Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 2

TATA LAKSANA PEMELIHARAAN AYAM BROILER PERIODE

BROODING DI PT. JANUPUTRA FARM YOGYAKARTA


MELAN NURMA SAPUTRI
11 / 313833 / DKH / 01705

INTISARI
Sistem pemeliharaan ayam broiler ada beberapa periode, salah satunya
yaitu periode brooding. Kegiatan praktek kerja lapangan dilaksanakan di
peternakan Januputra di Mbokong, Sonoharjo, Seyegan, Sleman, Yogyakarta pada
tanggal 17-22 Maret 2014. PKL bertujuan untuk memperoleh data dan
pengalaman mengenai pemeliharaan ayam broiler periode brooding yang
diterapkan di peternakan Januputra. Data diperoleh dengan mengikuti kerja dan
pengamatan langsung di kandang, tanya jawab dengan pekerja, kemudian hasilnya
dibandingkan dengan pustaka.
Periode brooding di peternakan Januputra selama 14 hari. Hasil
menunjukkan bahwa pencucian kandang menggunakan air dilakukan dengan
mesin semprot bertekanan tinggi pada seluruh bagian kandang. Pencucian
menggunakan detergen tidak dilakukan. Desinfeksi menggunakan formalin
dengan cara mencampurkan 1 liter formalin dalam 80 liter air kemudian
disemprotkan ke seluruh kandang. Dekontaminasi serangga pengganggu tidak
dilakukan. Pengapuran kapur tohor dilakukan dengan melarutkan kapur tohor
dalam air, kemudian disapukan di kandang secara merata. Istirahat kandang
dilakukan dalam waktu 3 hari. Tempat pakan, tempat minum, tirai dan alas litter
dicuci menggunakan air dan formalin. Tirai berupa terpal yang dipasang dua lapis
mengelilingi kandang untuk pengaturan suhu, pencahayaan dan ventilasi dengan
sistem buka tutup sesuai lingkungan dan kondisi ayam. Sekam padi ditebar setebal
3-4 cm di atas alas litter. Sekam padi yang basah ditumpuk dengan sekam yang
baru. Chick guard berbahan seng dipasang dengan diameter 5 m, diperlebar setiap
hari. Pemanas berupa gasolek yang dipasang setinggi 1 m, dinyalakan 2 jam
sebelum DOC datang. Nampan sejumlah 19 buah dan automatic bell drinker
sejumlah 6 buah dipasang berselang-seling setinggi punggung ayam ketika
berdiri. Seleksi dan penimbangan berat badan awal DOC tidak dilakukan. Pakan
berupa crumble RN-42 dan B-11. Pakan diberikan sedikit-sedikit tetapi frekuentif
yaitu sebanyak 5 kali dalam sehari. Pakan sisa dibuang di area sekam. Pemberian
air minum secara tidak terbatas. Sorbitol dicampurkan dalam air minum kemudian
diberikan pada saat DOC datang. Tempat minum dibersihkan 2 hari sekali.
Termometer untuk pengaturan suhu tidak tersedia. Bangkai ayam dibuang di area
pemeliharaan. Astresvit diberikan setiap hari dengan cara dicampurkan ke dalam
air minum. Vaksinasi dilakukan 2 kali. Vaksin ND kombinasi IB pada umur 5 hari
secara tetes mata dan injeksi subkutan, kemudian vaksin Gumboro pada umur 12
hari melalui air minum.
Berdasar hasil kegiatan praktek kerja lapangan kemudian dibandingkan
dengan pustaka dapat disimpulkan bahwa tata laksana pemeliharaan ayam broiler
periode brooding di peternakan Januputra belum baik.

xiii
BROILER RAISING PROCEDURES IN BROODING PERIOD AT
JANUPUTRA FARM YOGYAKARTA

MELAN NURMA SAPUTRI


11 / 313833 / DKH / 01705

ABSTRACT

There are several periods of broilers raising system, one of which is the
brooding period. The field practice activity regarding this period was carried out
at Januputra farm in Mbokong, Sonoharjo, Seyegan, Sleman, Yogyakarta on 17 to
22 March 2014. This activity was aimed for obtaining data and experience
regarding broiler raising in brooding period which is applied at Januputra farm.
Data obtained by following the direct observation of work and at home, interview
with the workers, then the results are compared with the literature.
The brooding period in Januputra farm lasts for 14 days. The results show
that the house leaching is carried out with the use of the high-pressures pray
machine filled with water at all parts of the house. The leaching process with the
use of detergent is not conducted. Disinfectionis conducted with the use of
formalin by mixing 1 liter of formalin in 80 liters of water and spraying it all over
the house. Decontamination of nuisance insects is not conducted. Liming is
carried out by dissolving calcium oxide in the water, then evenly spreading it over
the house. The house resting lasts for 3 days. The feeding, drinkers, blinds and
pedestal litterare washed with the use of water and formaldehyde. The blinds are
in the forms of tarps which are installed in two layers surrounding the house for
the setting of temperature, lighting and ventilation with open and close systems
according to the environment and the condition of the chickens. Rice husks are
spread on the pedestal litter with the thickness of around 3-4 cm. Wet rice husks
are stacked with new chaff. Chick guards are mounted by using zinc with a
diameter of 5 m, and are widened everyday. The heater in the form of gasolek is
installed as high as 1 m, and is lit 2 hours before the DOC come. There are 19
trayson the husks, and 6 automatic bell drinkers are installed intermittently as high
as the chicken backstall when standing. Selecting and weighing the initial DOC
was not carried out. The feed are in the forms of crumble RN-42 and B-11. The
feed are given little by little but frequently as many as 5 times a day. The rest feed
are spread in the husk area. Provision of drinking water is not limited. Sorbitol
mixed in drinking water is then supplied to DOC when they come. Drinking
places are cleaned every 2 days. Thermometer for temperature setting is not
available. Chicken carcasses are dumped in the area of the raising. Astresvit is
given everyday by mixing it into the drinking water. Vaccination is conducted 2
times. ND-IB combination vaccine is given at the age of 5 days through eye drops
and subcutaneous injection, then Gumboro vaccine is given at the age of 12 days
through drinking water.
Based on the results of field practice activities which were then compared
with the literature, it can be concluded that the broiler raising procedures in
brooding period at Januputra farm is not good yet.

xiv

You might also like