Professional Documents
Culture Documents
HIT JEMBATAN UNDERPASS 40 M STA 03+550
HIT JEMBATAN UNDERPASS 40 M STA 03+550
HIT JEMBATAN UNDERPASS 40 M STA 03+550
TAHUN 2017
KEPALA JEMBATAN A1
1
(1) Berat sendiri girder
Dari data tabel diatas dengan tinggi H = 210 maka Berat Girder wg = 18.74 kN/m
Diafragma Ujung
2
Untuk selanjutnya perhitungan berat sendiri akibat bangunan atas dihitung dalam bentuk tabel sbb :
3
Notasi Berat kepala jembatan
4
Tabel Beban akibat Berat Sendiri Jembatan
PMS MMS
No Berat sendiri
(kN) (kNm)
1 Struktur atas (slab, trotoar, girder, dll) 19980.558 0.000
2 Struktur bawah (abutment, pilecap, tanah) 45935.809 -45538.187
65916.4 -45538.2
PMS = 65916.4
MMS = -45538.2
PMA = 3240.887
5
3. TEKANAN TANAH (TA)
Pada bagian tanah di belakang dinding abutment yang dibebani lalu-lintas, harus diperhitungkan
adanya beban tambahan yang setara dengan tanah setebal 0.70 m yang berupa beban merata ekivalen
beban kendaraan pada bagian tersebut. Tekanan tanah lateral dihitung berdasarkan harga nominal dari
berat tanah (ws), sudut gesek dalam ( f ), dan kohesi ( c ) dengan :
ws' = ws
f' = tan-1 (KfR * tan f) dengan faktor reduksi untuk f', KfR = 0.80
c' = KcR * c dengan faktor reduksi untuk c', KCR = 0.70
Beban merata akibat timbunan tanah setinggi 0.70 m yang merupakan ekivalen beban kendaraan :
6
4. BEBAN LAJUR "D" (TD)
Untuk perhitungan gelagar-gelagar digunakan beban "D" yang terdiri atas beban terbagirata
(BTR) sebesar q ton per meter panjang per jalur, dan beban garis terpusat (BGT) sebesar "P" ton
per jalur lalu lintas tersebut.
Gaya dan momen yang terjadi akibat beban halu lintas adalah
Beban pada abutment akibat beban lajur "D", PTD = 1 /2*WBTR + WBGT = 9535.4 kN
Eksentrisitas beban terhadap pondasi, e = 0.0 m
Momen pada pondasi akibat beban lajur "D", M TD
= P TD
* e= 0.0 kNm
PTD = 9535.4
7
5. BEBAN PEDESTRIAN / PEJALAN KAKI (TP)
8
7. PENGARUH TEMPERATUR (ET)
Temperatur maksimum rata-rata Tmax = 40.00 o
C
Temperatur minimum rata-rata Tmin = 15.00 o
C
Perbedaan temperatur,
AT = ( Tmax - Tmin)/2 = 12.500 °C
V10 Z
VDZ = 2.5 Vo ( ) ln ( )
VB Zo
120 8370
VDZ = 2.5 17.6 ( ) ln ( )
100 1000
VDZ = 112.1817 km/jam
112 2
PD = 0.0024 ( ) = 3.020 kN/m
100
9
Beban angin pada abutment : TEW1 = PD*L/2 = 89.760 kN
Lengan terhadap Fondasi : YEW1 = ha/2 +H7 = 8.800 m
Momen pd Fondasi MEW1 = TEW1 * YEW1 = 789.888 kNm
Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi
2.00 m di atas lantai jembatan. h = 2.00 m
Jarak antara roda kendaraan x = 1.75 m
10
9. BEBAN GEMPA (EQ)
2 31 2 0.065 2 43 2 0.047
4 38 2 0.053 4 32 2 0.063
6 50 2 0.040 6 50 2 0.040
8 50 2 0.040 8 31 2 0.065
10 34 2 0.059 10 50 2 0.040
12 50 2 0.040 12 50 2 0.040
14 14 2 0.143 14 50 2 0.040
16 50 2 0.040 16 50 2 0.040
18 50 2 0.040 18 50 2 0.040
20 50 2 0.040 20 50 2 0.040
22 50 2 0.040 22 50 2 0.040
24 50 2 0.040 24 50 2 0.040
26 50 2 0.040 26 50 2 0.040
28 50 2 0.040 28 50 2 0.040
30 50 2 0.040 30 50 2 0.040
30 0.759 30 0.654
N rata-rata = 39.535 N rata-rata = 45.905
11
Penentuan Ss dan S1 (menggunakan PETA)
Wilayah Gempa Terbanggi Besar
PGA Ss S1
12
Dari peta zona gempa didapat masing -masing harga adalah:
PGA = 0.15 FPGA = 1.50
Ss = 0.30 Fa = 1.55
dengan kondisi tanah sedang, maka
S1 = 0.15 didapat masing-masing harga: Fv = 2.20
13
Beban gempa arah memanjang jembatan ( X )
Berat sendiri struktur atas, PMS (str atas) = 19980.6 kN
Beban sendiri struktur bawah, PMS (str bawah) = 45935.8 kN
Berat total struktur, WTP = PMS (str atas) + 1 /2*PMS (str bawah) = 42948.5 kN
Tinggi breast wall, Lb = h6 = 5.5 m
Ukuran penampang breast wall, b = By = 55.3 m
h = b7 = 1.2 m
Inersia penampang breast wall, Ic = 1/ 12 * b * h3 = 8.0 m4
Mutu beton, fc' = 20.0 MPa
Modulus elastis beton, Ec = 4700 * fc'^0.5 = 21019 MPa
Ec = 21019039 kPa
Nilai kekakuan, Kp = 3 * Ec * lc / Lb3 = 3018100 kN/m
Percepatan grafitasi, g= 9.8 m/det2
Waktu getar alami struktur, T = 2 * p * [ WTP / ( g * KP ) ] 0.5 = 0.2394 detik
Karena kepala jembatan berimpit dengan tanah sehingga simpangan relatif kecil maka
Koefisien gempa yang digunakan adalah : 0.5 As = 0.113
14
Distribusi Beban Gempa Pada Kepala Jembatan H= 8.37 m
Berat EQ MEQ
No h yi Yo
Wt (kN) (kN) (kNm)
STRUKTUR ATAS
PMS 19980.56 2247.813 7.000 15734.689
PMA 3240.89 364.600 7.000 2552.198
ABUTMENT
1 215.67 24.263 0.52 1.0 0.26 8.110 196.772
2 929.04 104.517 1.12 1.0 0.56 7.290 761.929
3 248.85 27.996 0.60 0.5 0.20 6.530 182.811
4 9124.50 1026.506 5.50 1.0 2.75 4.250 4362.652
5 15345.75 1726.397 1.50 1.0 0.75 0.750 1294.798
WING WALL
6 84.76 9.536 0.52 1.0 0.26 8.110 77.333
7 174.16 19.593 1.12 1.0 0.56 7.290 142.833
8 93.30 10.496 0.60 1.0 0.30 6.430 67.491
9 4.50 0.506 0.60 0.5 0.40 6.330 3.205
10 704.17 79.219 4.13 1.0 2.07 4.065 322.023
11 23.25 2.616 0.50 0.5 0.17 1.833 4.795
12 38.75 4.359 0.50 1.0 0.25 1.750 7.629
TANAH
13 1359.85 152.983 0.52 1.0 0.26 8.110 1240.7
14 4016.03 451.803 1.72 1.0 0.86 6.990 3158.1
15 168.11 18.913 0.60 0.5 0.40 6.330 119.7
16 E
13405.13
Q
= 1508.077 4.63 1.0 2.32 3.815 5753.3
k titik 7780.19 MEQ = 35983.0
tangkap
Letak titik tangkap
gaya ho gaya horizontal gempa, yEQ = MEQ / EQ = 4.625 m
15
Kondisi tanah dasar termasuk : Kondisi tanah sedang
Lokasi di wilayah gempa : Zona 3
Waktu getar alami struktur : 0.0064 detik
Waktu getar To : 0.1419 detik
Waktu getar TS 0.7097 detik
Karena waktu getar (T) berharga kurang dari T 0 maka rumus yang digunakan adalah:
T C SM = 0.235884
C sm S DS AS AS
T0
Karena kepala jembatan berimpit dengan tanah sehingga simpangan relatif kecil maka
Koefisien gempa yang digunakan adalah : 0.5 As = 0.113
16
B. Tekanan Tanah Dinamis Akibat Gempa
Gaya gempa arah lateral akibat tekanan tanah dinamis dihitung dengan menggunakan
koefisien tekanan tanah dinamis (DKaG) sebagai berikut :
= 1.348
= 0.668
DKaG = KaG - Ka = 0.259
Gaya gempa lateral, TEQ = 1 /2 * H2 * ws * AKaG * By = 8635.61 kN
Lengan terhadap Fondasi, yEQ = 2/3 * H = 5.58 m
Momen akibat gempa, MEQ = EQ * yEQ = 48186.72 kNm
17
Catatan :
1. Kombinasi beban yang digunakan adalah kombinasi beban kerja pada peraturan pembebanan 2005
2. Dengan arahan dari pemberi tugas dan hasil dari asistensi bahwa hanya beban yang dominan yang
digunakan yaitu kombinasi 1 untuk tanpa gempa dan kombinasi 5 untuk dengan gempa
3. Kombinasi dengan gempa diberlakukan peraturan pembebanan 2016 yang menyatakan bahwa
untuk beban gempa diambil 100% arah yg ditinjau dan 30% arah tegak lurus.
4. Pada kombinasi 5 karena kepala jembatan tertahan oleh dinding tanah sehingga kemungkinan
kecil sekali untuk terjadinya simpangan pada arah dinding,maka simpangan hanya didinjau yang
berlawanan dengan dinding sehingga koefisien gempa diambil 0.5 As untuk arah memanjang.
