Professional Documents
Culture Documents
JefryYorisBangun 230110170100 PerikananB Shift2
JefryYorisBangun 230110170100 PerikananB Shift2
JefryYorisBangun 230110170100 PerikananB Shift2
NPM : 230110170100
Kelas : Perikanan B
Shift :2
Stasiun : 3014
Analisis Hasil Data Layout Surface Suhu dan Salinitas Terhadap
Kedalaman Pada Perairan Tropis
A.Suhu
Nontji (1987), menyatakan suhu merupakan parameter oseanografi yang
mempunyai pengaruh sangat dominan terhadap kehidupan ikan khususnya dan
sumber daya hayati laut pada umumnya.
Hela dan Laevastu (1970), hampir semua populasi ikan yang hidup di laut
mempunyai suhu optimum untuk kehidupannya, maka dengan mengetahui suhu
optimum dari suatu spesies ikan, kita dapat menduga keberadaan kelompok ikan,
yang kemudian dapat digunakan untuk tujuan perikanan.
Nama : Jefry Yoris Bangun
NPM : 230110170100
Kelas : Perikanan B
Shift :2
Stasiun : 3014
Nybakken (1988), sebagian besar biota laut bersifat poikilometrik (suhu tubuh
dipengaruhi lingkungan) sehingga suhu merupakan salah satu faktor yang sangat
penting dalam mengatur proses kehidupan dan penyebaran organisme.
Sesuai apa yg dikatakan Nybakken pada tahun 1988 bahwa Sebagian besar organisme
laut bersifat poikilotermik (suhu tubuh sangat dipengaruhi suhu massa air sekitarnya),
oleh karenanya pola penyebaran organisme laut sangat mengikuti perbedaan suhu laut
secara geografik. Berdasarkan penyebaran suhu permukaan laut dan penyebaran
organisme secara keseluruhan maka dapat dibedakan menjadi 4 zona biogeografik
utama yaitu:
kutub,
tropic,
beriklim sedang panas dan
beriklim sedang dingin.
Bisa kita lihat di daerah tropis ini yang divisualisasikan dengan program
Ocean Data View (ODV) menampilkan suhu terhadap kedalaman 150 m. Pada
kedalaman 0-55 m suhu pada titik 0-400 km mengalami suhu sebesar 30oC. Pada saat
kedalaman 56-120 m bisa kita lihat bahwa suhu menjadi 27,5oC. Selanjutnya pada
kedalaman 121-130 m suhu menjadi 25oC. Pada kedalaman 131-150 pada titik 0- 400
Nama : Jefry Yoris Bangun
NPM : 230110170100
Kelas : Perikanan B
Shift :2
Stasiun : 3014
km suhu menjadi 22,5oC. Ini menunjukkan bahwa di daerah tropis semakin dalam
daerah tropis tersebut maka suhu semakin menurun.
B.Salinitas
Salinitas didefinisikan sebagai jumlah berat garam yang terlarut dalam 1 liter
air, biasanya dinyatakan dalam satuan 0/00 (per mil, gram perliter). Di perairan
samudera, salinitas berkisar antara 340/00 – 350/00. Tidak semua organisme laut
dapat hidup di air dengan konsentrasi garam yang berbeda. Secara mendasar, ada 2
kelompok organisme laut, yaitu organisme euryhaline, yang toleran terhadap
perubahan salinitas, dan organisme stenohaline, yang memerlukan konsentrasi garam
yang konstan dan tidak berubah. Kelompok pertama misalnya adalah ikan yang
bermigrasi seperti salmon, eel, lain-lain yang beradaptasi sekaligus terhadap air laut
dan air tawar. Sedangkan kelompok kedua, seperti udang laut yang tidak dapat
bertahan hidup pada perubahan salinitas yang ekstrim. (Reddy, 1993).
Daftar Pustaka
Reddy, Michael (1993). “The Conduit Metaphor.” In Andrew Ortony (ed.), Metaphor
and Thought (pp. 164-201). Cambridge U.K.: Cambridge University Press.
Nama : Jefry Yoris Bangun
NPM : 230110170100
Kelas : Perikanan B
Shift :2
Stasiun : 3014