Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

Diagnosa 1: kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan kehilangan

vaskular berlebihan
Tujuan: Setelah diberikan Asuhan Keperawatan selama (...x...) jam di
harapkan Volume cairan dapat terpenuhi secara adekuat.
Kriteria Hasil :
a. Tanda-tanda vital dalam batas normal, suhu : 36,5-37,50C, TD : 120/80
mmHg, RR : 16-20x/menit, Nadi : 80-100 x/ menit.
b. pengisian kapiler cepat (kurang dari 3 detik),
c. Input dan output cairan seimbang,
d. berat jenis urine dalam batas normal.
e. Turgor kulit elastic
Intervensi :
No. Intervensi Rasional

1. Kaji dan catat jumlah, tipe, dan sisi Perkirakan kehilangan darah, arterial
perdarahan. Timbang dan hitung versus vena, dan adanya bekuan-bekuan
pembalut. Simpan bekuan dan membantu membuat diagnosis banding
jaringan untuk dievaluasi oleh dokter. serta menentukan kebutuhan
penggantian (satu gram peningkatan
berat pembalut sama dengan kurang
lebih 1 ml kehilangan darah)

2. Kaji lokasi uterus dan derajat Derajat kontraktilitas uterus membantu


kontraktilitas uterus. Dengan masase, dalam diagnosis banding. Peningkatan
penonjolan uterus dengan satu tangan kontraktilitas miometrium dapat
sambil menempatkan tangan kedua menurunkan kehilangan daarah.
tepat di atas simfisis pubis. Penempatan satu tangan diatas simfisis
pubis mencegah kemungkinan inversi
uterus selama masase
3. Perhatikan hipotensi dan takikardi, Tanda-tanda menunjukkan hipovolemik
perlambatan pengisian kapiler atau dan terjadinya syock. Perubahan
sianosis dasar buku, serta membran tekanan darah tidak dapat dideteksi
mukosa bibir. sampai volume cairan telah menurun
hingga 30-50%. Sianosis adalah tanda
akhir dari hipoksia.

4. Pantau masukan dan keluaran: Bermanfaat dalam memperkirakan


perhatikan berat jenis urine. luas/signifikansi kehilangan cairan.
Volume perfusi/sirkulasi adekuat
ditunjukkan dengan haluran 3-50 ml/jam
atau lebih besar. Sianosis adalah tanda
akhir dari hipoksia.

5. Berikan lingkungan yang tenang dan Meningkatkan relaksasi, menurunkan


dukungan psikologis ansietas, dan kebutuhan metabolik.

6. Kolaborasi Produk darah untuk meningkatkan


volume, sirkulasi dan mencegah
Kolaborasi dalam pemberian darah
pembekuan.
lengkap atau produk darah ( misal
plasma, trombosit ).

7. Kolaborasi pemberian cairan infus Cairan infus berguna untuk mengganti


elektrolit atau isotonik melalui jalur cairan infus yang hilang.
sentral.

Diagnosa 2: Perubahan perfusi jaringan yang berhubungan dengan hipovolemia,


perdarahan ditandai dengan pengisian kapilari lambat, pucat,kulit dingin atau
lembab.
Tujuan: setelah diberikan asuhan keperawatan selama (...x...) jam diharapkan
Perfusi jaringan kembali normal.
Kriteria Hasil:
a. TD dalam batas normal 120/80 mmHg
b. Nadi dalam batas normal 80-100 x/menit
c. darah arteri dalam batas normal
d. Hb dalam batas normal;
e. pengisian kapiler cepat (< 3 detik)
Intervensi:

No. Intervensi Rasional

1. Perhatikan Hb atau Ht sebelum dan Nilai bandingan membantu


sesudah kehilangan darah. Kaji menentukan beratnya kehilangan
status nutrisi, tinggi, dan berat darah. Status sebelumnya dari
badan. kesehatan yang buruk meningkatkan
luasnya cedera karena kekurangan
O2

2. Observasi tanda vital, catat derajat, Luasnya keterlibatan hipofisi dapat


dan durasi episode hipovolemik. dihubungkan dengan derajat dan
durasi hipotensi. Peningkatan
frekuensi pernapasan dapat
menunjukkan upaya untuk
mengatasi asidosis metabolik.

3. Perhatikan tingkat kesadaran dan Perubahan sensorium adalah


adanya perubahan perilaku. indikator dini hipopksia, sianosis
tanda lanjut, mungkin tidak tampak
sampai kadar PO2 turun dibawah
50 mmHg.

