Professional Documents
Culture Documents
Bab I Pendahuluan: A. Latar Belakang
Bab I Pendahuluan: A. Latar Belakang
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
banyak terdapat genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk aedes
aegypty. Di daerah perkotaan umumnya wabah DBD kembali meningkat pada musim
kemarau.
penyebab utama morbiditas dan mortalitas baik pada anak-anak ataupun orang dewasa. DBD
pertama kali ditemukan di Indonesia pada tahun 1968 di Jakarta dan Surabaya dengan angka
kematian mencapai 41,5% dan pada tahun 1997 DBD telah menyerang semua propinsi di
meningkatkan baik jumlah kasus maupun luas daerah yang terjangkit dan selalu terjadi KLB
Daerah yang terjangkit DBD pada umumnya adalah kota atau wilayah yang padat
penduduknya makin bertambah dan transportasi semakin baik serta perilaku masyarakat
dalam menampung air, penampungan air ini sangat rawan sebagai tempat berkembangnya
nyamuk aedes aegypty dan virus dengue karena nyamuk aedes aegypty hidup di air bersih.
Maka masalah penyakit DBD semakin besar bila tidak dilakukan upaya pemberantasan dan
pencegahan yang intensif dan masih kurangnya pengetahuan dan sikap masyarakat terutama
1
Demam Berdarah Dengue adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh sejenis
arbovirus, disebabkan melalui vektor yang dikenal sebagai aedes aegipty dan aedes
Di provinsi Sumatera Selatan menurut Dinkes Sumsel selama Januari 2007 tercatat 445
orang atau meningkat dibandingkan Desember 2006 yaitu 394 penderita, total penderita di
Sumatera Selatan sebanyak 2.200 penderita pada tahun 2006 dan 2 diantaranya meninggal
dunia.
Pada tahun 2006 penderita DBD di Kabupaten OKU sebanyak 7 penderita, pada tahun
2007 jumlah penderita sebanyak 5 orang dan Pada tahun 2008 penderita DBD tercatat
sebanyak 5 orang penderita yang 2 diantaranya terdapat di desa Kemelak wilayah kerja
yang belum terkena penyakit DBD kelurahan Kemalaraja ini terdiri dari 13.789 jiwa dengan
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang hubungan pengetahuan dan sikap kepala keluarga terhadap supaya pencegahan
B. Rumusan Masalah
Upaya Pencegahan Demam Berdarah Dengue Di Desa Kemalaraja wilayah kerja puskesmas
Kemalaraja Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2009.
2
C. Pertanyaan Penelitian
berdarah dengue?
c. Adakah hubungan sikap kepala keluarga dengan upaya pencegahan demam berdarah
dengue?
d. Adakah hubungan pengetahuan dan sikap kepala keluarga dengan upaya pencegahan
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
puskesmas Kemalaraja Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun
2009.
2. Tujuan Khusus
3
d. Diketahuinya hubungan sikap kepala keluarga dengan upaya pencegahan demam
berdarah dengue?
E. Manfaat Penelitian
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan mempunyai beberapa manfaat antara lain:
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi serta diharapkan
keperawatan Baturaja.
3. Bagi Peneliti
4. Bagi Masyarakat
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap kepala keluarga terhadap upaya
pencegahan DBD.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit demam akut dengan ciri-ciri demam
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegipty dan aedes albopictus.
Demam berdarah atau demam berdarah dengue adalah penyakit febril akut yang
disebabkan oleh salah satu dari empat serotipc virus dari genus flavivirus famili flavivirade.
Demam berdarah disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes Aedgypti. (Wikipedia
Indonesia).
Virus dengue tergolong dalam famili, suku, grup flaviride dan dikenal ada 4 serotip.
Dengue 1 dan 2 ditemukan di Irian ketika berlangsung perang dunia ke-II, sedangkan dengue
3 dan 4 ditemukan pada saat wabah di Filipina tahun 1953-1954. Virus dengue berbentuk
batang, bersifat termolabil, sensitif terhadap inaktifitas oleh dietileter dan natrium
dioksikolat, stabil pada suhu 70o C. Ke empat serotif telah ditemukan pada pasien-pasien di
Indonesia. Dengue 3 merupakan seratipe yang paling banyak beredar. (Ilmu Penyakit Demam
5
a. Ciri-ciri nyamuk DBD
4) Nyamuk betina biasanya menggigit (menghisap darah manusia) pada pagi sampai
bak mandi, WC, tempayan, ember, drum, tempat minum burung, ayam, binatang
lainnya, ovitrap, vas bunga, tanaman, pot tanaman hias air, perangkap semut,
penampungan air yang terdapat pada dispenser kulkas dan AC, bak meteran
PAM, talang, dak, lubang pagar, pelepah daun, pohon, barang-barang bekas
seperti: kaleng, ban, botol, mangkok, plastik, tempurung kelapa, potongan bambu
dan lain-lain.