5. Tegangan berlebih yang digunakan adalah 100% untuk kombinasi normal dan 150% untuk gempa
sesuai dengan pasal 10.4 RSNI 2005
6. Sesuai dengan Aksi nomonal pasal 10.2 RSNI 2005 maka beban gempa diambil 0.8.
KOMBINASI - 1 MS + MA + TA +TD + TP
P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 65916.4 -45538
2 Beb. mati tambahan MA 3240.9
3 Tekanan tanah Aktif TA 13631.3 38031
4 Tekanan tanah 0.7m Beban hidup TA 2280.0 9542
5 Beban lajur "D" TD 9535.4
6 Beban pedestrian TP 0.0
REAKSI TOTAL = 78692.6 15911.3 0.0 2035 0.0
18
KOMBINASI - 5b (arah Y) DL + 0.5LL + EQy + 0.3 Eqx
P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 65916.4
2 Beb. mati tambahan MA 3240.9
3 Tekanan tanah aktif ( tanpa 0.7 LL ) TA
4 Beban lajur "D" TD 4767.7
5 Beban pedestrian TP 0.0
6 Beban gempa 100% arah Y * 0.8 EQY 6224.2 28786.4
7 Beban gempa 30% Dari arah X* 0.8 EQX 1867.2 8635.9
8 Tekanan tanah Dinamis 100% Y EQTAY
9 Tekanan tanah Dinamis 30% Dari X EQTAX 2072.5 11564.8
REAKSI TOTAL = 73925 3940 6224 20201 28786
19
11. PERENCANAAN PONDASI TIANG PANCANG
Data tiang
Tipe pondasi : Tiang pancang Beton
Diameter Pondasi : 600 mm
Kedalaman pondasi tiang : 16 m
20
BAHAN STRUKTUR
Mutu Beton fc = 50 Mpa
Mutu Baja Tulangan fy = 400 Mpa
Dimensi pilecap
Lebar arah X Bx = 7.400 m
Lebar arah Y BY = 55.300 m
Tebal hP = 1.500 m
Tiang A:
Gaya pada tiang A yang menerima beban kombinasi 1
P Mx.x1 My.y1 78693 -5495 0.0
Titik A Q= + + = + + = 644.5 kN
n Sx 2
Sy2 120 486 26308.8
P Mx.x1 My.y1 78693 -5495 0.0
Q= + - = + - = 644.5 kN
n Sx2 Sy2 120 486 26308.8
P Mx.x1 My.y1 78693 -5495 0.0
Q= - + = - + = 667.1 kN
n Sx 2
Sy2 120 486 26308.8
P Mx.x1 My.y1 78693 -5495 0.0
Q= - - = - - = 667.1 kN
n Sx2 Sy2 120 486 26308.8
21
Gaya pada tiang A yang menerima beban kombinasi 5b ( arah Y )
P Mx.x1 My.y1 73924.9 -54542 -725417
Titik A Q= + + = + + = 476.2 kN
n Sx 2
Sy2
120 486 26308.8
P Mx.x1 My.y1 73924.9 -54542 -725417
Q= + - = + - = 531.4 kN
n Sx 2
Sy2
120 486 26308.8
P Mx.x1 My.y1 73924.9 -54542 -725417
Q= - + = - + = 700.7 kN
n Sx2 Sy2 120 486 26308.8
P Mx.x1 My.y1 73924.9 -54542 -725417
Q= - - = - - = 755.8 kN
n Sx 2
Sy2
120 486 26308.8
Tiang B:
Gaya pada tiang B yang menerima beban kombinasi 1
P Mx.x3 My.y5 78692.6 5494.7 0.0
Titik B Q= + + = + + = 667.1 kN
n Sx2 Sy2 120 486 26308.8
P Mx.x3 My.y5 78692.6 5494.7 0.0
Q= + - = + - = 667.1 kN
n Sx2
Sy2 120 486 26308.8
P Mx.x3 My.y5 78692.6 5494.7 0.0
Q= - + = - + = 644.5 kN
n Sx2 Sy2 120 486 26308.8
P Mx.x3 My.y5 78692.6 5494.7 0.0
Q= - - = - - = 644.5 kN
n Sx2
Sy2 120 486 26308.8
Gaya lateral maksimum yang terjadi pada satu tiang adalah Q MAK = 956.7 kN
Gaya lateral minimum yang terjadi pada satu tiang adalah Q MIN = 275.4 kN
22
C. PERHITUNGAN DAYA DUKUNG AKSIAL
Data N-SPT yang digunakan kita ambil yang paling kritis yaitu data di titik bor A2 (DB.7)
diameter tiang d = 60 cm
tebal tiang t = 10 cm
panjang tiang L = 1500 cm
berat jenis tiang gt = 2.5 t/m3
berat tiang Wt = 1.1775 ton
Luas Tiang Ab =1/4*p * d2 = 3.041881 f2
Luas selimut tiang As = p * d * L = 304.1881 f'
N ujung tiang Nb = 33.224
N rata rata sepanjang tiang N = 35.680
cek Nrata-rata / 50 harus lebih kecil dari 10.7 = 0.71359832 < 10.7 ok
23
Qijin tekan = Qb/3 + Qs/5 - Wtiang = 134.7529 + 43.41362 - 1.178
= 176.99 ton = 1769.9 kN
MENURUT BMS
Kedalam Ni ti
an
0 0.000 C C
-2 23.000 C C
-4 39.667 C C
-6 46.000 S S
-8 44.667 S S
-10 43.806 C C
-12 30.752 S S
-14 34.435 C C
-16 33.224 S S
(1)
Termasuk tiang cor ditempat dengan konstruksi dinding yang dipukul/dipancang minimal 4 kali diameter
tiang
(2)
Anggap tiang tertanam didalam lapis pendukung.
24
Tegangan Batas Efektif dihitung dengan N = 30.75 maka dari Tabel (8-1) didapat :
Z1/d = 15 dan Nq = 180
Qb' = Nq x Sz x Ap = 5079 kN
mudah dibentuk
Lembek 2 - 4: 10 - 25 1.0
dengan jari
25 - 45 1.0
dapat dibentuk dengan 4-8
Teguh jari dan tekanan kuat 45 -50 1.0 -0.95
50 - 60 0.95 - 0.8
tidak dapat dibentuk 60 - 80 0.8 - 0.65
Kenyal • 8 - 15
,dengan jari
80 - 100 0.65 - 0.55
100 - 120 0.55 - 0.45
120 - 140 0.45 - 0.4
Sangat Kenyal getas atau tahan 15 - 30 140 - 160 0.4 - 0.36
160 - 180 0.36 - 0.35
180 - 200 0.35 - 0.34
Keras keras >30 > 200 0.3
KCR = 0.70
Cp = πd = 1.884 m
Li = 14.5 m
25
DAYA DUKUNG AKSIAL TARIK
kapasitas tarik berdasarkan masing-masing tiang
Dari kedua cara diatas (Mayerhof 1956 dan BMS) diambil nilai terkecil yang menentukan, maka :
akibat dari kombinasi beban dengan gempa Maka daya dukung dapat dinaikan sebesar 150%, sehingga
daya dukung ijin sebesar:
Qijin tarik = 1.5 x 232 = 347.7 kN
Beban aksial Tarik maksimum yang bekerja pada pondasi :
Karena tidak terdapat nilai negatip maka tidak terjadi gaya angkat pada pondasi
Beban Tarik Q = 0 kN < 348 kN Aman Terhadap aksial tarik
Mmax 1 = 121062.6 > Mmax 2 = 250 maka klasifikasi tiang adalah Tiang Panjang
26
Momen mak yang digunakan adalah nilai terkecil Mmax = 250 kN.m
Hu Hu
f= = = 0.000926 Hu
9 Cu d 1080.00
2 Mmak 500
Hu = =
3d/2 + f/2 0.900 + 0.000926 Hu / 2
4 kh d 4 25140
b = = = 0.425013
4 Ep Ip 770472
27
Defleksi tiang panjang dengan rumus
Hb
y0 = < 1 cm OK
kh d
28
PERHITUNGAN PENULANGAN BADAN KEPALA JEMBATAN A1
STA 03+550 UNDERPASS 40 M
29
(1) Berat sendiri girder
Dari data tabel diatas dengan tinggi H = 210 maka Berat Girder wg = 18.74 kN/m
Diafragma Ujung
30
Untuk selanjutnya perhitungan berat sendiri akibat bangunan atas dihitung dalam bentuk tabel sbb :
31
1.2. BERAT SENDIRI BANGUNAN BAWAH
Dimensi dan notasi kepala jembatan
Gambar Gambar
Badan Sayap
32
Tabel Berat Sendiri
PMS MMS
No Berat sendiri
(kN) (kNm)
1 Struktur atas (slab, trotoar, girder, dll) 19980.6 0.0
2 Struktur bawah yang ditinjau 11640.9 -5477.0
31621.5 -5477.0
PMS = 6933.7
MMS = -5591.5
33
3. TEKANAN TANAH (TA)
Pada bagian tanah di belakang dinding abutment yang dibebani lalu-lintas, harus diperhitungkan
adanya beban tambahan yang setara dengan tanah setebal 0.70 m yang berupa beban merata ekivalen
beban kendaraan pada bagian tersebut. Tekanan tanah lateral dihitung berdasarkan harga nominal dari
berat tanah (ws), sudut gesek dalam ( f ), dan kohesi ( c ) dengan :
ws' = ws
f' = tan-1 (KfR * tan f) dengan faktor reduksi untuk f', KfR = 0.80
c' = KcR * c dengan faktor reduksi untuk c', KCR = 0.70
Beban merata akibat timbunan tanah setinggi 0.70 m yang merupakan ekivalen beban kendaraan :
34
4. BEBAN LAJUR "D" (TD)
Gaya dan momen yang terjadi akibat beban halu lintas adalah
Beban pada abutment akibat beban lajur "D", PTD = 1 /2*WBTR + WBGT = 9535.37 kN
Eksentrisitas beban terhadap badan, e = 0.000 m
Momen pada dasar badan MTP = PTP * e = 0.00 kNm
35
5. BEBAN PEDESTRIAN / PEJALAN KAKI (TP)
36
7. PENGARUH TEMPERATUR (ET)
Temperatur maksimum rata-rata Tmax = 40.00 o
C
Temperatur minimum rata-rata Tmin = 15.00 o
C
Perbedaan temperatur,
AT = ( Tmax - Tmin)/2 = 12.500 °C
V10 Z
VDZ = 2.5 Vo ( ) ln ( )
VB Zo
120 6870
VDZ = 2.5 17.6 ( ) ln ( )
100 1000
VDZ = 101.7543 km/jam
102 2
PD = 0.0024 ( ) = 2.485 kN/m
100
37
Beban angin pada abutment : TEW1 = PD*L/2 = 89.760 kN
Lengan terhadap badan : YEW1 = ha/2 +H6 = 7.300 m
Momen pd badan MEW1 = TEW1 * YEW1 = 655.248 kNm
Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi
2.00 m di atas lantai jembatan. h = 2.00 m
Jarak antara roda kendaraan x = 1.75 m
