Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 11

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semakin ketatnya persaingan dalam usaha kuliner membuat produsen
berlomba-lomba membuat inovasi dan terobosan-terobosan baru. Salah
satunya perlombaan dalam membuat jajanan ringan pengganti makanan utama
yaitu kue brownies biji jambu mete.
Kue brownies biji jambu mete merupakan makanan ringan terbuat dari
tepung terigu atau tepung tapioka yang dicampur dengan coklat bertopingkan
biji jambu mete. Kue khas dari Negeri Paman Sam ini digemari karena
perpaduan dari rasa manis gula, coklat dan gurih biji jambu mete yang
merupakan kombinasi sangat pas mulut.
Peluang bisnis brownies biji jambu mete ini sangat menjanjikan,
karena budaya yang melewatkan sarapan sering terjadi, brownies biji jambu
mete ini dipilih menjadi menu sarapan pengganti. Kue ini mengenyangkan
tetapi tidak membuat kantuk dan menambah energi. Coklat yang dijadikan
campuran bermanfaat baik bagi kesehatan kulit. Untuk biji jambu metenya
sendiri yang merupakan salah satu dari kacang-kacangan dapat membantu
menjaga kesehatan jantung, kesehatan tulang, mencegah kanker, dan
mengontrol berat badan. Cocok untuk mereka yang sedang melaksanakan diet.
Dari hasil pengamatan kebanyakan orang sekarang lebih memilih
makanan sehat, enak, serta mengenyangkan juga cocok untuk menjadi
camilan. Terlebih dilingkungan yang sibuk menyiapkan sarapan pagi dan
camilan yang sehat sangat jarang dilakukan. Dari sini kami yakin bahwa
brownies biji jambu mete dapat berkembang dengan baik.
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana mengemas brownies biji jambu mete menjadi makanan yang
berdaya ekonomis?
2. Bagaimana mengatasi persaingan diluar dengan produk sejenis?
C. Tujuan Program
1. Melatih kreativitas untuk menciptakan inovasi-inovasi baru yang menarik.
2. Melatih kemandirian dalam berwirausaha.
D. Luaran dan Manfaat
Luaran dan manfaat dari usaha ini adalah kita bisa mendapatkan keuntungan
financial. Disamping itu kita bisa menciptakan lapangan pekerjaan untuk
orang lain. Mengembangkan usaha kecil menengah yang ada di Indonesia.
Terciptanya produk brownies biji jambu mete yang sehat. Meningkatnya
kreatifitas mahasiswa dalam dunia bisnis.
BAB 2

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

A. Prospek Pengembangan Kue Brownies Biji Jambu Mete

Prospek pengembangan Kue Brownies Biji Jambu Mete sebagai kudapan


merupakan salah satu produk olahan dari pemanfaatan biji jambu mete sebagai
pengganti kismis pada brownies. Hasil kudapan tersebut dipadukan dengan dengan
brownies sebagai pengganti dari kismis. Produk yang coba penulis ciptakan penulis
tersebut akan kaya dengan gizi dan protein. Kandungan gizi yang ada dari
pencampuran tersebut adalah vitamin A, C, protein, kalsium, lemak, kalori dan zat
besi yang sangat baik bagi tubuh. Kue Brownies Biji Jambu Mete dapat dijadikan
sebagai peluanfg usaha yang sangat menjanjikan karena untuk memperoleh biji
jambu mete sangat mudah didapat. Harga mendapatkannya juga terjangkau. Kue
Brownies Biji Jambu Mete memiliki peluang usaha yang cukup tinggi. Hal tersebut
dikarenakan beberapa alasan, diantaranya (1) di Semarang belum ada usaha yang
memproduksi Kue Brownies Biji Jambu Mete. (2) Bahan baku mudah diperoleh
sehingga ketersediannya cukup terpenuhi. (3) proses produksi tidak membutuhkan
biaya besar, mudah, dan praktis. (4) Dalam pembuatannya tidak membutuhkan
keahliaan khusus. (5) Banyak anak-anak dan mahasiswa yang menyukai kudapan
tersebut.

B. Analisis Ekonomi Usaha

Analisis ekonomi Usaha dari produk Kue Brownies Biji Jambu Mete meliputi
Analisis SWOT, yaitu:

a. Strength (Kelebihan)
1) Bahan baku mudah didapat
2) Lokasi strategis
3) Sumberdaya mahasiswa potensial
4) Harga Kue Brownies Biji Jambu Mete yang lebih murah dari pada
nrownis dipasaran
5) Merupakan kudapan sehat dan bergizi
6) Produk brownies tanpa bahan pengawet lebih menjamin kesehatan
konsumen
b. Weakness (Kelemahan)
1) Membutuhkan modal usaha yang tidak sedikit
2) Produk brownies tanpa bahn pengawet tidak tahan lama
3) Susah mencari biji jambu mete pada saat tidak musim
4) Kesadaran masyarakat yang kurang memahami pentingnya
mengkonsumsi biji jambu mete
c. Opportunity (Peluang)
1) Produk ini cukup diminati oleh semua kalangan terutama anak-anak
dan mahasiswa
2) Cakupan lokasi pemasaran yang ckup luas
3) Belum ada usaha Kue Brownies Biji Jambu Mete
d. Threat (Ancaman)
1) Munculnya pesaing baru yang meniru konsep kami
2) Varian olahan biji jambu mete yang kurang beragam
C. Harga

Berdasarkan survei yang telah dilakukan harga dari brownies yang berada di
beberapa toko bakery adalah Rp. 3.000/potong. Sedangkan harga Kue Brownies Biji
Jambu Mete yang kami tawarkan mempunyai harga yang sama yaitu Rp.
3.000/potong tetapi memiliki manfaat yang jauh lebih baik.