2) Nyamuk DBD tidak dapat berkembang biak di selokan, got, kolam berisi air kotor
1) Siklus nyamuk DBD terdiri dari telur, jentik, kepompong dan nyamuk dewasa.
Telur nyamuk
6
1) Setiap kali bertelur mampu mengeluarkan sebanyak 100 telur
Jentik nyamuk
1) Selalu bergerak aktif didalam air, geraknya berulang-ulang dari bawah keatas
2) Pada waktu istirahat, posisinya hampir tegak lurus dengan permukaan air.
Kepompong
1) Berbentuk koma
2) Gerakanya lamban
2. Epidemiologi
Epidemiologi dengue dilaporkan pertama kali di Batavia oleh David Bylon pada
tahun 1779, sedangkan DBD mula-mula dikemukakan oleh Quintos dan kawan-kawan di
Manila pada anak-anak pada tahun 1954. Penyakit dengue merupakan penyakit endemik
di Indonesia, tetapi dalam jarak 5 sampai 20 tahun dapat timbul letusan epidemi.
Surabaya pada tahun 1968, tetapi kepatian virologik baru diperoleh pada tahun 1970.
DBD pada orang dewasa dilaporkan pertama kali oleh Swadana (1970) yang kemudian
7
Data yang terkumpul dari tahun 1968-1993 menunjukkan DBD dilaporkan
sebanyak terjadi tahun 1973 sebanyak 10.189 pasien dengan usia pada umumnya
Surabaya, menunjukkan bahwa DBD dan DSS juga ditemukan pada usia dewasa dan
Vektor utama dengue di Indonesia adalah nyamuk Aedes Aegypti, disamping pula
Aedes Abopictus. Vektor ini bersarang di bejana-bejana yang berisi air jernih dan tawar
seperti bak mandi, drum penampungan air, kaleng bekas dan lain-lain. Adanya vektor
Daerah yang terjangkit DBD adalah wilayah yang ada penduduk, karena:
yaitu menggigit bebera orang secara bergantian dalam waktu singkat. Dengan makin
lancarnya hubungan lalu lintas, kota-kota kecil atau daerah semi urban dekat kota
besarpun saat ini mudah terserang penyakit dari suatu sumber dikota besar.
hujan, puncak jumlah gigitan terjadi pada siang dan sore hari.
8
b. Perubahan musim mempengaruhi manusia sendiri dalam sikapnya terhadap gigitan
nyamuk, misalnya dengan lebih banyak berdiam di rumah selama musim hujan.
Biasanya DBD akan menyerang orang-orang yang tinggal di pinggiran, kumuh dan
lembab serta anak-anak berusia di bawah 15 tahun. Untuk mencegah serangan, tentunya
adalah dengan membasmi nyamuk Aedes Aegypti yang menjadi media virus, dengan
tidak menyediakan tempat berkembang bianya di tempat lembab dan berair. Untuk
seminggu sekali selain itu, fogging dan memutuskan mata rantai pembiakan Aedes
Dapat terjadi demam bersifat mendadak dan berlangsung 5 hari. Anak yang terkena
demam berdarah biasanya terlihat lesu, nafsu makan menurun, sakit kepala nyeri pada bola
mata, punggung dan persendian. Timbul pula bercak-bercak pada tubuh terutama di daerah
muka dan dada. Gejala lanjut yang terjadi adalah timbulnya keriput kulit di kening, lengan,
Jika untuk pertama kali terinfeksi virus dengue maka pada anak-anak hanya
menimbulkan demam selama lima hari maka untuk mengetahui apakah anak terserang
demam lima hari atau dengue fever apabila darahnya diperiksa untuk melihat
imunoglobulinnya (IgM).
9
Jika infeksi terjadi untuk yang kedua kalinya, dan infeksinya disebabkan oleh virus
dengue dari tipe yang berbeda, ini yang menjangkitkan penyakit demam berdarah atau
1. Grade 1 : ditandai dengan demam dan gejala umum yang tidak khas (muntah, sakit
kepala, nyeri otot atau sendi), kecuali perdarahan yang dibuktikan dengan test tourniguet
positif.
