Chichén Itzá

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 17

Chichén Itzá

Chichén Itzá, adalah kuil di kota Mayan, Mexico, dan merupakan peninggalan arkeologi
suku bangsa Maya yang paling terkenal, paling lengkap dan masih terawat dengan
baik. Pada masa lalu, wilayah ini merupakan pusat pelayanan ekonomi dan politik bagi
masyarakat bangsa Maya. Di sini terdapat berbagai bentuk struktur bangunan,
seperti Piramid Kukulkan, Kil Chac Mool, Hall dengan seribu pilar, dan lapangan
bermain “Prisoners”, yang sampai saat ini masih dapat dilihat dan merupakan petunjuk dari
seni arsitektur yang sangat luar biasa.

Bertahun-tahun yang lalu, sekelompok pejuang yang disebut Itzá, menaklukkan kota dalam
apa yang sekarang merupakan bagian dari kota Yucatan di Meksiko. Mereka
menyebutnya Chichén-Itzá, yang berarti tempat dalam "mulut Itzà yang baik¡" atau
dalam bahasa Indian setempat, berarti di bibir mata air rakyat. Pada masa kejayaannya
(antara 800 – 1200 M) Chichén Itzá, merupakan pusat politik, agama dan kekuatan militer
di Yucatán, bahkan mungkin di seluruh bagian Selatan Timur Meso Amerika.
Chichén Itzá merupakan titik sentral dari kompleks bangunan lainnya seperti
Piramida Kukulcan, Kuil Chac Mool, dan bangunan Seribu pilar.
Situs peradaban bangsa Maya di Meksiko ini, pada 7 Juli 2007, terpilih sebagai salah satu
dari tujuh keajaiban dunia hasil pilihan 100 juta orang via email dan sms (layanan pesan
singkat) yang diadakan oleh Swiss Foundation.
Menurut buku budaya suku Maya dari Chilam Balam, kompleks kuil ini dibangun antara
tahun 502-522 Masehi, tapi suku Maya hanya menempatinya selama 200 tahun, kemudian
mereka berpindah ke daerah pantai di Campeche. Namun versi lain mengatakan, Chichen
Itza dibangun sekitar 800 tahun sebelum Masehi.

Jika berkunjung ke pusat Chichén Itzá akan terdapat beberapa informasi tentang model Kuil
tersebut dan penjelasan singkat tentang sejarah kota ini
Dari segi arsitektur, seseorang dapat mengamati adanya suatu perubahan secara bertahap
pada gaya arsitekturnya, diawali dengan gaya Puuc, kemudian perpaduan dengan
gaya Uxmal dan mencapai puncaknya dengan apa yang disebut gaya Mayan Toltec. Gaya
arsitektur ini memiliki kesamaan dengan arsitektur di Tula, ibukota Toltecs kuno, juga situs-
situs lainnya di Semenanjung, dan dengan situs-situs lain di Meksiko Tengah,
seperti Oaxaca dan Gulf Coast.

 Chichén Viejo dan Chichén Nuevo

Kota ini pada dasarnya dibagi menjadi dua daerah: Chichén Viejo (Chichén lama)
dan Chichén Nuevo (Chichén baru). Chichén Viejo didirikan sekitar 400 M, oleh Maya dan
dipimpin oleh para imam. Arsitektur di daerah ini cirinya banyak yang menggambarkan
keberadaan dewa Chaac, dewa hujan Maya.

Chichén Nuevo didirikan sekitar 850 M dengan adanya ke datangan Itza dari Mesiko bagian
Tengah. Kota ini dibangun kembali oleh Itzá dengan karakteristik gambar dewa
Kukulcán,dewa ular keberuntungan. Sekitar tahun 1150 M, gelombang baru dari Itzá
mengambil alih kota tersebut dan memerintah selama 150 tahun, sampai akhirnya Chichén
Itzá diambil alih oleh kota saingannya, Mayapan.
Secara komersial dan politik, Itza lebih agresif daripada pemerintahan Maya sebelumnya
dan sejarah kota di bawah pemerintahan mereka ditandai dengan banyaknya perang
berdarah.

