Professional Documents
Culture Documents
Abdul Ghani - Proposal Tugas Akhir
Abdul Ghani - Proposal Tugas Akhir
Oleh:
ABDUL GHANI MUTTAQIN SUPARTONO
NIM. 21060115083044
PENDAHULUAN
dapat menimbulkan arus yang sangat besar pada sistem, sehingga dapat
1
2
dikontrol dari jarak jauh menggunakan SCADA seperti pada PMT, Saklar
distribusi?
adalah:
REMOCO.
Universitas Diponegoro.
hal-hal berikut:
Switch).
sebagai berikut:
menggunakan HMI.
LANDASAN TEORI
distribusi 20 KV.
referensi diatas adalah penulis mencoba untuk inovasi yaitu untuk membuat
oleh kondisi sinyal yang kurang baik. Peran SCADA di wilayah kerja PT
Secara garis besar Sistem Tenaga Listrik dibagi menjadi tiga bagian
5
6
Pembangkit
Sistem Transmisi
Tenaga Listruk
Rel Tegangan Tinggi
PMT
Sekering
Jaringan Tegangan Menengah
Trafo Distribusi
Sistem Distribusi Pelanggan Tegangan Menengah
Tenaga Listruk Sakelar
Perencanaan sistem distribusi yang baik, tidak hanya bertitik tolak pada
dayanya, tetapi juga dalam hal perluasan daerah beban yang harus
dilayani.
estetika.
rugi ditinjau dari segi ekonomis, baik secara komersil maupun dalam
konsumen. Keuntungan dari sistem ini adalah sistem ini tidak rumit
yang paling ujung kurang baik, hal ini dikarenakan jatuh tegangan
jika salah satu sisi terjadi gangguan, maka sisi yang lain harus
kombinasi jaringan dari pola Radial dan Ring. Spindel terdiri dari
Sistem ini mirip dengan sistem spindel, bedanya pada sistem cluster
ini dapat berguna sebagai titik manufer ketika terjadi gangguan pada
salah satu bagian jaringan. Pada sistem cluster operasi lebih mudah
12
selain itu jaringan bisa lebih pendek untuk jangkauan luas dengan
express feeder.
paling dekat dengan konsumen. Ditinjau dari volume fisiknya jaringan dis-
transmisi dan jumlah gangguannya (sekian kali per 100 km pertahun) juga
kV. Pada saat ini PLN hanya mengembangkan jaringan distribusi tegangan
menengah diantaranya:
terjadi akibat adanya hubungan langsung antar fasa (fasa R-S, fasa R-T,
fasa S-T, fasa R-S-T) atau juga bisa terjadi akibat adanya hubungan
merusak peralatan.
surjapetir.
terjadi dan berdampak sangat besar bagi sistem distribusi adalah gangguan
penghantar.
yang rendah, mudah mengelupas dan tidak tahan panas. Hal ini
sifatnya, yaitu:
1. Gangguan Temporer
kendor.
2. Gangguan Permanen
diganti.
maka keandalan system menjadi kurang baik oleh akibat hal yang tidak
perlu.
antara lain:
1. PMT
mendapat sinyal dari suatu rangkaian rele pengaman. Alat ini akan
membuka dan menutup jika relay telah di setting berdasarkan besar arus
peralatan kontrol dan media peredam busur api. Peralatan ini dapat
3. Sectionalizer
atau dengan kata lain dapat melokalisir gangguan pada seksi yang
listrik.
Fuse cut out adalah suatu alat pengaman yang melindungi jaringan
terhadap arus beban lebih (over load current) yang mengalir melebihi
circuit) atau beban lebih (over load). Konstruksi dari FCO ini jauh lebih
tiga fasa maka dibutuhkan FCO sebanyak tiga buah. FCO biasanya
1. Sensitifitas (kepekaan)
2. Selektifitas (ketelitian)
sekecil mungkin yaitu hanya seksi yang terganggu saja yang menjadi
3. Realibility (keandalan)
pengaman bila diperlukan harus dan pasti bekerja, sebab jika gagal
Oleh karena itu, pemgujian secara periodic perlu dilakukan dalam hal
listrik.
