Professional Documents
Culture Documents
Volume Molar Gas
Volume Molar Gas
Oleh :
1708511048
Kelompok 4B
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2017
I. TUJUAN PERCOBAAN
Di jagat raya ini terdapat berbagai macam benda. Benda-benda tersebut digolongkan
menjadi tiga wujud yaitu zat padat, zat cair dan zat gas. Zat dapat didefinisikan
sebagai sebagai segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang. Ketiga
wujud zat tersebut memiliki ciri masing-masing. Berikut penjelasan masing-masing
wujud zat tersebut :
a. Zat Gas
Gas memiliki sifat berbeda, gas tersebut dapat ditempatkan dalam tempat tertutup,
tetapi kalau dimasukkan ke dalam tempat yang lebih besar dari volume semula, gas
dapat mengisi tempat itu secara merata. Dimana gas mempunyai sifat-sifat khusus
antara lain :
- Peka terhadap perubahan temperature
- Peka terhadap perubahan tekanan
Volume molar gas adalah volume 1 mol gas pada suhu dan tekanan tertentu.
Jika pengukuran dilakukan pada suhu 0°C dan tekanan 1 atm, volume molar gas
disebut sebagai volume molar standar, sebab keadaan suhu 0°C dan tekanan 1 atm
adalah keadaan standar gas yang disingkat STP (Standard Temperature and
Pressure). Untuk menentukan volume molar gas pada keadaan standar dilakukan
penimbangan sejumlah volume gas tertentu dalam tabung yang sudah diketahui
massa kosongnya pada suhu 0°C dan tekanan 1 atm (Unggul Sudarmo, KIMIA untuk
SMA/MA Kelas X, Hal. 230).
Pada kondisi STP (Standard Temperature and Pressure) volume molar
berlaku rumus V = n mol x 22,4 liter/mol. Sedangkan, pada keadaan RTP (Room
Temperature and Pressure) maka berlaku rumus PV = nRT (Hukum Gas Ideal) ,
dimana :
P = tekanan (atm)
V = volume gas (liter)
n = jumlahmol (mol)
R = tetapan gas = 0,082 L atm/mol K
T = 0 °C = 273 K
n1 = n2 dan T1 = T2 ;
sehingga diperoleh :
P1.V1 = P2.V2
P keadaan 1 (N/m2)
=konstan T1 = suhu mutlak gas pada
T
keadaan 1 (K)
P1 P2 P2 = tekanan gas pada
=
T1 T 2 keadaan 2 (N/m2)
T2 = suhu mutlak gas pada
Dengan:
keadaan 2 (K)
b. Zat Padat
Ciri identik yang dimiliki zat padat adalah memiliki bentuk dan volume yang tetap.
Selain itu benda padat memiliki partikel dengan sifat-sifat berikut :
- Partikel-partikel yang menempati posisi yang tetap,
- Gaya tarik-menarik antar partikel sangat kuat, dan
- Gerakan partikel hanya berupa getaran di sekitar posisi tetapnya.
Karena gaya tarik antar partikel pada zat padat sangat kuat maka bentuk zat padat
cenderung tetap bila tidak ada gaya atau reaksinya yang mempengaruhinya.
c. Zat Cair
Partikel zat cair memiliki gaya tarik agak kuat artinya lebih lemah dibanding dengan
gaya tarik pada partikel zat padat. Agak lemahnya gaya tarik ini mengakibatkan
bentuk zat cair dapat berubah-ubah sesuai dengan tempatnya (wadahnya). Sehingga
dapat diketahui partikel-partikel zat cair sebagai berikut.
- Jarak antar partikel tetap dan agak berjauhan
- Gaya tarik menarik antar partikel lemah dibandingkan zat padat
- Gerakan partikel lebih lincah dari pada zat padat dan partikel dapat
berpindah tempat
Jarak antar partikel yang tetap menyebabkan zat cair mempunyai volume yang
tetap. Gerakan partikel yang lincah dan dapat berpindah posisi menyebabkan zat
cair dapat mengalir yang menyebabkan bentuk zat cair selalu mengikuti bentuk
wadahnya.