D. Tempat

Selain mempunyai harga terjangkau, tempat merupakan salah satu hal penting
untuk pemasaran Kue Brownies Biji Jambu Mete. Penulis memlih areal kampus
Semarang, tepatnya di wilayah Universitas Negri Semarang. Kampus tersebut sangat
memiliki prospek untuk penempatan stand karena kampus tersebut selalu ramai oleh
mahasiswa. Sedangkan untuk pemasaran keliling akan dilakuakan di daerah kantor
Gubernur Jawa Tengah pada hari minggu yang bertepatan pada acara car free day.
Selain itu akan dilakukan melalui jejaring sosial untuk pemasaran di wilayah
Universitas Negri Semarang pada saat jam diluar kuliah.

E. Analisis Biaya

Hasil dari ¼ kg Biji jambu mete adalah 40 potong. Jika dalam 1 bulan mampu
membuat 3 kg biji mete menjadi brownies, maka dalam waktu 5 bulan dapat
memproduksi 15 kg brownis biji mete. Sehingga dalam waktu 5 bulan dapat
menghasilkan 2.400 potong.

Harga ( kue brownies biji mete ) yang ditawarkan Rp. 4. 000 / potong

Hasil penjualan 5 bulan = 2.400 x 4.000 = Rp 9.600.000

Keuntungan tiap 5 bulan = Hasil Penjualan – Biaya Operasional

= Rp 9.600.000 – Rp 4.670.000

=Rp 4.930.000
BAB 3 METODE PELAKSANAAN

A. Pembuatan Kue Brownies Biji Jambu Mete

Pelaksanaan program usaha Kue Brownies Biji Jambu Mete initerdiri atas dua
proses pengolahan yaitu pembuatan toping dari biji jambu mete dan pembuatan kue
Brownies. Proses pembuatan kismis dari biji jambu mete terdiri dari tiga tahap yaitu
persiapan alat dan bahan, pemasakan biji jambu mete dan pencacahan biji jambu mete
yang sudah matang. Sedangkan pembuatan kue brownies terdiri dari 4 tahap, yaitu
persiapan alat dan bahan, pembuatan Kue brownies, pengemasan produk dan
pemasaran.

B. Proses Pembuatan Toping Biji Jambu Mete

1. Pesiapan Alat dan Bahan

Untuk memperlancar proses pembuatan Toping, langkah awal yang akan kita
lakukan adalah mempersiapkan alat dan bahan. Adapun tahap persiapan alat dan
bahan meliputi:

Alat Bahan

Pisau cacah Biji jambu mete

nampan Pasir

wajan Air

2. Cara Pembuatan Toping

a. Penjemuran

Penjemuran gelondongan dilakukan agar getah dalam cangkang


berkurang/kering, dan memudahkan pengupasan biji mede , serta mengurangi biji
pecah dalam pengupasan menggunakan kacip atau pisau.
b. Pengupasan

Masalah utama dalam pengolahan kacang mete adalah pengupasan kulit


gelondong. Bentuk gelondong umumnya memiliki bentuk tidak teratur serta kulitnya
liat. Selain itu, selama pengolahan kacang mete tidak boleh terkontaminasi getahnya.
Selama ini pengupasan gelondong masih dilakukan secara manual dengan
menggunakan pisau sederhana. Pengupasan menggunakan pisau sederhana belum
dapat menghasilkan kacang yang bermutu baik. Persentase kacang yang pecah dan
belah masih tinggi sehingga kacang yang utuh hanya sedikit.

c. Pelepasan kulit ari biji mete

Pengupasan kulit ari dilakukan segera setelah dikeringkan. Pengupasan dapat secara
manual dan cara lain yang dapat dilakukan petani. Sebelum pengupasan kulit ari mete
harus dijemur dipanas matahari sekitar 2-3 jam untuk mempermudah proses
pengupasan kulit ari. Alat-alat yang digunakan adalah sebagai berikut :

1) Wajan sebagai wadah untuk memanaskan air yang akan


digunakan uapnya untuk memanaskan mete sebelum
pengupasan kulit ari
2) Talang sebagai wadah yang digunakan untuk meletakkan
kacang mete pada saat dipanaskan.
3) Air digunakan karena mencegah kegosongan pada saat
memanaskan kacang mete.
4) Tungku dan kayu bakar.