4. Kecepatan
2.7.1 PMT
PMT R L
biasanya pada zona pertama dari suatu penyulang, maka ada dua
H2, maka PMT akan trip dengan selang waktu yang telah diatur.
Apabila PMT trip, maka seluruh penyulang tersebut akan padam dan
melebihi batas arus normal yang di atur pada PMT tersebut dan arus
beberapa saat saja sesuai dengan waktu reclose yang di atur. Tetapi
biasanya PMT hanya di atur agar bisa trip saja, sehingga tidak bisa
besar maka saat reclose aka nada arus inrush yang besar yang bisa
PMT R L
gangguan pada zona kedua agar gangguan tidak berlanjut pada PMT
pada Highset 1 (H1), Highset 2 (2), dan batas arus normal yang bisa
pada recloser tersebut. Yang kedua yaitu recloser bisa trip. Tripnya
recloser ini terjadi karena arus gangguan yang tejadi pada zona
recloser bisa trip tetapi masih ada delay waktu dari kerja recloser
tersebut. Delay waktu dari recloser agar trip di buat bertujuan untuk
kapan saja. Yang ketiga yaitu recloser bisa reclose dan dilanjutkan
24
dengan trip. Kejadian ini bisa terjadi karena adanya gangguan yang
pick up pada scada. Maksud dari pick up yaitu terjadi arus gangguan
yang terjadi adalah recloser akan langsung trip atau berada pada
posisi open. Hal ini terjadi karena adanya arus gangguan yang
ada delay waktu untuk trip karena, apa bila di beri waktu delay
dengan arus gangguan yang besar maka arus gangguan tersebut bisa
PMT R L
gangguan tetapi LBS sectionalizer sudah trip dan setelah itu recloser
PMT R L
FCO
pada taping tersebut kecil. Sehingga apa bila ada arus gangguan
pada taping tersebut akan mati. Kemudian perlu dicari apa yang
Pengoperasian pada Recloser dan LBS dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
1. Lokal
kontrol.
2. Remote
yang digunakan sebagai alat kontrol jarak jauh pada peralatan proteksi
(Recloser dan LBS) yang berbasis SMS Gateway. REMOCO pertama kali
dibuat pada tahun 2010 oleh Y. B. Wawan, Faried Widya Nugroho, dan
Jaringan.
Kelebihan:
kerusakan.
Kekurangan
1. Kartu SIM
Gateway.
2. Antenna
Relay adalah komponen yang terdiri dari sebuah kumparan berinti besi yang
kumparan relay tidak dialiri arus. Jadi kontak Normally-Open (NO) adalah
kontak yang pada saat Normal tidak terhubung, dan kontak Normally-
Arus Listrik yang kita gunakan di rumah, kantor dan pabrik pada umumnya
dalam bentuk Arus Bolak-balik atau arus AC (Alternating Current). Hal ini
Akan tetapi, peralatan elektronika yang kita gunakan sekarang ini sebagian
listrik dari arus AC menjadi arus DC dan juga untuk menyediakan tegangan
arus listrik AC menjadi DC ini disebut dengan DC Power Supply atau dalam
bahasa Indonesia disebut dengan Catu daya DC. DC Power Supply atau
utama agar dapat menghasilkan arus DC yang stabil. Keempat bagian utama
Regulator.
2.13 IC ULN2803
ULN2803 adalah paket NPN Transistor di dalam satu chip yang mempunyai
18 pin. ULN2803 sesuai sebagai interface low logic voltage (TTL, CMOS
Salah satu aplikasinya adalah relay driver seperti skematik di atas. Oleh itu,
delapan unit relay. Selain itu, free wheeling diode tidak perlu di
ULN2803.
