Professional Documents
Culture Documents
Asuhan Keperawatan Paliatif Pada Pasien Kanker-1
Asuhan Keperawatan Paliatif Pada Pasien Kanker-1
PENDAHULUAN
yang baik dan pada akhirnya meninggal secara bermartabat. Integrasi perawatan
paliatif ke dalam tata laksana kanker terpadu telah lama dianjurkan oleh Badan
harapan hidup pasien kanker belum seperti yang diharapkan. Sebagian besar
dan usaha preventif baik primer maupun sekunder belum terlaksana dengan baik
paliatif sudah semestinya menjadi satu satunya layanan fragmatis dan jawaban
yang manusiawi bagi mereka yang menderita akibat penyakit- penyakit tersebut
di atas.
2.1 Kanker
2.1.1 Pengertian Kanker
Kanker adalah proses penyakit yang bermula ketika sel abnormal diubah
oleh mutasi genetik DNA seluler (Smeltzer, 2002).
3) Kemoterapi
Pola berpikir dahulu penggunaan kemoterapi adalah untuk penderita
kanker yang sifatnya sistemik seperti leukemia atau penderita yang mengalami
metastase setelah pengobatan primer baik pembedahan maupun radiasi. Namun
demikian saat ini telah banyak diketahui. Bahwa pada penderita kanker sering
terjadi mikrometastase yang timbul secara dini yaitu pada penderita-penderita
kanker payudara yang disertai pembesaran kelenjar aksiler, pada kanker yang
sangat besar serta sistologis mempunyai derajat keganasan yang sangat
tinggi.Disinilah peran tambahan dari penggunaan kemoterapi. Pemberian
kemoterapi dapat pula bersifat kuratif maupun paliatif dan dapat pula berperan
sistemik maupun regional.Kemoterapi paliatif terutama diberikan pada penderita
kanker stadium lanjut yang tujuannya bukan penyembuhan tapi peningkatan
kualitas hidup. Oleh karenanya dalam memberikan kemoterapi paliatif harus
dipikirkan benar-benar dengan mempertimbangkan respect for outonomy (segala
keputusan terletak pada penderita), beneficial (yang kita berikan yakin
bermanfaat), non malificent (yang kita berikan tidak membahayakan) dan justice
(bijaksana). Lama pemberian kemoterapi paliatif berbeda dengan kemoterapi
kuratif. Untuk kemoterapi paliatif evaluasi dilakukan setelah siklus
kedua.Bilamana setelah siklus kedua memberi respon yang baik kemoterapi dapat
dilanjutkan hingga 1 tahun.Apabila tidak memberi respon bahkan merugikan (efek
samping yang terlalu berat) perlu dipertimbangkan untuk dihentikan.
4) Pengobatan kombinasi
Hal yang paling sering dijumpai adalah cara pengobatan kombinasi baik
pembedahan, radiasi ataupun kemoterapi. Oleh karena itu, penanganan kanker
yang paling baik adalah bilamana dilaksanakan secara terpadu antara “surgical
oncologist – radiation oncologist – medical oncologist.
2) Masalah Keluarga
Keluarga dari pasien yang terkena penyakit kanker akan rentan
merasakan ketegangan dan tekanan, baik secara psikis dan fisik. Akan
terlihat lebih nyata bila pasien dirawat di rumah tetapi bisa
diseimbangkan dengan penyesuaian diri lebih mudah setelah kematian
pasien dan perasaaan dalam tenang sesuatu yang bermanfaat dalam
merawat pasien di rumah.
a) Pergantian peran
Kondisi yang menurun, membuat tugas-tugas yang biasanya pasien
dapatkan didalam keluarga akan digantikan oleh orang lain
terutama dalam hal finansial, sehingga seorang pasien dapat merasa
tidak berguna, terisolasi dan depresi
b) Peran baru
Keluarga pasien mendapat peran baru dalam merawat pasien di
rumah, terutama dalam hal mengganti baju, keperluan toilet pasien
yang sebelumnya diajari oleh orang-orang yang lebih orofesional
sehingga keluarga tentang merasa cemas apabila ternyata terdapat
kesalahan dalam merawat pasien serta tidak dapat mengantiipasi
masalah yang mungkin muncul.
c) Koping mekanisme bagi yang tidak dapat menyesuaikan diri
Seperti halnya pasien individual, koping mekanismenya oleh
keluarga yang memungkinkan menderita secar tertutup daripada
menguranginya. Sebuah keluarga yang terlalu melindungi
memungkinkan untuk mencoba untuk mem-blok komunikasi dari
tim pelayanan kesehatan, membiarkan pasien dengan kecemasan
atau ketidakpastian dan perasaan terisolasi.
d) Kelelahan
Kelelahan secara psikologis dan fisik terjadi berulangkali didalam
anggota keluarga pasien yang tidak mungkin terselamatkan.