Sekitar 1400 M, Chichén Itzá secara mendadak banyak ditinggalkan oleh warganya, mungkin
karena adanya konflik internal atau kekurangan pangan. Ada banyak teori yang
dikemukakan, tetapi tidak ada sorang pun yang tahu dengan pasti.

 Sumur Pengorbanan

Di kuil Chichen Itza terdapat minimal dua cenotes (sumur alami) yang dijadikan tempat
menaruh korban persembahan dan sumur yang paling terkenal adalah Sumur
Pengorbanan (Cenote of Sacrifice).

Konon, suku Indian Maya yang mendiami kota itu mempersembahkan jade, keramik, dan
bahkan manusia untuk dimasukkan dalam sumur itu.

Persembahan itu diberikan saat kekeringan melanda. Persembahan kadang-kadang berupa


gadis-gadis muda untuk dimasukkan hidup-hidup ke dalam sumur itu. Peran sumur itu
begitu penting karena di Semenanjung Yukatan tidak terdapat sungai. Satu-satunya sumber
air ketika kekeringan melanda adalah dari sumur-sumur itu.
 Mayas dari Chichén-Itzá

Mayas yang tinggal di Chichén-Itzá juga membangun beberapa istana, kuil, dan
monumen. Mereka tidak hanya merupakan pejuang-pejuang yang tangguh, tetapi juga
orang-orang yang bijaksana, yang mempelajari bintang-bintang dan mereka meninggalkan
catatan sejarah secara tertulis dalam bentuk ukiran glyphs (carved glyps).

Beberapa raja telah memerintah kota tersebut dan memerintahkan untuk membangun
gedung yang lebih tinggi dan lebih tinggi lagi. Hal ini menunjukkan bahwa Mayas memiliki
tingkat seni dan budaya yang besar.

Tanda di pintu masuk Chichén Itzá, mereka lukisi dengan berbagai warna dan menghiasinya
dengan patung-patung (arca-arca) indah. Kita dapat melihat bahwa banyak dari arca-arca itu
tampak sebagai ular berbulu. Itu adalah dewa utama mereka yang disebut Kukulcán.

Imam-imam mereka adalah imam-imam yang bijaksana, dan imam ini mempunyai sebuah
bangunan obseravtorium berbentuk tempurung (shell) untuk mempelajari bintang dan
meramalkan masa depan. Mereka juga mempunyai bentuk permainan bola sendiri. Untuk
memainkannya, mereka membangun sebuah lapangan sepakbola yang besar. Mereka
bermain dengan bola karet, dimana mereka harus memasukkan bola tersebut melewati
suatu cincin yang terbuat dari batu.

Hanya raja-raja, para imam, dan pejuang-pejuang tertentu yang tinggal di istana
besar. Masyarakat pada umumnya tinggal di pondok atau gubuk yang terbuat dari jerami di
dekat piramids.

Satu hari, Mayas dari Chichén-Itzá memutuskan untuk meninggalkan kota. Para Arkeolog
tidak tahu mengapa mereka meninggalkannya dan kota tersebut menjadi sunyi di tengah-
tengah hutan Yucatan.

Sampai bulan Januari, 1998, Kuil-Kuil dan istana-istananya masih berdiri.

 Kultus Kukulcan Chichén-Itzá

Sejatinya, Mayas mempunyai dewa sendiri. Namun, ketika Itzáe menyerang Chichén-
Itzá mereka diperkenalkan dengan dewa lain dari Toltecs. Orang-orang Toltecs
menyebutnya Quetzalcoatl, ular keberuntungan atau ular berbulu (the plumed
serpent). Kukulcán adalah nama yang diberikan kepada dewa ini oleh Mayas.
Saat itu suku Maya sudah berdiam di daerah tersebut, kemudian bersama-sama suku Toltec,
mulai membangun berbagai Kuil yang menyerupai piramid. Dengan demikian, periode
puncak dari Chichen Itza merupakan campuran kebudayaan Toltec dan Maya.
Para pimpinan pemerintahan Toltecs merupakan kepala suku-kepala suku yang legendaris.
Generasi kepala suku Toltec berikutnya menggunakan nama Quetzalcoatl, yang berarti
"pemimpin yang bijaksana yang menikmati karunia Allah". Pada salah satu bagian dari
legenda Quetzalcoatl menyatakan bahwa ia telah berjanji untuk kembali dan
mengembalikan kerajaan Toltec dari Tula, satu hari nanti.
Janji Quetzalcoatl 's untuk kembali itu kemudian diyakini telah memberikan peran besar
terhadap kekalahan atas raja (penguasa) Aztec, Montezuma II, yang mana mereka telah
salah mengira bahwa Hernan Cortez adalah Tuhan yang terkenal dan menyambutnya
dengan rasa kagum, sehingga mereka memberikan jaminan kepadanya perlindungan
khusus

