Professional Documents
Culture Documents
ASGA
ASGA
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masayarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa
orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan (Setiadi, 2009).
Keluarga adalah dua atau tiga individu yang tergabung karena hubungandarah, hubungan
perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi
satu sama lain, dan di dalam peranannya masing-masing, menciptakan serta mempertahankan
kebudayaan (Bailon dan Maglaya, 2010).
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi,
kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum,
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan social diri tiap anggota keluarga
(Duval dan logan, 2010).
Dari tiga difinisi diatas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa keluarga adalah :
1. Unit terkecil dari masyarakat.
2. Terdiri atas dua orang atau lebih.
3. Adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah.
4. Hidup dalam satu rumah tangga.
5. Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga.
6. Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga.
7. Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing.
8. Menciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan.
B. Tipe Keluarga
Dalam (Sri Setyowati, 2012) tipe keluarga dibagi menjadi dua macam yaitu :
a. Tipe Keluarga Tradisional
1. Keluarga Inti ( Nuclear Family ) , adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak-anak.
2. Keluarga Besar ( Exstended Family ), adalah keluarga inti di tambah dengan sanak
saudara, misalnya nenek, keponakan, saudara sepupu,paman, bibi dan sebagainya.
3. Keluarga “Dyad” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami dan istri tanpa
anak.
4. “Single Parent” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua (ayah/ibu)
dengan anak (kandung/angkat). Kondisi ini dapatdisebabkan oleh perceraian atau
kematian.
5. “Single Adult” yaitu suatu rumah tangga yang hanya terdiri seorang dewasa
(misalnya seorang yang telah dewasa kemudian tinggal kost untuk bekerja atau
kuliah).
b. Tipe Keluarga Non Tradisional
1. The Unmarriedteenege mather, adalah keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama
ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah.
2. The Stepparent Family adalah keluarga dengan orang tua tiri.
3. Commune Family adalah beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak
ada hubungan saudara hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang
sama, pengalaman yang sama : sosialisasi anak dengan melalui aktivitas kelompok
atau membesarkan anak bersama.
4. The Non Marital Heterosexual Conhibitang Family adalah keluarga yang hidup
bersama dan berganti – ganti pasangan tanpa melalui pernikahan.
5. Gay And Lesbian Family adalah seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup
bersama sebagaimana suami – istri (marital partners).
6. Cohibiting Couple adalah orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan
perkawinan karena beberapa alasan tertentu.
7. Group-Marriage Family adalah beberapa orang dewasa menggunakan alat-alat rumah
tangga bersama yang saling merasa sudah menikah, berbagi sesuatu termasuk sexual
dan membesarkan anaknya.
8. Group Network Family adalah keluarga inti yang dibatasi aturan atau nilai-nilai,
hidup bersama atau berdekatan satu sama lainnya dan saling menggunakan barang-
barang rumah tangga bersama, pelayanan dan tanggung jawab membesarkan
anaknya.
9. Foster Family adalah keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga
atau saudara didalam waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut perlu
mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluargayang aslinya.
10. Homeless Family adalah keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan
yang permanent karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi
dan atau problem kesehatan mental.
11. Gang adalah sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang- orang muda yang
mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi
berkembang dalam kekerasan dan criminal dalam kehidupannya.
C. Struktur Keluarga
Dalam (Setiadi, 2009), struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam, diantarannya
adalah :
1. Patrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
2. Matrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi di mana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
3. Matrilokal : adalah sepasang suami istri yang tingga bersama keluarga sedarah istri.
4. Patrilokal : adalah sepasang suami istri yang tingga bersama keluarga sedarah suami.
5. Keluarga kawinan : adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembina keluarga,
dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan
dengan suami atau istri.
D. Fungsi keluarga
Dalam (Setiadi, 2009) fungsi keluarga adalah beberapa fungsi yang dapat dijalankan
keluarga sebagai berikut :
a. Fungsi Biologis
1. Untuk meneruskan keturunan.
2. Memelihara dan membesarkan anak.
3. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
4. Memelihara dan merawat anggota keluarga
b. Fungsi Psikologis
1. Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
2. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga.
3. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
4. Memberikan identitas keluarga.
c. Fungsi Sosialisasi
1. Membina sosial pada anak.
2. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
3. Menaruh nilai-nilai budaya keluarga.
d. Fungsi Ekonomi.
1. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhankeluarga.
2. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
3. Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masayang akan
datang, misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua dan sebagainya.
e. Fungsi pendidikan
1. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan dan membentuk
perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki.
2. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi
peranannya sebagai orang dewasa.
3. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
Menurut Effendy, (2012) dari berbagai fungsi diatas ada 3 fungsi pokok keluarga terhadap
anggota keluarganya, adalah :
1) Asih adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan kepada anggota
keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia dan
kebutuhannya.
