Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Sub Pokok Bahasan : Penerapan PHBS di Rumah Tangga

Sasaran : Keluarga Tn.I RT 8 RW 4 Desa Nglebak

Waktu : 30 menit

Tempat : Rumah Tn.I RT 8 RW 4 Desa Nglebak

Tanggal : 25 Maret 2018

Penyuluh : Mahasiswa Praktek Komunitas Keperawatan Profesi Ners


STIKes ICME Jombang

1. Tujuan
1.1 Tujuan Utama
Meningkatnya pengetahuan tentang PHBS khususnya di Keluarga Tn.I
RT 8 RW 4 Desa Nglebak
1.2 Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan audiens dapat :
1. Menjelaskan pengertian PHBS
2. Menjelaskan hal apa saja yang termasuk ke dalam PHBS
3. Menjelaskan mengenai kriteria air bersih dan cara mencuci tangan
yang baik

2. Materi (Terlampir)
1. Pengertian PHBS
2. Persalinan oleh nakes
3. Pemberian ASI eksklusif pada bayi
4. Menimbang balita setiap bulan
5. Menggunakan air bersih
6. Mencuci tangan pakai sabun
7. Gunakan jamban sehat
8. Memberantas jentik
9. Makan buah dan sayur setiap hari
10. Melakukan aktifitas fisik setiap hari
11. Tidak merokok di dalam rumah

3. Metode
1. Ceramah tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
2. Tanya Jawab

4. Media
Leaflet

5. Kegiatan

No. Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Waktu


audiens

1. Pembukaan

Salam Memberikan salam Menjawab salam

Perkenalan Memperkenalkan diri Menyimak

Tujuan Penyuluhan Menjelaskan tujuan penyuluhan Menyimak 5 Menit

Kontrak/strategi Menjelaskan kontrak/strategi Menyimak


penyuluhan penyuluhan yaitu menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti oleh
audience, dan ada tanya jawab.

2. Kegiatan Inti
Pengertian PHBS Menjelaskan Pengertian PHBS Menyimak

Persalinan oleh nakes Menjelaskan persalinan oleh nakes, Menyimak


siapa yang disebut dengan nakes,
dan komplikasi dari persalinan
tanpa nakes

Pemberian ASI Menjelaskan mengenai pemberian Menyimak 15 Menit


eksklusif pada bayi ASI eksklusif dan keuntungannya

Menimbang balita Menjelaskan mengenai kepentingan Menyimak


setiap bulan penimbangan balita setiap bulan

Menggunakan air Menjelaskan mengenai penggunaan Menyimak


bersih air bersih dan kriterianya

Mencuci tangan Menjelaskan dan memperagakan Menyimak dan


pakai sabun cara mencuci tangan yang baik dan memperagakan
benar

Gunakan jamban Menjelaskan mengenai kriteria Menyimak


sehat jamban sehat

Memberantas jentik Menjelaskan mengenai siklus hidup Menyimak


jentik dan bagaimana cara
melakukan 3M plus

Makan buah dan Menjelaskan mengenai manfaat Menyimak


sayur setiap hari mengkonsumsi buah dan sayur
sehari-hari

Melakukan aktifitas Menjelaskan mengenai apa yang Menyimak


fisik setiap hari dimaksud dengan olahraga dan
bagaimana melakukannya dengan
baik dan benar
Tidak merokok di Menjelaskan mengenai efek dari Menyimak
dalam rumah rokok

3. Penutup

Tanya jawab Memberikan kesempatan kepada Bertanya dengan


audiens yang ingin bertanya aktif hal – hal
yang masih
belum 10 Menit
dimengerti

Evaluasi Memberikan pertanyaan kepada Menjawab


audiens pertanyaan

Salam Mengucapkan salam Menjawab salam

6. Evaluasi
Bentuk : Pertanyaan
Prosedur : Langsung/Lisan
Butir Soal :
1. Apa yang dimaksud dengan PHBS?
2. Bagaimana cara melakukan cuci tangan yang baik dan benar?
3. Apa saja kriteria dari air bersih?
LAMPIRAN

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN PHBS

PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar


kesadaran akan pentingnya kesehatan, perilaku tersebut merupakan hasil
pembelajaran yang menjadikan individu, keluarga, atau masyarakat mampu
mandiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan. PHBS dalam lingkungan rumah tangga adalah upaya untuk
memberdayakan anggota rumah tangga, agar tahu, mau dan mampu
melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam
gerakan kesehatan di masyarakat.

