Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 8

http://dokumen.tips/documents/trauma-ledakan-revisi.

html

Definisi Blast Injury


Blast injury atau trauma ledakan adalah trauma yang disebabkan
oleh gelombang overpressure atau gelombang kejut akibat ledakan bom.
Ledakan ini dapat menyebabkan pola luka yang kompleks dan jarang
terlihat di luar medan tempur. Luka pasca ledakan yang sering ditemukan
adalah luka akibat trauma tumpul dan tajam. Salah satu sebab kematian
pada korban bom dan ledakan adalah ledakan paru (blast lung). Ledakan
di ruang tertutup seperti bangunan atau mobil serta ledakan yang
menyebabkan struktur bangunan runtuh berhubungan dengan morbiditas
dan mortalitas yang lebih besar (CDC, 2000)

Klasifikasi Blast Injury


Blast injury dibagi dalam 4 kategori:

a. Primary Injuries
Cedera primer disebabkan oleh gelombang ledakan
overpressure atau gelombang kejut. Cedera ini sangat mungkin
terjadi ketika korban berada dekat dengan sumber ledakan, seperti
ranjau darat. Telinga adalah organ yang paling sering terpengaruh
oleh gelombang kejut, diikuti oleh paru-paru dan organ-organ
berongga dari saluran pencernaan. Cedera gastrointestinal dapat terjadi beberapa jam setelah
kejadian atau bahkan berhari-hari setelahnya. Keparahan cedera ini bergantung pada paparan
tekanan dan durasi. Semakin tinggi paparan tekanan atau durasi, tingkat keparahan cedera juga
akan meningkat Secara umum cedera ledakan primer ditandai oleh adanya luka

eksternal, sehingga luka internal sering tidak diperiksa dan


keparahannya kurang diperhatikan. Menurut hasil penelitian terbaru
keparahan dan jenis luka tidak hanya tergantung pada puncak
gelombang kejut, tetapi juga berdasarkan parameter lain seperti
jumlah gelombang kejut, durasi gelombang kejut, karakteristik
gelombang kejut, frekuensi resonansi dan gelombang
elektomagnetika. Ada kesepakatan umum bahwa perbedaan
ledakan, inersia, dan tekanan adalah mekanisme utama yang terlibat
dalam patogenesa cedera ledakan primer. Dengan demikian,
mayoritas penelitian sebelumnya berfokus pada mekanisme cedera
dalam organ yang mengandung gas seperti paru-paru, sementara
cedera otak primer yang disebabkan trauma ledakan tetap kurang
diperhatikan. Cedera ledakan pada paru menyebabkan memar paru
yang parah, pendarahan atau pembengkakan pembuluh darah dan
kerusakan alveoli, atau kombinasinya. Ini adalah penyebab paling
umum kematian diantara orang-orang yang awalnya bertahan hidup
setelah terkena ledakan
Secondary injuries
Cedera sekunder adalah cedera yang terjadi akibat pecahan
peluru atau objek lain yang didorong oleh ledakan. Cedera ini dapat
mengenai setiap bagian dari tubuh dan kadang-kadang
menyebabkan trauma tembus dengan pendarahan yang terlihat.
Pada saat objek terdorong, objek tersebut dapat tertanam dalam
tubuh, menghalangi hilangnya darah ke luar, akan tetapi
kemungkinan tetap ada perdarahan yang masif didalam rongga
tubuh. Luka ledakan peuru dapat mematikan dan karena itu banya bom anti-personel yang
dirancang untuk melepaskan pecahan peluru

dan fragmen sebanyak-banyaknya.


Sebagian besar kematian disebabkan oleh cedera sekunder.
Beberapa bahan peledak, seperti bom kuku, yang sengaja dirancang
untuk meningkatkan kemungkinan cedera sekunder. Dalam kasus
lain, ledakan bom menyebabkan terlemparnya bahan-bahan yang
berbahaya dari lingkungan, misalnya pecahan kaca dari jendela atau
puing-puing tembok.

Tertiary injury
Cedera tersier ini disebabkan kekuatan dinamis dari angin
ledakan itu sendiri yang mengakibatkan terlemparnya tubuh manusia
yang kemudian menabrak dinding atau benda lainnya. Cedera ini
terutama terjadi pada pasien yang dekat dengan sumber ledakan.
Cedera pada sistem muskuloskelatal sering dijumpai, yang
disebabkan oleh energi yang dialirkan melalui tulang atau akibat
menabrak benda stasioner. Pada kasus-kasus berat dapat berupa
amputasi avulsi

Quaternaries injuries
Quaternary cedera adalah semua cedera yang tidak termasuk
dalam kategori lainnya. Ini termasuk luka bakar, cedera pengelihatan
karena cahaya terang dan cedera yang menghancurkan pernafasan.
Trauma amputasi dapat dengan cepat mengakibatkan
kematian, dan dengan demikian jarang korban bisa selamat, dan
sering disertai oleh cedera lainya yang signifikan. Tingkat cedera
pada mata mungkin tergantung pada jenis ledakan dan cahaya yang
dihasilkan. cedera psikilogis, beberapa diantaranya mungkin
disebabkan oleh kerusakan neurologis yang terjadi dalam ledakan,
adalah cedera yang paling umum dari kategori ini dan post traumatic
stress disorder dapat mempengaruhi orang-orang yang sebelumnya
dinyatakan tidak terluka

Mekanisme Blast Injury


Secara umum mekanisme trauma ledakan (Blast Injury) dibagi
menjadi 4 yaitu
Gejala klinis
Berikut ini merupakan gejala-gejala yang dapat diakibatkan oleh
Blast injury ( Trauma ledakan) :
Tabel 2.2 Gejala Klinis Pada Cedera Ledakan
DAFTAR PUSTAKA
Centre for Disease Control.2000.Explosion and Blast Injuries.
http://www.cdc.gov/masstrauma/preparedness/primer.pdf.Diakses
tanggal 2 Agustus 2015 pukul 12.00 WIB.
Diah, E. Trauma Ledakan. [cited Jan, 8
th
2011]. Avalaible from URL
http://www.localhost.com.
Disaster Victim Indentification Guide.2009.
http://www.interpol.int/INTERPOL-expertise/Forensics/DVI-
pages/DVI -guide.Diakses tanggal 3 Agustus 2015 pukul 08.00 WIB
Indriati, Etty.2014.Forensic Anthropological Roles in Disaster Victim
Identification of Two Jakarta Hotels’s Bomb Blast.Damianus Journal
of Medicine.Jogjakarta.13(2):148-157.
Khurana, Puneet and JS Dalal.2011.Bomb Blast Injuries.Journal Punjab
Academic Forensic Medicine Toxicology.11(1):37-39

http://www.brainlinemilitary.org/content/2010/12/blast-injuries-and-the-brain.html

https://www.cdc.gov/masstrauma/preparedness/primer.pdf

You might also like