4. Kaji warna dasar kuku mukosa Pada kompensasi vasokonstriksi dan


mulut, gusi, dan lidah serta pirau organ vital, sirkulasi pada
perhatikan suhu kulit. pembuluh darah perifer diturunkan
yang mengakibatkan sianosis dan
suhu kulit dingin.

5. Catat intake dan output Produsi urin yang kurang dari 30


ml/jam menunjukkan penurunan
fungsi ginjal

6. Kolaborasi

a. Pantau kadar pH a.Membantu dalam mendiagnosis


b. Berikan terapi oksigen sesuai derajat hipoksia jaringan atau
kebutuhan asidosis yang diakibatkan oleh
c. Kolaborasi pemberian cairan terbentuknya asam laktat dari
infus isotonik metabolisme anaerobik.
d. Kolaborasi pemberian tranfusi
b.Memaksimalkan ketersediaan
darah bila Hb rendah
oksigen untuk transpor sirkulasi
jaringan.

c.Cairan infus isotonik dapat


mengganti volume darah yang hilang
akiba perdarahan.

d.Tranfusi darah mengganti


komponen darah yang hilang akibat
perdarahan
Diagnosa 3 : Pola napas tidak efektif berhubungan dengan intake O2 yang rendah.
Tujuan : Setelah diberikan Asuhan Keperawatan selama (...x...) jam diharapkan
pola nafas pasien dapat terpenuhi secara adekuat .
Kreteria Hasil : Pola nafas normal, RR 18-20 x/menit.
Intervensi :

No. Intervensi Rasional

1. Observasi TTV setiap 3 jam TTV menunjukkan keadaan klien.


sekali.
2. Kaji jumlah atau kedalaman Melakukan evaluasi untuk melihat
pernafasan dan pergerakan badan. kemajuan dari intervensi yang
dilakukan.
3. Berikan posisi nyaman fowler/ Memaksimalkan ventilasi
semifowler (450 / 90o). memudahkan pernafasan.

4. Auskultasi bunyi nafas dan catat Bunyi nafas menurun atau tidak ada
adanya bunyi mengi krekels. bila jalan nafas obstruksi skunder.
5. Ajarkan pasien dalam melakukan Nafas dalam memfasilitasi
latihan nafas dalam. pengembangan paru maximum.
terhadap perdarahan, bekuan atau
kolaps jalan nafas.
6. Kolaborasi dengan dokter dalam Memaksimalkan pernafasan dan
pemberian menurunkan kerja nafas.
a. O2
b. Bronkodilator
Diagnosa 4: Nyeri berhubungan dengan inflamasi dan kerusakan jaringan.
Tujuan: Setelah diberikan asuhan keperawatan selama (...x...) menit diharapkan
nyeri pasien berkurang/terkontrol
Kriteria Hasil : Pasien tidak tampak meringis
Intervensi :

No. Intervensi Rasional

1. Kaji skala nyeri pasien (PQRST). Nyeri merupakan respon subjektif


yang dapat dikaji dengan skala
nyeri.

2. Atur posisi imobilisasi pada Imobilisasi yang adekuat dapat


daerah nyeri. mengurangi nyeri.

3. Bantu klien dalam Nyeri dipengaruhi oleh kecemasan


mengidentifikasi factor pencetus dan pergerakan sendi.

4. Jelaskankan bantu klien dengan Pendekatan dengan menggunakan


tindakan pereda nyeri non relaksasi dan tindakan non
farmakologi dan non invasive. farmakologi lain menunjukkan
keefektifan dalam mengurangi nyeri.

5. Ajarkan teknik distraksi dan Teknik ini dapat membantu


relaksasi. mengurangi nyeri.