38
9. BEBAN GEMPA (EQ)
0.710 0.465
0.800 0.413 0.500
0.900 0.367 0.400
1.000 0.330
1.100 0.300 0.300
1.200 0.275 0.200
1.300 0.254
0.100
1.400 0.236
1.500 0.220 0.000
1.600 0.206 0.000 0.500 1.000 1.500 2.000
-0.100
1.700 0.194
1.800 0.183 Periode ( Detik )
1.900 0.174
39
Waktu getar struktur dihitung dengan rumus :
T = 2 *p * [ WTP /( g * KP ) ]
0.5
40
h1 h2 h3 h4 h5 h6 h8 hw Hba b1 b2 b3 b7 X1 BY
0.52 0.85 0.27 0.60 4.13 5.50 0.50 0.50 6.87 0.30 0.60 0.60 1.20 0.50 55.30
41
Beban Gempa Arah Melintang Jembatan (Arah Y)
Berat sendiri (struktur atas + struktur bawah), PMS = 31621.50 kN
Beban mati tambahan, PMA = 6481.77 kN
Beban mati total, Wt = PMS + PMA = 38103.28 kN
Tinggi breast wall, Lb = h6 = 5.50 m
Ukuran penampang breast wall, b = By = 1.20 m
h = b7 = 55.30 m
Inersia penampang breast wall, I c
= 1/ 12 * h * b3 = 16911.24 m4
Mutu beton, fc' = 0.83 * K / 10 = 20.00 MPa
Modulus elastis beton, Ec = 4700 * fc'^0.5 = 21019.04 MPa
Ec = 21019039 kPa
Nilai kekakuan, K p
= 3 * E c
* I c
/ Lb3 = 6.41E+09 kN/m
Percepatan grafitasi, g= 9.80 m/det2
Waktu getar alami struktur, T = 2 * p * [ WTP / ( g * KP ) ] 0.5 0.005 detik
Kondisi tanah dasar termasuk
Lokasi di wilayah gempa
Kondisi
Kondisi tanah dasar termasuk : tanah
Lokasi di wilayah gempa : sedang
Zona 3
Waktu getar alami struktur : 0.0049 detik
Waktu getar To : 0.1419 detik
Waktu getar TS 0.7097 detik
42
Distribusi Beban Gempa Pada Kepala Jembatan
Berat EQ MEQ
No Uraian lengan terhadap Dasar badan Y
Wt (kN) (kN) (kNm)
STRUKTUR ATAS
PMS 19980.56 2247.813 Y = h6 5.500 12362.970
PMA 3240.89 364.600 Y = h6 5.500 2005.299
ABUTMENT
1 215.67 24.263 Y1 = H - h1/2 6.610 160.378
2 929.04 104.517 Y2 = H - h1 - ( h2+h3)/2 5.790 605.153
3 248.85 27.996 Y3 = h6 - h3 - h4 x 2/3 5.030 140.818
4 9124.50 1026.506 Y4 = h6/2 2.750 2822.892
SAYAP
6 84.76 9.536 Y4 = h6/4 6.610 63.030
7 174.16 19.593 Y4 = h6/5 5.790 113.443
8 93.30 10.496 Y4 = h6/6 4.930 51.747
9 4.50 0.506 Y4 = h6/7 4.830 2.445
10 704.17 79.219 Y4 = h6/8 2.565 203.196
11 23.25 2.616 Y4 = h6/9 0.333 0.872
12 E Q
=
38.75 4.359 Y4 = h6/10 0.250 1.090
k titik 3922.02 MEQ = 18533.33
tangkap
gaya ho
Letak titik tangkap gaya horizontal gempa, yEQ = MEQ / EQ = 4.725 m
43
B. Tekanan Tanah Dinamis Akibat Gempa
Data Tanah Timbunan
Berat volume ws = 17.20 kN/m3
Sudut gesek f = 30.00 °
Kohesi C = 0.00 kPa
ws' = ws
f' = tan-1 (KfR * tan f) dengan faktor reduksi untuk f', KfR = 0.80
c' = KcR * c dengan faktor reduksi untuk c', KCR = 0.70
Gaya gempa arah lateral akibat tekanan tanah dinamis dihitung dengan menggunakan
koefisien tekanan tanah dinamis (DKaG) sebagai berikut :
= 1.348
= 0.668
DKaG = KaG - Ka = 0.259
Gaya gempa lateral, TEQ = 1 /2 * H * ws * AKaG * By =
2
5817.76 kN
Lengan terhadap badan, yEQ = 2/3 * H = 4.58 m
Momen akibat gempa, MEQ = EQ * yEQ = 26645.33 kNm
44
10. RESUME BEBAN UNTUK PERHITUNGAN BADAN KEPALA JEMBATAN
45
TABEL REKAP BEBAN ULTIMIT PADA BADAN
P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban FK (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
A AKSI TETAP
1 Berat sendiri 1.30 41108.0 -7120
2 Beb. mati tambahan 2.00 6481.8
3 Tekanan tanah aktif saja 1.25 11479.2 26287
4 Tekanan tanah akibat LL 0.7 m 1.25 2339.3 8035
B BEBAN LALU LINTAS
5 Beban lajur "D" 1.8 17163.7
6 Beban pedestrian 1.8 183.6
7 Gaya rem 2.0 1748.1 12010
C AKSI LINGKUNGAN
8 Temperatur 2.0 30.6 168
9 Beban angin 1.2 40.8 143.5 1175.9
10 Beban gempa struktur 1.0 3922.0 3922.0 18533 18533.3
11 Tek. tanah akibat gempa 1.0 5817.8 26645
KOMBINASI - 1 MS + MA + TA +TD + TP
P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 41108.0 -7120.2
2 Beb. mati tambahan MA 6481.8
3 Tekanan tanah Aktif TA 11479.2 26287.3
4 Tekanan tanah 0.7m Beban hidup TA 2339.3 8035.4
5 Beban lajur "D" TD 17163.7
6 Beban pedestrian TP 183.6
REAKSI TOTAL = 64937.0 13818.4 0.0 27202.5 0.0
46
KOMBINASI - 5b (arah Y) DL + 0.5LL + EQy + 0.3 Eqx
P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 41108.0
2 Beb. mati tambahan MA 6481.8
3 Tekanan tanah aktif ( tanpa 0.7 LL ) TA
4 Beban lajur "D" TD 8581.8
5 Beban pedestrian TP 91.8
6 Beban gempa 100% arah Y EQY 3922.0 18533.3
7 Beban gempa 30% Dari arah X EQX 1176.6 5560.0
8 Tekanan tanah Dinamis 100% Y EQTAY
9 Tekanan tanah Dinamis 30% Dari X EQTAX 1745.3 7993.6
REAKSI TOTAL = 56263 2922 3922 13554 18533
REKAP REAKSI ULTIMIT UNTUK PERENCANAAN BADAN UNTUK PENULANGAN PER 1 METER BADAN
P Tx Ty Mx My
No Kombinasi Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 KOMBINASI - 1 1174 250 0 492 0
2 KOMBINASI - 5a (arah Memanjang) 1017 384 21 1047 101
3 KOMBINASI - 5b (arah Melintang) 1017 53 71 245 335
catatan :
1. Reaksi maksimum terjadi terhadap sumbu X ( memanjang Jembatan )
2. Sumbu lemah penampang badan adalah pada arah X ( memanjang jembatan )
Maka Perhitungan Penulangan yang diperhitungkan adalah arah X ( memanjang Jembatan )
47
11. PERENCANAAN PENULANGAN BADAN ABUTMENT
Kekuatan Bahan
Mutu Beton fc = 20 Nmm2
Elastisitas Ec = 21019.0 Nmm2
Mutu Baja fy = 400.0 Nmm2
48
C. Faktor Pembesaran Momen
Untuk kolom yang dapat bergoyang (pasal 12.13.4.3 SNI 03-2847-2002) 1
S 1
1
P u
D. Tulangan Longitudinal
Perhitungan tulangan longitudinal dicari dengan cara analitis:
ds = Selimut Beton = 100 mm
ds' = Selimut Beton = 100 mm
d = tinggi efektif penampang = 1100 mm
β1 = faktor pembentuk tegangan beton tekan ekuivalent ,
fc' ≤ 30 MPa maka β1
fc' ≥ 30 MPa maka b 1 0,85 0,05 fc'30
akan tetapi β1 ≥ 0,65 7
fc' = 20 Nmm2
fc' ≤ 30 MPa maka β1 = 0.85
600 b 1.d
ab = 561 mm
600 f y
Menurut pasal 11.3.2.2 SNI 03-2847-2002, jika beban aksial berfaktor P u kurang dari nilai terkecil antara
0,1fc'. b.h dan Φ.Pnb, maka struktur boleh dianggap menahan momen lentur saja. Oleh karena itu nilai
Φ pada hitungan kolom bersengkang dapat ditentukan dengn cara berikut:
sehingga :
PuΦ, = 2400000 N
Pu = 1017421 N
karena Pu < PuΦ, maka nilai Φ = 0.8-0.15Pu/PuΦ = 0.74
49
Pu 600b 1 x d s '
ac = 81 mm a t1 = 255 mm at2 = β1 x ds = 85 mm
f x 0 .85 x fc ' x b 600 f y
Karena ab > ac > at2, maka tulangan tarik menentukan dan dihitung sebagai berikut:
2. f y .d 1200d s
a p3 = 3800
600 f y
a( Pu / f 0,85. f c '.a.b)
A1 A2 = 1694 mm2
(600 f y ).a 600.b1 .d s
Ast = 3388 < Asmin = 12000 maka pakai Tulangan minimum = 12000 mm2
50
E. Kontrol penulangan arah X dan Y dengan Menggunakan diagram interaksi Kolom
Rumus yang digunakan untuk menggambarkan diagram interaksi kolom adalah :
Tinggi efektif, d = h - d'
Pada kondisi tekan aksial sentris : Pno = 0.80*[ 0.85* fc' * b * h + (As + As' )*( fy - 0.85*fy' )] */10 -3
Gaya tekan aksial nominal, Pn harus < Pn
Pada kondisi garis netral terletak Dada jarak c dari sisi beton tekan terluar :
Es= 0.003*(c-d)/c C's = 0.003*(c-d')/c
Untuk [ es ] > fy / Es maka fs = [Cs] / Es * fy
Untuk [ es ] < fy / Es maka fs = Es * Es
Untuk e's > fy / Es maka fs' = fy
Untuk e's < fy / Es maka fs' = e's * Es
a=b*c
Momen nominal :
Mn = [ Cc * (h/2 - a/2) - Cs * (d - h/2) + Cs' * (h/2 - d') ] *10^-3 kN-m
51
f. Diagram interaksi kolom pada penampang arah X
TINJAU ARAH X
Dimensi kolom
Lebar Bc = 1000 mm
Tinggi Hc = 1200 mm
Panjang Lc = 5500 mm
Kekuatan Bahan
Mutu Beton fc = 24.9 Nmm2
Elastisitas Ec = 23453.0 Nmm2
Mutu Baja fy = 400.0 Nmm2
