Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

HUBUNGAN STRES DAN GEJALA INSOMNIA

PADA MAHASISWA STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA

Ullyaty Rachmah,1 Juwita Saragih,2 Muhammad Jailani


1
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, 2Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa
Fakultas Kedokteran Universitas Syah Kuala, 3Bagian Bedah Plastik Fakultas Kedokteran
Universitas Syiah Kuala Syiah Kuala

Gangguan tidur merupakan salah satu gangguan yang banyak terdapat pada mahasiswa,
diantaranya adalah insomnia. Gejala insomnia banyak dialami oleh mahasiswa khususnya
mahasiswa kedokteran karena beban kerja yang besar dan berbagai kendala yang dialaminya
dalam proses belajar. Beban kerja tersebut secara berkala dapat menyebabkan stres pada
mahasiswa.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Stres dan Gejala
Insomnia pada mahasiswa Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Syiah
Kuala. Desain penelitian ini adalah metode deskriptif - analitik dengan pendekatan cross
sectional study dengan sampel yang diambil dengan metode Probability Sampling. Penelitian
ini menggunakan kuisioner The Medical Student Stressor Questionnaire (MMSQ) dan
Pittsburgh Sleep Symptom Questionnaire - Insomnia (PSSQ_I) dengan metode Kuesioner
terpimpin. Penelitian ini menunjukkan bahwa distribusi mahasiswa yang mengalami gejala
insomnia adalah sebanyak 147 orang (51,5%) dan distribusi stres sebanyak 186 mahasiswa
(65,3%). Setelah dilakukan pengolahan data dengan metode chi-square didapatkan hasil
bahwa signifikansi (p value) sebesar 0,003 yaitu dibawah 0,05 yang berarti adanya hubungan
yang signifikan bahwa mahasiswa dengan tingkat stres yang tinggi lebih cenderung memiliki
gejala insomnia dibanding mahasiswa yang tingkat stresnya rendah.
Kata kunci: Insomnia, Gejala Insomnia, Stres

Sleep disorder is one of the most common disorder in student. One of them is Insomnia.
Insomnia is a sleep disorder that cause disturbance in sleep pattern and make people difficult
to fall asleep. Insomnia symptoms often happened in medical student because of the the
work load in the study which cause stress. The purpose of this study is to find the correlation
between Stress and Insomnia Symptoms in Faculty of Medicine students of Syiah Kuala
University. The research design that used in the study is descriptive – analitic with Cross
sectional study and the sample is taken with Probability sampling. The questionnaire that
used for this study are The Medical Student Stressor Questionnaire (MSSQ) and Pittsburgh
Sleep Symptoms Questionnaire – Insomnia (PSSQ_I). This study shows that 147 students
(51,5%) has insomnia symptoms and 186 students (65,3%) has stress. The data analysis with
chi-square showed the p value 0,003 which is lower than 0,05 which shows there is a
relantionship with Stress and Insomnia.
Keywords: Insomnia, Insomnia symptoms, Stress