Sensor arus yang dipasang di alat ini merupakan sensor arus dengan tipe
ACS 712. Sensor arus 5 Ampere ini merupakan modul sensor untuk
pada pin keluaran akan berubah secara linear mulai dari 2,5 Volt (½×VCC,
tegangan catu daya VCC= 5V) untuk kondisi tidak ada arus hingga 4,5V
pada arus sebesar +5A atau 0,5V pada arus sebesar −5A (positif/negatif
34
tergantung polaritas, nilai di bawah 0,5V atau di atas 4,5V dapat dianggap
Efek Hall adalah fenomena fisika dimana aliran listrik / elektron dalam pelat
Karakteristik ACS712:
Ber-bandwidth 80 kHz
Fabrikasi kalibrasi
35
dari Phillips), soket jack catu daya standar (5,5/2,1mm), konektor SPI
header, konektor JTAG header, tombol reset, dan sebuah tombol hapus
(erase button).
berikut:
36
4 byte sekaligus (tipe data DWORD) pada satu siklus waktu jauh
RAM statis / SRAM sebesar 96 KiloByte (48 kali lipat lebih besar
sebesar 512 KB (16 kali lipat lebih besar dibanding Arduino Uno,
O pin adalah 3.3V. Menerapkan voltase yang lebih tinggi dari 3.3V
1.0.
1. TWI: pin SDA dan SCL yang berada di dekat pin AREF.
masa depan.
Microcontroller features:
Microcontroller AT91SAM3X8E.
Length 101.52 mm
Width 53.3 mm
Weight 36 g
2.16 VT SCADA
1. Perangkat HMI
komputer..
BAB III
METODOLOGI
3.1 Metode
metode :
1. Studi Pustaka
2. Observasi
3. Laboratorium
dengan pengujian dan pengukuran pada alat simulasi yang telah dibuat.
39
40
a. Pembuatan Alat
Pada tahap ini penulis membuat rancangan alat dan sistem dari awal
b. Pengukuran Alat
adalah:
c. Pengujian Alat
LBS.
41
4. Bimbingan
DUE.
SUMBER
220VAC GSM
HMI
SHIELD
RANGKAIAN
MIKROKONTROLLER
CATU DAYA
RELAY BEBAN
SENSOR OP-AMP
ARUS
42
3.3 Flowchart
START
CONTROL ON
CONTROL ON
BERHASIL
TIDAK
YA
QUERY STATUS
STATUS
CONTROL ON
DITERIMA
TIDAK
YA
OPEN PMT/
CLOSE PMT
BERHASIL
TIDAK
YA
QUERY STATUS
STATUS
OPEN PMT/
CLOSE PMT
TIDAK
YA
CONTROL OFF
43
Arus ACS712.
di beban.
3.5 Pengukuran
3.6 Pengujian
atau LBS.
Studi Pustaka
data
Akhir
1. Bulan April minggu pertama dan kedua: Studi pustaka dan penyusunan
proposal.
2. Bulan April minggu ketiga: Proposal sudah selesai, dan mulai membuat
rangkaian
4. Bulan Mei minggu pertama: Membuat box dan konsul laporan tugas
akhir bab 1
dan pengujian.
REMOCO.
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai dasar teori dari masing-masing bagian
Pada bab ini membahas mengenai proses perancangan dan cara kerja
rangkaian.
46
Dalam bab ini berisi data apa saja yang akan diukur dan diuji pada
rangkaian.
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran dari keseluruhan benda kerja
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
[1.] Surat Edaran General Manager PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
Tengah dan DI Yogyakarta. 2009. Pengoperasian Jaringan 20 KV.
Semarang
[2.] Silaban, Abraham. 2009. Studi Tentang Penggunaan Recloser Pada
Sistim Jaringan Distribusi 20 KV. Medan
[3.] Pandjaitan, Bonar. 2012. Proteksi Sistem Tenaga Listrik. Yogyakarta.
Andi Offset
[4.] Sarimun, Wahyudi. 2012. Proteksi Sistem Distribusi Tenaga Listrik.
Depok. Garamond
[5.] Lesmana, Wima. 2010. Modifikasi Kontrol Recloser Tegal
[6.] Taqiyyudin, Muhammad. 2006. Proteksi Sistem Tenaga Listrik Seri
Rele Elektromagnetis. Malang. Penerbit UIN
[7.] SPLN 52-3: 1983 tentang Pola Pengamanan Sistem (Bagian 3: Sistem
Distribusi 6 kV dan 20 kV
47
HALAMAN PERSETUJUAN
Diajukan Oleh:
ABDUL GHANI MUTTAQIN SUPARTONO
21060115083044
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Elektro
Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro