
basa lemah. kelarutan zat-zat ini dapat dengan mudah atau nyata
kelarutan obat – obat asam – asam lemah maupun basa – basa lemah
produk lain. Jika pH kritis untuk menjaga kelarutan obat , sistem tersebut
harus dapar dalam kisaran pH yang diinginkan, dapar harus aman secara
34-38):
a. pH
b. Kekuatan ionik
terjadi antara ion dengan muatan yang sama. Laju reaksi akan
c. Efek pelarut
Gradasi akan menjadi negatif ketika muatan ion obat dan spesies
berinteraksi adalah sama. Ini berarti jika kita mengganti air dengan
pelarut konstanta dialektrik yang lebih rendah maka kita akan mencapai
posotif jika ion obat dan ion yang beribteraksi adalah tanda yang
berlawanan dan olek karena itu pilihan pelarut non polar hanya
d. Oksigen
e. Cahaya
f. Suhu
dt. Menurut hukum aksi massa, laju suatu reaksikimia sebanding dengan
zat yang ikut serta dlam reaksi. Dalam reaksi aA + bB +... = produk
1 𝑑(𝐴)
Laju = -𝑎 𝑑𝑡
1 𝑑(𝐵)
= -𝑏 =...= k (A)a(B)b
𝑑𝑡
Proses laju merupakan hal dasar yang perlu diperhatikan bagi setiap
sehingga dapat disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama dimana
obat tidak berubah menjadi zat tidak berkhasiat atau racun. Ahli farmasi
1. Kestabilan dan tak tercakup proses laju umumnya adalah suatu yang
melalui hilangnya khasiat obat karena perubahan bentuk fisik dan kimia
dengan laju absorbsi obat ke dalam tubuh, laju distribusi obat dalam
4. Kerja obat pada tingkat molekular obat dapat dibuat dalam bentuk yang
obat-obat labil air harus dilindungi dari kelembaban atmosfer. Ini dapat
menyelimuti tablet atau dengan menutup dan menjaga obat dalam wadah
dan dalam penggunaan. Metode seperti itu memakan waktu dan tidak
dalam tiap produk jika hasilnya cukup berarti (Martin, 1993 : 811).
Orde reaksi. Dari hukum aksi massa, suatu garis lurus didapat bila
Orde bagi tipa reaktan adalah pangkat dari tiap konsentrasi reaktan
Agar sampai pada satuan untuk konstanta laju yang muncul dalam
hukum laju orde nol; orde pertama; dan orde kedua, persmaan yang
k [A] = k0
𝑑𝐴
− 𝑑𝑡 = k0
𝑑𝐴 𝑚𝑜𝑙/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 𝑚𝑜𝑙
k = − 𝑑𝑡 = = 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘= mol liter-1 detik -1
𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑑𝐴 1 𝑚𝑜𝑙/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 1
k = − 𝑑𝑡 = = = detik -1
𝐴 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 𝑚𝑜𝑙/ 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
2,303 𝑎
k= log (𝑎−𝑥)
𝑡
𝑑𝐴 1 𝑚𝑜𝑙/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
k = − 𝑑𝑡 = 𝐴2= = = liter detik -1 mol -1
𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 (𝑚𝑜𝑙/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟)2 𝑚𝑜𝑙 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
2,303 𝑏(𝑎−𝑥)
k= log 𝑎(𝑏−𝑥)
𝑡(𝑎−𝑏)
1993 : 745):
b. Metode grafik. Plot data yang mebentuk grafik dapat digunakan untuk
didapatkan garis lurus, reaksi adalah orde nol. Reaksi dikatakan orde
reaksi orde kedua akan memberikan garis lurus bila 1(a - x) diplot
terhadap t (jika konsentrasi mula-mula sama). Jika plot 1/(a - x)2 terdpat
c. Metode waktu paruh. Dalam reaksi orde nol, waktu paruh sebanding
dengan 1/a.
menjadi 1/2a. Berikut adalah persamaan waktu paruh pada setiap orde
0,693
b. Orde pertama t1/2 = 𝑘
1
c. Orde kedua t1/2 = 𝑎𝑘
Dalam bidang farmasi, waktu yang diperlukan oleh 10% obat untuk
0,104
t10% = 𝑘
Perlu dicatat bahwa nilai t1/2 atau t10% tidak tergantung pada konsentrasi.