2. Grade 2 : gejala pada grade 1 ditambah dengan perdarahan spontan atau perdarahan lain.
3. grade 3 : adanya kegagalan peredaran darah yang ditandai dengan nadi cepat dan lembut,
penyempitan tekanan nadi (20 mmHg) atau hipotensi yang disertai dengan kulit dingin
4. Grade 4 : ditandai dengan syok berat dimana nadi tidak teraba dan tensi tidak terukur.
Pencegahan utama demam berdarah terletak pada mengurangi atau menghapuskan vektor
nyamuk demam berdarah, inisiatif untuk menghapus kolam-kolam air yang tidak berguna
(misalnya di pot bunga) telah terbukti berguna untuk mengontrol penyakit yang disebabkan
nyamuk.
a. Menggunakan insektisida
10
(abate) untuk membunuh jentik (larvasida), cara penggunaan melathion ialah dengan
Untuk pemakaian rumah tangga dapat digunakan berbagai jenis insektisida yang
prethoid. Cara penggunaan temephos (abate) ialah dengan pasir abate (sand granules)
ke dalam sarang-sarang nyamuk aedes yaitu bejana tempat penampungan air bersih.
Dosis yang digunakan ialah 1 ppm atau 1 gram abate SG 1% per 10 liter air.
b. Tanpa insektisida
Caranya adalah:
Bisa juga dengan pengendalian biologis yaitu dengan ikan pemakan jentik
nyamuk. Ikan yang biasa digunakan yaitu ikan cupang atau ikan adu.
Isolasi pasien agar pasien tidak digigit vektor untuk ditularkan kepada orang lain
sulit dilaksanakan lebih awal dari perawatan dirumah sakit karena kesulitan praktis.
Mencegah gigitan nyamuk dengan cara memakai obat gosok, repellent maupun cegah
11
E. Konsep Keluarga
1. Pengertian Keluarga
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan
tinggal di suatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Sedangkan menurut Salvicion G. Bailon dan Aracelis Maglaya (1989) keluarga adalah
dua atau lebih individu yang bergabung karena bergabungnya darah dalam suatu rumah
tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing menciptakan
2. Struktur keluarga
a. Patrilineal
Partilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara dalam beberapa
b. Matrilineal
Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
c. Matrilokal
Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
d. Patrilokal
Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
e. Keluarga kawinan
12
Keluarga kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keduanya karena adanya
2. Ciri-ciri keluarga
a. Terorganisir
b. Ada keterbatasan
Adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali
13
f. Keluarga kabitas (chabitation)
Adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.
4. Peran Keluarga
a. Peran Ayah
Ayah adalah suami dari istri dan anak-anak berperan sebagai pencari nafkah,
pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota
dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
b. Peran Ibu
Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus
rumah tangga, sebagai pengasuh dan sebagai salah satu kelompok dari peranan
sosialnya.
c. Peran Anak
Anak-anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spiritual..
F. Konsep Pengetahuan
ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu,
pengetahuan yaitu:
1. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.
Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap
14
suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah
diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahan yang paling rendah.
2. Memahami (Comprehension)
benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut
secara benar.
3. Aplikasi (Aplication)
4. Analisa (Analysis)
Analisa merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek
5. Sintesis (Syntesis)
bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru, dengan kata lain, sintesis
itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang
ada.
6. Evaluasi (evaluation)
terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan kriteria yang
15
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara yang menanyakan
tentang isi materi yang telah diukur dari subjek tentang isi kedalam pengetahuan yang
ingin kita ketahui atau kita dapat ukur sesuai dengan tingkatan-tingkatan diatas.
G. Konsep Sikap
Sikap adalah merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang
a. Menerima (receiving)
b. Merespon (responding)
a. Menghargai (valuing)
16
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala
Pengukuran sikap dilakukan dengan cara langsung dan tidak langsung secara
H. Kerangka Teori
Ada beberapa teori yang telah dicoba untuk mengungkapkan determinan perilaku dari
dengan kesehatan menurut Lawrence Green (1980) perilaku itu ditentukan atau terbentuk
dari 3 faktor.
sebagainya.
Yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-
Yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas yang lain
ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi dan sebagainya dari orang atau
masyarakat yang bersangkutan. Di samping itu ketersediaan fasilitas, sikap dan prilaku
17
para petugas kesehatan terhadap kesehatan juga akan mendukung dan memperkuat
terbentuknya perilaku.
Menurut kerangka teori Lawrence W. Green (1980) tiga kategori yang memberikan
Faktor Predisposisi
- Pengetahuan
- Keyakinan
- Nilai
- Sikap
Fakor Pemungkin
- Kesediaan sumber daya kesehatan.
- Keterjangkauan sumber daya kesehatan.
- Prioritas komitmen
Masalah perilaku
masyarakat/pemerintah terhadap
kesehatan
kesehatan.
- Keterampiln yang berkaitan dengan
kesehatan.
Faktor penguat
- Keluarga.
- Teman sebaya.
- Guru.
- Petugas kesehatan.
- Majikan.