B. MANFAAT PHBS RUMAH TANGGA


Keberhasilan penerapan PHBS di kehidupan sehari-hari memberikan
manfaat kepada setiap lapisan masyarakat, dimulai dari rumah tangga itu
sendiri samapi dengan pihak pemerintahan. Manfaat tersebut anatara lain:
1. Bagi Rumah Tangga:
o Setiapanggota keluarga meningkat kesehatannya dan tidak mudah
sakit
o Anak tumbuh sehat dan cerdas
o Produktivitas kerja anggota keluarga meningkat
o Pengeluaran biaya rumah tangga dapat difokuskan untuk pemenuhan
gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk peningkatan
pendapatan keluarga
2. Bagi Masyarakat:
o Manyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat
o Masyarakat mampu mencegah dan menaggulangi masalah-masalah
kesehatan
o Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada
o Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber
Masyarakat (UKBM) seperti posyandu, jaminan pemeliharaan
kesehatan, tabungan ibu bersalin (tabulin), arisan jamban, kelompok
pemakai air, ambulans desa, dan lain-lain
3. Bagi Pemerintah Kabupaten:
o Peningkatan prosentase Rumah Tangga Sehat menunjukkan kinerja
dan citra Pemerintah Kabupaten/Kota yang baik
o Biaya yang tadinya dialokasikan untuk menanggulangi masalah-
masalah kesehatan dapat dialihkan untuk pengembangan lingkungan
yang sehat dan penyediaan sarana pelayanan kesehatan yang merata,
bermutu, dan terjangkau
o Kabupaten/Kota dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain
dalam pengembangan PHBS di Rumah Tangga.

C. INDIKATOR PHBS RUMAH TANGGA

Terdapat 10 indikator PHBS di dalam rumah tangga, yakni :

