Security

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 20

BAB I

PENDAHULUAN

Untuk memperlancar tugas-tugas dirumah sakit pada umumnya dan di


instalasi security khususnya diperlukan suatu pengorganisasian ditiap-tiap bagian
yang meliputi visi, misi, falsafah dan tujuan baik di rumah sakit maupun di tiap
unit kerja. Diperlukan juga struktur organisasi dan tata hubungan kerja antar tiap
bagian supaya ada koordinasi yang baik antara bagian yang satu dengan bagian
yang lain.
Setelah ditetapkan struktur organisasi, dibuat juga uraian tugas untuk
setiap jabatan ataupun pelaksana yang ada, yang bertujuan mengetahui tugas-
tugas setiap orang sehingga tidak terjadi over lapping dalam mengerjakan tugas-
tugasnya. Suatu organisasi juga memerlukan tenaga yang sesuai dengan kualitas
dan kuantitas yang telah ditetapkan, untuk itu perlu dibuat pola ketenagaan
disetiap bagian. Untuk pencapaian kualitas tenaga yang baik diperlukan penilaian
dan juga orientasi untuk setiap karyawan baru dengan penilaian dari RS maupun
berdasarkan pedoman orientasi yang telah dibuat diinstalasi security. Kemudian
untuk mengevaluasi kinerja dibutuhkan pelaporan-pelaporan baik pelaoran
harian,bulanan maupun tahunan.
Dengan latar belakang diatas dibuat pedoman pengorgaisasian yan
bertujuan untuk pegangan atau arahan dalam menjalankan organisasi di tiap
bagian dan utnuk memperlancar jalannya semua tugas dan pekerjaan diinstalasi
security.

Latar belakang
Kepolisian Negara Republik Indonesia menyadari bahwa polisi tidak
mungkin bekerja sendiri dalam mengemban fungsi kepolisian. Oleh karena
itu, lembaga satuan pengamanan secara resmi dibentuk pada tanggal 30
Desember 1980 melalui surat keputusan kepala kepolisian negara.
Keperuntukan keamanan pada umumnya adalah untuk mengamankan asset,
kawasan atau wilayah, suatu intansi atau perusahahan serta dapat

1
Pedoman Pengorganisasian Security RSBA
memberikan rasa nyaman bagi intansi tersebut, dalam beraktifitas dan
menjalankan kegiatan sesuai fungsinya masing-masing.
Sudah Barang tentu suatu perusahaan apa bila keamanan serta
kenyamanannya terganggu oleh pihak luar maupun dalam, saat beraktifitas
atau bekerja akan terganggu.
Keamanan adalah garda depan suatu perusahaan, bukan suatu yang
menghasilkan produksi tapi sebagai managemen yang menjaga hasil produksi
dari perusahaan atau intansi tersebut.
Untuk jumlah atau kekuatan personil pada umumnya dilihat dari luas wilayah
yang dimiliki suatu perusahaan atau intansi, tindak kerawanan yang terjadi di
lingkungan sekitar serta aset - aset yang dimiliki oleh perusahaan atau intansi
tersebut.
Lingkungan kerja yang aman, tenang, dan nyaman merupakan kondisi ideal
yang diharapkan semua staf. Tanpa kondisi lingkungan kerja yang ideal staf
tidak dapat bekerja secara maksimal yang pada akhirnya dapat mengganggu
kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi. Kondisi lingkungan kerja
ideal sesuai dengan yang diharapkan, dapat terwujud atas peran serta seluruh
pegawai yang ada di unit kerja yang bersangkutan. Untuk mewujudkan
kondisi ideal tersebut, setidaknya ada dua unsur yang harus dipenuhi, yaitu
tenaga pengamanan yang memadai dan prosedur tetap tentang pengamanan
lingkungan.
Tenaga pengamanan yang memadai untuk Rumah Sakit Bhakti Asih Brebes
sudah tersedia dengan adanya kerjasama antara Rumah Sakit Bhakti Asih
Brebes dengan pihak luar. Agar tenaga pengamanan dapat mewujudkan
kondisi keamanan ideal sesuai dengan yang diharapkan, perlu disusun suatu
petunjuk teknis tentang langkah-langkah dalam melakukan kegiatan
pengamanan dalam bentuk Prosedur Tetap tentang Pengamanan di
Lingkungan Rumah Sakit Bhakti Asih Brebes.