52
Out-Put analisa diagram Interaksi Kolom Pada Sumbu Kuat
Beton Berpenampang persegi panjang : h = 1200 mm , b = 1000mm , fc 20 Mpa
Baja Tulangan : 20D29 , fy 400 MPa , c-to-c ke tepi: 100 mm
0.00
0.00
1203
OK
53
Titik Kurva 4 (Balok Murni)
Untuk memperoleh nilai c maka digunakan formula goal seek dari excel sbb :
0.00
0.00
126
OK
54
g. Diagram interaksi kolom pada penampang arah Y
TINJAU ARAH Y
Dimensi kolom
Lebar Bc = 1200 mm
Tinggi Hc = 1000 mm
Panjang Lc = 5500 mm
Kekuatan Bahan
Mutu Beton fc = 20 Nmm2
Elastisitas Ec = 21019.0 Nmm2
Mutu Baja fy = 400.0 Nmm2
55
Luas Penampang Beton Ag = 1200000 mm2
Luas Penampang Tul. Ast = 13210 mm2
Rasio Tulangan %= 1.1% %
Konstanta Tegangan Beton b1 = 0.85
Titik 1 ( Pn dengan Mn = 0 ) Pn-1 = 25459.6 kN
Titik 5 (full tarik) Pn-5 = -5284.16 kN
0.00
0.00
1168
OK
56
Titik Kurva 3 (Kondisi Balans)
Regangan-tegangan Lapis Baja Tulangan ( c = 660 mm ) 660 mm
Untuk memperoleh nilai c maka digunakan formula goal seek dari excel sbb :
0.00
0.00
238
OK
Maka diperoleh nilai c = 238 mm
57
KURVA INTERAKSI KOLOM tanpa reduksi
Pn Mn
Titik Keterangan
(kN) (kN-m)
58
h. TulanganGeser
a. Gaya geser Perlu Kolom (Vuk)
Vuk = (Mu2 - Mu1)/λk
Vuk = gaya geser perlu kolom
Mu2 = Momen perlu yang besar pada salah satu ujung kolom
Mu1 = Momen perlu yang kecil pada salah satu ujung kolom
λk = Panjang kolom diukur dari as ke as
Mu2 = 1069866132.96 N mm
Mu1 = 0 N mm
λk = 5500 mm
Vuk = 194521 N
N fc '
Vc 1 uk b.d
14 A 6
g
Nuk = 383706 N
h = 1200 mm
b = 1000 mm
Ag = 1200000 mm2
fc' = 20.0 Mpa
d = 1100 mm
Vc = 838618 N
fVc = 628963
c. Gaya geser yang ditahan oleh begel (Vs) dan Vs max
Vu fVc
Vs dengan Φ = 0.75
f
Vs max = 2/3 . (√fc'). b.d
Vs = -579256
d.
Dihitung luas tulangan begel perlu (A vu) untuk setiap tinggi kolom S = 1000mm, dengan memilih
yang terbesar dari nilai Av, berikut:
S = 1000 mm
fy = 240 MPa
fc' = 20 MPa
d = 1100 mm
b = 1000 mm
Av = Vs.S / fy.d = 0 mm2
Av = b.S / 3.fy = 1388.9 mm2
Av = 75 √fc' . b. S / 1200.=fy 1164.6 mm2
59
maka Av yang menentukan adalah yang terbesar, yaituA:v = 1389 mm2
Dalam perhitungan dipilih begel 2 kaki, dengan diameter = 12 mm
jarak antar tulangan adalah:
2 x0,25 x3.14 xf 2
S = 162.7776 mm
Av
Dikontrol jarak begel harus memenuhi syarat:
- pasal 9.6.3: Sn ≥ 1,5D; dan Sn ≥ 40mm
Sn ≥ 1,5D; dipakai tulangan longitudinal diameter 29 mm
Sn ≥ 1,5D = 1.5 x 29 = 43.5 mm
163 ≥ 43.5 OK
Sn ≥ 40mm:
163 ≥ 40 OK
- pasal 13.5.4.1: untuk Vs < 1/3 √fc'. b. d, maka s ≤ d/2 dan s ≤ 600 mm
1/3 √fc'. b. d = 1639783
Vc < 1639783.18349985 maka:
d/2 = 550 mm
s = 163 < 550 mm OK
s = 163 < 600 mm OK
Karena semua persyaratan dipenuhi, maka begel yang digunakan adalah:
dia 12 - 150
60
PERHITUNGAN PENULANGAN PILECAP KEPALA JEMBATAN A1
STA 03+550 UNDERPASS 40 M
61
2. KOMBINASI BEBAN ULTIMAT PILE CAP
KOMBINASI - 1 MS + MA + TA +TD + TP
P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 85691.3 -59200
2 Beb. mati tambahan MA 6481.8
3 Tekanan tanah Aktif TA 17039.1 47539.2
4 Tekanan tanah 0.7m Beban hidup TA 2850.0 11927.4
5 Beban lajur "D" TD 19070.7
6 Beban pedestrian TP 0.0
REAKSI TOTAL = 111243.8 19889.2 0.0 267 0.0
62
3. PENULANGAN PILECAP
Data perhitungan pile cap
Jml baris tiang ny = 30.000
Jumlah tiang dalam 1 baris nx = 4.000
Jarak antara tiang dalam arah x x = 1.800 m
Jarak antara tiang dalam arah y y = 1.800 m
BAHAN STRUKTUR
Mutu Beton fc = 20 Mpa
Mutu Baja Tulangan fy = 400 Mpa
63
RENCANA PILE CAP ARAH X
LP = 3.1 m
hP = 1.5 m
By = 55.3 m
Pw = LP * hP * By * gc = 6429 kN
a1 = 0.30 m
a2 = 2.10 m
a3 = 1.55 m
64
Momen ultimit rencana Pile Cap, Mu = 4638 kNm
Lebar telapak By = 55
Momen ultimit rencana Pile Cap per meter, Mux = Mu / By = 84 kNm
65
TULANGAN GESER
Gaya geser ultimit, Vu = 85581 N
Faktor reduksi kekuatan geser, f= 0.60
Kuat tekan beton, 20
Tegangan leleh baja, 400
menurut Pasal 13.3.1 SNI 03-2847-2002 Gaya geser yang ditahan oleh beton adalah:
Vc = 1 /6*(fc')^0.5 * b * d = 1043498 N
Gaya geser yang ditahan oleh beton, f Vc = 626099 N
Vu < f Vc Tidak perlu tulangan ge
fVs = Vu - fVVc = -540518
s
Gaya geser yang ditahan oleh tulangan geser, = -900864
Dalam SNI 03-2847-2002 juga mensyaratkan luas tulangan geser minimum per meter panjang balok
yang diperlukan ( AV,u) dihitung dengan memilih yang terbesar dari nilai-nilai berikut:
2 x 0 , 25 x 3 . 14 x f 2
S = -352.32 mm
A v ,u
d/2 = 700 mm
s = -352 < 700 mm OK
s = -352 < 600 mm OK
Karena semua persyaratan dipenuhi, maka begel yang digunakan adalah:
Tulangan Dia 19 - 250 Mutu fy 400
66
RENCANA PILE CAP ARAH Y
PU TUx TUy MUx MUy
No Kombinasi Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
3 KOMBINASI - 5b ( arah melintang Jembatan) 101708 7780 35983
a2 = 1.80 m
a3 = 1.35 m
67
Momen ultimit rencana Pile Cap, Mu = 1790.166 kNm
Lebar telapak By = 7.4
Momen ultimit rencana Pile Cap per meter, Mu = 241.9 kNm
Gaya geser rencana Pile Cap, Vu = 2423.3 kN
Lebar telapak 7.4
Gaya geser ultimit rencana Pile Cap per meter, 327.5
68
TULANGAN GESER
Gaya geser ultimit, Vu = 327475 N
Faktor reduksi kekuatan geser, f= 0.60
Kuat tekan beton, 20
Tegangan leleh baja, 400
menurut Pasal 13.3.1 SNI 03-2847-2002 Gaya geser yang ditahan oleh beton adalah:
Vc = 1 /6*(fc')^0.5 * b * d = 1043498 N
Gaya geser yang ditahan oleh beton, f Vc = 626099 N
Vu < f Vc Tidak perlu tulangan ge
fVs = Vu - fVVc = -298624
s
Gaya geser yang ditahan oleh tulangan geser, = -497706
Dalam SNI 03-2847-2002 juga mensyaratkan luas tulangan geser minimum per meter panjang balok
yang diperlukan ( AV,u) dihitung dengan memilih yang terbesar dari nilai-nilai berikut:
2 x 0 , 25 x 3 . 14 x f 2
S = -637.71 mm
A v ,u
d/2 = 700 mm
s = -638 < 700 mm OK
s = -638 < 600 mm OK
Karena semua persyaratan dipenuhi, maka begel yang digunakan adalah:
Tulangan Dia 19 - 250 Mutu fy 400
69
PERHITUNGAN PONDASI KEPALA JEMBATAN A2
STA 03+550 UNDERPASS 40 M
70
(1) Berat sendiri girder
Dari data tabel diatas dengan tinggi H = 210 maka Berat Girder wg = 18.74 kN/m
Diafragma Ujung
71
Untuk selanjutnya perhitungan berat sendiri akibat bangunan atas dihitung dalam bentuk tabel sbb :
72
Notasi Berat kepala jembatan
73
Tabel Beban akibat Berat Sendiri Jembatan
PMS MMS
No Berat sendiri
(kN) (kNm)
1 Struktur atas (slab, trotoar, girder, dll) 19980.558 0.000
2 Struktur bawah (abutment, pilecap, tanah) 45935.809 -45538.187
65916.4 -45538.2
PMS = 65916.4
MMS = -45538.2
PMA = 3240.887
74
3. TEKANAN TANAH (TA)
Pada bagian tanah di belakang dinding abutment yang dibebani lalu-lintas, harus diperhitungkan
adanya beban tambahan yang setara dengan tanah setebal 0.70 m yang berupa beban merata ekivalen
beban kendaraan pada bagian tersebut. Tekanan tanah lateral dihitung berdasarkan harga nominal dari
berat tanah (ws), sudut gesek dalam ( f ), dan kohesi ( c ) dengan :
ws' = ws
f' = tan-1 (KfR * tan f) dengan faktor reduksi untuk f', KfR = 0.80
c' = KcR * c dengan faktor reduksi untuk c', KCR = 0.70
Beban merata akibat timbunan tanah setinggi 0.70 m yang merupakan ekivalen beban kendaraan :
75
4. BEBAN LAJUR "D" (TD)
Untuk perhitungan gelagar-gelagar digunakan beban "D" yang terdiri atas beban terbagirata
(BTR) sebesar q ton per meter panjang per jalur, dan beban garis terpusat (BGT) sebesar "P" ton
per jalur lalu lintas tersebut.
