Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 6

RINGKASAN

Hengki Muhammad A; Julia Dwi W; Melysa Pramitha Rosa; Jurusan Kimia, FMIPA, Unesa
2016

RINGKASAN
Semburan lumpur panas di Kabupaten Sidoarjo menimbulkan dampak pencemaran,
khususnya pada air, sehingga warga Tambak Kalisongo Kecamatan Jabon Sidoarjo harus
membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, logam Fe adalah unsur yang
menjadi penyebab pencemaran pada Desa Tambak Kalisongo Kecamatan Jabon Sidoarjo.
Akar tumbuhan alang-alang yang kaya akan kandungan fenolik dapat mengadsorbsi
logan Fe yang ada pada sumber air pada masyarakat dengan metode yang sederhana dan
dapat diaplikasikan dengan mudah oleh warga Desa Tambak Kalisongo Kecamatan Jabon
Sidoarjo
Kata kunci : adsorbsi, logam Fe, akar alang-alang
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Semburan lumpur panas di Kabupaten Sidoarjo sampai saat ini belum juga bisa
teratasi. Semburan yang akhirnya membentuk kubangan lumpur panas ini telah merusak
sumber penghidupan warga setempat dan sekitarnya, tak kurang 10 pabrik harus tutup, 90
hektar sawah dan pemukiman penduduk tak bisa digunakan dan ditempati lagi(WALHI Jawa
Timur, 2006)
Komponen lingkungan yang terkena dampak oleh karena bencana semburan lumpur
Sidoarjo meliputi berbagai aspek, antara lain komponen lingkungan fisik, biologi, kimia,
sosial, ekonomi, budaya, serta kesehatan masyarakat. Secara fisik, bencana tersebut telah
menyebabkan kerusakan lingkungan baik kualitas tanah, air, maupun udara oleh karena
pencemaran yang ditimbulkannya.
Gangguan kesehatan yang sering dirasakan masyarakat antara lain mual, muntah,
sakit kepala, sakit perut, diare, dan gatal-gatal. Sedangkan jumlah kasus untuk sejumlah
penyakit di Puskesmas juga meningkat, antara lain diare, disentri, penyakit kulit baik karena
infeksi maupun karena alergi, penyakit saluran pernapasan, dan gangguan sistem pencernaan.
Bahkan fungsi detergen atau sabun kurang optimal dikarenakan. Semenjak air pada sumur –
sumur warga desa kedung bendo tidak layak digunakan, warga membeli air bersih dari jirigen
untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari- hari.
Tingkat partisipasi masyarakatlah yang sangat menentukan, karena masyarakat
sendiri yang dapat mengurangi pencemaran Fe pada sumber air yang digunakan sehari-hari.
Karena kesehatan masyarakat pun tidak lepas dari penyediaan air yang layak untuk
dikonsumsi karena air adalah sumber kehidupan, begitu bergantungnya kehidupan
manusia terhadap air maka kualitas hidup manusia sangat bergantung pada kualitas air yang
dikonsumsi pada Desa Tambak Kalisongo Kecamatan Jabon Sidoarjo
Diharapkan dengan cara ini, masyarakat dapat dengan mudah mengurangi limbah Fe
akibat dari pencemaran semburan lumpur panas dengan mudah dan tidak menghabiskan
banyak biaya

1.2 Rumusan Masalah


1. Cara apa yang harus dilakukan untuk mengabsorbsi logam Fe yang mencemari sumber
air bersih digunakan oleh warga ?
2. Bagaimana sistem pendistribusian metode akar alang-alang pada masyarakat dengan
merata?
3. Bagaimana pengorgaisasian, pengelolaan, dan pemeliharaan system pengabsorbsian pada
desa Tambak Kalisongo Kecamatan Jabon Sidoarjo?

1.3 Tujuan
1. Warga dapat menggunakan air bersih dalam kehidupan sehari-hari sehingga mutu
kesehatan masyarakat dapat meningkat.
2. Agar metode alang-alang sebagai cara pengabsorbsi logam Fe pada sumber air bersih
desa Tambak Kalisongo dapat dilakukan semua masyarakat
3. Tersedianya system penjernihan air permanen yang dapat digunakan oleh warga setiap
saat.