Dilepaskan
Dicatat
Dihitung
perbandingan volume
gas dan volume cairan
yang massanya sama
V. HASIL PENGAMATAN
Massa Cairan
Massa Awal yang berubah
Objek Massa Akhir (gram)
(gram) menjadi gas
(gram)
Korek 15,77-13,44 =
15,77 13,44
Api 2,33
- Butana cair
Cairan
4 0 1090
Butana
VI. PERHITUNGAN
Perbandingan volume gas butana dengan volume cairan butana yang massanya sama
dapat dihitung sebagai berikut :
Ditanya : 2 mL 1 mL
=
Perbandingan volume butana cair 545 mL 272,5 mL
Kemudian, dengan data pengamatan yang telah didapatkan kita dapat menghitung
besar Mr dari butana tersebut. Berikut perhitungannya :
Korek Api
Massa awal korek api : 15,77 gram
Massa akhir korek api : 13,44 gram
Massa cairan butana yang berubah menjadi gas : 15,77 – 13,44 = 2,33 gram
Cairan Butana
Volume awal : 4 ml
Volume akhir : 0 ml
Volume gas butana : 1090 ml = 1,09 L
Mencari mol butana (C4H10) dari data hasil pengamatan :
PV = nRT
1.1,09 = n.0,082.300
1,09
n =
24,6
n = 0,044 mol
VII. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini bertujuan untuk menentukan volume relatif dari zat dalam
wujud berdeda dan mempelajari hukum-hukum gas seperti hukum Boyle, Charles,
Gay Lussac, tentang tekanan parsial dan hukum Avogadro. Salah satu bahan yang
digunakan pada praktikum kali ini adalah butana cair yang didapatkan dari korek api.
Pada praktikum kali ini digunakan butana bewrwujud cair yang didapatkan
dari korek api. Setelah percobaan dalam praktikum ini dilakukan, diperoleh data
pengamatan berupa massa awal korek api seberat 15,77 gram dan massa akhir seberat
13,44 gram, perkiraan volume awal butana dalam korek api sebanyak 4 ml serta tidak
menyisakan volume akhir. Kemudian saat pengukuran volume gas dalam gelas ukur,
didapatkan volume gas mencapai 1090 mL saat cairan butana dalam korek api habis.
Sehingga dapat dihitung volume cairan butana dengan cara volume awal butana
dikurangi volume akhir butana sebanyak 4 mL. Begitupula dengan massa butana
yang digunakan dapat dihitung dengan menghitung selisih massa korek api awal
dikurangi massa korek api akhir yaitu 2,4 gram.
Dari hasil percobaan tersebut didapatkan volume cairan butana sebanyak 4 mL
dan volume gas butana sebanyak 1090 ml dan didapatkan hasil perbandingan nya
sebesar 1 mL : 272,5 mL. Setelah memperoleh data, selanjutnya menghitung Mr dari
gas butana yang keluar. Jadi, dari perhitungan diatas maka didapatkan Mr dari 1 mol
butana sebesar 52,95 gr/mol. Berdasarkan literatur nilai Mr dari butana sebesar 58
gr/mol. Sehingga diperoleh massa molekul relatif dari gas butana tidak sesuai dengan
literatur. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh ketidaktelitian melihat hasil pengukuran
saat menimbang massa korek api awal maupun akhir. Dapat juga disebabkan karena
tidak teliti dalam memperkirakan volume awal butana dalam korek api. Selain itu, gas
dan suhu juga sangat mempengaruhi keadaan suatu gas.
VIII. KESIMPULAN
Volume relatif butana dipengaruhi oleh wujud butana yaitu berwujud cairan
dan gas. Kerapatan dari molekul gas yang kecil mengakibatkan volume gas butana
mudah berubah-ubah sesuai dengan tempatnya.
IX. LAMPIRAN
Pertanyaan :
Gas yang keluar dari sumber gas ditampung sebanyak 1,30 L. Berat gas tersebut
adalah 2,9 gram. Bila suhu dan tekanan pada kondisi tersebut adalah 27°C dan
tekanan 72 cmHg. Hitunglah massa 1 mol gas tersebut ?
Pembahasan :
PV = nRT
1,23162
n =
24,6
n = 0,05 mol
m
n =
Mr
2,9
0,05 =
Mr
2,9
Mr =
0,05
Mr = 58 gr/mol
DAFTAR PUSTAKA
Nurhayati, Rahayu, dan Jodhi Pramuji Giriarso . 2009 . Rangkuman Kimia SMA .
Jakarta : Gagas Media.
Staf Kimia Dasar . 2017 . Penuntun Praktikum Kimia Dasar I . Jimbaran : Jurusan
Kimia FMIPA Universitas Udayana.