Gaya dan momen yang terjadi akibat beban halu lintas adalah
Beban pada abutment akibat beban lajur "D", PTD = 1 /2*WBTR + WBGT = 9535.4 kN
Eksentrisitas beban terhadap pondasi, e = 0.0 m
Momen pada pondasi akibat beban lajur "D", M TD
= P TD
* e= 0.0 kNm
PTD = 9535.4
76
5. BEBAN PEDESTRIAN / PEJALAN KAKI (TP)
77
7. PENGARUH TEMPERATUR (ET)
Temperatur maksimum rata-rata Tmax = 40.00 o
C
Temperatur minimum rata-rata Tmin = 15.00 o
C
Perbedaan temperatur,
AT = ( Tmax - Tmin)/2 = 12.500 °C
V10 Z
VDZ = 2.5 Vo ( ) ln ( )
VB Zo
120 8370
VDZ = 2.5 17.6 ( ) ln ( )
100 1000
VDZ = 112.1817 km/jam
112 2
PD = 0.0024 ( ) = 3.020 kN/m
100
78
Beban angin pada abutment : TEW1 = PD*L/2 = 89.760 kN
Lengan terhadap Fondasi : YEW1 = ha/2 +H7 = 8.800 m
Momen pd Fondasi MEW1 = TEW1 * YEW1 = 789.888 kNm
Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi
2.00 m di atas lantai jembatan. h = 2.00 m
Jarak antara roda kendaraan x = 1.75 m
79
9. BEBAN GEMPA (EQ)
2 31 2 0.065 2 43 2 0.047
4 38 2 0.053 4 32 2 0.063
6 50 2 0.040 6 50 2 0.040
8 50 2 0.040 8 31 2 0.065
10 34 2 0.059 10 50 2 0.040
12 50 2 0.040 12 50 2 0.040
14 14 2 0.143 14 50 2 0.040
16 50 2 0.040 16 50 2 0.040
18 50 2 0.040 18 50 2 0.040
20 50 2 0.040 20 50 2 0.040
22 50 2 0.040 22 50 2 0.040
24 50 2 0.040 24 50 2 0.040
26 50 2 0.040 26 50 2 0.040
28 50 2 0.040 28 50 2 0.040
30 50 2 0.040 30 50 2 0.040
30 0.759 30 0.654
N rata-rata = 39.535 N rata-rata = 45.905
80
Penentuan Ss dan S1 (menggunakan PETA)
Wilayah Gempa Terbanggi Besar
PGA Ss S1
81
Dari peta zona gempa didapat masing -masing harga adalah:
PGA = 0.15 FPGA = 1.50
Ss = 0.30 Fa = 1.55
dengan kondisi tanah sedang, maka
S1 = 0.15 didapat masing-masing harga: Fv = 2.20
82
Beban gempa arah memanjang jembatan ( X )
Berat sendiri struktur atas, PMS (str atas) = 19980.6 kN
Beban sendiri struktur bawah, PMS (str bawah) = 45935.8 kN
Berat total struktur, WTP = PMS (str atas) + 1 /2*PMS (str bawah) = 42948.5 kN
Tinggi breast wall, Lb = h6 = 5.5 m
Ukuran penampang breast wall, b = By = 55.3 m
h = b7 = 1.2 m
Inersia penampang breast wall, Ic = 1/ 12 * b * h3 = 8.0 m4
Mutu beton, fc' = 20.0 MPa
Modulus elastis beton, Ec = 4700 * fc'^0.5 = 21019 MPa
Ec = 21019039 kPa
Nilai kekakuan, Kp = 3 * Ec * lc / Lb3 = 3018100 kN/m
Percepatan grafitasi, g= 9.8 m/det2
Waktu getar alami struktur, T = 2 * p * [ WTP / ( g * KP ) ] 0.5 = 0.2394 detik
Karena kepala jembatan berimpit dengan tanah sehingga simpangan relatif kecil maka
Koefisien gempa yang digunakan adalah : 0.5 As = 0.113
83
Distribusi Beban Gempa Pada Kepala Jembatan H= 8.37 m
Berat EQ MEQ
No h yi Yo
Wt (kN) (kN) (kNm)
STRUKTUR ATAS
PMS 19980.56 2247.813 7.000 15734.689
PMA 3240.89 364.600 7.000 2552.198
ABUTMENT
1 215.67 24.263 0.52 1.0 0.26 8.110 196.772
2 929.04 104.517 1.12 1.0 0.56 7.290 761.929
3 248.85 27.996 0.60 0.5 0.20 6.530 182.811
4 9124.50 1026.506 5.50 1.0 2.75 4.250 4362.652
5 15345.75 1726.397 1.50 1.0 0.75 0.750 1294.798
WING WALL
6 84.76 9.536 0.52 1.0 0.26 8.110 77.333
7 174.16 19.593 1.12 1.0 0.56 7.290 142.833
8 93.30 10.496 0.60 1.0 0.30 6.430 67.491
9 4.50 0.506 0.60 0.5 0.40 6.330 3.205
10 704.17 79.219 4.13 1.0 2.07 4.065 322.023
11 23.25 2.616 0.50 0.5 0.17 1.833 4.795
12 38.75 4.359 0.50 1.0 0.25 1.750 7.629
TANAH
13 1359.85 152.983 0.52 1.0 0.26 8.110 1240.7
14 4016.03 451.803 1.72 1.0 0.86 6.990 3158.1
15 168.11 18.913 0.60 0.5 0.40 6.330 119.7
16 E
13405.13
Q
= 1508.077 4.63 1.0 2.32 3.815 5753.3
k titik 7780.19 MEQ = 35983.0
tangkap
Letak titik tangkap
gaya ho gaya horizontal gempa, yEQ = MEQ / EQ = 4.625 m
84
Kondisi tanah dasar termasuk : Kondisi tanah sedang
Lokasi di wilayah gempa : Zona 3
Waktu getar alami struktur : 0.0064 detik
Waktu getar To : 0.1419 detik
Waktu getar TS 0.7097 detik
Karena waktu getar (T) berharga kurang dari T 0 maka rumus yang digunakan adalah:
T C SM = 0.235884
C sm S DS AS AS
T0
Karena kepala jembatan berimpit dengan tanah sehingga simpangan relatif kecil maka
Koefisien gempa yang digunakan adalah : 0.5 As = 0.113
85
B. Tekanan Tanah Dinamis Akibat Gempa
Gaya gempa arah lateral akibat tekanan tanah dinamis dihitung dengan menggunakan
koefisien tekanan tanah dinamis (DKaG) sebagai berikut :
= 1.348
= 0.668
DKaG = KaG - Ka = 0.259
Gaya gempa lateral, TEQ = 1 /2 * H2 * ws * AKaG * By = 8635.61 kN
Lengan terhadap Fondasi, yEQ = 2/3 * H = 5.58 m
Momen akibat gempa, MEQ = EQ * yEQ = 48186.72 kNm
86
Catatan :
1. Kombinasi beban yang digunakan adalah kombinasi beban kerja pada peraturan pembebanan 2005
2. Dengan arahan dari pemberi tugas dan hasil dari asistensi bahwa hanya beban yang dominan yang
digunakan yaitu kombinasi 1 untuk tanpa gempa dan kombinasi 5 untuk dengan gempa
3. Kombinasi dengan gempa diberlakukan peraturan pembebanan 2016 yang menyatakan bahwa
untuk beban gempa diambil 100% arah yg ditinjau dan 30% arah tegak lurus.
4. Pada kombinasi 5 karena kepala jembatan tertahan oleh dinding tanah sehingga kemungkinan
kecil sekali untuk terjadinya simpangan pada arah dinding,maka simpangan hanya didinjau yang
berlawanan dengan dinding sehingga koefisien gempa diambil 0.5 As untuk arah memanjang.