Beberapa teks Maya suci menyebut dewa Toltec, Quetzalcoatl dengan nama Kukulcán.
Terdapat banyak contoh tentang kultus Kukulcán yang ditemukan, baik dalam bentuk seni
maupun arsitektur Chichén-Itzá.

Bentuk kepala Kukulcán yang besar, pertama kali ditemukan di salah satu bagian
kota. Arca-arca ini dapat dilihat di kaki (dasar) tangga menuju ke Castle (istana).

Pada setiap musim semi, pada saat tiba tengah hari, ketika matahari bersinar dengan cerah,
akan nampak bayangan dari kepala Kukulcán yang menyelimuti sudut timur laut dari
dinding piramida yang besar, yang disebut Kastil, yang memantul pada tangga dan
membentuk cahaya “triangel” yang menyerupai gerakan seekor ular. Efek ini sangat
mengagumkan seolah-olah Kukulcán sedang turun ke bumi

Efek ini lebih mengesankan karena menyentuh kepala Kukulcán yang besar di dasar tangga,
sehingga nampak seolah-olah ular itu menuruni pyramid dengan perlahan dan memberi
efek magic. Efek ini hanya dapat terjadi dengan pengukuran arsitektur dan astronomi yang
tepat.

Pada salah satu dinding Kuil Warriors yang terdapat di bagian Chichén-Itzá yang baru,
dapat dilihat contoh lain dari ukiran batu Kukulcán. Bagaian depan Kuil Kuil tersusun dari
bangunan yang berbentuk landai dengan dinding-dinding yang besar, yang berisi contoh
ukiran dari keberadaan Kukulcán (ular berbulu).
Piramid Kukalcan (El Castillo)
Di tengah-tengah Chichén Itzá terdapat pyramid Kukulcán, suatu piramid raksasa yang
menjulang tinggi di atas dataran rumput. Berdasarkan legenda bangsa Maya, Kukulkan
merupakan Dewa Ular Berambut jelmaan dari Quetzalcoatl. Piramida Kukulcan di
kompleks situs bersejarah ini dipercaya sebagai pusat kegiatan politik dan ekonomi
peradaban bangsa Maya yang terletak di Semenanjung Yucatan (kini wilayah Meksiko).

Pada awalnya orang-orang Spanyol yang berkunjung ke kota ini, menyebutnya sebagai
piramida El Castillo (The Castle).

Dua dari empat sisi piramid yang mengagumkan ini telah diperbaiki. Awalnya, masing-
masing sisi mempunyai 91 anak tangga, tetapi dengan penambahan platform (podium) pada
bagian atasnya, maka sekarang terdapat 365 anak tangga, satu anak tangga melambangkan
satu hari dalam satu tahun. Anak tangga ini menuju puncak pyramid. Di puncak terdapat
jalan masuk menuju ruangan Mahkota Batu Jaguar, Raja Kukulkan, yang dicat merah dan
bintik-bintik hijau lumut.

Bukti-bukti lebih lanjut menunjukkan bahwa bangunan ini secara astronomi maupun
berdasarkan kalender mempunyai kaitan dengan bangsa Maya, yang dapat dilihat pada
kedua Equinox, musim semi dan musim gugur.

Terdapat dua kompleks pyramid, yang pertama adalah komplek lapangan


sepakbola (ballcourt complex) dan yang lain yang berada di atas, adalah Kuil
Warriors Bangunan ini tersusun dari dua struktur yang saling menumpuk. Pyramid ini
dibangun tidak bersamaan, yang pertama dibangun lebih awal dibanding yang satunya.

