Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 11

PENCEMARAN TANAH

NAMA KELOMPOK:

NICO DELTA GINTING (133313010015)

JEPRI TAMBUNAN (133313010037)

YOBBY NERVA (1333130100

YONAS IGNATIUS (1333130100

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa. Karena Kami telah
menyelesaikan tugas mata pelajaran dasar kesehatan lingkungan dengan membahas DAMPAK
PENCEMARAN TANAH TERHADAP KESEHATAN DAN EKOSISTEM dalam bentuk
makalah.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, ada sedikit hambatan yang Kami hadapi.
Namun Kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang Kami hadapi Dapat
teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
Dosen bidang studi dasar kesehatan lingkungan yang telah memberikan tugas, petunjuk,Dan
arahan kepada Kami sehingga penulis termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.
Orang tua yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga
tugas ini selesai.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang
membutuhkan, khususnya bagi kelompok Kami sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai,
Amin.
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kita semua tahu Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya
alamnya. Salah satu kekayaan tersebut, Indonesia memiliki tanah yang sangat subur karena
berada di kawasan yang umurnya masih muda, sehingga di dalamnya banyak terdapat
gunung-gunung berapi yang mampu mengembalikan permukaan muda kembali yang kaya
akan unsur hara.
Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh tanah Indonesia
banyak yang digunakan sesuai aturan yang berlaku tanpa memperhatikan dampak jangka
panjang yang dihasilkan dari pengolahan tanah tersebut.
Salah satu diantaranya, penyelenggaraan pembangunan di Tanah tidak bisa disangkal
lagi telah menimbulkan berbagai dampak positif bagi masyarakat luas, seperti pembangunan
industri dan pertambangan telah menciptakan lapangan kerja baru bagi penduduk di
sekitarnya. Namun keberhasilan itu seringkali diikuti oleh dampak negatif yang merugikan
masyarakat dan lingkungan.

RUMUSAN MASALAH

1. apa dampak dari pencemaran tanah pada kesehatan dan ekosistem


2. bagaimana cara menanggulangi pencemaran tanah

MAKSUD DAN TUJUAN

1. sebagai bahan kajian para mahasiswa mengenai dampak pencemaran tanah terhadap
kesehatan dan ekosistem
2. sebagai cara untuk mencari berbagai cara untuk menanggulangi dampak pencemaran
yang sedang dikaji
3. sebagai metode pengumpulan data tentang pencemaran tanah
BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian pencemaran tanah

Tanah merupakan sumberdaya alam yang mengandung benda organik dan anorganik
yang mampu mendukung pertumbuhan tanaman. Sebagai faktor produksi pertanian tanah
mengandung hara, dan air, yang perlu ditambah untuk pengganti yang habis dipakai. Erosi tanah
dapat terjadi karena curah hujan yang tinggi yang mempengaruhi fisik, kimia, dan biologi tanah. Erosi
perlu dikendalikan dengan memperbaiki yang hancur, menutup permukaannya, dan mengatur aliran
permukaan sehingga tidak rusak.

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair
atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida secara berlebihan,
penggunaan pupuk secara berlebihan, kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau
limbah, air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang
ke tanah secara tidak memenuhi syarat. Pencemaran dapat juga dapat melalui udara. Udara yang
tercemar akan menurunkan hujan yang mengandung bahan pencemarini, akibatnya tanah akan
tercemar juga.

Ada banyak bahan bahan kimia yang mencemari tanah yaitu: insektida ialah obat
pembasmi insekta (serangga) yang biasa mengganggu tanaman. Pestisida ialah obat pembasmi
hama tanaman. Herbisida ialah pembasmi tanaman yang tidak diharapkan tumbuh. Rodentisida
ialah pemusnah binatang mengerat seperti tikus. Algisida ialah pembunuh ganggang. Larvisida
ialah pembunuh ulat. Belum semua bahan kimia itu disebut, karena itu banyak sekali bahan yang
mengandung kimia dan dapat membahayakan mahluk hidup termasuk manusia.