5. Tegangan berlebih yang digunakan adalah 100% untuk kombinasi normal dan 150% untuk gempa
sesuai dengan pasal 10.4 RSNI 2005
6. Sesuai dengan Aksi nomonal pasal 10.2 RSNI 2005 maka beban gempa diambil 0.8.
KOMBINASI - 1 MS + MA + TA +TD + TP
P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 65916.4 -45538
2 Beb. mati tambahan MA 3240.9
3 Tekanan tanah Aktif TA 13631.3 38031
4 Tekanan tanah 0.7m Beban hidup TA 2280.0 9542
5 Beban lajur "D" TD 9535.4
6 Beban pedestrian TP 0.0
REAKSI TOTAL = 78692.6 15911.3 0.0 2035 0.0
87
KOMBINASI - 5b (arah Y) DL + 0.5LL + EQy + 0.3 Eqx
P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 65916.4
2 Beb. mati tambahan MA 3240.9
3 Tekanan tanah aktif ( tanpa 0.7 LL ) TA
4 Beban lajur "D" TD 4767.7
5 Beban pedestrian TP 0.0
6 Beban gempa 100% arah Y * 0.8 EQY 6224.2 28786.4
7 Beban gempa 30% Dari arah X* 0.8 EQX 1867.2 8635.9
8 Tekanan tanah Dinamis 100% Y EQTAY
9 Tekanan tanah Dinamis 30% Dari X EQTAX 2072.5 11564.8
REAKSI TOTAL = 73925 3940 6224 20201 28786
88
11. PERENCANAAN PONDASI TIANG PANCANG
Data tiang
Tiang pancang Beton Tipe pondasi : Tiang pancang Beton
Diameter Pondasi : 600 mm
Kedalaman pondasi tiang : 16 m
89
BAHAN STRUKTUR
Mutu Beton fc = 50 Mpa
Mutu Baja Tulangan fy = 400 Mpa
Dimensi pilecap
Lebar arah X Bx = 7.400 m
Lebar arah Y BY = 55.300 m
Tebal hP = 1.500 m
Tiang A:
Gaya pada tiang A yang menerima beban kombinasi 1
P Mx.x1 My.y1 78693 -5495 0.0
Titik A Q= + + = + + = 644.5
n Sx 2
Sy2 120 486 26308.8
P Mx.x1 My.y1 78693 -5495 0.0
Q= + - = + - = 644.5
n Sx2 Sy2 120 486 26308.8
P Mx.x1 My.y1 78693 -5495 0.0
Q= - + = - + = 667.1
n Sx 2
Sy2 120 486 26308.8
P Mx.x1 My.y1 78693 -5495 0.0
Q= - - = - - = 667.1
n Sx2 Sy2 120 486 26308.8
90
Gaya pada tiang A yang menerima beban kombinasi 5b ( arah Y )
P Mx.x1 My.y1 73924.9 -54542 -725417
Titik A Q= + + = + + = 476.2
n Sx 2
Sy2
120 486 26308.8
P Mx.x1 My.y1 73924.9 -54542 -725417
Q= + - = + - = 531.4
n Sx 2
Sy2
120 486 26308.8
P Mx.x1 My.y1 73924.9 -54542 -725417
Q= - + = - + = 700.7
n Sx2 Sy2 120 486 26308.8
P Mx.x1 My.y1 73924.9 -54542 -725417
Q= - - = - - = 755.8
n Sx 2
Sy2
120 486 26308.8
Tiang B:
Gaya pada tiang B yang menerima beban kombinasi 1
P Mx.x3 My.y5 78692.6 5494.7 0.0
Titik B Q= + + = + + = 667.1
n Sx2 Sy2 120 486 26308.8
P Mx.x3 My.y5 78692.6 5494.7 0.0
Q= + - = + - = 667.1
n Sx2
Sy2 120 486 26308.8
P Mx.x3 My.y5 78692.6 5494.7 0.0
Q= - + = - + = 644.5
n Sx2 Sy2 120 486 26308.8
P Mx.x3 My.y5 78692.6 5494.7 0.0
Q= - - = - - = 644.5
n Sx2
Sy2 120 486 26308.8
Gaya lateral maksimum yang terjadi pada satu tiang adalah Q MAK = 956.7
Gaya lateral minimum yang terjadi pada satu tiang adalah Q MIN = 275.4
91
C. PERHITUNGAN DAYA DUKUNG AKSIAL
Data N-SPT yang digunakan kita ambil yang paling kritis yaitu data di titik bor A2 (DB.7)
diameter tiang d = 60 cm
tebal tiang t = 10 cm
panjang tiang L = 1500 cm
berat jenis tiang gt = 2.5 t/m3
berat tiang Wt = 1.1775 ton
Luas Tiang Ab =1/4*p * d2 = 3.041881 f2
Luas selimut tiang As = p * d * L = 304.1881 f'
N ujung tiang Nb = 33.224
N rata rata sepanjang tiang N = 35.680
cek Nrata-rata / 50 harus lebih kecil dari 10.7 = 0.71359832 < 10.7 ok
92
Qijin tekan = Qb/3 + Qs/5 - Wtiang = 134.7529 + 43.41362 - 1.178
= 176.99 ton = 1769.9 kN
MENURUT BMS
Kedalam Ni ti
an
0 0.000 C C
-2 23.000 C C
-4 39.667 C C
-6 46.000 S S
-8 44.667 S S
-10 43.806 C C
-12 30.752 S S
-14 34.435 C C
-16 33.224 S S
(1)
Termasuk tiang cor ditempat dengan konstruksi dinding yang dipukul/dipancang minimal 4 kali diameter
tiang
(2)
Anggap tiang tertanam didalam lapis pendukung.
93
Tegangan Batas Efektif dihitung dengan N = 30.75 maka dari Tabel (8-1) didapat :
Z1/d = 15 dan Nq = 180
Qb' = Nq x Sz x Ap = 5079 kN
mudah dibentuk
Lembek 2 - 4: 10 - 25 1.0
dengan jari
25 - 45 1.0
dapat dibentuk dengan 4-8
Teguh jari dan tekanan kuat 45 -50 1.0 -0.95
50 - 60 0.95 - 0.8
tidak dapat dibentuk 60 - 80 0.8 - 0.65
Kenyal • 8 - 15
,dengan jari
80 - 100 0.65 - 0.55
100 - 120 0.55 - 0.45
120 - 140 0.45 - 0.4
Sangat Kenyal getas atau tahan 15 - 30 140 - 160 0.4 - 0.36
160 - 180 0.36 - 0.35
180 - 200 0.35 - 0.34
Keras keras >30 > 200 0.3
KCR = 0.70
Cp = πd = 1.884 m
Li = 14.5 m
94
DAYA DUKUNG AKSIAL TARIK
kapasitas tarik berdasarkan masing-masing tiang
Dari kedua cara diatas (Mayerhof 1956 dan BMS) diambil nilai terkecil yang menentukan, maka :
sar 150%, sehingga akibat dari kombinasi beban dengan gempa Maka daya dukung dapat dinaikan sebesar 150%, sehingga
daya dukung ijin sebesar:
Qijin tarik = 1.5 x 232 = 347.7 kN
Beban aksial Tarik maksimum yang bekerja pada pondasi :
Karena tidak terdapat nilai negatip maka tidak terjadi gaya angkat pada pondasi
Beban Tarik Q = 0 kN < 348 kN Aman Terhadap aksial tarik
Mmax 1 = 121062.6 > Mmax 2 = 250 maka klasifikasi tiang adalah Tiang Panjang
95
Momen mak yang digunakan adalah nilai terkecil Mmax = 250 kN.m
Hu Hu
f= = = 0.000926 Hu
9 Cu d 1080.00
2 Mmak 500
Hu = =
3d/2 + f/2 0.900 + 0.000926 Hu / 2
4 kh d 4 25140
b = = = 0.425013
4 Ep Ip 770472
96
Defleksi tiang panjang dengan rumus
Hb
y0 = < 1 cm OK
kh d
97
PERHITUNGAN PENULANGAN BADAN KEPALA JEMBATAN A2
STA 03+550 UNDERPASS 40 M
98
(1) Berat sendiri girder
Dari data tabel diatas dengan tinggi H = 210 maka Berat Girder wg = 18.74 kN/m
Diafragma Ujung
99
Untuk selanjutnya perhitungan berat sendiri akibat bangunan atas dihitung dalam bentuk tabel sbb :
100
1.2. BERAT SENDIRI BANGUNAN BAWAH
Dimensi dan notasi kepala jembatan
Gambar Gambar
Badan Sayap
101
Tabel Berat Sendiri
PMS MMS
No Berat sendiri
(kN) (kNm)
1 Struktur atas (slab, trotoar, girder, dll) 19980.6 0.0
2 Struktur bawah yang ditinjau 11640.9 -5477.0
31621.5 -5477.0
PMS = 6933.7
MMS = -5591.5
102
3. TEKANAN TANAH (TA)
Pada bagian tanah di belakang dinding abutment yang dibebani lalu-lintas, harus diperhitungkan
adanya beban tambahan yang setara dengan tanah setebal 0.70 m yang berupa beban merata ekivalen
beban kendaraan pada bagian tersebut. Tekanan tanah lateral dihitung berdasarkan harga nominal dari
berat tanah (ws), sudut gesek dalam ( f ), dan kohesi ( c ) dengan :
ws' = ws
f' = tan-1 (KfR * tan f) dengan faktor reduksi untuk f', KfR = 0.80
c' = KcR * c dengan faktor reduksi untuk c', KCR = 0.70
Beban merata akibat timbunan tanah setinggi 0.70 m yang merupakan ekivalen beban kendaraan :
103
4. BEBAN LAJUR "D" (TD)
Gaya dan momen yang terjadi akibat beban halu lintas adalah
Beban pada abutment akibat beban lajur "D", PTD = 1 /2*WBTR + WBGT = 9535.37 kN
Eksentrisitas beban terhadap badan, e = 0.000 m
Momen pada dasar badan MTP = PTP * e = 0.00 kNm
104
5. BEBAN PEDESTRIAN / PEJALAN KAKI (TP)
105
7. PENGARUH TEMPERATUR (ET)
Temperatur maksimum rata-rata Tmax = 40.00 o
C
Temperatur minimum rata-rata Tmin = 15.00 o
C
Perbedaan temperatur,
AT = ( Tmax - Tmin)/2 = 12.500 °C
V10 Z
VDZ = 2.5 Vo ( ) ln ( )
VB Zo
120 6870
VDZ = 2.5 17.6 ( ) ln ( )
100 1000
VDZ = 101.7543 km/jam
102 2
PD = 0.0024 ( ) = 2.485 kN/m
100
106
Beban angin pada abutment : TEW1 = PD*L/2 = 89.760 kN
Lengan terhadap badan : YEW1 = ha/2 +H6 = 7.300 m
Momen pd badan MEW1 = TEW1 * YEW1 = 655.248 kNm
Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi
2.00 m di atas lantai jembatan. h = 2.00 m
Jarak antara roda kendaraan x = 1.75 m
107
9. BEBAN GEMPA (EQ)
0.710 0.465
0.800 0.413 0.500
0.900 0.367 0.400
1.000 0.330
1.100 0.300 0.300
1.200 0.275 0.200
1.300 0.254
0.100
1.400 0.236
1.500 0.220 0.000
1.600 0.206 0.000 0.500 1.000 1.500 2.000
-0.100
1.700 0.194
1.800 0.183 Periode ( Detik )
1.900 0.174
108
Waktu getar struktur dihitung dengan rumus :
T = 2 *p * [ WTP /( g * KP ) ]
0.5
109
h1 h2 h3 h4 h5 h6 h8 hw Hba b1 b2 b3 b7 X1 BY
0.52 0.85 0.27 0.60 4.13 5.50 0.50 0.50 6.87 0.30 0.60 0.60 1.20 0.50 55.30
110
Beban Gempa Arah Melintang Jembatan (Arah Y)
Berat sendiri (struktur atas + struktur bawah), PMS = 31621.50 kN
Beban mati tambahan, PMA = 6481.77 kN
Beban mati total, Wt = PMS + PMA = 38103.28 kN
Tinggi breast wall, Lb = h6 = 5.50 m
Ukuran penampang breast wall, b = By = 1.20 m
h = b7 = 55.30 m
Inersia penampang breast wall, I c
= 1/ 12 * h * b3 = 16911.24 m4
