Professional Documents
Culture Documents
Laporan Creamy
Laporan Creamy
CREAM
Dosen Penanggungjawab :
Kelompok 21 Siang :
Dhea Rivinasari B04140057
Rayhan Dika Arfan B04140073
Tujuan
Mengetahui formula dan cara pembuatan sedian obat bentuk Cream serta
mengetahui kegunaan dari sediaan Cream berdasarkan bahan khasiat yang
digunakan.
TINJAUAN PUSTAKA
Cream
Krim adalah sediaan setengah padat, berupa emulsi yang mengandung air
tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar (DepkesRI 1979).
Krim merupakan bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan
obat terlarut atau terdispersi ke dalam bahan dasar yang sesuai. Krim biasanya
digunakan sebagai emolien atau pemakaian obat pada kulit. Krim ada dua tipe yakni
krim tipe M/A dan tipe A/M. Krim yang dapat dicuci dengan air (M/A), ditujukan
untuk penggunaan kosmetika dan estetika. Krim tipe M/A (vanishing cream)
mudah dicuci dengan air, jika digunakan pada kulit, maka akan terjadi penguapan
dan peningkatan konsentrasi dari suatu obat yang larut dalam air sehingga
mendorong penyerapannya ke dalam jaringan kulit (Ansel,2005). Stabilitas krim
akan menjadi rusak, jika terganggu oleh sistem campurannya terutama disebabkan
perubahan suhu, perubahan komposisi dan disebabkan juga oleh penambahan salah
satu fase secara berlebihan atau pencampuran dua tipe krim jika zat pengemulsinya
tidak tercampurkan satu sama lain (Joshi dan Barhate 2011).
Krim dapat memberikan efek mengkilap, berminyak, melembapkan, dan
mudah tersebar merata, mudah berpenetrasi pada kulit, mudah/sulit diusap,
mudah/sulit dicuci air (Anwar, 2012). Keuntungan sediaan krim ialah kemampuan
penyebarannya yang baik pada kulit, memberikan efek dingin karena lambatnya
penguapan air padda kulit, memberikan efek dingin karena lambatnya penguapan
air pada kulit, mudah dicuci dengan air, serta pelepasan obat yang baik. Menurut
Parma et al. (2009) krim dapat digunakan pada luka yang basah, karena bahan
pembawa minyak di dalam air cenderung untuk menyerap cairan yang dikeluarkan
luka tersebut.
Acidum Stearinicum
Asam stearat adalah campuran asam organik padat yang diperoleh dari
lemak. Asam Stearat memiliki Rumus molekul: C18H36O2. Merupakan zat padat,
keras mengkilat, menunjukkan susunan hablur, putih atau kuning pucat, mirip
lemak lilin, peraktis tidak larut dalam air, larut dalam 20 bagian etanol (95%)P,
dalam 2 bagian kloroform P, suhu lebur tidak kurang dari 54ºC. Asam stearat
merupakan bahan pengemulsi. Digunakan luas secara oral dan topikal dalam bidang
farmasi. Untuk penggunaan topikal asam stearat digunakan sebagai bahan
pengemulsi. Digunakan umumnya Karena tidak toksik dan tidak mengiritasi (Kibbe
2000).
Cera Alba
Cera alba (malam putih) merupakan suatu padatan putih kekuningan, sedikit
tembus cahaya dalam keadaan lapis tipis, bau khas lemah dan bebas bau tengik.
Penyimpanan pada wadah yang tertutup baik (DepKes RI 1995). Malam putih
merupakan bahan yang tidak mengiritasi dan tidak beracun sehingga sangat cocok
jika digunakan sebagai basis dalam sediaan krim. Aplikasinya dalam bidang
farmasi, untuk meningkatkan konsistensi krim dan untuk menstabilkan emulsi A/M
(emulgator).Cera alba digunakan sebagai bahan pengeras dan agen peningkat
stabilitas (Rowe et al., 2009). Cera alba merupakan basis dan emulgator yang
digunakan pada krim tipe A/M.