a. Persalinan oleh Tenaga Kesehatan


Tenaga kesehatan yang dimaksud adalah dokter, bidan dan
tenaga paramedis lainnya. Hal ini dikarenakan masih ada beberapa
masyarakat yang bersalin dengan tenaga non medis, seperti dukun
bayi. Selain tidak aman dan penanganannya pun tidak steril,
penanganan oleh dukun bayi dikhawatirkan berisiko besar dapat
menyebabkan kematian ibu dan bayi.
b. Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi
Seorang ibu dapat memberikan buah hatinya ASI Eksklusif
yakni pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain
pada bayi mulai usia nol hingga enam bulan.
c. Menimbang Balita Setiap Bulan
Penimbangan bayi dan Balita setiap bulan dimaksudkan untuk
memantau pertumbuhan Balita setiap bulan. Penimbangan
dilaksanakan di Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) mulai usia 1
bulan hingga 5 tahun. Setelah dilakukan penimbangan, dilakukan
pencatatan hasil penimbangan di buku KMS (Kartu Menuju Sehat).
Berdasarkan KMS tersebut dapat diketahui perkembangan dari Balita.
d. Menggunakan Air Bersih
Penggunakan air bersih dalam kehidupan sehari-hari seperti
memasak, mandi, hingga untuk kebutuhan air minum. Air yang tidak
bersih banyak mengandung kuman dan bakteri yang dapat
menyebabkan berbagai macam penyakit.
Air minum yang layak dikonsumsi tidak hanya air yang bebas
bakteri dan virus, melainkan lebih dari itu. Salah satu faktor yang
sangat penting dan menentukan air yang layak konsumsi adalah
kandungan TDS (Total Dissolved Solids) atau kandungan unsur
mineral dalam air. Contoh unsur mineral dalam air adalah: zat kapur,
besi, timah, magnesium, tembaga, sodium, chloride, dan chlorine.
Air yang mengandung mineral tinggi sangat tidak baik untuk
kesehatan. Mineral dalam air tidak hilang dengan cara direbus.
Menurut standar WHO, air minum yang layak dikonsumsi memiliki
kadar TDS <100. Pada dasarnya kategori air menurut TDS terbagi
menjadi 4:
1) 100 ppm : bukan air minum
2) 10 - 100 ppm : air minum
3) 1 - 10 ppm : air murni
4) 0 ppm : air organik
Batas TDS air yang bisa diminum adalah di bawah 100 ppm.
Mineral yang baik bagi tubuh manusia adalah mineral organik yang
berasal dari sayur, buah, daging, telor, atau susu. Mineral di dalam air
disebut mineral non-organik atau mineral dari benda mati yang tidak
dapat diuraikan oleh tubuh. Bila terlalu banyak mineral non-organik
di dalam tubuh dan tidak dikeluarkan, maka seiring berjalannya waktu
akan mengalami pengendap di dalam tubuh yang berakibat
tersumbatnya bagian tubuh
Air minum dagang yang baik ada dua macam, yaitu air minum
bermineral dan demineral. Air minum bermineral bisa berasal dari air
bakunya (biasanya Air tanah) ditambahkan zat yang diinginkan,
berupa mineral, logam, ion negatif ataupun ion positif. Air seperti ini
biasa disebut Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), Sedangkan air
minum Demineral yaitu produk olahan air baku (Air Tanah / Air Laut)
yang diminalisir zat-zat dalam air baku. Jenis air ini didapatkan dari
cara pengolahan secara destilasi, deionisasi, reverse osmosis dan
proses setara. Air seperti inilah yang dihasilkan dari air minum isi
ulang.

Bahan yang digunakan untuk air minum harus memenuhi


standar kualitas yang telah diterapkan oleh Departemen Kesehatan
(Depkes), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), atau Kementrian
Lingkungan Hidup (KLH). Kualitas air minum yang kita minum,
harus diukur dari 3 (tiga) aspek , yaitu:

1) fisik, aspek Fisik, bahan air minum tidak boleh berwarna,


berbau, berasa, dan keruh.
2) kimiawi, aspek Kimiawi, bahan air minum tidak boleh
mengandung unsur-unsur berbahaya dan beracun seperti halnya
unsur-unsur logam berat (Hg, Ni, Pb, Zn, Ag, dll) juga zat-zat
beracun antara lain senyawa hidrokarbon, dan deterjen. Selain
itu unsur-unsur kimia lainnya pun tidak boleh melebihi ambang
batas yang telah ditentukan.
3) Biologis, aspek Biologis, air minum tidak boleh mengandung
mikroba khususnya bakteri koli.

Parameter Kualitas Air yang digunakan untuk kebutuhan


manusia haruslah air yang tidak tercemar atau memenuhi persyaratan
fisika, kimia, dan biologis.

1) Persyaratan Fisika Air


Air yang berkualitas harus memenuhi persyaratan fisika sebagai
berikut:

a) Jernih atau tidak keruh


Air yang keruh disebabkan oleh adanya butiran-butiran
koloid dari tanah liat. Semakin banyak kandungan koloid maka
air semakin keruh.

b) Tidak berwarna
Air untuk keperluan rumah tangga harus jernih. Air yang
berwarna berarti mengandung bahan-bahan lain yang berbahaya
bagi kesehatan.

c) Rasanya tawar
Secara fisika, air bisa dirasakan oleh lidah. Air yang terasa
asam, manis, pahit atau asin menunjukan air tersebut tidak baik.
Rasa asin disebabkan adanya garam-garam tertentu yang larut
dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam organik
maupun asam anorganik.