2) Asuh adalah memenuhi kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar kesehatannya
selalu terpelihara, sehingga diharapkan menjadikan mereka anak-anak yang sehat baik
fisik, mental, sosila dan spiritual.
3) Asah adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi manusia
dewasa yang mendiri dalam mempersiapkan masa depannya.
E. Peran Keluarga
Dalam (Setiadi, 2009), peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku
interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi
tertentu. Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :
1. Peranan ayah : ayah sebagai suami dan istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari
nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai
anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungan.
2. Peranan ibu : sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan
sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan
dalam keluarga.
3. Peranan anak : anak- anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spriritual.
b. Keluarga dengan anak pertama < 30 bulan (Child Bearing). Masa ini merupakan
transisi menjadi orang tua yang akan menimbulkan krisis keluarga. Studi klasik Le
Master (1957) dari 46 orang tua dinyatakan 17 % tidak bermasalah selebihnya
bermasalah dalam hal :
1. Suami merasa diabaikan.
2. Peningkatan perselisihan dan argument.
3. Interupsi dalam jadwal kontinu.
4. Kehidupan seksual dan social terganggu dan menurun.
Tugas perkembangan keluarga tahap ini antara lain adalah :
1) Adaptasi perubahan anggota keluarga (peran, interaksi, seksual dan kegiatan).
2) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.
3) Membagi peran dan tanggung jawab (bagaimana peran orang tua terhadap bayi
dengan memberi sentuhan dan kehangatan).
4) Bimbingan orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak.
5) Konseling KB post partum 6 minggu.
6) Menata ruang untuk anak.
7) Biaya / dana Child Bearing.
8) Memfasilitasi role learning angggota keluarga.
9) Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin.
2. Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Pada tahap ini yg dikaji adalah letak posisi rumah pada denah perkampungan yg
ditinggali keluarga dengan jelas.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas
Pada tahap ini yg dikaji adalah gambaran tentang rumah keluarga dan apa yg
dilakukan keluarga setiap harinya, misalnya berbaur dengan tetangga.
c. Mobilitas geografis keluarga
pada tahap ini yg dikaji adalah letak daerah rumah keluarga
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi keluarga
Pada tahap ini yg dikaji adalah tentang interaksi dengan tetangga, misalnya apakah
keluarga mengikuti pengajian atau perkumpulan ibu-ibu rumah tangga lainnya
ataupun kegiatan lainya.
e. Sistem pendukung keluarga
Pada tahap ini dikaji adalah tentang kesulitan keungan yang keluarga dapat diatasi
dengan dukungan keluarga .
3. Struktur keluarga
a. Pola-pola komunikasi keluarga menjelaskan komunikasi antar anggota keluarga,
termasuk pesan yang disampaikan, bhsa yang digunakan, komunikasi secara
langsung atau tidak, pesan emosional(positif/negatif), frekuensi kualitas komunikasi
yg berlangsung.adakah hal – hal yang tertutup dalam keluarga dan
untuk didiskusikan.
b. Strukrur kekuatan keluarga
Keputusan dalam keluarga, siapa yang membuat yang memutuskan dalam
penggunaan keuangan, pengambilan keputusan dalam pekerjaan tempat tinggal, serta
siapa yang memutuskan kegiatan dan kedisiplinan anak – anak. Model kekuatan atau
kekuasaan yang digunakan adalah membuat keputusan.
c. Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing – masing anggota keluarga baik secara formal
maupun informal.
d. struktur nilai atau norma keluarga menjelaskan mengenai nilai norma yang
dianut keluarga dengan kelompok atau komunitas.
4. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
Mengkaji diri keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki keluarga, dukungan keluarga
terhadap anggota keluarga lainnya, kehangatan kepada keluarga dan keluarga
mengembangkan sikap saling menghargai
b.. Fungsi sosialisasi
Mengkaji tentang otonomi setiap anggota dalam keluarga, saling ketergantungan
keluarga, yang bertanggung jawab dalam membesarkan anak. Fungsi
mengembangkan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan sosial sebelum
meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain diluar rumah.
c. Fungsi perawatan kesehatan
Mengkaji tentang sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian , dan
perlindungan terhadap anggota yang sakit.
d. Fungsi reproduksi
Mengkaji tentang beberapa jumlah anak , merencanakan jumlah anggota keluarga
serta metode yang digunakan keluarga dalam mengendalikan jumlah anggota
keluarga .
e. Fungsi ekonomi
Mengkaji sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang pangan dan papan.
6. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga metode ini sama dengan
pemerikasaan fisik di klinik.
7. Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas
kesehatan yang ada.