Professional Documents
Culture Documents
Trans M03 1607166904 Hasbullah
Trans M03 1607166904 Hasbullah
FENOMENA DASAR
KONVERSI ENERGI
MODUL 03
BILANGAN REYNOLD
PENYUSUN
HASBULLAH / 1607166904
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
berkat dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan praktikum mengenai “Fenomena Dasar” khususnya
praktikum Bilangan Reynold
Dalam penulisan laporan ini, penulis membahas tentang teori dasar , alat dan
bahan yang digunakan, prosedure dan langkah kerja, analisa dan kesimpulan
serta saran pada praktikum fenomena dasar dalam materi Bilangan Reynold.
Dalam penyusunaan laporan ini tentunya terdapat berbagai kekurangan, baik itu
dari penulisan maupun dalam penyusunan materi praltikum. Oleh kerena itu
penulis mengharapkan kritik serta saran yang dapat membangun untuk
perbaikaan laporan ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Rencana Kegiatan ................................................................ 1
1.2. Tujuan ........................................................................................................... 1
BAB IV ANALISIS
4.1. Data Hasil Percobaan .................................................................................... 11
4.2. Perhitungan .................................................................................................... 11
4.3. Analisis Data Praktikum ................................................................................. 13
BAB V KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan ..................................................................................................... 15
5.2. Saran ............................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
Laporan Fenomena Dasar
Modul 03
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujun
Tujuan yang hendak dicapai dalam praktikum bilangan Reynold adalah sebagai
berikut:
1. Mengamati jenis aliran laminar, aliran transisi, dan aliran turbulen.
2. Mencari nilai batas jenis aliran laminar, aliran transisi, dan aliran turbulen.
Bilangan Reynold 1
Laporan Fenomena Dasar
Modul 03
BAB II
TEORI DASAR
Fluida ialah suatu zat yang dapat mengalir, hal ini merupakan ciri-ciri khusus yang
dapat membedakan fluida dengan zat padat. Ciri-ciri lainnya yang dapat diketahui
ialah fluida tidak mempunyai bentuk sendiri, tetapi mengikuti bentuk tempat di
mana fluida itu berada. Dipandang dari segi reaksinya terhadap tegangan geser yang
terjadi pada zat padat dan fluida dalam keadaan diam maka zat padat dapat
menahan tegangan geser dengan deformasi statik atau plastis, sedangan fluida
tidak. Tegangan geser yang dikenakan pada fluida berapapun kecilnya akan
menyebabkan fluida bergerak dan berubah bentuk secara terus- menerus selama
tegangan tersebut bekerja, maka dapat dikatakan fluida diam tegangan gesernya
nol.
Fluida terbagi dalam bentuk gas dan cair, walaupun zat cair dan gas merupakan dua
bentuk fluida yang sudah bisa diketahui, ternyata karakteristik keduanya banyak
memiliki perbedaan. Zat cair adalah zat yang tidak dapat dimampatkan. Aplikasi
praktis yang banyak dijumpai dalam pemakaian konsep- konsep dasar mekanika
fluida adalah instalasi jaringan pemipaan dan komponen- komponen dasar
perangkat fluida seperti katup, belokan, pipa, pompa, kompresor, dan lain-lain.
Dengan analisa energi pada sistem secara keseluruhan, maka dapat ditentukan
perancangan sistem secara optimal.
Bilangan Reynold 2
Laporan Fenomena Dasar
Modul 03
....................................................................... ( 2.1 )
Aliran dikatakan laminar bila aliran tersebut mempunyai bilangan Re kurang dari
2000, untuk aliran transisi berada pada bilangan Re lebih dari 2000 dan bilangan Re
4000 biasa juga disebut sebagai bilangan Reynold kritis, sedangkan aliran turbulen
mempunyai bilangan Re lebih dari 4000 (Wright dan Olson, 1993).
2.3 Viskositas
Bilangan Reynold 3
Laporan Fenomena Dasar
Modul 03
Fluida air, minyak, bensin, dan udara tegangan dan laju regangan geser (gradien
kecepatan) dapat dikaitkan dengan suatu hubungan dalam bentuk Persamaan 2.2.
...................................................................................... (2.2)
2.4 Densitas
.......................................................................................................( 2.3)
Bilangan Reynold 4
Laporan Fenomena Dasar
Modul 03
Debit aliran digunakan untuk menghitung kecepatan aliran pada masing- masing
pipa pengujian, diperlihatkan pada Persamaan 2.4.
........................................................................................(2.4)
Aliran fluida cair dapat dibedakan menjadi dua jenis aliran, yaitu: aliran laminar dan
aliran turbulen. Aliran laminar hanya dapat terjadi pada kondisi fluida tertentu
seperti yang diselidiki oleh Osborne Reynold (1842-1912). Osborne Reynold
melakukan penyelidikan di laboratorium dengan menggunakan peralatan seperti
diperlihatkan pada Gambar 2.2.
Bilangan Reynold 5
Laporan Fenomena Dasar
Modul 03
Percobaan Osborne Reynold menunjukkan suatu aliran air dari suatu bak air ke
suatu pipa gelas yang diatur debitnya oleh sebuah keran. Cara untuk melihat jenis
aliran di dalam pipa gelas digunakan zat pewarna yang mempunyai massa jenis
sama dengan berat jenis air. Percobaan-percobaan yang dilakukan, Osborne
Reynold menemukan bahwa apabila kecepatan rata-rata aliran di dalam pipa gelas
lebih rendah dari pada suatu harga kritis tertentu, zat pewarna akan mengalir di
dalam pipa bersama-sama dengan aliran air dalam bentuk garis lurus seperti
diperlihatkan pada Gambar 2.2.
Apabila kecepatan aliran di dalam pipa diperbesar melebihi suatu harga kritis
tertentu maka aliran zat pewarna mengikuti aliran air yang menjadi tidak teratur
garis-garis arusnya, karena bertambahnya kecepatan maka terjadi pusaran-
pusaran yang membawa partikel cairan dari satu lapisan pindah ke lapisan lain.
Kondisi ini zat pewarna tercampur dengan air di seluruh penampang pipa seperti
ditunjukkan pada Gambar 2.2. Kondisi aliran yang garis-garis arusnya lurus tersebut
dinamakan “aliran laminar”, sedangkan aliran yang garis-garis arusnya tidak teratur
dan partikel-partikel cairannya tercampur dinamakan “aliran turbulen”. Antara
aliran laminar dan aliran turbulen terjadi aliran transisi seperti ditunjukkan pada
Gambar 2.2.
Aliran laminar ialah aliran dengan fluida yang bergerak dalam lapisan- lapisan
dengan satu lapisan meluncur secara lancar dan teratur. Viskositas di dalam aliran
laminar ini berfungsi untuk meredam kecenderungan terjadinya gerakan relatif
antara lapisan, seperti diperlihatkan pada Gambar 2.3.
Bilangan Reynold 6
Laporan Fenomena Dasar
Modul 03
Aliran transisi merupakan proses perubahan dari aliran laminar ke aliran turbulen.
Aliran transisi merupakan aliran yang gari-garis alirannya lurus berubah menjadi
aliran yang garis-garis alirannya saling berpotongan dan partikel-partikel
cairannya tercampur, seperti diperlihatkan pada Gambar 2.4.
2.7 Pompa
Pompa adalah suatu peralatan mekanik yang berfungsi untuk memindahkan fluida
cair dari satu tempat ke tempat lain melalui media perpipaan, pemindahan tersebut
dilakukan dengan cara memberikan dan menambahkan energi pada fluida cair agar
dapat mengalir dalam pipa dan bertekanan.
Bilangan Reynold 7
Laporan Fenomena Dasar
Modul 03
Pompa Sentrifugal
Pompa sentrifugal adalah suatu pompa yang dapat mengubah energi mekanik
menjadi energi kinetis sehingga fluida dapat berpindah dari satu tempat ke tempat
lain, seperti diperlihatkan pada Gambar 2.6.
Bilangan Reynold 8
Laporan Fenomena Dasar
Modul 03
BAB III
METODOLOGI
Bilangan Reynold 9
Laporan Fenomena Dasar
Modul 03
Bilangan Reynold 10
Laporan Fenomena Dasar
Modul 03
BAB IV
ANALISIS DATA
4.1. Data Percobaan
Data hasil pengukuran dengan tegangan 3 volt dan bukaan katup 210
Sudut Putar Katup Volume Waktu
Jenis Aliran
(⁰) (ml) (s)
4.2. Perhitungan
Data Reynold
Sudut= 40⁰
t = 2,82 s
ρair = 1000 kg/m³
d = 0.0254 m
a. Debit Teoritis
𝑉
𝑄𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 =
𝑡
0.001 m³
=
2,82 s
= 0.00035461 m3/s
Bilangan Reynold 11
Laporan Fenomena Dasar
Modul 03
b. Kecepatan
𝑄𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 𝐴. 𝑣
𝑄𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
𝑣=
𝐴
m3
0.00035461
𝑠
=
0.00050645 𝑚2
𝑚
= 0.700187 𝑠
c. Bilangan Reynold
𝜌𝑣𝑑
𝑅𝑒 =
𝜇
kg 𝑚
(1000 3 )(0.700187 𝑠 )(0.0254 m)
= m
𝑘𝑔
0,000891 𝑚. 𝑠
= 19960,43
JENIS ALIRAN
Re
Perhitungan pengamatan
511,71 laminer laminer
2982,96 transisi laminer
7627,15 turbulen turbulen
15811,35 turbulen turbulen
19960,43 turbulen turbulen
Bilangan Reynold 12
Laporan Fenomena Dasar
Modul 03
Q
0,00040000
Q VS RE
0,00035461
0,00035000
0,00028090
0,00030000
0,00025000
0,00020000
0,00013550
0,00015000
0,00010000 0,00005299
0,00005000 0,00000909
0,00000000
511,71 2982,96 7627,15 15811,35 19960,43
Bilangan Reynold
0,80000
V VS RE
0,70019
0,70000
0,55464
0,60000
kecepatan (v)
0,50000
0,40000
0,26755
0,30000
0,20000 0,10464
0,10000 0,01795
0,00000
511,71 2982,96 7627,15 15811,35 19960,43
Bilangan Reynold
Pada praktikum Bilangan Reynold ini kita akan menentukan jenis aliran
yangterjadi pada fluida. Praktikum dilakukan dengan cara mengamati tinta yang
bergerak bersama dengan fluida menuju ke tempat penampungan air. Ternyata
tinta bergerak secara lurus dan tidak saling bertubrukan. Tinta juga menyebar
Bilangan Reynold 13
Laporan Fenomena Dasar
Modul 03
secara merata pada air. Hal ini menunjukkan bahwa aliran fuida ini berjenis laminer.