d) Tidak berbau
Air yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari
jauh maupun dari dekat. Air yang berbau busuk mengandung
bahan organik yang sedang mengalami dekomposisi (penguraian)
oleh mikroorganisme air.

e) Temperatur normal
Suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas terutama agar
tidak terjadi pelarutan zat kimia yang ada pada saluran atau pipa,
yang dapat membahayakan kesehatan dan menghambat
pertumbuhan mikro organisme.

f) Tidak mengandung zat padatan


Air minum mengandung zat padatan yang terapung di dalam air.
2) Persyaratan Kimia
Kandungan zat atau mineral yang bermanfaat dan tidak mengandung
zat beracun.

a) pH (derajat keasaman)
Penting dalam proses penjernihan air karena keasaman air
pada umumnya disebabkan gas Oksida yang larut dalam air
terutama karbondioksida. Pengaruh yang menyangkut aspek
kesehatan dari pada penyimpangan standar kualitas air minum
dalam hal pH yang lebih kecil 6,5 dan lebih besar dari 9,2 akan
tetapi dapat menyebabkan beberapa senyawa kimia berubah
menjadi racun yang sangat mengganggu kesehatan.

b) Kesadahan
Kesadahan ada dua macam yaitu kesadahan sementara dan
kesadahan nonkarbonat (permanen). Kesadahan sementara akibat
keberadaan Kalsium dan Magnesium bikarbonat yang dihilangkan
dengan memanaskan air hingga mendidih atau menambahkan
kapur dalam air. Kesadahan nonkarbonat (permanen) disebabkan
oleh sulfat dan karbonat, Chlorida dan Nitrat dari Magnesium dan
Kalsium disamping Besi dan Alumunium. Konsentrasi kalsium
dalam air minum yang lebih rendah dari 75 mg/l dapat
menyebabkan penyakit tulang rapuh, sedangkan konsentrasi yang
lebih tinggi dari 200 mg/l dapat menyebabkan korosifitas pada
pipa-pipa air. Dalam jumlah yang lebih kecil magnesium
dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan tulang, akan tetapi
dalam jumlah yang lebih besar 150 mg/l dapat menyebabkan rasa
mual.

c) Besi
Air yang mengandung banyak besi akan berwarna kuning
dan menyebabkan rasa logam besi dalam air, serta menimbulkan
korosi pada bahan yang terbuat dari metal. Besi merupakan salah
satu unsur yang merupakan hasil pelapukan batuan induk yang
banyak ditemukan diperairan umum. Batas maksimal yang
terkandung didalam air adalah 1,0 mg/l

d) Aluminium
Batas maksimal yang terkandung didalam air menurut
Peraturan Menteri Kesehatan No 82 / 2001 yaitu 0,2 mg/l. Air
yang mengandung banyak aluminium menyebabkan rasa yang
tidak enak apabila dikonsumsi.

e) Zat organik
Larutan zat organik yang bersifat kompleks ini dapat
berupa unsur hara makanan maupun sumber energi lainnya bagi
flora dan fauna yang hidup di perairan

f) Sulfat
Kandungan sulfat yang berlebihan dalam air dapat
mengakibatkan kerak air yang keras pada alat merebus air (panci
atau ketel) selain mengakibatkan bau dan korosi pada pipa. Sering
dihubungkan dengan penanganan dan pengolahan air bekas.

g) Nitrat dan nitrit


Pencemaran air dari nitrat dan nitrit bersumber dari tanah
dan tanaman. Nitrat dapat terjadi baik dari NO2 atmosfer maupun
dari pupuk-pupuk yang digunakan dan dari oksidasi NO2 oleh
bakteri dari kelompok Nitrobacter. Jumlah Nitrat yang lebih besar
dalam usus cenderung untuk berubah menjadi Nitrit yang dapat
bereaksi langsung dengan hemoglobine dalam daerah membentuk
methaemoglobine yang dapat menghalang perjalanan oksigen
didalam tubuh.