Dengan kata lain, untuk mengurangi konsentrasi obat dari 0,1 mol menjadi
0,05 mol ataupundari 0,001 mol menjadi 0,0005 mol diperlukan waktu
B. Uraian Bahan
(95%).
3. Sirup Paracetamol
No.registrasi : DBL9722221636A1
BAB III
METODE KERJA
A. Alat Praktikum
botol semprot, batang pengaduk, timbangan, labu takar 100 mL, gelas
kimia 100 ml, gelas ukur 10 mL, kuvet, labu takar 50 mL, labu takar 10
vial.
B. Bahan Praktikum
N, sirup parasetamol.
C. Cara Kerja
dengan suhu 30℃, 40℃, dan 50℃, pada jam ke 0, 30, 60, 90, 120, 150,
BAB IV
A. Hasil
1. Tabel pengamatan
Suhu 300 C
Suhu 400 C
Suhu 500 C
Kurva Baku
Konsentrasi Absorbansi
2 0,159
4 0,274
6 0,399
8 0,53
10 0,655
12 0,787
a = 0,025
b = 0,063
r = 0,999
Suhu Orde r
300 C 0 0,325
1 -0,257
2 0,291
400 C 0 0,090
1 -0,233
2 0,168
500 C 0 -0,964
1 0,974
2 -0,970
Suhu b K
2. Grafik
KURVA BAKU
0.9
0.8 y = 0.0631x + 0.0259
0.7 R² = 0.9996
ABSORBANSI
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 2 4 6 8 10 12 14
KOSENTRASI
3. Perhitungan
Y = 0,397
C = 5904,76
100
Fp = = 1000 1
0,1 = 1,69 × 10-4
𝐶
y−a
X = x Fp Log C = 3,771
b
0,397−(0,025)
= x 1000
0,063
= 5904,76 ppm
0,325−(0,025)
= x 1000
0,063
= 4761,90 ppm
Y = 0,267 C = 3841,26
1
Fp =
100
= 1000 = 2,60 × 10-4
𝐶
0,1
0,267−(0,025)
= x 1000
0,063
= 3841,26 ppm
Y = 0,223
100
Fp = = 1000
0,1
C = 3142,85
y−a
X = x Fp 1
b = 3,18 × 10-4
𝐶
0,223−(0,025)
= x 1000 Log C = 3,497
0,063
= 3142,85 ppm
Y = 0,235
C = 6666,66
100
Fp = 0,05 = 2000
1
= 1,50 × 10-4
𝐶
y−a
X = x Fp
b C = 3,823
0,235−(0,025)
= x 2000
0,063
= 6666,66 ppm
0,230−(0,025)
= x 2000
0,063
= 6507,93ppm
0,202−(0,025)
= x 2000
0,063
= 5619,04ppm
Y = 0,528 C = 7984,12
100 1
Fp = = 1000 = 1,25 × 10-4
0,1 𝐶
0,528−(0,025)
= x 1000
0,063
= 7984,12 ppm
0,310−(0,025)
= x 1000
0,063
= 4523,80 ppm
Y = 0,293 C = 4253,96
100 1
Fp = = 1000 = 2,35 × 10-4
0,1 𝐶
y−a
X = x Fp Log C = 3,629
b
0,293−(0,025)
= x 1000
0,063
= 4253,96 ppm
Y = 0,249
100
Fp = 0,05 = 2000
C = 7111,11
y−a 1
X = x Fp = 1,40 × 10-4
b 𝐶
= 7111,11 ppm
Y = 0,238
C = 6761,90
100
Fp = 0,05 = 2000 1
= 1,47 × 10-4
𝐶
y−a
X = x Fp
b Log C = 3,830
0,238−(0,025)
= x 2000
0,063
= 6761,90 ppm
Y = 0,228 C = 6444,44
100 1
Fp = 0,05 = 2000 = 1,55 × 10-4
𝐶
0,228−(0,025)
= x 2000
0,063
= 6444,44 ppm
0,223−(0,025)
= x 2000
0,063
= 6285,71 ppm
Y = 0,278 C = 8031,74
100 1
Fp = 0,05 = 2000 = 1,24 × 10-4
𝐶
0,278−(0,025)
= x 2000
0,063
= 8031,74ppm
Y = 0,268
C = 7714,28
100
Fp = 0,05 = 2000 1
= 1,29 × 10-4
𝐶
y−a
X = x Fp
b Log C = 3,887
0,268−(0,025)
= x 2000
0,063
= 7714,28 ppm
Y = 0,260
C = 7460,31
100
Fp = 0,05 = 2000
1
= 1,49 × 10-4
𝐶
y−a
X = x Fp
b Log C = 3,872
0,260−(0,025)
= x 2000
0,063
= 7460,31 ppm
Y = 0,241
100
C = 6857,14
Fp = 0,05 = 2000
1
= 1,45 × 10-4
𝐶
y−a
X = x Fp
b
Log C = 3,836
0,241−(0,025)
= x 2000
0,063
= 6857,14 ppm
Y = 0,240
C = 6825
100
Fp = 0,05 = 2000 1
= 1,46 × 10-4
𝐶
y−a
X = x Fp
b Log C = 3,834
0,240−(0,025)
= x 2000
0,063
= 6825,41 ppm
Y = 0,236 C = 6698,41
1
Fp
100
= 0,05 = 2000 = 1,49 × 10-4
𝐶
0,236−(0,025)
= x 2000
0,063
= 6698,41 ppm
Y = 0,230
100
Fp = 0,05 = 2000
y−a
X = x Fp
b C = 6507,93
0,230−(0,025) 1
= x 2000 = 1,53 × 10-4
0,063 𝐶
Penentuan nilai K
K = -b x 2,303
= 5,851 x 10-7
K = -b x 2,303
= 3,558 x 10-7
K = -b x 2,303
= -3,871 x 10-7
= 3,871 x 10-7
a = -3,547
b = -9 x 10-3
r = -0,777
y = a + bx
y = -3,546
y = log K
K = antilog y
= antilog -3,546
= 0,000284
T1/2 = 0,693 / K
= 0,693 / 0,000284
= 2440,14
T90 = 0,105 / K
= 0,105 / 0,000284
= 369,71
B. Pembahasan
dimilikinya pada saat dibuat atau diproduksi (Joshita, 2008 : 4). Beberapa
Orde reaksi. Dari hukum aksi massa, suatu garis lurus didapat bila
Orde bagi tipa reaktan adalah pangkat dari tiap konsentrasi reaktan
menjadi 1/2a (Martin, 1993 : 746). Dalam bidang farmasi, waktu yang
diperlukan oleh 10% obat untuk terurai (t90) perlu diketahui, karena
bahwa nilai t1/2 atau t10% tidak tergantung pada konsentrasi. Dengan kata
lain, untuk mengurangi konsentrasi obat dari 0,1 mol menjadi 0,05 mol
ataupundari 0,001 mol menjadi 0,0005 mol diperlukan waktu yang sama
obat. Selain variasi temperatur, pada percobaan ini diberikan juga variasi
waktu. Variasi waktu yang digunakan dalam percobaan yaitu 0, 30, 60,
90, 120, 150, dan 180 menit, dimana maksud dilakukannya variasi waktu
suatu sediaan atau obat makin berkurang atau batas kadaluarsa obat
semakin cepat.
penyimpanan biasa dari data yang diperoleh pada kondisi pengujian yang
orde 1 dimana nilai regresi pada orde satu yang paling mendekati 1. t 90
BAB V
A. Kesimpulan
pada profil sifat fisika dan kimia. Faktor utama lingkungan dapat
369,71 menit.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Attwood D, Florence A.T., 2008., “Fasttrack Physical Pharmacy”.,
Kesehatan RI : Jakarta.
Lachman., 1994., “Teori dan Praktek Farmasi Industri Edisi 3”., UI-Press,
Jakarta.
Lachman., 2012., “Teori dan Praktek Farmasi Industri Edisi 3”., UI-Press,
Jakarta.
Yogyakarta.
LAMPIRAN
SKEMA KERJA
Dimasukkan kedalam oven dengan suhu 300 C, 400 C dan 500C, dengan
dengan selang waktu 0, 30, 60, 90, 120, 150 dan 180.
Gambar