Pyramid yang lebih baru mempunyai ketinggian sekitar 55 meter (180 kaki) pada masing-
masing sisinya, dan mempunyai 9 tingkat (teras) yang menjulang ke atas, setinggi 24 meter
(78 kaki). Para arkeolog percaya bahwa sembilan lantai yang berbeda tersebut
melambangkan “daerah-daerah kematian” (region of the dead), pada jaman Maya kuno.
Bila mendaki ke puncak kastil, para pengunjung dapat melepaskan pandangan ke daerah
Chichén Itza yang sangat menarik. Di sini para pengunjung juga akan mendapati bagian
atas kuil yang dipenuhi dengan berbagai gambar tentang Chaac, dewa hujan bangsa Maya.

Di dasar tangga sebelah Utara, ditemukan patung kepala ular raksasa yang
melambangkan Kukulcán, sang penakluk, Dewa Maya Toltec.

Pada pertengahan abad 19 para penjelajah, John Stevens dan Frederick


Catherwood memuji struktur bangunan yang sangat mengagumkan ini, yang mereka
temukan.

Elcastillo adalah bangunan pertama yang terlihat, dan dari setiap sudut pandang, obyek
yang paling mengagumkan dan paling mencolok adalah menara di atas dataran.

Di dasar anak tangga terdapat dua kepala ular yang sangat besar, sepanjang sepuluh kaki,
dengan mulut terbuka lebar dan lidah yang menjulur ke luar. Tidak diragukan lagi, bahwa itu
adalah lambang dari beberapa aliran kepercayaan.

Pintu keluar satu-satunya di atas gundukan yang terbalut dengan kayu sapote, tertutup
dengan ukiran-ukiran yang rumit dan ornamen dengan gambar-gambar pahatan. Pada saat
melangkah keluar platform dan melihat ke bawah, akan tampak reruntuhan puing bangunan
kota kuno dan tanah lapangan yang terbentang sangat luas pada setiap sisi luarnya.
 Ruang Tambahan (paviliun) Nunnary Chichén-Itzá
Paviliun (Annex) Nunnary adalah bagian dari suatu kompleks ruangan yang besar,
yang dibangun dengan dihiasi ukiran, dipadu dengan arsitektur bergaya Puuc.
Bangunan ini ditemukan dibagian Chichén-Itzá yang lebih tua.

Pada pintu masuk ke annex yang bergaya Puuc, terdapat rahang monster dengan sederet
gigi, di atas pintu. Di bagian yang lebih atas, duduk seorang raja mengenakan hiasan kepala
dari bulu. Di bagian depan gedung, tertutup dengan topeng Chaac, dewa hujan dan ukir-
ukiran simbolik lainnya.

Nunnary dan Chichanchob

Nunnary dan Chichanchob merupakan contoh lain dari gaya arsitektur Puuc yang asli. Kedua
bangunan ini terletak di bagian selatan Chichén Itzá.
Nunnary merupakan bangunan yang paling besar yang terdapat dalam kompleks Chichén
Itzá bagian selatan. Tingginya lebih dari 17 meter. Beberapa tangga yang menuju bagian
atas kedua kuil (Kuil) dihiasi dengan gaya Puuc, dan yang satu di bangun di atas yang lain, di
atas sebuah dasar yang sangat besar.

Ketika penjelajah Spanyol yang awal, mengunjungi reruntuhan, mereka berpikir bahwa
sejumlah ruangan di dalam Kuil itu, telah digunakan sebagai biara untuk biarawati Maya dan
menyebut tempat tersebut sebagai Las Monjas (House of Nuns = Rumah biarawati).
Namun para peneliti percaya bahwa bangunan (gedung) ini lebih cenderung digunakan
penduduk sebagai tempat upacara daripada sebagai rumah (biara) dari biarawati
Maya (Mayan Nunnary).

Bangunan kedua disebut Chichanchob, yang berarti “lubang kecil”. Nama tersebut
diberikan ke bangunan tersebut karena adanya lubang kecil dibagian puncak atapnya.
Bangunan tersebut juga dikenal sebagai “Red House”, karena adanya cat warna merah yang
masih dapat dilihat pada lukisan-lukisan di bagian dalam ruangan.