Mutu beton, fc' = 0.83 * K / 10 = 20.00 MPa
Modulus elastis beton, Ec = 4700 * fc'^0.5 = 21019.04 MPa
Ec = 21019039 kPa
Nilai kekakuan, K p
= 3 * E c
* I c
/ Lb3 = 6.41E+09 kN/m
Percepatan grafitasi, g= 9.80 m/det2
Waktu getar alami struktur, T = 2 * p * [ WTP / ( g * KP ) ] 0.5 0.005 detik
Kondisi tanah dasar termasuk
Lokasi di wilayah gempa
Kondisi
Kondisi tanah dasar termasuk : tanah
Lokasi di wilayah gempa : sedang
Zona 3
Waktu getar alami struktur : 0.0049 detik
Waktu getar To : 0.1419 detik
Waktu getar TS 0.7097 detik
111
Distribusi Beban Gempa Pada Kepala Jembatan
Berat EQ MEQ
No Uraian lengan terhadap Dasar badan Y
Wt (kN) (kN) (kNm)
STRUKTUR ATAS
PMS 19980.56 2247.813 Y = h6 5.500 12362.970
PMA 3240.89 364.600 Y = h6 5.500 2005.299
ABUTMENT
1 215.67 24.263 Y1 = H - h1/2 6.610 160.378
2 929.04 104.517 Y2 = H - h1 - ( h2+h3)/2 5.790 605.153
3 248.85 27.996 Y3 = h6 - h3 - h4 x 2/3 5.030 140.818
4 9124.50 1026.506 Y4 = h6/2 2.750 2822.892
SAYAP
6 84.76 9.536 Y4 = h6/4 6.610 63.030
7 174.16 19.593 Y4 = h6/5 5.790 113.443
8 93.30 10.496 Y4 = h6/6 4.930 51.747
9 4.50 0.506 Y4 = h6/7 4.830 2.445
10 704.17 79.219 Y4 = h6/8 2.565 203.196
11 23.25 2.616 Y4 = h6/9 0.333 0.872
12 E Q
=
38.75 4.359 Y4 = h6/10 0.250 1.090
k titik 3922.02 MEQ = 18533.33
tangkap
gaya ho
Letak titik tangkap gaya horizontal gempa, yEQ = MEQ / EQ = 4.725 m
112
B. Tekanan Tanah Dinamis Akibat Gempa
Data Tanah Timbunan
Berat volume ws = 17.20 kN/m3
Sudut gesek f = 30.00 °
Kohesi C = 0.00 kPa
ws' = ws
f' = tan-1 (KfR * tan f) dengan faktor reduksi untuk f', KfR = 0.80
c' = KcR * c dengan faktor reduksi untuk c', KCR = 0.70
Gaya gempa arah lateral akibat tekanan tanah dinamis dihitung dengan menggunakan
koefisien tekanan tanah dinamis (DKaG) sebagai berikut :
= 1.348
= 0.668
DKaG = KaG - Ka = 0.259
Gaya gempa lateral, TEQ = 1 /2 * H * ws * AKaG * By =
2
5817.76 kN
Lengan terhadap badan, yEQ = 2/3 * H = 4.58 m
Momen akibat gempa, MEQ = EQ * yEQ = 26645.33 kNm
113
10. RESUME BEBAN UNTUK PERHITUNGAN BADAN KEPALA JEMBATAN
114
TABEL REKAP BEBAN ULTIMIT PADA BADAN
P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban FK (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
A AKSI TETAP
1 Berat sendiri 1.30 41108.0 -7120
2 Beb. mati tambahan 2.00 6481.8
3 Tekanan tanah aktif saja 1.25 11479.2 26287
4 Tekanan tanah akibat LL 0.7 m 1.25 2339.3 8035
B BEBAN LALU LINTAS
5 Beban lajur "D" 1.8 17163.7
6 Beban pedestrian 1.8 183.6
7 Gaya rem 2.0 1748.1 12010
C AKSI LINGKUNGAN
8 Temperatur 2.0 30.6 168
9 Beban angin 1.2 40.8 143.5 1175.9
10 Beban gempa struktur 1.0 3922.0 3922.0 18533 18533.3
11 Tek. tanah akibat gempa 1.0 5817.8 26645
KOMBINASI - 1 MS + MA + TA +TD + TP
P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 41108.0 -7120.2
2 Beb. mati tambahan MA 6481.8
3 Tekanan tanah Aktif TA 11479.2 26287.3
4 Tekanan tanah 0.7m Beban hidup TA 2339.3 8035.4
5 Beban lajur "D" TD 17163.7
6 Beban pedestrian TP 183.6
REAKSI TOTAL = 64937.0 13818.4 0.0 27202.5 0.0
115
KOMBINASI - 5b (arah Y) DL + 0.5LL + EQy + 0.3 Eqx
P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 41108.0
2 Beb. mati tambahan MA 6481.8
3 Tekanan tanah aktif ( tanpa 0.7 LL ) TA
4 Beban lajur "D" TD 8581.8
5 Beban pedestrian TP 91.8
6 Beban gempa 100% arah Y EQY 3922.0 18533.3
7 Beban gempa 30% Dari arah X EQX 1176.6 5560.0
8 Tekanan tanah Dinamis 100% Y EQTAY
9 Tekanan tanah Dinamis 30% Dari X EQTAX 1745.3 7993.6
REAKSI TOTAL = 56263 2922 3922 13554 18533
REKAP REAKSI ULTIMIT UNTUK PERENCANAAN BADAN UNTUK PENULANGAN PER 1 METER BADAN
P Tx Ty Mx My
No Kombinasi Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 KOMBINASI - 1 1174 250 0 492 0
2 KOMBINASI - 5a (arah Memanjang) 1017 384 21 1047 101
3 KOMBINASI - 5b (arah Melintang) 1017 53 71 245 335
catatan :
1. Reaksi maksimum terjadi terhadap sumbu X ( memanjang Jembatan )
2. Sumbu lemah penampang badan adalah pada arah X ( memanjang jembatan )
Maka Perhitungan Penulangan yang diperhitungkan adalah arah X ( memanjang Jembatan )
116
11. PERENCANAAN PENULANGAN BADAN ABUTMENT
Kekuatan Bahan
Mutu Beton fc = 20 Nmm2
Elastisitas Ec = 21019.0 Nmm2
Mutu Baja fy = 400.0 Nmm2
117
C. Faktor Pembesaran Momen
Untuk kolom yang dapat bergoyang (pasal 12.13.4.3 SNI 03-2847-2002) 1
S 1
1
P u
D. Tulangan Longitudinal
Perhitungan tulangan longitudinal dicari dengan cara analitis:
ds = Selimut Beton = 100 mm
ds' = Selimut Beton = 100 mm
d = tinggi efektif penampang = 1100 mm
β1 = faktor pembentuk tegangan beton tekan ekuivalent ,
fc' ≤ 30 MPa maka β1
fc' ≥ 30 MPa maka b 1 0,85 0,05 fc'30
akan tetapi β1 ≥ 0,65 7
fc' = 20 Nmm2
fc' ≤ 30 MPa maka β1 = 0.85
600 b 1.d
ab = 561 mm
600 f y
Menurut pasal 11.3.2.2 SNI 03-2847-2002, jika beban aksial berfaktor P u kurang dari nilai terkecil antara
0,1fc'. b.h dan Φ.Pnb, maka struktur boleh dianggap menahan momen lentur saja. Oleh karena itu nilai
Φ pada hitungan kolom bersengkang dapat ditentukan dengn cara berikut:
sehingga :
PuΦ, = 2400000 N
Pu = 1017421 N
karena Pu < PuΦ, maka nilai Φ = 0.8-0.15Pu/PuΦ = 0.74
118
Pu 600b 1 x d s '
mm ac = 81 mm at1 = 255 mm at2 = β1 x ds = 85
f x 0 .85 x fc ' x b 600 f y
Karena ab > ac > at2, maka tulangan tarik menentukan dan dihitung sebagai berikut:
2. f y .d 1200d s
a p3 = 3800
600 f y
a ( Pu / f 0,85. f c '.a.b)
A1 A2 = 1694 mm2
(600 f y ).a 600.b1 .d s
Ast = 3388 < Asmin = 12000 maka pakai Tulangan minimum = 12000 mm2
119
E. Kontrol penulangan arah X dan Y dengan Menggunakan diagram interaksi Kolom
Rumus yang digunakan untuk menggambarkan diagram interaksi kolom adalah :
Tinggi efektif, d = h - d'
y - 0.85*fy' )] */10 -3 Pada kondisi tekan aksial sentris : Pno = 0.80*[ 0.85* fc' * b * h + (As + As' )*( fy - 0.85*fy' )] */10 -3
Gaya tekan aksial nominal, Pn harus < Pn
Pada kondisi garis netral terletak Dada jarak c dari sisi beton tekan terluar :
Es= 0.003*(c-d)/c C's = 0.003*(c-d')/c
Untuk [ es ] > fy / Es maka fs = [Cs] / Es * fy
Untuk [ es ] < fy / Es maka fs = Es * Es
Untuk e's > fy / Es maka fs' = fy
Untuk e's < fy / Es maka fs' = e's * Es
a=b*c
Momen nominal :
Mn = [ Cc * (h/2 - a/2) - Cs * (d - h/2) + Cs' * (h/2 - d') ] *10^-3 kN-m
120
f. Diagram interaksi kolom pada penampang arah X
TINJAU ARAH X
Dimensi kolom
Lebar Bc = 1000 mm
Tinggi Hc = 1200 mm
Panjang Lc = 5500 mm
Kekuatan Bahan
Mutu Beton fc = 24.9 Nmm2
Elastisitas Ec = 23453.0 Nmm2
Mutu Baja fy = 400.0 Nmm2
121
Out-Put analisa diagram Interaksi Kolom Pada Sumbu Kuat
Beton Berpenampang persegi panjang : h = 1200 mm , b = 1000mm , fc 20 Mpa
Baja Tulangan : 20D29 , fy 400 MPa , c-to-c ke tepi: 100 mm
0.00
0.00
1203
OK
122
Titik Kurva 4 (Balok Murni)
Untuk memperoleh nilai c maka digunakan formula goal seek dari excel sbb :
0.00
0.00
126
OK
123
g. Diagram interaksi kolom pada penampang arah Y
TINJAU ARAH Y
Dimensi kolom
Lebar Bc = 1200 mm
Tinggi Hc = 1000 mm
Panjang Lc = 5500 mm
Kekuatan Bahan
Mutu Beton fc = 20 Nmm2
Elastisitas Ec = 21019.0 Nmm2
Mutu Baja fy = 400.0 Nmm2
124
Luas Penampang Beton Ag = 1200000 mm2
Luas Penampang Tul. Ast = 13210 mm2
Rasio Tulangan %= 1.1% %
Konstanta Tegangan Beton b1 = 0.85
Titik 1 ( Pn dengan Mn = 0 ) Pn-1 = 25459.6 kN
Titik 5 (full tarik) Pn-5 = -5284.16 kN
0.00
0.00
1168
OK
125
Titik Kurva 3 (Kondisi Balans)
Regangan-tegangan Lapis Baja Tulangan ( c = 660 mm ) 660 mm
Untuk memperoleh nilai c maka digunakan formula goal seek dari excel sbb :
0.00
0.00
238
OK
Maka diperoleh nilai c = 238 mm
126
KURVA INTERAKSI KOLOM tanpa reduksi
Pn Mn
Titik Keterangan
(kN) (kN-m)
127
h. TulanganGeser
a. Gaya geser Perlu Kolom (Vuk)
Vuk = (Mu2 - Mu1)/λk
Vuk = gaya geser perlu kolom
Mu2 = Momen perlu yang besar pada salah satu ujung kolom
Mu1 = Momen perlu yang kecil pada salah satu ujung kolom
λk = Panjang kolom diukur dari as ke as
Mu2 = 1069866132.96 N mm
Mu1 = 0 N mm
λk = 5500 mm
Vuk = 194521 N
N fc '
Vc 1 uk b.d
14 A 6
g
Nuk = 383706 N
h = 1200 mm
b = 1000 mm
Ag = 1200000 mm2
fc' = 20.0 Mpa
d = 1100 mm
Vc = 838618 N
fVc = 628963
c. Gaya geser yang ditahan oleh begel (Vs) dan Vs max
Vu fVc
Vs dengan Φ = 0.75
f
Vs max = 2/3 . (√fc'). b.d
Vs = -579256
d.