h) Chlorida
Dalam konsentrasi yang layak, tidak berbahaya bagi
manusia. Chlorida dalam jumlah kecil dibutuhkan untuk
desinfektan namun apabila berlebihan dan berinteraksi dengan ion
Na+ dapat menyebabkan rasa asin dan korosi pada pipa air.
i) Zink atau Zn
Batas maksimal Zink yang terkandung dalam air adalah 15
mg/l. penyimpangan terhadap standar kualitas ini menimbulkan
rasa pahit, sepet, dan rasa mual. Dalam jumlah kecil, Zink
merupakan unsur yang penting untuk metabolisme, karena
kekurangan Zink dapat menyebabkan hambatan pada
pertumbuhan anak.
3) Persyaratan mikrobiologis
Persyaratan mikrobiologis yangn harus dipenuhi oleh air adalah
sebagai berikut:

a) Tidak mengandung bakteri patogen, missalnya: bakteri golongan


coli; Salmonella typhi, Vibrio cholera dan lain-lain. Kuman-
kuman ini mudah tersebar melalui air.
b) Tidak mengandung bakteri non patogen seperti: Actinomycetes,
Phytoplankton coliform, Cladocera dan lain-lain. (Sujudi,1995)
e. Mencuci tangan pakai sabun
Mencuci tangan di air mengalir dan memakai sabun dapat
menghilangkan berbagai macam kuman dan kotoran yang menempel
di tangan sehingga tangan bersih dan bebas kuman. Cuci tangan setiap
kali sebelum makan dan melakukan aktifitas yang menggunakan
tangan, seperti memegang uang dan hewan, setelah buang air besar,
sebelum memegang makanan maupun sebelum menyusui bayi.
Proses mencuci tangan yang baik adalah membasuh kedua
tangan di bawah air mengalir, memakai sabun digosok mulai dari
punggung, telapak sampai kuku-kuku jari tangan. Langkah-langkah
yang benar dalam mencuci tangan yang baik dan benar ada tujuh,
meliputi:
1) Membasuh kedua tangan dibawah air mengalir, menggunakan
sabun kemudian membersihkan kedua telapak tangan dengan
menggosok - gosok.
2) Membersihkan punggung- punggung tangan.
3) Membersihkan sela- sela jari.
4) Membersihkan kuku jari.
5) Membersihkan kedua ibu jari.
6) Membersihkan ujung- ujung kuku.
7) Membersihkan sampai pergelangan tangan.
Membiasakan mencuci tangan sebelum atau sesudah
melakukan aktifitas yang berubungan dengan kesehatan banyak hal
menguntungkan yang diperoleh, diantaranya terhindar dari berbagai
macam penyakit misalnya diare. Diare dapat terjadi karena dari tangan
yang kurang bersih setelah memegang benda-benda kemudian langsung
memegang makanan lalu makanan yang masuk mengganggu sistem
pencernaan dan mengakibatkan diare.

f. Gunakan Jamban Sehat


Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas
pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau
tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung)
yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk
membersihkannya. Terdapat beberapa syarat untuk jamban sehat, yakni
tidak mencemari sumber air minum, tidak berbau, tidak dapat dijamah
oleh serangga dan tikus, tidak mencemari tanah sekitarnya, mudah
dibersihkan dan aman digunakan, dilengkapi dinding dan atap
pelindung, penerangan dan ventilasi udara yang cukup, lantai kedap air,
tersedia air, sabun, dan alat pembersih.
g. Memberantas jentik
Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) di lingkungan rumah tangga
dilakukan seminggu sekali. PJB adalah pemeriksaan tempat
perkembangbiakan nyamuk yang ada di dalam rumah, seperti bak
mandi, WC, vas bunga, tatakan kulkas, dan di luar rumah seperti talang
air, penampungan air lainnya. Selain itu, juga dilakukan Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara Gerakan 3M plus. Gerakan 3M
dilakukan untuk memberantas nyamuk demam berdarah, yaitu :
1) Menguras bak mandi, vas dan tempat penampungan air minimal 1
minggu sekali. Menabur bubuk abete atau altosid pada tempat-
tempat penampungan air yang sulit dikuras.
2) Menutup rapat-rapat tempat penampungan air, atau memelihara
ikan di tempat-tempat penampungan air.
3) Mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air.
Pencegahan yang penting dan tambahan dari gerakan 3M
adalah dengan:

1) Perilaku hidup bersih: gerakan 3 M di atas sebenarnya bagian dari


ini, dan tentu perilaku hidup bersih ini masih banyak yang bisa kita
lakukan, baik untuk diri sendiri, rumah maupun lingkungan
2) Pemberian makanan bergizi: adalah kunci untuk memperkuat
pertahanan tubuh agar lebih kuat terhadap infeksi virus atau kuman
penyebab penyakit.
3) Memperbaiki kesehatan lingkungan, penyemprotan (fogging,
perbaikan saluran air, tempat sampah umum, dll adalah bagian dari
ini).
h. Makan buah dan sayur setiap hari
Konsumsi sayur dan buah secara seimbang dianjurkan karena
banyak mengandung berbagai macam vitamin, serat dan mineral yang
bermanfaat bagi tubuh.
i. Melakukan aktifitas fisik setiap hari
Aktifitas fisik, kegiatan yang mengeluarkan tenaga sangat
penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental, dan
mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang
hari, aktifitas fisik yang diharapkan adalah olahraga. Olahraga
merupakan salah satu cara yang sederhana untuk mencegah sekaligus
menyembuhkan penyakit baik bagi orang yang menderita penyakit
seperti jantung ataupun bukan.
Jenis latihan yang baik dilakukan adalah latihan aerobic, seperti
senam, jalan, lari, naik sepeda, melakukan pekerjaan rumah tangga dan
sebagainya. Namun demikian setiap olahraga memerlukan format atau
aturan. Sebelum latihan diawali dengan pemanasan dan diakhirai
dengan pendinginan. Untuk penyakit jantung dengan berolahraga 30
menit tiap hari dapat memperbaiki kesehatan jantung dan memberi
manfaat efektif bagi kesehatan. Menurut Depkes RI Nomor 131 Tahun
1962, Olahraga mempunyai arti yang seluas-luasnya yaitu meliputi
segala usaha untuk mendorong, membangkitkan, mengembangkan
dan membina kekuatan jasmani dan rohani manusia.
Menurut penelitian idealnya frekuensi latihan dilakukan
minimal 3 kali seminggu pada hari yang bergantian, artinya selang
sehari. Hal ini dikarenakan bahwa tubuh memerlukan pemulihan
selesai berolahaga sehingga otot dan persendian diberi kesempatan
untuk memulihkan diri. Jenis aktifitas fisik lain yang dapat dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari yakni berjalan kaki, berkebun, mencuci
pakaian, dan lain-lainnya.
j. Tidak merokok di dalam rumah
Terdapat 4.000 bahan kimia berbahaya, diantaranya adalah
nikotin, tar, dan karbon monoksida (CO). Jika ada anggota keluarga
yang merokok (perokok aktif), terlebih di dalam rumah, asap yang
dihasilkan dari rokok tidak hanya berbahaya bagi perokok itu sendiri,
melainkan juga orang-orang disekitarnya (perokok pasif) yang berefek
buruk bagi kesehatan. Rumah sebagai tempat berlindung bagi
keluarga, termasuk dari asap rokok. Oleh karena itu, perokok pasif
harus berani menyuarakan haknya untuk bebas dari kepulan asap
rokok.

Penerapan sepuluh PHBS di lingkungan keluarga, bergantung dari


kesadaran dan peran aktif masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya.
Sebab, upaya mewujudkan lingkungan yang sehat akan mendukung pola
perilaku kehidupan masyarakat yang sehat secara berkesinambungan.

You might also like