7) Pada anak-anak terdapat cara tersendiri untuk menilai rasa nyeri sebab
kemampuan anak untuk berkomunikasi tergantung pada umur dan
pengertiannya. Skala nyeri yang dapat dipakai untuk menilai derajat
nyeri pada anak ialah Smiley Analoque Scale.
4) Obat-obat Analgesik
a) Ditentukan secara individual
b) Pada usia lanjut anak-anak perlu disesuaikan
c) Tidak ada dosis maksimal untuk opiat dan pemberiannya dimulai
dengan cara titrasi
d) Diperlukan rawat inap untuk stabilisasi awal hingga diketahui dan
dicapai dosis efektif
e) Khusus untuk golongan opiat bisa terjadi toleransi dan untuk ini
perlu penyesuaian dosis.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
Perawat harus memahami apa yang dialami klien dengan kondisi terminal,
tujuannya untuk dapat menyiapkan dukungan dan bantuan bagi klien sehingga
pada saat-saat terakhir dalam hidup bisa bermakna dan akhirnya dapat meninggal
dengan tenang dan damai. Doka (1993) menggambarkan respon terhadap penyakit
yang mengancam hidup kedalam empat fase, yaitu :
1) Fase Prediagnostik : terjadi ketika diketahui ada gejala atau faktor resiko
penyakit.
2) Fase Akut : berpusat pada kondisi krisis. Klien dihadapkan pada
serangkaian keputusasaan, termasuk kondisi medis, interpersonal, maupun
psikologis.
3) Fase Kronis, klien bertempur dengan penyakit dan pengobatannya. pasti
terjadi.
4) Klien dalam kondisi Terminal akan mengalami berbagai masalah baik
fisik, psikologis, maupun social-spiritual.
1) Faktor Fisik
Pada kondisi terminal atau menjelang ajal klien dihadapkan pada berbagai
masalah pada fisik. Gejala fisik yang ditunjukan antara lain perubahan pada
penglihatan, pendengaran, nutrisi, cairan, eliminasi, kulit, tanda-tanda vital,
mobilisasi, nyeri.
Perawat harus mampu mengenali perubahan fisik yang terjadi pada klien,
klien mungkin mengalami berbagai gejala selama berbulan-bulansebelum terjadi
kematian. Perawat harus respek terhadap perubahan fisik yang terjadi pada klien
terminal karena hal tersebut menimbulkan ketidaknyamanan dan penurunan
kemampuan klien dalam pemeliharaan diri.
2) Faktor Psikologis
3) Faktor Sosial
4) Faktor Spiritual
Konsep dan prinsip etika, norma, budaya dalam pengkajian Pasien Terminal
nilai, sikap, keyakinan, dan kebiasaan adalah aspek cultural atau budaya yang
mempengaruhi reaksi klien menjelang ajal. Latar belakang budaya mempengaruhi
individu dan keluarga mengekspresikan berduka dan menghadapi kematian atau
menjelang ajal. Perawat tidak boleh menyamaratakan setiap kondisi pasien
terminal berdasarkan etika, norma, dan budaya, sehingga reaksi menghakimi
harus dihindari.
Diagnosa I :
Diagnosa II :
Diagnosa III :
1) Luangkan waktu bersama keluarga atau orang terdekat klien dan tunjukkan
pengertian yang empati Kontak yang sering dan me ngkmuikasikan sikap
perhatian dan peduli dapat membantu mengurangi kecemasan dan
meningkatkan pembelajaran.
2) Izinkan keluarga klien atau orang terdekat untuk mengekspresikan perasaan,
ketakutan dan kekawatiran. Saling berbagi memungkinkan perawat untuk
mengintifikasi ketakutan dan kekhawatiran kemudian merencanakan
intervensi untuk mengatasinya.
3) Jelaskan lingkungan dan peralatan ICU. Informasi ini dapat membantu
mengurangi ansietas yang berkaitan dengan ketidak takutan.
4) Jelaskan tindakan keperawatan dan kemajuan postoperasi yang dipikirkan
dan berikan informasi spesifik tentang kemajuan klien.
5) Anjurkan untuk sering berkunjung dan berpartisipasi dalam tindakan
perawan Kunjungan dan partisipasi yang sering dapat meningakatkan
interaksi keluarga berkelanjutan.
6) Konsul dengan atau berikan rujukan kesumber komunitas dan sumber
lainnya Keluarga denagan masalah-masalh seperti kebutuhan financial,
koping yang tidak berhasil atau konflik yang tidak selesai memerlukan
sumber-sumber tambahan untuk membantu mempertahankankan fungsi
keluarga.
Diagnosa IV :
PRNUTUP
4.1 Kesimpulan
di tempat-tempat yang proporsi pasien datang dalam stadium lanjut cukup tinggi
dan masih ada sedikit kesempatan untuk sembuh. Idealnya, layanan perawatan
paliatif harus diberikan kepada pasien kanker beserta keluarganya sejak saat
terminal.
berbasis rumah dengan melibatkan publik dan sektor swasta, disesuaikan dengan