Dihitung luas tulangan begel perlu (A vu) untuk setiap tinggi kolom S = 1000mm, dengan memilih
yang terbesar dari nilai Av, berikut:
S = 1000 mm
fy = 240 MPa
fc' = 20 MPa
d = 1100 mm
b = 1000 mm
Av = Vs.S / fy.d = 0 mm2
Av = b.S / 3.fy = 1388.9 mm2
Av = 75 √fc' . b. S / 1200.=fy 1164.6 mm2
128
maka Av yang menentukan adalah yang terbesar, yaituA:v = 1389 mm2
Dalam perhitungan dipilih begel 2 kaki, dengan diameter = 12 mm
jarak antar tulangan adalah:
2 x0,25 x3.14 xf 2
S = 162.7776 mm
Av
Dikontrol jarak begel harus memenuhi syarat:
- pasal 9.6.3: Sn ≥ 1,5D; dan Sn ≥ 40mm
Sn ≥ 1,5D; dipakai tulangan longitudinal diameter 29 mm
Sn ≥ 1,5D = 1.5 x 29 = 43.5 mm
163 ≥ 43.5 OK
Sn ≥ 40mm:
163 ≥ 40 OK
- pasal 13.5.4.1: untuk Vs < 1/3 √fc'. b. d, maka s ≤ d/2 dan s ≤ 600 mm
1/3 √fc'. b. d = 1639783
Vc < 1639783.18349985 maka:
d/2 = 550 mm
s = 163 < 550 mm OK
s = 163 < 600 mm OK
Karena semua persyaratan dipenuhi, maka begel yang digunakan adalah:
dia 12 - 150
129
PERHITUNGAN PENULANGAN PILECAP KEPALA JEMBATAN A2
STA 03+550 UNDERPASS 40 M
130
2. KOMBINASI BEBAN ULTIMAT PILE CAP
KOMBINASI - 1 MS + MA + TA +TD + TP
P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 85691.3 -59200
2 Beb. mati tambahan MA 6481.8
3 Tekanan tanah Aktif TA 17039.1 47539.2
4 Tekanan tanah 0.7m Beban hidup TA 2850.0 11927.4
5 Beban lajur "D" TD 19070.7
6 Beban pedestrian TP 0.0
REAKSI TOTAL = 111243.8 19889.2 0.0 267 0.0
131
3. PENULANGAN PILECAP
Data perhitungan pile cap
Jml baris tiang ny = 30.000
Jumlah tiang dalam 1 baris nx = 4.000
Jarak antara tiang dalam arah x x = 1.800
Jarak antara tiang dalam arah y y = 1.800
BAHAN STRUKTUR
Mpa Mutu Beton fc = 20
Mpa Mutu Baja Tulangan fy = 400
132
RENCANA PILE CAP ARAH X
LP = 3.1 m
hP = 1.5 m
By = 55.3 m
Pw = LP * hP * By * gc = 6429 kN
a1 = 0.30 m
a2 = 2.10 m
a3 = 1.55 m
133
Momen ultimit rencana Pile Cap, Mu = 4638 kNm
Lebar telapak By = 55
Momen ultimit rencana Pile Cap per meter, Mux = Mu / By = 84 kNm
134
TULANGAN GESER
Gaya geser ultimit, Vu = 85581 N
Faktor reduksi kekuatan geser, f= 0.60
Kuat tekan beton, 20
Tegangan leleh baja, 400
menurut Pasal 13.3.1 SNI 03-2847-2002 Gaya geser yang ditahan oleh beton adalah:
Vc = 1 /6*(fc')^0.5 * b * d = 1043498 N
Gaya geser yang ditahan oleh beton, f Vc = 626099 N
Vu < f Vc Tidak perlu tulangan ge
fVs = Vu - fVVc = -540518
s
Gaya geser yang ditahan oleh tulangan geser, = -900864
Dalam SNI 03-2847-2002 juga mensyaratkan luas tulangan geser minimum per meter panjang balok
yang diperlukan ( AV,u) dihitung dengan memilih yang terbesar dari nilai-nilai berikut:
2 x 0 , 25 x 3 . 14 x f 2
S = -352.32 mm
Av ,u
d/2 = 700 mm
s = -352 < 700 mm OK
s = -352 < 600 mm OK
Karena semua persyaratan dipenuhi, maka begel yang digunakan adalah:
Tulangan Dia 19 - 250 Mutu fy 400
135
RENCANA PILE CAP ARAH Y
PU TUx TUy MUx MUy
No Kombinasi Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
3 KOMBINASI - 5b ( arah melintang Jembatan) 101708 7780 35983
a2 = 1.80 m
a3 = 1.35 m
136
Momen ultimit rencana Pile Cap, Mu = 1790.166 kNm
Lebar telapak By = 7.4
Momen ultimit rencana Pile Cap per meter, Mu = 241.9 kNm
Gaya geser rencana Pile Cap, Vu = 2423.3 kN
Lebar telapak 7.4
Gaya geser ultimit rencana Pile Cap per meter, 327.5
137
TULANGAN GESER
Gaya geser ultimit, Vu = 327475 N
Faktor reduksi kekuatan geser, f= 0.60
Kuat tekan beton, 20
Tegangan leleh baja, 400
menurut Pasal 13.3.1 SNI 03-2847-2002 Gaya geser yang ditahan oleh beton adalah:
Vc = 1 /6*(fc')^0.5 * b * d = 1043498 N
Gaya geser yang ditahan oleh beton, f Vc = 626099 N
Vu < f Vc Tidak perlu tulangan ge
fVs = Vu - fVVc = -298624
s
Gaya geser yang ditahan oleh tulangan geser, = -497706
Dalam SNI 03-2847-2002 juga mensyaratkan luas tulangan geser minimum per meter panjang balok
yang diperlukan ( AV,u) dihitung dengan memilih yang terbesar dari nilai-nilai berikut:
2 x 0 , 25 x 3 . 14 x f 2
S = -637.71 mm
Av ,u
d/2 = 700 mm
s = -638 < 700 mm OK
s = -638 < 600 mm OK
Karena semua persyaratan dipenuhi, maka begel yang digunakan adalah:
Tulangan Dia 19 - 250 Mutu fy 400
138
139
140
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
141
142
harus diperhitungkan
beban merata ekivalen
kan harga nominal dari
24.79 °
143
arah memanjang dan
memanjang jembatan
144
145
N rata2
45.905
146
147
1.500 2.000
148
m/det2
C sm S DS
149
Hw * w s* AKaG kN/m2
My
(kNm)
1159
35983
150
an pembebanan 2005
yang dominan yang
My
(kNm)
0.0
My
(kNm)
8636
8636
151
My
(kNm)
28786.4
28786
My
(kNm)
0
8636
28786
152
Tiang pancang Beton
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
153
My
(kNm)
0
8636
28786
kN
kN
kN
kN
kN
kN
kN
kN
154
kN
kN
kN
kN
kN
kN
kN
kN
kN
kN
kN
kN
kN
kN
kN
kN
kN
kN
155
kN/m3
°
°
N rata2
0.000
23.000
29.117
33.176
35.456
36.861
35.680
35.497
35.196
35.862
156
Koeffisien
terganggu F,111
1.0
1.0
1.0
1.0 -0.95
0.95 - 0.8
0.8 - 0.65
0.65 - 0.55
0.55 - 0.45
0.45 - 0.4
0.4 - 0.36
0.36 - 0.35
0.35 - 0.34
0.3
157
besar 150%, sehingga
158
besar 150%, sehingga
159
160
161
162
harus diperhitungkan
beban merata ekivalen
kan harga nominal dari
24.79 °
163
164
165
m/det2
166
My
(kNm)
979.9
18533.3
an pembebanan 2005
yang dominan yang
167
My
(kNm)
1175.9
18533.3
My
(kNm)
0.0
My
(kNm)
5560
5560
168
My
(kNm)
18533.3
18533
My
(kNm)
0
5560
18533
ER 1 METER BADAN
My
(kNm)
0
101
335
169
0
170
ari nilai terkecil antara
a. Oleh karena itu nilai
171
mm
OK
OK
172
*( fy - 0.85*fy' )] */10 -3
173
UX
1000
1200
100
29
10
2
0.8
400
20
Mn (kN-m)
0.0
2692.4
5689.2
2726.6
0.0
Mu (kN-m)
1070
174
Y
175
, dengan memilih
176
My
(kNm)
1159.2
35983.0
My
(kNm)
1391.1
35983.0
177
My
(kNm)
0.0
My
(kNm)
10795
10794.9
My
(kNm)
35983.0
35983
178
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
Mpa
Mpa
MUy
(kNm)
0
10795
35983
179
eter panjang balok
ut:
180
MUy
(kNm)
35983
181
eter panjang balok
ut:
182