1.4 Manfaat
1. Masyarakat dapat menggunakan air bersih dalam kehidupan sehari-hari dan dapat
menerapkan pola hidup sehat
2. Tersedianya system penjernihan air yang dapat digunakan oleh masyarakat setiap saat
3. Terbentuknya organisasi pengelolaan system penjernihan
4. Masyarakat dapat memenuhi kebutuhan air bersih untuk kehidupan sehari-hari
5. Masyarakat dapat menekan biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan air
sehari hari
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Polifenol
Polifenol adalah kelompok antioksidan yang secara alami ada di dalam
sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, tumbuhan, dan minyak. Senyawa
polifenol meliputi flavono, isoflavon, flavanon, antosianidin, katedin, dan
diflavan. Polifenol bersifat sebagai antioksidan, karena kemampuannya melawan
pembentukan radikal bebas dalam tubuh.
Namun sampai sejauh ini antioksidan yang banyak digunakan di
masyarakat yaitu antioksidan sintesis seperti BHA (Butil hidroksil anisol), BHT
Butil hidroksi toluena), PG (propil butil), dan TBHQ (tetr-butil hedrokuinon).
Penggunaan antioksidan sintesis ini dengan dosis yang berlebih dapat bersifat
karsiogenik, kardiovaskuler, dan menyebabkan penuaan dini. Oleh sebab itu
dibutuhkan antioksidan alami yang lebih aman.(Birgitta Eknis Putri,2014)
Oleh karena itu penulis memilih akar alang-alang sebagai pengganti
antioksidan sintesis agar lebih alami dan aman untuk digunakan oleh masyarakat
luas.

2.2 Adsorpsi
Adsorbsi merupakan suatu media yang diserap. Pada air sumur proses
adsorbsi merupakan gabungan antara adsorbsi secara fisika dan kimia yang sulit
yang dibedakan, namun tidak akan mempengaruhi aalisa pada proses adsorbsi.
Adsorpsi merupakan proses adisi yang terjadi pada permukaan suatu zat padat
atau cair yang berkontak dengan media lainnya, sehingga menghasilkan
akumulasi atau bertambahnya konsentrasi molekul-molekul. (Soedarsono dan
Benny Syahputra, 2005)
Reaksi adisi merupakan reaksi pemutusan ikatan rangkap (pengubahan
ikatan rangkap menjadi ikatan kovalen tunggal). Reaksi adisi antara lain dapat
digunakan untuk membedakan alkana dengan alkena.
Dengan menggunakan akar alang-alang dapat mengikat logam Fe yang
terkandung di dalam air sumur yang tercemar logam Fe, karena fungsi dari akar
alang-alang sendiri yaitu untuk menyerap atau sebagai adsorben dalam mengikat
logam Fe yang terkandung di dalam air yang tercemar.

2.3 Logam berat


Logam berat merupakan komponen alami tanah. Elemen ini tidak dapat
didegradasi maupun dihancurkan. Disebut logam berat berbahaya karena
umumnya memiliki rapat massa tinggi (5 g/cm3) dan sejumlah konsentrasi kecil
dapat bersifat racun dan berbahaya (Outerbridge, Thomas.Ed.1991). Logam-
logam berat diketahui dapat mengumpul didalam tubuh suatu organisme dan
tetap tinggal dalam tubuh untuk jangka waktu lama sebagai racun yang
terakumulasi (Saeni,1997).
Menurut Vouk (1986) terdapat 80 jenis dari 109 unsur kimia di muka
bumi ini yang telah teridentifikasi sebagai jenis logam berat. Berdasarkan sudut
pandang toksikologi, logam berat ini dapat dibagi dalam dua jenis. Jenis pertama
adalah logam berat esensial, dimana keberadaannya dalam jumlah tertentu sangat
dibutuhkan oleh organisme hidup, namun dalam jumlah yang berlebihan dapat
menimbulkan efek racun. Contoh logam berat ini adalah Zn, Cu, Fe, Co, Mn dan
lain sebagainya. Sedangkan jenis kedua adalah logam berat tidak esensial atau
beracun, dimana keberadaannya dalam tubuh masih belum diketahui manfaatnya
dan dapat bersifat racun, seperti Hg, Cd, Pb, Cr dan lain-lain.
Logam Fe menjadi salah satu sumber pencemar yang mempunyai tingkat
toksisitas tinggi di lingkungan. Metode adsorpsi menggunakan akar alang-alang
yang di modifikasi secara kimia dengan NaOH 0,1 M dan asam Sitrat 1,2 M
merupakan salah satu upaya untuk menurunkan konsentrasi logam Fe, sehingga
tidak membahayakan kesehatan masyarakat. Modifikasi adsorben dilakukan
untuk meningkatkan kapasitas adsorpsi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pH dan waktu kontak terhadap adsorpsi oleh akar alang-
alang termodifikasi. Metode penelitian meliputi 4 tahap. Tahan preparasi
adsorben, modifikasi kimia, adsorpsi, dan analisis spektroskopi serapan atom.

DAFTAR PUSTAKA
Saeni, M.S. 1997. Penentuan Tingkat Pencemaran Logam Berat dengan Analisis Rambut.
Orasi Ilmiah. Guru Besar Tetap Ilmu Kimia Lingkungan. Fakultas Matematika dan IPA
IPB.: Bogor
Vouk V. 1986. General Chemistry of Metals. In: Freiberg L. Nordberg G.F. and Vouk V.B
(Eds). Handbook on the Toxicology of Metals. Elsevier: New York.
Outerbridge, Thomas.Ed.1991.Limbah Padat di Indonesia : Masalah atau Sumber Daya.
Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

You might also like