Segumpal tanah seberat 0,5 kg mengandung sekitar 1 triliun bakteri, 200 juta jamur, 25
juta alga
Penanganan Pencemaran Tanah Terhadap Pestisida

Penanganan pestisida ialah dengan tidak menggunakannya. Cara ini terbaik hasilnya,
tetapi hama tanaman mengakibatkan hasil produksi menurun. Cara yang dapat ditempuh ialah :

1. Pengaturan jenis tanaman dan waktu menanam,


2. Memilih varietes ntanaman yang tahan lama,
3. Menggunakan musuh alami untuk hama,
4. Menggunakan hormon serangga,
5. Memanfaatkan daya tarik seks untuk serangga,
6. Pemandulan (sterilisasi).

Disamping itu kita perlu juga :

1. Memahami kegunaan pestisida yang bersangkutan,


2. Mengikuti petunjuk pemakaian,
3. Mematuhi perizinan,
4. Hati-hati dalam penyimpanan,
5. Menggunakan alat-alat pelindung seperti masker, kacamata, dan pakaian.

Pada dasarnya cara-cara yang ditempuh itu berlaku untuk bahan kimia, pupuk, atau deterjen.
Cara pemakaian ini perlu diperhatikan, jangan sampai bahan-bahan itu tercecer mengenai badan
manusia, atau mencemarkan lingkungan.

Penanganan masalah sampah ialah mencegah supaya tidak timbulnya pencemaran. Misalnya
dengan cara penimbunan (dumping) dengan maksud untuk menutupi rawa, jurang, lekukan tanah
ditempat terbuka dan di laut.
Dampak yang Ditimbulkan Akibat Pencemaran Tanah

Berbagai dampak ditimbulkan akibat pencemaran tanah, diantaranya:

1. Pada kesehatan

Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk
ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan
herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada
anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh
populasi.
Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan
kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan
kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada
keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot.
Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta
penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti
sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di
atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian.

2. Pada Ekosistem

Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan


kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan
pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme
dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya
bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi
akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika
efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan
dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-
makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti
konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat
Kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya
dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan
pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi.
Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-
bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
PENANGANAN PENCEMARAN TANAH

Ada 2 cara untuk penanganan pencemaran tanah

1. Remidiasi

Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis
remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site
adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari
pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.

Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah
yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya
yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke
bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah
dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.

2. Bioremediasi

Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan


mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat
pencemaran menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).

G. PENCEGAHAN PENCEMARAN TANAH

Tindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran dapat


dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan macam bahan pencemar yang perlu ditanggulangi.
Pada umumnya langkah pencegahan adalah berusaha untuk tidak menyebabkan terjadinya
pencemaran, misalnyamengurangi terjadinya bahan pencemar, langkah pencegahan itu antara
lain:

1. Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara lain dapat
dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan terbuka,
kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk.
2. Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan oleh
mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah yang dapat
terbakar seperti plastik dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu
tempat yang jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman.
Sampah yang tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-
partikel kecil, kemudian dikubur.
3. Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang akan
mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar dilakukan
proses pemurnian.
4. Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai dengan
aturan dan tidak sampai berlebihan.
1) Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang dapat
dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.
2) Sampah zat radioaktif sebelum dibuang, disimpan dahulu pada sumursumur atau
tangki dalam jangka waktu yang cukup lama sampai tidak berbahaya, baru
dibuang ke tempat yang jauh dari pemukiman, misal pulau karang, yang tidak
berpenghuni atau ke dasar lautan yang sangat dalam.