Aliran laminer terjadi apabila partikel-partikel zat cair bergerak teratur dengan
membentuk garis lintasan kontinyu dan tidak saling berpotongan. Aliranlaminer
terjadi apabila kecepatan aliran rendah, ukuran saluran sangat kecil dan zat cair
mempunyai kekentalan besar. Aliran dengan fluida yang bergerak dalam lapisan–
lapisan, atau laminer–laminer dengan satu lapisan meluncur secara lancar . Dalam
aliran laminer iniviskositas berfungsi untuk meredam kecendrungan
terjadinyagerakan relatif antara lapisan. Selain mengindentifikasi jenis aliran fluida
dengan cara mengamati, juga dilakukan pengukuran menggunakan bilangan
Reynold.
Dalam mekanika fluida, bilangan Reynolds adalah rasio antara gaya inersia
(vsρ) terhadap gaya viskos (μ/L) yang mengkuantifikasikan hubungan kedua gaya
tersebut dengan suatu kondisi aliran tertentu. Bilangan Reynolds adalah bilangan
yang tidak berdimensi yang menunjukkan sifat suatu aliran sehingga besarnya tidak
bergantung pada sistem yang dipakai. Reynolds menunjukkan bahwa untuk
kecepatan aliran yang kecil, zat warna akan mengalir dalam satu garis lurus seperti
benangatau sumbu pipa. Aliran fluida dapat dibedakan menjadi tiga jenis, pertama
aliran laminier memiliki ciri yang berlapis-lapis contohnya aliran lambat. Aliran
turbulen memiliki ciri aliran yang cepat contohnya aliran air pada sungai yang
berarus deras dan aliran transisi memiliki ciri aliran yang bergelombang
Bilangan Reynold 14
Laporan Fenomena Dasar
Modul 03
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat dari praktikum bilangan Reynold sebagai berikut:
1. Jenis aliran laminar terjadi ketika zat pewarna membentuk garis lurus di
sepanjang pipa, aliran turbulen terjadi ketika zat pewarna menyebar pada
fluida yang mengalir dalam pipa, sedangkan aliran transisi perubahan dari
laminar ke turbulen.
2. Dari hasil pengujian dengan menggunakan Pipa 1 inci, serta
memvariasikan kecepatan aliran dapat diketahui aliran laminar jika
bilangan Reynold lebih kecil dari 2190, aliran transisi jika bilangan
Reynold antara 2190 sampai 3977, dan aliran turbulen jika bilangan
Reynold lebih besar dari 3977.
5.2. Saran
Saran untuk praktikum bilangan Reynold sebagai berikut:
3. Pada saat pengujian aliran air harus konstan hal ini bertujuan supaya
aliran tidak berubah pada saat pengamatan.
4. Massa jenis zat warna yang digunakan harus sama dengan massa jenis air
yang digunakan dalam pengujian.
5. Pada saat pengujian jangan sampai ada guncangan atau getaran pada alat
uji.
Bilangan Reynold 15
Laporan Fenomena Dasar
Modul 03
DAFTAR PUSTAKA
Cangel, Y.A, dan Cimbala, J.M. 2006. Fluid Mechanics. Amerika: International Edition
Harjo, C. P. dan Said, Muhammad. 2011. Perancangan dan Pembuatan Alat Uji
Bilangan Reynold, Pekanbaru., Riau
Bilangan Reynold 16
Laporan Fenomena Dasar
Modul 03
LAMPIRAN
Bilangan Reynold 17
Laporan Fenomena Dasar
Modul 03
Bilangan Reynold 18