Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Salep
Jurnal Salep
Jurnal Salep
Tujuan :
Untuk membuat formula salep dan mengevaluasi salep sesuai persyaratan farmakope
indonesia yaitu pemerian, homogenitas, derajat pH, stabilitas, keseragaman sediaan salep.
Dasar teori :
Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai
obat luar. Bahan obatnya harus larut dan terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok
(F.I.ed.III).
Dasar salep :
1. Hidrokarbon
Dasar salep yang bersifat lemak bebas air, preparat yang berair mungkin dapat
dicampurkan hanya dalam jumlah sedikit saja, bila lebih minyak bercampur. dasar
hidrokarbon dipakai terutama untuk efek emolien. Dasar salep tersebut bertahan pada kulit
untuk waktu yang lama dan tidak memungkinkan larinya lembab ke udara dan sukar dicuci.
Kerjanya sebagai bahan penutup saja.
Kelebihan :
- sering digunakan sebagai emolien (minyak / lemak yang digunakan lokal pada kulit atau
mukosa, bersifat protektif / penghalus kulit.
- sulit dicuci dengan air sehingga kontak obat dengan kulit lebih lama.
- daya adsorbsi air rendah sehigga cocok untuk luka kering, contoh : vaselin album,
parafin, jelene, minyak tumbuh-tumbuhan.
2. Absorbsi
Dasar salep yang bersifat hidrofil (suka air) dapat menyerap air sehingga cocok untuk
bahan obat yang larut & stabil dalam air.
Yang memungkinkan percampuran larutan berair, hasil dari pembentukan emulsi air
dan minyak (misalnya petroleum hidrofilik dan lanolin anhidrida);
Yang sudah menjadi emulsi air minyak (dasar emulsi), memungkinkan bercampurnya
sedikit penambahan jumlah larutan berair (misalnya lanolin dan Cold cream). Dasar
salep ini berguna sebagai emolien walaupun tidak menyediakan derajat penutupan
seperti yang dihasilkan dasar salep berlemak. seperti dasar salep berlemak, dasar salep
absorbs tidak mudah dihilangkan dari kulit oleh pencucian air.
Kelebihan : cocok untuk emolien. Contoh : adeps lane, lanoline, unguentum simplex,
hydrophilic petrolatum.
Merupakan dasar salep tipe emulsi minyak dalam air (m/a) sehingga dapat bercampur
air dan mudah dicuci.
Kelebihan :
- Obat dengan dasar ini terabsorpsi baik, karena bekerja secara sistemik sehingga
pelepasan bahan aktif cepat terserap.
Syarat Salep :
1. Laju pelepasan bahan obat yang diharapkan lebih mudah lepas dari dasar salep,
sehingga mekanisme kerja obat pada luka tepat waktu.
4. Kestabilan obat dalam basis, bahan aktif tidak mengalami perubahan fisik maupun kimia.
Untuk mengetahui luas daerah menyebarnya salep pada kulit yang diobati dan
absorbsinya pada tempat pemakaian. Semakin besar daya menyebar salep maka efek yang
akan ditimbulkan semakin cepat. Daya menyebarnya dapat diukur dengan besarnya diameter
salep. Sehingga makin besar daya menyebar salep, maka ketersediaan obat untuk diabsorbsi
makin besar.
Untuk mengetahui lamanya salep melekat pada kulit selama pemakaian atau seberapa
lama waktu kontak antara salep dengan kulit. Diuji dengan meletakkan salep diantara obyek
glass dan diberi beban 1 kg selama 5 menit. Makin lama waktu yang diperlukan hingga kedua
obyek glass terlepas, maka makin baik daya melekat obat tersebut. Semakin lama salep
melekat pada kulit maka efek yang ditimbulkan juga semakin besar. Salep dikatakan baik jika
daya lekatnya itu besar pada tempat yang diobati (misal kulit), karena obat tidak mudah lepas
sehingga dapat menghasilkan efek yang diinginkan.
3. Kemampuan proteksi
Untuk mengetahui kekuatan salep melindungi kulit dari pengaruh luar pada waktu
pengobatan. Contoh dari pengaruh luar diantara lain berupa asam-basa, debu, sinar matahari
dll. Uji proteksi yang baik ditunjukkan dengan adanya noda merah pada kertas saring yang
diolesi salep dan paraffin kemudian ditetesi KOH.
Uji kadar air biasanya untuk evaluasi salep absorpsi, ada 3 cara yaitu:
2. cara penyulingan. prinsip metode ini terletak pada penyulingan menggunakan bahan
pelarut menguap yang tidak dapat bercampur dengan air.
