Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 35

ICE 305

Perpindahan Kalor
(Heat Transfer)

Kuliah 7
Radiasi Antar Dua Permukaan dan View
Factor -10:
6. Jumlah nilai view factor dari permukaan i ke seluruh
permukaan lainnya, termasuk permukaan i sendiri,
akan sama dengan 1

7. Jumlah nilai view factor dari permukaan i ke j akan


sama dengan jumlah nilai view factor dari permukaan I
ke bagian-bagian permukaan j
Radiasi Antar Dua Permukaan dan View
Factor -11:
8. Dua (atau lebih) permukaan yang simetris terhadap
suatu permukaan lain akan memiliki nilai view factor
dari permukaan lain tersebut yang sama.

Note: Pelajari sendiri metode Crossed-Strings dari Hottel


untuk penentuan view factor
Kalor yang Dipindahkan Antar Black
Surfaces (1)
 Radiasi yang dipancarkan permukaan 1 dan mengenai
permukaan 2:
 Radiasi yang dipancarkan permukaan 2 dan mengenai
permukaan 1:
 Laju perpindahan panas net dari permukaan 1 ke
permukaan 2:
Kalor yang Dipindahkan Antar Black
Surfaces (2)
 Penerapan reciprocity relation
menghasilkan:

 Untuk bidang-bidang dengan banyak (>2) permukaan


berlaku hubungan:

dengan Qi adalah laju perpindahan kalor net dari


permukaan i
Kalor yang Dipindahkan Antar Non-Black
Surfaces (1)
 Penyederhanaan:
Gray, Diffuse, Opaque surface

 Radiosity:
Adalah total pancaran radiasi panas dari suatu
permukaan yang meliputi:
1. Pancaran radiasi panas dari permukaan tersebut
sendiri
2. Pancaran radiasi panas yang dipantulkan oleh
permukaan tersebut
Kalor yang Dipindahkan Antar Non-Black
Surfaces (2)
Radiosity suatu gray dan opaque surface :

Pada blackbody :
Kalor yang Dipindahkan Antar Non-Black
Surfaces (3)
Laju perpindahan kalor net dari permukaan i

Dari hubungan :

yang bisa dianalogikan dengan konsep resistansi listrik:

Ri = hambatan surface terhadap radiasi


Kalor yang Dipindahkan Antar Non-Black
Surfaces (4)
Catatan:
 Untuk blackbody, Ri =0 dan Ji = Ebi,, penyelesaian
dilakukan sesuai kasus blackbody yang dibahas
sebelumnya
 Untuk re-radiating surface dengan kondisi adiabatik,
Qi = 0 karena seluruh energi panas yang diterima
diradiasikan balik sehingga Ji = Ebi = Ti4 (Ri ≠ 0)
Kalor yang Dipindahkan Antar Non-Black
Surfaces (5)
Laju perpindahan kalor net dari permukaan i ke
permukaan j:

Penerapan hubungan reciprocity


menghasilkan:

yang bisa disusun ulang menjadi betuk seperti pada


hambatan listrik:

Rij = hambatan ruang terhadap radiasi


Kalor yang Dipindahkan Antar Non-Black
Surfaces (6)
Untuk bidang dengan dua permukaan:
Kalor yang Dipindahkan Antar Non-Black
Surfaces (7)
Untuk bidang dengan dua permukaan:
Kalor yang Dipindahkan Antar Non-Black
Surfaces (8)
Untuk beberapa bentuk
geometri tertentu,
penyelesaian telah
dilakukan (lihat Tabel)
Kalor yang Dipindahkan Antar Non-Black
Surfaces (9)
Untuk bidang dengan >2 permukaan:

Note: Qi→i= 0, apapun bentuk dari permukaan i


Kalor yang Dipindahkan Antar Non-Black
Surfaces (10)
Penyelesaian dapat dilakukan untuk 2 kasus:

Catatan:
1. Untuk reradiating surface dan insulated surface: Qi =0
2. Untuk black surface:
3. Tidak perlu dilakukan perhitungan untuk i = j
4. Untuk kasus-kasus tertentu, nilai Qi diketahui/
dispesifikasikan
Kalor yang Dipindahkan Antar Non-Black
Surfaces (11)

Sistem persamaan di atas merupakan sistem


persamaan aljabar yang dapat diselesaikan
menggunakan berbagai teknik komputasi, seperti
penggunaan matriks