Langkah-langkah pengupasan kulit adalah sebagai berikut :


Wajan diisi air secukupnya kemudian letakan talang di atasnya dan dipanaskan diatas
tungku. Setelah air mendidih kacang mete yang akan dikupas arinya diletakan diatas
talang. Tunggu sampai kacang panas dan kacang mete bisa dikupas dengan
menggunakan tangan. Kacang mete yang dikupas harus dilakukan perlahan untuk
mengurangi junlah kacang mete yang tidak utuhatau pecah. Kacang mete yang belum
bisa dikupas dengan tangan kembali dipanaskan.

d. Pengeringan

Kacang mete yang telah dikupas arinya di keringkan kembali untuk


meningkatkan ketahanan dalam penyimpanan. Semakin kering kacang mete maka
semakin lama bertahan dari kerusakan. Kebanyakan pelaku home industry kacang
mete mengeringkan kacang mete kupas hanya menggunakan tenaga matahari. Untuk
mengeringkan, kacang mete diletakkan dipanas matahari selama 4-5 jam.

e. Pencacahan

Dalam proses ini, biji jambu mete yang sudah dikupas dan dikeringkan
kemudian dicacah menjadi ukuran yang lebih kecil menggunakan pisau untuk
dijadikan sebagai toping pada brownies.

C. Proses Pembuatan Kue Brownies

a. Persiapan alat dan bahan

Untuk memperlancar proses pembuatan Brownies, langkah awal yang akan kita
lakukan adalah mempersiapkan alat dan bahan. Adapun tahap persiapan alat dan
bahan meliputi:

Adonan Kue Brownies


No
Alat Bahan
1 Mixer Gula Pasir
2 Oven Mentega
3 Timbangan Coklat
4 Wadah Plastik Tepung Terigu
5 Talenan Telur
6 Wajan Biji Jambu Mete
7 Loyang Aluminium
8 Kompor
9 Gelas Ukur
10 Sudip

Cara pembuatan Kue Brownies

1. Dalam wadah masukkan telur, gula dan vanili. Kocok terus pakai garpu
sampai gula larut.
2. Setelah rata, masukan tepung terigu, coklat bubuk, air skm, minyak goreng,
soda kue aduk rata.
3. Panaskan kukusan, adonan dibagi 2. Masukan yg satunya kedalam loyang
kukusan. Jangan lupa tutup kukusannya di bungkus kain beraih supaya air
tidak menetes. Tunggu kukusan 5menit
4. Untuk adonan yg kedua masukkan 1 bks skm. Aduk rata.5 menit, masukkan
adonan yg kedua, tunggu 15 menit dan tes tusuk.
5. Pas adonan kukusan sudah di tes tusuk dan ga lengket lagi. Matikan kompor,
tunggu kue sampai dingin supaya gampang kluar dri loyang.
6. Setelah dingin sajikan dipiring, olesi atasnya dengan margarin, dan tabur
toping.

D. Strategi Usaha

1. Target Pasar

Target pasar dari Kue Brownies ini adalah daerah Semarang khususnya daerah
kampus dan sekitarnya. Di Semarang ada beberapa perguruan tinggi yang memiliki
jumlah mahasiswa yang banyak, salah satunya adalah Universitas Negeri Semarang.
Menurut data jumlah mahasiswa Unnes tahun 2017 adalah 3.5701 mahasiswa, jika
diasumsikan dalam 1 hari ada 1% dari jumlah tersebut membeli Kue Brownies Biji
Jmabu Mete maka dalam 1 hari kami dapat menjual sebanyak 357,01 kap. Jumlah ini
belum ditambah dengan jumlah penduduk asli di daerah kampus dan jumlah siswa
siswi SD di skitar kampus. Potensi pasar tentu akan menjadi lebih besar apabila sudah
dilakukan ekspansi ke luar kota.

2. Strategi Penjualan

Salah satu strategi penjualan adalah dengan melakukan Edukasi Market. Hal
ini perlu dilakukan karna sebagian besar penyedia kudapan saat ini banyak yang
menyediakan kudapan yang tidak sehat atau bahkan berbahaya bagi tubuh. Proses
edukasi ini dilakukan dengan cara memberikan penjelasan pada konsumen tentang
pentinggnya mengkonsumsi makanan yang sehat. Tidak hanya makanan pokok tapi
juga kudapan yang sehat. Cara untuk menjelaskan pada konsumen dilakukan secara
langsung dan melalui media brosur, banner ataupun media online.
BAB 4

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

A. Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya


1 Peralatan Penunjang Rp 1.250.000,00
2 Bahan Habis Pakai Rp 4.670.000,00
3 Biaya Perjalanan Rp 467.000,00
4 Biaya Lainnya Rp 1.000.000,00
Jumlah Rp 7.387.000,00

B. Jadwal Kegiatan
PROPOSAL PKM-K
KUE BROWNIES BIJI JAMBU METE

Disusun Oleh :
Eva Anggraini K (5301415023)
Amarulloh (5301415024)
Muhamad Syarifudin (5301415031)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


2017

You might also like