3. cara titrasi menurut karl fischer. penentuannya berdasar atas perubahan belerang
dioksida dan iod serta air dengan adanya piridin dan metanol.
Daya menyerap air, diukur sebagai bilangan air, digunakan untuk menkarakterisasi basis
absorbsi. bilangan air dirumuskan sebagai jumlah air maksimal (g), yang mampu diikat oleh
100 gram basis bebas air pada suhu tertentu 15-20C secara terus menerus/dalam jangka
waktu terbatas (24 jam).
Untuk mengetahui berapa persen kadar obat yang lepas dari salep yang dapat terdifusi
melewati membrane.Salep yang baik juga harus melepaskan obatnya dari basis.Hal ini
bekaitan dengan khasiat yang terkandung dalam zat aktifnya.
d.Konsentrasi obat
7. Ukuran partikel
8. Uji viskositas
Viskositas adalah suatu pernyataan yang menyatakan tahanan dari suatu cairan untuk
mengalir, makin tinggi viskositas akan semakin lebar tahanannya. Uji viskositas
menggunakan alat viskosimeter.
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, mudah larut dalam aseton dan kloroform, larut dalam
etanol dan sukar larut dalam eter dan benzene.
- Paraffin putih, campuran hidrokarbon padat yang dimurnikan, yang diperoleh dari
minyak tanah. Sebagai basis salep.
Pemerian : hablur tembus cahaya atau agak buram, tidak berwarna atau putih, tidak
berbau, tidak berasa, agak berminyak. Daerah leburan 40-50oC. Viskositas kuasi pada
suhu 20oC 2-8 kPa detik(2-8.106 cP). Titik tetes 38-50oC. Titik beku 38-56oC.
Kelarutan : tidak larut dalam air dan dalam etanol, mudah larut dalam kloroform,
dalam eter, dalam minyak menguap, dalam hampir semua minyak hangat, sukar larut
dalam etanol mutlak.
- Metil paraben, metil paraben mengandung tidak kurang 99,0% dan tidak lebih dari
100,5% C8H8O3 dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. Digunakan sebagai
pengawet.
Pemerian: hablur kecil tidak berwarna atau setengah hablur, putih tidak berbau atau
berbau khas lemah, memiliki rasa terbakar.
Kelarutan: sukar larut dalam air, dalam benzene, karbon tetra klorida, mudah larut
dalam etanol dan eter.
- Propil paraben, mengandung tidak kurang 99,0% dan tidak lebih 100,5% C10H12O3.
Digunakan sebagai pengawet.
Kelrutan: sangat sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol dan eter, dan sukar
larut dalam air mendidih.
- Propilen glikol
Pemerian: cairan kental jernih tidak berwarna, rasa khas, praktis tidak berbau,
menyerap air pada udara lembab.
Kelarutan: data tercampur dalam air, aseton dan kloroform, larut dalam eter dan
dalam beberapa minyak esensial, tetapi tidak dapat tercampur dengan minyak lemak.
Aspek formulasi :
Gentamicin dalam bentuk salep berupa gentamicin sulfat, merupakan obat antibiotik
golongan aminoglikosida.
White soft paraffin disebut juga parafin putih atau vaselin putih. Bahan ini bersifat topikal
protektif, emolien dan sunscreen. Sehingga sesuai untuk pembuatan salep tipe hidrokarbon.
Vaeslin putih adalah bentuk yang dimurnikan dan dipucatkan warnanya. Vaslin hanya dapat
menyrap air sebanyak 5%. Vaselin merupakan 2 fase dengsn struktur gel. Fase cair yang 70-
90% bagian totalnya terduru dari cairan n-isoparafin dan hidrokarbon.
1. Zat yang dapat larut dalam dasar salep, dilarutkan bila perlu dengan pemansan
rendah
2. Zat yang tidak cukup larut dalam dasar salep, lebih dulu diserbuk dan diayak
dengan derajat ayakan no. 100
3. Zat yang mudah larut dalam air dan stabil, serta dasar salep mampu
mendukung/menyerap air tersebut, dilarutkan dulu dalam air yang tersedia, setelah
itu ditambahkan bagian dasar salep yang lain.
4. Bila dasar salep dibuat dengan peleburan, maka campuran tersebut harus diaduk
sampai dingin.
Label formula
Perhitungan bahan:
Prosedur kerja :
1. Pembuatan salep
- Zat aktif dicampur dengan white soft paraffin kurang lebih sama banyak
Hasil pengamatan :
Perhitungan :
Pembahasan :
Kesimpulan :