PENDAHULUAN

Tidur adalah suatu perilaku reversibel terhadap lingkungannya dalam waktu


dimana seseorang tidak akan merespon tertentu.1 Proses tidur sering mengalami
gangguan. Salah satu diantara gangguan Subjek Penelitian
tidur adalah adalah insomnia, yaitu suatu Sampel pada penelitian ini adalah
keadaan susahnya seseorang untuk tidur Mahasiswa Studi Pendidikan Dokter
sehingga mengakibatkan kualitas tidurnya Fakultas Kedokteran Universitas Syiah
terganggu.2 Kuala dengan pemilihan sampel dilakukan
Mahasiswa sering mengalami insomnia secara stratified sampling.
yang akan menyebabkan gangguan pada
mood, kesehatan dan juga nilai akademis. Pengambilan Data
Hal ini umumnya terjadi karena adanya Mahasiswa Studi Pendidikan Dokter
gangguan biologis atau gangguan Universitas Syiah Kuala dari angkatan
psikososial. Gangguan psikososial 2012 sampai 2009 diberikan kertas
diantaranya adalah kecemasan dan stres kuisioner yang berisi kuisioner MSSQ
yang diakibatkan oleh permasalahan untuk stres dan PSSQ_I untuk gejala
lingkungan disekitarnya. 3 insomnia. Masing-masing kuisioner diisi
Stres adalah suatu respon non spesifik atau kemudian hasilnya dikalkulasi oleh
reaksi terhadap beberapa hal yang peneliti. Pengambilan data dilakukan dari
mengganggu pada lingkungan disekitarnya Desember 2012 hingga Februari 2013.
(Habeeb,2010). Dari penelitian yang
dilakukan, terdapat 3 sumber yang ANALISIS DATA
umumnya dapat menyebabkan stres pada
mahasiswa yaitu prestasi akademik, Data diperoleh dari hasil wawancara,yang
masalah sosial dan masalah keuangan. kemudian dikumpulkan secara kuantitatif
Stres pada mahasiswa setidaknya dialami dan dianalisis secara univariat dengan
sebanyak 25%-75% mahasiswa.4 Sampai distribusi frekuensi. Hasil pada data akan
saat ini, Indonesia masih jarang melakukan dikumpulkan dalam bentuk tabel distribusi
penelitian yag berkaitan dengan tidur dan frekuensi dan persentase untuk setiap
permasalahannya terutama pada variabel yang diteliti. Setelah dilakukan
mahasiswa kedokteran. mengingat analisis univariat, dilanjutkan dengan
kurangnya dilakukan penelitian terhadap analisa bivariat dengan metode Chi-square
permasalahan tidur yang dialami terutama untuk mengetahui korelasi hubungan
pada mahasiswa serta kaitannya dengan antara stres dan gejala insomnia.
stres maka penelitian ini dilakukan untuk
melihat hubungan antara kedua hal HASIL PENELITIAN
tersebut.
Distribusi Frekuensi yang didapatkan dari
METODE PENELITIAN 285 sampel mahasiswa pendidikan dokter
angkatan 2009 sampai 2012 adalah jumlah
Jenis penelitian ini bersifat Analitik yang mahasiswa berjenis kelamin laki-laki
menggunakan rancangan cross sectional. sebanyak 96 mahasiswa (33,6%) dan
Penelitian dengan rancangan cross perempuan 189 mahasiswa (66,4%)
sectional merupakan penelitian yang Frekuensi usia mahasiswa adalah usia
dilakukan sekali saja dalam waktu yang kurang dari 17 tahun sebanyak 6
sama tanpa harus di analisis secara mahasiswa (2,1%) 17-19 tahun sebanyak
mendalam. 4 130 mahasiswa (45,6%) 20-22 tahun
sebanyak 139 mahasiswa (48,7%) dan usia insomnia pada mahasiswa adalah 42,8%
lebih dari 22 tahun sebanyak 10 (62 orang dari 145 responden). 6 Leonardo
mahasiswa (3,5%). Presentase mahasiswa menyimpulkan bahwa mahasiswa dalam
yang paling banyak mengalami insomnia mengatasi permasalahan dan aktivitas
didapatkan pada angkatan 2011 sebanyak kuliah lebih rentan mengalami insomnia
41 mahasiswa (57%) yang mengalami dikarenakan mahasiswa seringkali
insomnia dan yang paling sedikit menghadapi beban tambahan disamping
mengalami insomnia didapatkan pada tekanan dalam kuliah yang sudah begitu
angkatan 2009 sebanyak 28 mahasiswa melelahkan.7
(40,5%) yang mengalami insomnia.
presentase mahasiswa yang mengalami Prevalensi stres dapat dilihat pada
stres terbanyak didapatkan pada angkatan tabel 4.1 dan didapatkan bahwa 186
2012 sebanyak 51 mahasiswa (71,8%) dan mahasiswa (65,3%) mengalami stres dan
yang paling sedikit mengalami stres adalah 99 mahasiswa (34,7%) tidak mengalami
angkatan 2009 sebanyak 38 mahasiswa stres. Pada penelitian yang dilakukan oleh
(55%). koochaki pada tahun 2011 di fakultas
kedokteran di Arab saudi didapatkan hasil
Jenis kelamin
PEMBAHASAN Laki-laki 96 33,6
Perempuan 189 66,4
Umur
< 17 tahun 6 2,1
Hasil uji statistik chi-square diperoleh p 17-19 tahun 130 45,6
(0,003) < α (0,05). Hal ini menunjukkan 20-22 tahun 139 48,7
>22Tahun 10 3,5
bahwa adanya hubungan antara gejala Insomnia
Insomnia 147 51,6
insomnia dan stres pada mahasiswa studi Tidak Insomnia 138 48,4
Stres
pendidikan dokter Unsyiah. Berdasarkan Stres 186 65,3
hasil penelitian dari Tabel 4.1 diatas, Tidak Stres 99 34,7