6. Kolaborasi Analgetik merupakan obat peretensi


nyeri.
Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian analgetik.
Diagnose 5: Potensial terjadinya hypovolemik syok berhubungan dengan
perdarahan .
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan
syok hipovolemik tidak terjad
Kriteria hasil :
a. Perdarahan berkurang
b. TTV dalam batas normal ; Suhu : 36-37 0 C, TD : 120/80 mmHg, RR :18-
20x/menit, Nadi : 80-100 x/menit
c. Keadaan umum baik, kesadaran Compos mentis
Intervensi:

No Intervensi Rasional

1 Kaji perdarahan setiap 15 – 30 Mengetahui adanya gejala syok


menit sedini mungkin

2 Monitor tekanan darah, nadi, Mengetahui keadaan pasien


pernafasan setiap 15 menit, bila
normal observasi dilakukan setiap
30 menit.
3 Awasi adanya tanda-tanda syok, Menentukan intervensi selanjutnya
pucat, menguap erus keringat dan mencegah syok sedini mungkin
dingin, kepala pusing.
4 Kaji konsistensi abdomen dan Mengetahui perdarahan yang
tinggi fundus uteri. tersembunyi
5 Catat intake dan output Produksi urine yang kurang dari 30
ml/jam merupakan penurunan
fungsi ginjal.
6 berikan cairan 2500 ml perhari Mengganti cairan tubuh yang hilang
7 Berikan cairan sesuai dengan Mempertahankan volume cairan
program terapi sehingga sirkulasi bisa adekuat dan
sebagian persiapan bila diperlukan
transfusi darah.
8 Pemeriksaan laboratorium Menentukan intervensi selanjutnya
hematkrit dan hemoglobin
9 Kolaborasi pemberian tranfusi Tranfusi darah mengganti komponen
darah bila Hb rendah darah yang hilang akibat perdarahan.

Diagnosa 6 : Risiko penurunan curah jantung b.d hipervolemia


Tujuan: Setelah di berikan Asuhan Keperwatan selama 3x24 jam diharapkan
tidak terjadi penurunan curah jantung.
Kriteria Hasil:
a. Tanda vital stabil/normal (TD : 120/80 mmHg, RR : 18-20x/ menit, Nadi : 80-
100 x/menit, suhu : 36,5-37,50 C).
b. Denyut nadi perifer normal
c. Status mental baik
d. Tidak ada disritmia
Intervensi:

No. Intervensi Rasional

1. Observasi nadi dan denyut jantung Nadi meningkat dapat menunjukan


pasien. stres jantung

2. Auskultasi suara jantung, Ventrikel jantung dalam keadaan


perhatikan adanya bunyi jantung agak hopertrofi untuk
tambahan, adanya irama mengkompensansi peningkatan
gallop dan murmur sistolik. volume sirkulasi dan untuk
memaksimalkan curah jantung.
Murmur sistolik dapat terjadi
karena penurunan viskositas darah,
perubahan posisi jantung, atau torsi
pembuluh darah besar.

4. Anjurkan pasien untuk membatasi Tirah baring meningkatkan curah


aktivitas yang tidak perlu. jantung dan haluaran urine.

5. Kolaborasi a. Hb rendah dapat menunjukan


anemia, yang dapat
a. Monitor kadar Hb
meningkatkan frekuensi
b. Tes urin terhadap albumin
jantung danbeban kerja
sesuai indikasi
jaunting.
b. Proteinuria dengan peningkatan
albumin diatas 1+ menunjukan
edema glomerular atau apasme
yang memerlukan intervensi
segera.

Diagnosa 7 : Resiko infeksi berhubungan dengan perdarahan


Tujuan: Setelah diberikan Asuhan Keperawatan selama 3x24 jam diharapkan
Tidak terjadi infeksi.
Kriteria Hasil :
a. lokea tidak berbau.
b. TV dalam batas normal (Suhu : 36,5-37,5 0 C).
Intervensi :

No. Intervensi Rasional

1. Observasi perubahan tanda Perubahan tanda vital ( suhu )


vital. merupakan indikasi terjadinya
infeksi.

2. Observasi adanya tanda lemas, Tanda-tanda tersebut


kedinginan, anoreksia, merupakan indikasi terjadinya
kontraksi uterus yang lembek, bakterimia, shock yang tidak
dan nyeri panggul. terdeteksi

3. Monitor involusi uterus dan Infeksi uterus menghambat


pengeluaran lochea involusi dan terjadi pengeluaran
lokea yang berkepanjangan.

4. Berikan kesempatan istirahat Saat tidur terjadi regenerasi sel.


atau tidur yang cukup

5. Kolaborasi

Berikan zat besi (anemi zat besi berfungsi memproduksi


memperberat keadaan) hemoglobin dalam tubuh dan
menyokong kekebalan tubuh.

Beri antibiotika
Pemberian antibiotika yang
(Pemberianantibiotika yang
tepat diperlukan untuk keadaan
tepat diperlukan untuk
infeksi
keadaan infeksi ).

You might also like