H. PENANGGULANGAN KOMPONEN BAHAN PENCEMARAN TANAH

Apabila pencemaran telah terjadi, maka perlu dilakukan penanggulangan terhadap pencemara
tersebut. Tindakan penanggulangan pada prinsipnya mengurangi bahan pencemar tanah atau
mengolah bahan pencemar atau mendaur ulang menjadi bahan yang bermanfaat. Tanah dapat
berfungsi sebagaimana mestinya, tanah subur adalah tanah yang dapat ditanami dan terdapat
mikroorganisme yang bermanfaat serta tidak punahnya hewan tanah. Langkah tindakan
penanggulangan yang dapat dilakukan antara lain dengan cara:

1) Sampah-sampah organik yang tidak dapat dimusnahkan (berada dalam jumlah cukup
banyak) dan mengganggu kesejahteraan hidup serta mencemari tanah, agar diolah atau
dilakukan daur ulang menjadi barangbarang lain yang bermanfaat, misal dijadikan
mainan anak-anak, dijadikan bahan bangunan, plastik dan serat dijadikan kesed atau
kertas karton didaur ulang menjadi tissu, kaca-kaca di daur ulang menjadi vas kembang,
plastik di daur ulang menjadi ember dan masih banyak lagi cara-cara pendaur ulang
sampah.
2) Bekas bahan bangunan (seperti keramik, batu-batu, pasir, kerikil, batu bata, berangkal)
yang dapat menyebabkan tanah menjadi tidak/kurang subur, dikubur dalam sumur
secara berlapis-lapis yang dapat berfungsi sebagai resapan dan penyaringan air, sehingga
tidak menyebabkan banjir, melainkan tetap berada di tempat sekitar rumah dan tersaring.
Resapan air tersebut bahkan bisa masuk ke dalam sumur dan dapat digunakan kembali
sebagai air bersih.
3) Hujan asam yang menyebabkan pH tanah menjadi tidak sesuai lagi untuk tanaman, maka
tanah perlu ditambah dengan kapur agar pH asam berkurang.
4) Sedangkan sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara
penanganan yang terbaik dengan mendaur ulang sampah-sampah menjadi barang-barang
yang mungkin bisa dipakai atau juga bisa dijadikan hiasan dinding. Limbah industri, cara
penanggulangannya yaitu dengan cara mengolah limbah tersebut sebelum dibuang
kesungai atau kelaut. Limbah pertanian, yaitu dengan cara mengurangi penggunaan
pupuk sintetik dan berbagai bahan kimia untuk pemberantasan hama seperti pestisida
diganti dengan penggunaan pupuk kompos.

Dengan melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran


lingkungan hidup (pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran tanah) berarti kita
melakukan pengawasan, pengendalian, pemulihan, pelestarian dan pengembangan terhadap
pemanfaatan lingkungan udara, air dan tanah.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya:

1. Kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri juga fasilitas komersial.
2. Masukknya permukaan tanah tercemar kedalam lapisan sub permukaan.
3. Penggunaan pestisida.
4. Kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah.
5. Air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung
di buang ke tanah secara tidakmemenuhi syarat

Ada beberapa cara untuk mengurangi dampak dari pencemaran tanah, di antaranya
dengan remidasi, dan bioremidasi. Remidasi yaitu dengan cara membersihkan permukaan tanah
yang tercemar. Sedangkan bioremidasi dengan cara proses pemberihan pencemaran tanah
dengan menggunakan mikroorganisme(jamur, bakteri)

SARAN

Untuk lebih memahami semua tentang pencemaran tanah, disarankan para pembaca
mencari referensi lain yang berkaitan dengan materi makalah ini. Selain itu para pembaca
diharapkan mampu mengaplisakanya dalam kehidupan sehari-hari dalam menjaga kelestarian
tanah beserta penyusun yang ada di dalamnya
DAFTAR PUSTAKA

Soekarto.S.T.1985.Penelitian Organoleptik Untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian. Bhatara


Karya Aksara,Jakarta.122 hal.

Bachari, Moch. 1995. Geologi Lingkungan.CV. Aksara, Malang.122 hal.

You might also like