didapatkan bahwa mahasiswa pendidikan


Total 285 100
dokter Universitas syiah kuala yang
bahwa 38,7% mahasiswa tidak memiliki
mengalami gejala insomnia adalah 147
stres dan 61,3% mahasiswa mengalami
mahasiswa (51,5%) dan yang tidak
stres. Prevalensi stres pada mahasiswa
mengalami gejala insomnia adalah 138
kedokteran lebih tinggi dibanding dengan
mahasiswa (48,4%). Dari hasil berikut
mahasiswa fakultas lainnya. Pada
dapat disimpulkan bahwa lebih 50% dari
penelitian stres yang dilakukan di
mahasiswa mengalami gejala insomnia.
Singapura, didapatkan hasil bahwa
Hal ini sedikit lebih tinggi dari survey
mahasiswa fakultas hukum yang
yang dilakukan oleh The National Sleep
mengalami stres adalah 47,2% sedangkan
foundation yang menemukan sedikitnya
mahasiswa kedokteran di Singapura yang
45% mahasiswa di amerika mengalami
mengalami stres adalah 57%.8
gejala insomnia. 5 Hasil penelitian ini
sedikit tinggi dengan penelitian yang Penelitian yang sama juga dilakukan oleh
dilakukan oleh Ulumuddin (2011) di Habeeb (2010) dan ditemukan bahwa
Universitas Diponegoro khususnya 62,1% mahasiswa kedokteran universitas
mahasiswa Program Studi Ilmu Taibah di Arab saudi mengalami stres dan
Keperawatan, didapatkan prevalensi gejala hal ini lebih tinggi dibanding dengan stres
pada mahasiswa lainnya (30-50%). earchTerm=insomnia [diakses pada :
Tingginya prevalensi stres pada mahasiswa 28 Juli 2012].
kedokteran dibanding mahasiswa fakultas 3. Gaultney, J.F. 2010. The Prevalence of
Sleep Disorders in Collage students :
lain diakibatkan oleh beban kerja yang
Impact on Academic Performance.
berat dan persaingan didalam studi yang Journal of American Collage Health,
lebih berat bila dibanding dengan 59:2, 91-97.
mahasiswa fakultas lain. 4. Habeeb, K.A. 2010. Prevalence of
Stressors among Female Medical
KESIMPULAN students in Thaibah University.
Thaibah University of Medical Science
2010; 5(2) : 110- 119.
Mahasiswa Fakultas Kedokteran
5. National Institute of Health. 2011.
Universitas Syiah Kuala yang mengalami URL : http://nhlbi.nih.gov/sleep
gejala insomnia adalah sebanyak 147 [diakses pada 5 Juli 2012]
mahasiswa (51,5%) dan yang tidak 6. Ulumuddin, A.B. 2011. Hubungan
mengalami gejala insomnia adalah Tingkat Stres Dengan Kejadian
sebanyak 138 mahasiswa (48,4%). dan 189 Insomnia Pada Mahasiswa Program
mahasiswa (65,3%) mengalami stres dan Studi Ilmu Keperawatan Universitas
Diponegoro. Fakultas Kedokteran
99 mahasiswa (34,7%) tidak mengalami
Universitas Diponegoro. 38 :6-7.
stres. dari hasil pengolahan data dengan 7. Leonardo, M. 2008. Menyiasati Stres
metode chi-square didapatkan hasil bahwa dalam Dunia Perkuliahan. URL:
adanya hubungan yang signifikan antara http://all-about-stress.com [diakses
gejala insomnia dan stres dengan nilai pada: 20 Januari 2013].
signifikansi (p value) 0,003 dibawah 0,05 8. Koochaki, G.M; Charkazi, A;
Hasanzadeh, A; Saedani, M; Qorbani,
yang berarti hipotesis diterima.
M dan Marjani, A. 2009. Prevalence of
Stress among Iranian Medical
SARAN Student.Eastern Meditteranian Health
journal, 17(2): 409-416.
Untuk menjaga pola tidur agar tidak
mengalami insomnia dan juga ruang
konsultasi untuk mahasiswa sehingga
presentase mahasiswa yang stres dapat
diperkecil sedemikian mungkin.

DAFTAR PUSTAKA.

1. Carskadon, M.A. dan Dement, W.C.


2011. Principles and Practice of Sleep
Medicine. 5th edition. St.Louis,
Elsevier Saunders.
2. American Academy of Sleep
Medicine. 2005. ICSD2 -
International Classification of Sleep
Disorders. American Academy of
Sleep Medicine. URL:
http://www.aasmnet.org/Search.aspx?S

You might also like