Puncak atap merupakan elemen arsitektur wilayah Chenes (sekarang Campeche). Ini dibuat
sebagai suatu efek khusus oleh para pembuatnya, agar Kuil tersebut tampak lebih besar
daripada keadaan sebenarnya.

Sejumlah topeng Chaac, dewa hujan, dan dekorasi lainnya yang terdapat di dinding batu
bangunan, merupakan tipikal gaya arsitektur Puuc yang berasal dari perbukitan Puuc di
wilayah Yucatán, sebelah selatan Chichén Itzá.

Ketika Itzá menduduki kota tersebut, pada abad setelah Chichanchob dibangun, mereka
membangun sebuah lapangan bola kecil pada platform bangunan tersebut.
Observatorium Chichén-Itzá

Gedung bundar El Caracol , yang dalam bahasa Spanyol berarti siput, adalah sebuah
monumen yang menggambarkan betapa mendalamnya daya tarik Maya, baik secara
astronomi maupun arsitektur.

Observatorium El Caracol , yang didesikasikan untuk mempelajari pergerakan bintang-


bintang dan planet-planet, merupakan salah satu prestasi dari bangsa Maya di Yucatán,
yang paling indah. Observatorium yang terdiri dari sebuah tower, dibangun pada dua
platform, dalam dua periode yang berbeda. Platformnya dibangun lebih dulu dibanding
tower itu sendiri.
Di dalam tower (menara) terdapat sejumlah jendela kecil yang menyerupai rumah siput,
digunakan untuk mempelajari pergerakan bintang-bintang. Posisi ini memberikan hasil
untuk melihat bintang, sebaik sebagaimana yang dapat dilihat dari tangga,

Ketertarikan Maya yang mendalam terhadap astronomi dan penanggalan (kalender),


membantu bangsa Maya menetapkan siklus untuk bercocok tanam maupun kegiatan-
kegiatan lainnya, yang penting secara ekonomi maupun kehidupan sosial di kota tersebut.
Tower (menara) tersebut mempunyai ketinggian sekitar 13 meter dan observatoriumnya
mempunyai ketinggian sekitar 22,5 meter.

Di atas pintu masuk menara observatorium, terdapat ukiran dewa hujan, Chaac, sehingga
beberapa orang percaya, bahwa bangunan tersebut juga didedikasikan untuknya.

Kuil Jaguar

Di Kuil Jaguar Merah, yang dibungun lebih awal dari Castillo, para arkeolog menemukan
adanya tahta Jaguar, yang diduga merupakan tahta untuk imam tertinggi, dan sebuah
patung Chac Mool (angka yang misterius).

Motif-motif ini mungkin berhubungan dengan aturan militer dari “pasukan harimau” yang
diimport dari Mesiko bagian Tengah oleh Itzá.

D pintu keluar masuk menuju ke bagian atas Kuil ditandai dengan dua kolom besar berkelok-
kelok dan terbuka menuju ke sederetan ruangan. Sekarang bagian ini tertutup untuk umum,
guna melindungi warna lukisan yang menutupi dinding. Lukisan-lukisan ini menunjukkan
kegiatan militer dalam sejarah Chichén Itzá's.
Di bagian bawah annex, terdapat sebuah enclosure kecil, dan untuk keluar masuknya, harus
melalui sebuah lorong yang penuh dengan ukiran. Lorong-lorong tersebut dihiasi dengan
ukiran para pimpinan militer yang membawa tombak dan busur, dan juga beberapa
ukiran dewa Kukulcan.

Sebuah patung Jaguar terdapat pada pintu masuk, juga terdapat altar yang dipercaya
sebagai altar untuk upacara, dan sebuah kursi kehormatan untuk dewa Chichén Itzá.
Banyak yang percaya bahwa para gubernur duduk di tahta (altar) tersebut untuk memimpin
rakyat dan upacara keagamaan, dan bertemu dengan utusan-utusan diplomatik dari bagian
Yucatan lainnya.

Menunjuk pada kedudukan yang tinggi tersebut, dapatlah disimpulkan bahwa Chichén
ItzÃ, merupakan suatu kekuatan yang besar dari sisi komersiil dan kekuatan militer di
wilayah tersebut.

