Professional Documents
Culture Documents
Acara 5
Acara 5
Acara 5
TUJUAN
Tujuan dari praktikum acara V Zat Warna Tanaman dan Hewan adalah:
Bawang merah (Allium cepa L.) merupakan salah satu jenis sayuran
yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia setelah cabai dan
kacang panjang. Sebagai salah satu komoditas sayuran yang secara
ekonomis menguntungkan dan mempunyai prospek pasar yang luas,
bawang merah cukup banyak digemari oleh masyarakat, terutama sebagai
bumbu penyedap masakan, namun dapat pula sebagai bahan obat, seperti
untuk menurunkan kadar kolesterol, sebagai obat terapi, anti oksidan, dan
antimikroba. Bawang merah memiliki karakteristik senyawa kimia, yaitu
senyawa kimia yang dapat merangsang keluarnya air mata jika bawang
merah tersebut disayat pada bagian kulitnya dan senyawa kimia yang
mengeluarkan bau yang khas. Zat kimia yang dapat merangsang keluarnya
air mata disebut lakrimator, sedangkan bau khas dari bawang merah
disebabkan oleh komponen volatil (minyak atsiri) (Wahyu dkk., 2005).
Daging curing didefinisikan sebagai penambahan garam, gula atau
pemanis lainnya, dan nitrit dalam daging untuk mengembangkan warna
khas, rasa, dan sifat tekstur sementara membantu dalam aspek kualitas dan
mikrobiologis produk daging. Hal ini dipahami dan diterima dengan baik
bahwa fungsi lain garam alami menyebabkan penemuan modern dalam
daging curing. Daging curing secara historis telah digunakan untuk
menghasilkan produk daging olahan dengan atribut kualitas dan kemanaan
yang unik dibandingkan dengan produk daging lainnya
(Sindelar et al., 2007).
Asam asetat merupakan salah satu produk industri yang banyak
dibutuhkan di Indonesia. Asam asetat dapat dibuat dari substrat yang
mengandung etanol, yang dapat diperoleh dari berbagai macam bahan
seperti buah – buahan, kulit nanas, pulp kopi, dan air kelapa. Tersedianya
air kelapa dalam jumlah besar di Indonesia, yaitu lebih dari 900 juta liter
per tahun merupakan potensi yang belum dimanfaatkan secara maksimal.
Saat ini pemanfaatan air kelapa belum optimal. Selain sebagai bahan baku
nata de coco, air kelapa dapat dibuat cuka secara tradisional oleh
masyarakat. Pemanfaatan sebagai substrat produksi asam asetat perlu
dilakukan dan perlu dicari sistem yang efisien sehingga dapat menangani
dalam jumlah limbah yang besar. Pembuatan asam asetat dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu secara sintesis/khemis dan secara mikrobiologis
atau fermentasi, namun demikian cara fermentasi lebih disukai karena
lebih murah, lebih praktis, dan resiko kegagalan relatif lebih kecil
(Nurika dan Hidayat, 2001).
Pada pemeriksaan polifenol deteksi dilakukan dengan menggunakan
pereaksi semprot FeCl3. Pereaksi semprot FeCl₃ digunakan secara luas
untuk mengidentifikasi senyawa fenol, tetapi tidak dapat digunakan untuk
membedakan macam – macam golongannya. Adanya senyawa fenol dapat
ditunjukkan dengan pereaksi FeCl₃ yang memberikan bercak warna biru
kehitaman, hijau, atau biru kehijauan (Wardhani dan Sulistyani, 2012).
Nitrit berfungsi untuk menstabilkan warna merah daging,
membentuk flavor yang khas, menghambat pertumbuhan bakteri
pembusuk dan beracun, serta memperlambat terjadinya ketengikan.
Kemampuan nitrit dalam mempertahankan warna merah daging adalah
dengan cara nitrit terurai menjadi nitrit oksida yang selanjutnya bereaksi
dengan mioglobin membentuk nitrosomioglobin berwarna merah cerah
yang bersifat stabil (Yuniarti, 2011). Talas yang dipanaskan selama 60
menit dari suhu 30-60○C dapat menurunkan 84,36 % dari kadar awalnya.
Penurunan dengan penambahan NaHCO3 tidak memberikan kadar oksalat
yang cukup besar. Makin besar konsentrasi NaHCO3 maka makin besar
juga kadar kalsium oksalat yang diturunkan. Walaupun penurunan ini
lebih kecil dibanding dengan pemanasan. Penambahan NaHCO3 hanya
dapat menurunkan kalsium oksalat rata-rata sebesar 3,4%
(Maulina dkk., 2012).
C. Metodologi
1. Alat
a. Kompor / alat pemanas Elpiji
b. Panci
c. Timbangan / neraca
d. Termometer
e. Gelas beker
f. Tabung reaksi
g. Pisau
h. Penjepit tabung
i. Rak tabung
j. Batang pengaduk
k. Pipet tetes
l. Pipet Volume
m. pH meter
n. Stopwatch
2. Bahan
a. Wortel
b. Kacang panjang
c. Bawang merah
d. Daging segar
e. Asam cuka 99 %
f. Larutan FeCl3 50 ppm
g. Larutan MgCl2 50 ppm
h. NaHCO3
i. Air ledeng
j. NaNO3
k. NaNO2
l. Vitamin C (asam askorbat)
3. Cara kerja
a. Pengaruh beberapa perlakuan terhadap zat warna buah/sayuran
pengisian dengan
15 ml 15 ml 0,5 g 50 ml 50 ml 2,5ml
ledeng ledeng NaHCO3 FeCl3 50 MgCl2 asam
dengan dengan + 50 ml ppm 50 ppm cuka 99%
pemanasa pemanasa air ledeng (beaker (beaker + 50 ml
n terbuka n tertutup (beaker 4) 5) air ledeng
(beaker 1) (beaker 2) 3) (beaker 6)
Pengamatan warnanya
Gambar 5.2 Pengamatan Zat Warna Gambar 5.3 Pengamatan Zat Warna
Wortel Daging
Gambar 5.4 Pengamatan Zat Warna Gambar 5.5 Pengamatan Zat Warna
Kacang Panjang Bawang Merah
LAPORAN PRAKTIKUM
ACARA V
“ZAT WARNA TANAMAN DAN HEWAN”
Disusun Oleh:
NAMA : SANTY MAHARANI
NIM : H0915077
KELOMPOK : 20