Vaseline Album
Vaselin album adalah golongan lemak mineral diperoleh dari minyak bumi.
titik cair sekitar 10-50°C, mengikat 30% air, tidak berbau, transparan, konsistensi
lunak (Sharma 2008). Dasar salep hidrokarbon dikenal sebagai dasar Salep
berlemak, antara lain vaselin dan salep putih. Hanya sejumlah kecil komponen
berair yang dapat dicampurkan kedalamnya. Salep ini dimaksudkan untuk
memperpanjang kontak bahan obat dengan kulit dan bertindak sebagai pembalut
penutup. Dasar salep hidrokarbon digunakan terutama sebagai emolien, sukar
dicuci, tidak mengering dan tidak tampak berubah dalam waktu lama (Depkes,
1995).
Triethanolamine
Trietinolamin adalah berbagai campuran terdiri dari terutama 2-2-2-
nitrilotreietanol (C2H4OH)3N, bersama dengan 2,2-iminoloisetanol dan sejumlah
kecil 2-aminoetanol (DepkesRI 1995). Biasanya dikombinasikan dengan zat asam
yang mengandung lemak untuk membentuk sabun mudah larut dalam air
(Trietinolamin stearat) (Voigt, 1984). Berupa cairan tidak berwarna atau berwarna
kuning pucat, jernih, tidak berbau/hampir tidak berbau, higroskopis. Dapat cempur
dengan air dan etanol (95%)P, sukar larut dalam eter. Digunakan sebagai pengatur
pH, surfaktan, pembusa dan pembersih (DepKesRI 1995).
Propylenglycol
Propilen glikol mengandung tidak kurang dari 99,5% C3H8O8. Pemerian
merupakan cairan kental, jernih, tidak berwarna; rasa khas; praktis tidak berbau;
menyerap air pada udara lembab. Kelarutan :dapat bercampur dengan air, dengan
aseton, dan dengan kloroform; larut dalam eter dan beberapa minyak esensial; tetapi
tidak dapat bercampur dengan minyak lemak. Penyimpanan dalam wadah tertutup
rapat. Kegunaannya adalah Pembasah (konsentrasi untuk sediaan topical = 15%)
(Rowe, et al., 2009).
METODE PRAKTIKUM
Alat dan Bahan
(di buku ada ga usah ku tulis yaaa)
Metode Kerja
(di buku ada ga usah ku tulis yaaa)
Pembahasan
Krim terdiri dari emulsi minyak dalam air atau disperse mikrokristal asam–
asam lemak atau alkohol berantai panjang dalam air, yang dapat dicuci dengan air
dan lebih ditujukan untuk pemakain kosmetika dan estetika.Pemilihan zat
pengemulsi harus disesuaikan dengan jenis dan sifat krim yang dikehendaki. Untuk
krim tipe A/M digunakan sabun polivalen, span, adeps lanae, kolsterol dan cera.
Sedangkan untuk krim tipe M/A digunakan sabun monovalen, seperti trietanolamin,
natrium stearat, kalium stearat dan ammonium stearat. Salah satu bahan yang biasa
digunakan sebagai emulgator dalam sediaan krim adalah asam stearat dan
trietanolamin. Menurut Hasniar et al. (2015) asam stearat digunakan dalam krim
yang mudah dicuci dengan air, sebagai zat pengemulsi untuk memperoleh
konsistensi krim tertentu serta untuk memperoleh efek yang tidak menyilaukan
pada kulit. Jika asam stearat digunakan sebagai pengemulsi, maka umumnya
kalium hidroksida atau trietanolamin ditambahkan secukupnya agar bereaksi
dengan 8% sampai 20% asam stearat (Lachman, 2008).
SIMPULAN
Krim merupakan sediaan semisolid yang berkhasiat sebagai obat luar salah
satunya untuk mengatasi penyakit akibat jamur (antifungal). Kandungan dari krim
membuat krim memiliki kemampuan penyebaran yang baik pada kulit dan
perlekatan yang cukup lama pada target.
DAFTAR PUSTAKA