Keterangan :
18
BAB III
A. Kerangka Konsep
manusia kedalam tiga domain kawasan yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan dari teori
Pengetahuan kepala
keluarga
Pencegahan demam
berdarah dengue
Sikap kepala keluarga
B. Definisi Operasional
19
2 Pengetahuan Pemahaman Kuesioner Wawancara Tinggi, jika Ordinal
tentang kepala responden
demam keluarga menjawab
berdarah tentang benar ≥ mean
pengertian kode 2.
serta gejala, Rendah, jika
penularan responden
dan menjawab
pengetahuan benar < mean
dari pada kode 1.
penyakit
DBD
C. Hipotesis
1. Ada hubungan antara pengetahuan kepala keluarga dengan upaya pencegahan DBD di
desa Kemalaraja.
2. Ada hubungan antara sikap kepala keluarga dengan upaya pencegahan DBD di desa
Kemalaraja.
20
BAB IV
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain yang digunakan adalah
cross sectional yang bertujuan untuk melihat dinamika korelasi hubungan antara variabel
independen pengetahuan dan sikap dan dependen pencegahan DBD di desa Kemalaraja
1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga baik yang didalam
keluarganya pernah menderita atau tidak pernah menderita penyakit DBD di desa
2. Sampel Penelitian
Z2.1-α/2.P (1-P).N
n =
d2.(N – 1) + Z2.1-α/2.p (1-p)
Keterangan :
21
d : Simpangan dari proporsi populasi yaitu presisi digunakan 0,1
Z2.1-α/2.P (1-P).N
n =
d2.(N – 1) + Z2.1-α/2.p (1-p)
n = 1,962.0,5 (1-0,5).3319
0,12 x (3319-1) + 1,962. 0,5.(1-0,5)
n = 3,8416.(0,25).3319
(0,01) (3319) + (3,8416).0,25
n = 0,9604 . 3319
33,18 + 0,9604
n = 3187,5676
34,1404
n = 93,336
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
22
D. Teknik Pengumpulan Data, Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data
Data primer langsung dari responden di desa sedangkan data sekunder diperoleh dari
sebagai berikut:
a. Editing (pengeditan)
Meneliti kembali apakah lembar kuesioner sudah cukup baik sehingga dapat dip
roses lebih lanjut. Editing dapat dilakukan di tempat pengumpulan data sehingga jika
b. Coding (pengkodean)
Data yang telah dimasukan kedalam perangkat computer diperiksa kembali untuk
3. Analisa Data
a. Analisa Univariat
23
Puskesmas Kemalaraja Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tahun 2009.
b. Analisa Bivariat
independent yaitu pengetahuan dan sikap dengan variabel dependen yaitu pencegahan
demam berdarah dengan ujistatistic chi square bila nilai p value < 0,05 berarti data
sampel mendukung adanya perbedaan yang bermakna (signifikan) atau ada hubungan
antara pengetahuan dan sikap kepala keluarga terhadap upaya pencegahan DBD.
24
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan pengetahuan dan sikap kepala keluarga
Kerja Puskesmas Kemalaraja Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tahun 2009 didapat Dari 94 responden didapatkan sebagian besar kepala keluarga di
berdarah dengue. Akan tetapi masih banyak kepala keluarga yang memiliki sikap negatif, hal
ini dapat terjadi karena masih banyak kepala keluarga yang tidak melakukan upaya
pencegahan seperti menaburkan bubuk abate pada tempat penampungan air dan masih
Setelah dilakukan uji statistik chi-square didapatkan hubungan yang bermakna antara
sikap kepala keluarga dengan upaya pencegahan demam berdarah dengan p.value 0,029.
B. Saran
kepada masyarakat dalam upaya pencegahan demam berdarah dengue, agar minat
25
Hendaknya tenaga pendidikan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran kepada
demam berdarah dengue serta cara pencegahanya agar mahasiswa/i dapat menambah
3. Bagi masyarakat
banyaknya tentang penyakit demam berdarah dengue baik di media elektronik agar
berdarah dengue.
26
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan RI. 1995. Menggerakan Masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk
DBD (PSN-DBDB). Jakarta : Dinas Kesehatan.
Hidayat, A. Aziz. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta :
Salemba Medika.
Mansjoer, Arif. 2002. Kapita Selekta Kedokteran jilid 2. Jakarta : Media Aesculapius.
Nadesul, Hendrawan. 1999. 100 pertanyaan + jawaban Demam Berdarah Dengue. Jakarta :
Puspa Swara.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku. Jakarta : Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta.
Noer, Syaifoellah, dkk. 1996. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : EGC.
Widjaja. 2002. Mencegah dan Mengatasi Demam pada Balita. Jakarta : Kawan Pustaka.
27