Pada dinding belakang annex terdapat lukisan dinding berwarna yang menunjukkan
seseorang yang duduk di tahtanya dengan sederet pejuang yang membawa senjata yang
biasa terdapat di Mesiko Tengah, yaitu panah. Para peneliti percaya bahwa lukisan tersebut
menggambarkan saat kota tersebut ditaklukkan oleh Itzáe.

Lapangan bola di Chichén Itzá


Para peneliti percaya bahwa permainan sepakbola, diawali dari Teotihuacan dan dari sini
menyebar ke desa-desa lain di Mesoamerica. Lapangan bola Chichén Itzá's adalah
lapangan bola yang paling besar dan merupakan salah satu yang paling indah.

The Juego de Pelota (Lapangan sepakbola) di Chichén Itzá, dikelilingi oleh dinding miring,
vertikal di bagian dalam namun miring dari atas ke bawah pada bagian luar.Masing-masing
sisinya utara, selatan dan timur, sangat mendukung Kuil ini, jika akan digunakan untuk
upacara-upacara ritual, sebelum dilakukan pertandingan-pertandingan yang suci.

Ukuran panjangnya 90 meter dan design kompleks tersebut mendukung teori kedatangan
dan perkembangan Itzá. Saat memasuki lapangan sepakbola tersebut, para pengunjung
akan menjumpai sistem akustik stadion dan di sekeliling kuil, yang sangat bagus.

Panel di sepanjang sisi dinding, dihiasi dengan pemandangan adegan permainan sepakbola
dan para pemainnya. Salah satu adegan, adalah pemenggalan kepala seorang pemain di
tengah lapangan, disaksikan oleh para pemain dari kedua tim
Itu adalah salah satu contoh paling dramatis seni bangsa Maya. Hiasan tersebut tidak hanya
menggambarkan kengerian yang dihadapi oleh para pemain, tetapi juga pentingnya
kesucian dari suatu permainan.

Melalui gambaran tersebut, ada yang percaya bahwa yang kalah ditakdirkan untuk mati,
namun teori baru telah diusulkan oleh para peneliti, bahwa kapten tim yang menang
dikorbankan karena kemenangan timnya tersebut membuatnya sebagai persembahan yang
pantas (tepat) kepada para dewa.

Bagian yang penting dari Juego de Pelota adalah dua batu berbentuk cincin (lingkaran) pada
dinding lapangan setinggi 7 meter, yang berlawan, yang dihiasi dengan ukiran ular. Diduga
dua batu berbentuk cincin tersebut berfungsi gawang.

Pusat kebudayaan Suku Maya

Pada tahun 1221, pemberontakan pecah. Atap-atap kayu, pasar dan Kuil-Kuil ksatria dibumi-
hanguskan. Kekuasaan atas Yukatan pun berpindah ke Mayapan, sampai
penakluk Spanyol datang.
Kompleks kuil ini cukup luas dan tiap kuil saling terpisah dengan yang lainnya. Di tengah-
tengah berdiri kuil El Castilo (Istana) yang selesai direnovasi. Bentuknya piramid, hanya
atapnya tumpul.

Keistimewaan kuil El Castilo adalah undak-undakan menuju atas kuil. Setiap tanggal
21Maret dan 23 September antara siang dan malam sama lamanya. Pada saat itu di siang
hari, undak-undakan kuil tertutup bayangan. Sehingga mata kita tertipu, seolah-olah ada
banyak ular naik kuil. Namun hari berikutnya pada waktu yang sama akan tampak seolah-
olah ular itu turun dari undak-undakan.

Di sekitar kompleks kuil terdapat patung yang bernama Red Jaguar. Menurut uskup Landa,
di tempat inilah sering diadakan upacara korban. Korbannya terdiri dari macan tutul
(Jaguar), kura-kura, ayam kalkun, anjing atau semua jantung binatang. Bahkan kadang
korbannya juga manusia.

Di sekitar kompleks kuil ditemukan pula delapan patung Chac Mool. Patung berbentuk
manusia dengan posisi duduk menengadah. Kedua tanggannya sedang memegang sesaji
dan kepalanya menoleh ke arah kiri Chac Mool untuk memuja dewa hujan.

You might also like