2
Pedoman Pengorganisasian Security RSBA
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melindungi dan mengamankan dari segala gangguan/ancaman baik yang
berasal dari luar atau dari dalam perusahaan.
2. Tujuan Khusus
1. Membantu direktur dalam hal pengamanan dan penertiban di
linkungan Rumah Sakit Bhakti Asih Brebes
2. Membantu Polri dalam hal pembinaan keamanan dan penegakan
hukum di lingkungan Rumah Sakit Bhakti Asih Brebes
B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor : 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang – Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang sistem manajemen
pengamanan organisasi, perusahaan dan atau instasi/ lembaga
pemerintahan.
3. Peraturan Kapolri No.Pol. 18 tahun 2006 tentang Pelatihan dan
Kurikulum Satuan Pengamanan
4. Peraturan Kapolri No.Pol. 17 tahun 2006 tentang Pedoman Pembinaan
Badan Usaha Jasa pengamanan dan penyelamatan
5. Surat Keputusan Kapolri No.Pol. Skep/1021/XII/2002 tentang Nomor
Registrasi dan KTA Satpam
6. Surat Keputusan Kapolri No.Pol. Skep/1019/XII/2002 tentang Pakaian
seragam satuan pengamanan
7. Surat Keputusan Kapolri No.Pol. Skep/302/III/1993 tentang Tanda
kualifikasi pendidikan anggota satpam
8. Surat Keputusan Bersama Menaker No. KEP.275/Men/1989 dan Kapolri
No.Pol. Kep/04/V/1989 tentang Pengaturan Jam Kerja, Shift dan Jam
Istirahat Serta Pembinaan Tenaga Kerja Satuan Pengamanan.
C. Pengertian
Satuan Pengamanan atau sering juga disingkat Satpam ( security ) adalah
satuan kelompok petugas yang dibentuk oleh instansi/proyek/badan usaha

3
Pedoman Pengorganisasian Security RSBA
untuk melakukan keamanan fisik (physical security) dalam rangka
penyelenggaraan keamanan swakarsa di lingkungan kerjanya.
D. Jenjang Pelatihan
Jenjang pelatihan satpam ada 3 tingkat yaitu :
1. Dasar (Gada Pratama), merupakan pelatihan dasar wajib bagi calon
anggota satpam. Lama pelatihan empat minggu dengan pola 232 jam
pelajaran. Materi pelatihan a.l. Interpersonal Skill; Etika Profesi; Tugas
Pokok, Fungsi dan Peranan Satpam, Kemampuan Kepolisian Terbatas;
Bela Diri; Pengenalan Bahan Peledak; Barang Berharga dan Latihan
Menembak; Pengetahuan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif
Lainnya; Penggunaan Tongkat Polri dan Borgol; Pengetahuan Baris
Berbaris dan Penghormatan;
2. Penyelia (Gada Madya), merupakan pelatihan lanjutan bagi anggota
satpam yang telah memiliki kualifikasi Gada Pratama. Lama pelatihan dua
minggu dengan pola 160 jam pelajaran dan
3. Manajer Keamanan (Gada Utama), merupakan pelatihan yang boleh
diikuti oleh siapa saja dalam level setingkat manajer, yaitu chief security
officer atau manajer keamanan. Pola 100 jam pelajaran.

4
Pedoman Pengorganisasian Security RSBA
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT BHAKTI ASIH & VISI, MISI,
MOTO RUMAH SAKIT BHAKTI ASIH

A. SEJARAH PENDIRIAN RUMAH SAKIT BHAKTI ASIH


Rumah Sakit Bhakti Asih Brebes merupakan rumah sakit umum
swasta pertama di Kabupaten Brebes yang merupakan suatu lembaga
pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, yang pada awalnya dikelola oleh
“Yayasan Bhakti Asih” dan kemudian menjadi “PT. Bhakti Asih”.
Berawal dari gagasan yang muncul di tahun 1996 dengan melibatkan
8 (delapan) orang dokter yang berdinas di Kabupaten Brebes yaitu :
1. dr. H. M. Budi Susatya, SpA;
2. dr. H. Bambang Winarto, SpPD;
3. dr. H. Djoko Sarkoro, SpB;
4. dr. H. Susilo Kuswoyo, SpOG;
5. dr. H. Noor Fauzan, SpOG;
6. dr. H. Sigit H. Erawan, SpM;
7. dr. H. Yunus Kusno, SpTHT;
8. dr. Soejono.
dan bersepakat untuk mendirikan rumah sakit yang kemudian diberi nama
“Rumah Sakit Bhakti Asih Brebes”.
Rumah Sakit Bhakti Asih Brebes berlokasi di Jalan Pangeran
Diponegoro No. 125 Pesantunan Kec. Wanasari Kab. Brebes No. Telp (0283)
673481, 671279, Fax (0283) 671391 dengan alamat email :
rsba_brebes@yahoo.co.id, mulai beroperasional pada tanggal 01 Oktober
2002. Pada awal operasional, Rumah Sakit Bhakti Asih Brebes dengan luas
lahan 4.520 m2 dan luas bangunan 1.808 m2 memiliki kapasitas tempat tidur
pasien sebanyak 60 bed.
Setelah 7 (tujuh) tahun beroperasional, tepatnya tahun 2009 Rumah
Sakit Bhakti Asih Brebes berhasil memperluas lahan menjadi 10.440 m2 dan

5
Pedoman Pengorganisasian Security RSBA
luas bangunan 7.975,45 m2 serta menambah kapasitas tempat pasien menjadi
137 bed dan melengkapi fasilitas fasilitas pelayanan yang ada.
Di pertengahan tahun 2014 tepatnya di bulan Juni 2014, Rumah Sakit
Bhakti Asih Brebes merenovasi bangunan dan membangun gedung baru 5
lantai. Dengan luas tanah 10.460 m2 Renovasi bangunan tersebut dilakukan
guna menambah dan memperbaiki sistem pelayanan Rumah Sakit Bhakti
Asih Brebes. Renovasi gedung yang awalnya berfungsi sebagai gedung
apotek dan poliklinik tersebut sekarang beroperasi menjadi gedung 3 lantai
yaitu lantai 1 untuk laboratorium dan lahan parkir, lantai 2 area poliklinik dan
Apotek rawat jalan Rumah Sakit Bhakti Asih Brebes dan lantai 3 sebagai area
perkantoran dan Auditorium Jati Kencana RS. Bhakti Asih Brebes.
B. VISI, MISI, TUJUAN DAN MOTTO RUMAH SAKIT
A. VISI
Menjadi Rumah Sakit Pilihan Masyarakat dan Rujukan bagi
Penyelenggara Pelayanan Kesehatan Di Kabupaten Brebes
B. MISI
Meningkatkan mutu pelayanan, keselamatan pasien dan pekerja serta
ramah lingkungan
C. TUJUAN
Rumah Sakit Bhakti Asih mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Terwujudnya pelayanan yang profesional dan nyaman, modern,
sesuai standar dan memenuhi harapan yang diinginkan oleh
pelanggan.
2. Terwujudnya pelayanan yang tepat waktu, tepat sasaran, tepat
pilihan dan biaya.
3. Terwujudnya RS sebagai rumah sakit yang mendapat kepercayaan
dari pelanggan dan mitra kerja serta menjadi usaha yang tidak
merugi sekaligusnya bermanfaat dan memenuhi harapan
masyarakat.
D. MOTTO
“Melayani dengan Kasih Sayang dan Setulus Hati”

6
Pedoman Pengorganisasian Security RSBA
BAB III
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT BHAKTI ASIH

BAGAN ORGANISASI
RUMAH SAKIT BHAKTI ASIH BREBES

DIREKTUR PT

DEWAN PENGAWAS

DIREKTUR RS

SPI

KELOMPOK MANAGER MANAGER MANAGER MANAGER


JABATAN PENUNJANG PELAYANA KEPERAWATA UMUM
FUNGSIONA MEDIS N MEDIS N
L

KOMITE MEDIS PANITIA : Instalasi IGD Asisten Bag.


: 1. P. Rekam Laboratoriu Manager Mutu Keuangan
1. Sub Komite Medis m & Asuhan
Peningkatan 2. P. Farmasi & IRJ Pelayanan Bag.
Mutu terapi Keperawatan Kepegawaian
Instalasi
3. P. & TU. RS
Pelayanan Radiologi IRI
Pencegahan
Medis &
2. Sub Komite Pengendalian
Kredensial Infeksi Instalasi IBS & Bag.
3. Sub Komite 4. P. Pendidikan Farmasi CSSD Informasi &
& Pelatihan Pendaftaran
Etika dan
Disiplin 5. P. PMKP
Instalasi SMF Bag. Sarana
6. P. Etik &
Gizi & Prasarana
Hukum
7. P. PKRS & RS
Handling Instalasi
Kesehatan Bag. Satpam
Complain Lingkunga
n
Bag. Sopir
KOMITE Bag. Ambulance
KEPERAWATAN : Rehabilitasi
1. Sub Komite Medis
Keperawatan Bag. Humas
2. Sub komite & Marketing
Bag.
Mutu Profesi
Rekam
3. Sub Komite Etik Medis
& Disiplin

Instalasi
Laundry

7
Pedoman Pengorganisasian Security RSBA
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI SATPAM RUMAH SAKIT BHAKTI ASIH BREBES ANISASI
ANISASI INSTALASI RAWAT INAP
RUMAH SAKIT BHAKTI
DIREKTUR RSBA

dr. Khosiatun Azmi, MMR

MANAGER UMUM

Fitria Ika P,SH

KEPALA RUANG

Sowipah

PJ SHIF 1 PJ SHIF II PJ SHIF III PJ SHIF IV

Wastohir Jamaludin M.Rosidi Sunarta

PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA

Kasanudin Bambang Abd. Gofur Eko S

Teguh Sandy Nursidik Jenal A

Slamet Ulel Reza Prihatno

8
Pedoman Pengorganisasian Security RSBA
BAB V
SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DAN
ADIMINISTRASI PELAYANAN UNIT SATUAN PENGAMANAN

1. Urain Tugas

a. Koordinator Security

Koordinator security bertanggung jawab memastikan bahwa pengelolaan,


penyelenggaraan dan pengorganisasian kegiatan operasional berjalan
sesuai dengan peraturan dan mempertanggungjawabkan tugasnya secara
langsung kepada Area Manajer, serta secara tidak langsung kepada
Operasional Manager.
1. Fungsi
Membantu Manager Umum dalam menentukan kebijakan di bidang
penyelenggaraan kegiatan pengamanan dan ketertiban serta
penanggulangan keadaan darurat dilingkungan
2. Tugas
1. Menerapkan dan mengawasi pelaksanaan Standard Operation
Prosedure ( SOP ).
2. Melakukan koordinasi dengan Manager Umum dan Divisi/Bagian
terkait dilingkungan Management Pengelola dalam pelaksanaan
kegiatan tugas-tugas pengamanan.
3. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas-tugas
pengamanan yang dilakukan oleh anggotanya.
4. Melakukan pembinaan dan pelatihan serta meningkatkan
kedisiplinan seluruh Anggota Security yang dipimpinnya.
5. Merencanakan dan menyusun kegiatan keamanan dan pengamanan
secara berkala dalam rangka pengembangan sumber daya manusia,
demi terciptanya suasana aman, nyaman, tentram dan dinamis di
lingkungan .

9
Pedoman Pengorganisasian Security RSBA
6. Mengorganisir dan mengendalikan seluruh Anggota Security
melalui Koordinator serta Komandan Regu masing-masing.
7. Memberikan laporan berkala (Mingguan/Bulanan) kepada
management pengelola melalui Manager Umum mengenai
pelaksanaan tugas-tugas Pengamanan, Pembinaan personel,
pengawasan dan pengendalian anggota Security.
8. Melakukan pengawasan pelaksanaan kegiatan pengamanan secara
umum.
9. Melakukan evaluasi kinerja masing-masing, Komandan Regu serta
seluruh anggota Security yang dipimpinnya.
10. Memberikan masukan/saran kepada management, melalui Manager
Umum, dalam rangka mengembangkan system pengamanan sesuai
dengan Visi dan Misi Perusahaan yang telah ditetapkan.
11. Mendelegasikan tugas dan wewenang kepada Security dan
Komandan Regu dalam pelaksanaan tugas sehari-hari maupun
tugas khusus.
12. Menyelenggarakan kegiatan administrasi pelaporan dan
penyusunan data.
13. Sebagai jembatan informasi dan instruksi yang datang dari
Management untuk seluruh anggota Security.
14. Melakukan koordinasi dengan aparat Pengamanan Wilayah
(Polsek/Polres/Koramil) dan tokoh masyarakat sekitar, dalam
rangka peningkatan hubungan kerjasama dibidang pengamanan
wilayah.
15. Mengevaluasi dan mengoreksi usulan susunan jadwal jaga dan
menyetujui.
16. Mengambil langkah-langkah awal dalam mengatasi masalah yang
terjadi dilapangan, serta melaporkan kepada Manager Umum,
apabila ada hal-hal yang tidak dapat diatasi untuk mendapat
petunjuk pelaksanaan tugas selanjutnya.

10
Pedoman Pengorganisasian Security RSBA
17. Memberikan teguran dan tindakan administrative kepada anggota
Security yang melakukan pelanggaran sesuai dengan tingkat
kesalahannya dan dilaporkan kepada Manager Umum.
18. Secara Operasional Koordinator Security dalam melaksanakan
tugasnya bertanggung jawab kepada Manager Umum.

b. Komandan Regu ( Danru / PJ )


Komandan regu harus memiliki pengalaman dan kemampuan yang lebih
dari personil keamanan yang lain. Disamping itu harus memiliki
kemampuan untuk membaca situasi dilingkungan kerja dan dapat
menggambil keputusan apabila ada sesuatu hal
Tugas :
1. Menjadwal personil masing - masing regu.
2. Mengatur ploting personil.
3. Menerima laporan [in put] dari personil.
4. Melanjutkan laporan [in put] ke Koordinato security.
5. Bertanggung jawab atas personil masing - masing.
6. Mengecek buku mutasi harian
7. Menampung arahan dan masukan dari personil
Fungsi :
1. Danru adalah panjang tangan dari koordinator security, memiliki tugas
yang berbeda dengan anggota lainnya.
2. memiliki wewenang untuk mengatur dan menegur anggota Keamanan
yang tidak taat pada peraturan perusahaan atau peraturan dari
managemen keamanan itu sendiri.
3. Danru harus selalu siap apabila diperlukan oleh Koordinator guna
kepentingan angota dan perusahaan.
4. Danru memiliki hak untuk memindahkan personil di plot yang tadinya
sudah ditentukan, sesudah mempelajari tindak kerawanan dititik
tersebut..
5. Dituntut Royalitas kerja yang tinggi.

11
Pedoman Pengorganisasian Security RSBA
c. Anggota Security
1. Tugas, Fungsi dan Tanggung Jawab:
a) Melaksanakan Pengamanan secara menyeluruh dilokasi kerja
b) Melaksanakan Tugas dan Fungsi sesuai dengan penempatan
dilokasi masing-masing
c) Pintu Pagar/ Gerbang harus selalu tertutup, Anggota Harus Stand-
By ditempat
d) Menjaga dan memelihara Asset dan Inventaris Rumah Sakit Bhakti
Asih
e) Mengatur lalu lintas pasien atau pengunjung yang datang di area
lobi Rumah Sakit
f) Anggota Bertanggung Jawab atas Tugas dan Fungsi, selama
melaksanakan tugas.
g) Melarang orang yang tidak berkepentingan berada di pos
h) Selalau berpenamplan simpatik, sopan, dan tegas, serta siap member
informasi apabila diperlukan
i) Petugas harus membantu mengarahkan jikapasien, keluarga pasien
atau tamu Rumah Sakit ke tempat tujuan mereka
j) Menginformasikan kepada pengunjung mengenai jadwal jam
berkunjung
k) Memberikan informasi apabila ada kesalahan / permasalahan
melalui HT kepada anggata yang lain
l) Selalu bekerjasama dengan petugas satpam yang lainnnya
m) Mengecek, mencatat dan melaporjkan semua yang
ditemukan/diketahui jika terdapat kelainan atau kejadian selama
pelaksanaan tugas setiap harinya
n) Pemeriksaaan buku-buku / register yang ada dipenjagaaan apakah
dalam keadaaan lengkap dan telah di tanda tangani olehpetugas jaga
yang lama
o) Melaksanakan tugas sesuai dengan SPO Security yang berlaku
2. Administrasi

12
Pedoman Pengorganisasian Security RSBA
a) Anggota Security bekerja selama 24 jam
b) Pergantian Shift dilakukan 3 Shift pada Jam 07:00 Pagi, Jam 14:00
Siang dan Jam 21:00 Malam
c) Anggota Security Wajib memakai Pakaian Dinas selama bertugas
d) Setiap Anggota Security, Dan.Ru dan Koordinator Wajib Menanda-
tangani Daftar Hadir.

13
Pedoman Pengorganisasian Security RSBA
BAB VI
TATA HUBUNGAN KERJA

INTERNAL SECURITY EKSTERNAL

Hubungan dan Tata Cara Kerja (HTCK) Satpam adalah:


a. EKSTERNAL yaitu dengan satuan POLRI dan masyarakat menerima direktif
yang menyangkut hal-hal legalitas kompetensi, pemeliharaan kemampuan dan
kesiap siagaan serta asistensi dan bantuan operasional;

b. INTERNAL yaitu antar Security dengan komponen organisasi yang sejajar di


lingkungan Rumah Sakit maupun seluruh bagian yang ada dan yang
berhubungan dengan Rumah Sakit Bhakti Asih.

14
Pedoman Pengorganisasian Security RSBA
BAB VII
KEGIATAN ORIENTASI

Personil Satpam atau Security yang di tugaskan adalah anggota Satuan


Pengamanan yang telah dibekali dengan kemampuan dan ketrampilan yang
berkaitan dengan tugas – tugas pengamanan di lapangan. Sehingga mereka
mampu menyelenggarakan keamanan dan ketertiban di lingkungan/ tempat
kerjanya yang meliputi aspek pengamanan fisik, personel, informasi dan
pengamanan teknis lainnya. standarisasi personil security sebagai berikut:
1. Tinggi badan minimal 168 cm untuk security pria
2. Usia minimal 21 Th – maksimal 35 Th
3. Pendidikan minimal SLTA / Sederajat
4. Postur Tubuh dalam kondisi baik dan normal
5. Tidak berkaca mata dan tidak buta warna
6. Surat keterangan sehat dari dokter
7. Tidak Bertato, bertindik
8. Surat kelakukan baik dari Kepolisian
Dalam rangka menjaga kualitas personil jasa security, kami melakukan seleksi
yang ketat antara lain :
 Screning berkas lamaran
 Tes Fisik / Kesamaptaan
 Tes tertulis
 Interview
 Training & Pelatihan
Penempatan Anggota satpam disesuaikan dengan kemampuan khusus yang
dimiliki.
Bagi anggota satpam yang belum pernah mengikuti pendidikan maupun pelatihan
mungkin akan mengalami kesulitan melakukan tugas dan fungsinya. Untuk
menjadi seorang satpam hal yang utama harus dilakukan adalah mengikuti
pelatihan satpam. Dengan mengikuti pelatihan, satpam akan mendapatkan

15
Pedoman Pengorganisasian Security RSBA
pengetahuan dan keterampilan yang memadai serta mendukung kerja sebagai
petugas satpam.
Dengan konsep dan metode pembelajaran yang disusun dengan segala analisa
pemikiran yang baik, menghasilkan kurikulum pembelajaran yang sangat tepat
bagi siswa, didukung sarana dan prasarana belajar dan latihan yang sangat
memadai juga dididik oleh para instruktur yang berdedikasi tinggi, praktisi
berpengalaman, para cendikiawan dan professional dibidangnya juga oleh para
Perwira Menengah POLRI.
Dalam pelatihan satpam, ada beberapa jenis pelatihan satpam sesuai dengan
peraturan Kapolri nomor 24 tahun 2007, jenis pelatihan satpam tersebut
diantaranya adalah
a. Pelatihan Gada Pratama
Pelatihan gada pratama adalah pelatihan dasar Satpam bagi anggota/calon
anggota Satpam yang belum pernah mengikuti pelatihan di bidang Satpam.
Jika baru pertama kali ingin menjadi satpam maka harus mengikuti pelatihan
gada pratama sebelum mengikuti jenjang pelatihan satpam selanjutnya.
Salah satu cara agar mendapatkan sertifikat satpam dan menjadi satpam yang
profesional adalah dengan mengikuti pelatihan satpam. Terkait dengan
pelatihan satpam, sebenarnya sudah ada aturan yang mengatur mengenai hal
tersebut yaitu Peraturan Kapolri No 8 Tahun 2006 tentang Pelatihan dan
Kurikulum Satpam. Sesuai dengan Peraturan Kapolri tersebut,
Berikut ini adalah Kurikulum pelatihan satpam Garda Pratama :
1. Pembinaan Kepribadian
 Etika Profesi
 Tugas pokok, fungsi dan peranan satpam
2. Pengetahuan dan Keterampilan
 Kemampuan kepolisian terbatas
 Beladiri
 Pengenalan bahan peledak, barang berharga dan latihan menembak
 Pengetahuan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya
 Penggunaan tongkat polri dan borgol
16
Pedoman Pengorganisasian Security RSBA
 Pengetahuan peraturan baris berbaris dan penghormatan
 Pengetahuan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan
 Pengetahuan dasar komunikasi radio dan peralatan security
 Pengetahuan instansi masing-masing
 Pengaturan, penjagaan, patroli dan pengawalan
 Tindakan pertama di tempat kejadian perkara
 Pembuatan laporan/informasi
 Kemampuan memberikan pelayanan prima
 Psikologi masa
 Penangkapan dan penggeledahan.
3. Perundang-Undangan
KUHP, KUHAP dan peraturan lain sesuai dengan kebutuhan Hak asasi
manusia
4. Kesamaptaan
Pemeriksaan kesehatan
Tes kesamaptaan jasmani
UP GRADE / REFRESH SATPAM Untuk meningkatkan kemampuan dan
ketrampilan para personil dalam melaksanakan tugasnya sebagai Satuan
Pengamanan, kami memberikan training meliputi Sikap, Motivasi,
Orientasi Pelayanan, Standar Operasional Prosedur, bagaimana menjadi
security yang baik, dll

17
Pedoman Pengorganisasian Security RSBA
BAB VIII
PERTEMUAN / RAPAT

A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang
memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau
memecahkan suatu masalah tertentu.
B. Tujuan
Untuk menemukan pemecahan tentang suatu masalah yang sedang terjadi atau
dihadapi di lingkungan Rumah Sakit Bhakti Asih Brebes
C. Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diikuti oleh seluruh staf security yang dipimpin oleh
koordinator security. Rapat yang diadakan ada 2 macam yaitu :
1. Rapat Terjadwal :
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh Koordinator security
setiap 3 bulan sekali dengan program perencanaan yang telah dibuat selama
3 bulan dengan agenda rapat yang telah ditentukan oleh koordinator
security
2. Rapat Tidak Terjadwal :
Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan diadakan
oleh koordinator security untuk membahas atau menyelesaikan
permasalahan di lingkungan Rumah Sakit Bhakti Asih Brebes dikarenakan
adanya permasalahan yang ditemukan bersifat intern.

18
Pedoman Pengorganisasian Security RSBA
BAB IX
PELAPORAN

A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistem pencatatan yang dilakukan untuk melaporkan
segala bentuk kegiatan yang dilaksanakan di Bagian Security Rumah Sakit
Bhakti Asih terkait dengan Pengamanaan dan pemberian pelayanan Intensive.
B. Jenis Laporan
Laporan dibuat oleh komandan regu security. Adapun jenis laporan yang
dikerjakan terdiri dari :
1. Laporan Harian
Laporan yang dibuat oleh anggota security dan ditulis di buku mutasi
setiap hari.
Adapun isi buku mutasi :
1. Jam datang dokter di lingkungan Rumah Sakit Bhakti Asih Bre
2. Kejadian yang terjadi di lingkungan Rumah Sakit Bhakti Asih
Brebes
2. Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh komandan regu security dalam bentuk
tertulis setiap bulannya dan diserahkan kepada koordinator security setiap
akhir bulan. Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah rekapan buku mutasi
yang telah dibuat oleh anggota security selama satu bulan

19
Pedoman Pengorganisasian Security RSBA
BAB X
PENUTUP

Buku Pedoman Pelayanan Unit Satuan Pengamanan ini disusun dalam


rangka memberikan acuan bagi tenaga kesehatan yang bekerja di unit pelayanan
Unit Satuan Pengamanan Rumah Sakit Bhakti Asih Brebes agar dapat
menyelenggarakan pelayanan Unit Satuan Pengamanan yang, aman, efektif dan
ramah dengan mengutamakan keselamatan pasien. Apabila di kemudian hari
diperlukan adanya perubahan, maka Buku Pedoman pengorganisasian Unit Satuan
Pengamanan ini akan disempurnakan.

20
Pedoman Pengorganisasian Security RSBA

You might also like