Contoh penyelesaian:
Pelajari contoh soal pada buku Cengel (Ex 12.8 dan Ex.
12.9)
Kalor yang Dipindahkan Antar Non-Black
Surfaces (12)
Kalor yang Dipindahkan Antar Non-Black
Surfaces (13)
Kalor yang Dipindahkan Antar Non-Black
Surfaces (14)
Kalor yang Dipindahkan Antar Non-Black
Surfaces (15)
Kalor yang Dipindahkan Antar Non-Black
Surfaces (16)
Radiasi Melalui Medium yang
Memancarkan/ Menyerap Panas (1)
 Pada aplikasi industrial (terutama tungku industri),
radiasi tidak berlangsung antar permukaan melalui non-
participating medium (ex. vakum atau udara pada
kondisi ruang) tapi melalui campuran gas
 Sifat-sifat gas terkait radiasi:
 Gas-gas monoatomik (Ar, He) atau diatomik dengan bentuk
simetris (O2, N2) transparan terhadap radiasi, kecuali jika
terionisasi pada suhu sangat tinggi
 Gas-gas dengan bentuk asimetrik (H2O, CO2, CO, SO2, dan
hidrokarbon) menyerap radiasi pada moderate temperature
dan menyerap serta memancarkan energi pada suhu tinggi,
seperti umum dijumpai dalam tungku industri
Radiasi Melalui Medium yang
Memancarkan/ Menyerap Panas (2)
 Pada kasus nyata, seringkali gas dalam tungku industri
merupakan gas-gas hasil bakar (mengandung CO2, H2O,
dll) yang menyerap dan memancarkan energi
 Perlu analisis radiasi secara lebih kompleks karena:
 Radiasi pada gas-gas tersebut bukan radiasi permukaan, tetapi
radiasi volumetrik yang bergantung pada ukuran dan bentuk gas
 Gas-gas tersebut umumnya bukan gray gas, dan hanya
mengabsorpsi/ memancarkan panas pada l tertentu
 Emisi dan absorpsi pada gas bergantung pada P, T, dan
komposisi gas
 Kehadiran partikel-partikel aerosol seperti debu dan soot (karbon
yang tidak terbakar), dan butiran cairan akan mempersulit
analisis karena mengakibatkan scattering/ pantulan (tidak akan
dibahas lebih lanjut pada kuliah ini)
Radiasi Melalui Medium yang
Memancarkan/ Menyerap Panas (3)
 Pada medium yang mengalami fenomena radiasi,
berlaku hukum Beer:

dengan l= koefisien absorpsi spektral (m-1)

 Integrasi sepanjang L menghasilkan:


Radiasi Melalui Medium yang
Memancarkan/ Menyerap Panas (4)
 Transmisivitas spektral medium:

 Absorptivitas spektral medium:

 Dari Hk.Kirchoff, didapatkan emisivitas spektral medium:

 Untuk medium yang “optically thick” (l>>, l≈l ≈1)


pada temperatur Tg, medium dapat dianggap mendekati
“black surface” pada temperatur Tg dengan Ebl(Tg)
Radiasi Melalui Medium yang
Memancarkan/ Menyerap Panas (5)
 CO2 adalah gas non-gray (lihat gambar), tetapi untuk
penyederhanaan (jika perhitungan tidak ingin dilakukan
per rentang l tertentu), campurannya dengan gas-gas
lain dapat diasumsikan sebagai gray gas
Radiasi Melalui Medium yang
Memancarkan/ Menyerap Panas (6)
 Emisivitas CO2 dan H2O pada P=1atm, dalam campuran
dengan gas-gas yang tidak berpartisipasi dalam radiasi:
Radiasi Melalui Medium yang
Memancarkan/ Menyerap Panas (7)
 Faktor koreksi untuk tekanan:
Radiasi Melalui Medium yang
Memancarkan/ Menyerap Panas (8)
 Untuk campuran gas yang mengandung CO2 dan H2O:

Dengan faktor koreksi D ditentukan dari:


Radiasi Melalui Medium yang
Memancarkan/ Menyerap Panas (9)
 Kurva-kurva di atas ditentukan oleh Hottel untuk emisi
radiasi hemisperical pada permukaan kecil berjarak L
dari pusat emisi
 Untuk memperhitungkan geometri gas, diperlukan
koreksi dalam bentuk mean beam length (L) :
Radiasi Melalui Medium yang
Memancarkan/ Menyerap Panas (10)
 Absorptivitas suatu medium gas yang mengandung CO2
dan H2O dapat ditentukan dari:

dengan
(D = D, gunakan kurva yang sama)

Ts = source temperature
Radiasi Melalui Medium yang
Memancarkan/ Menyerap Panas (11)
 Laju perpindahan panas dari suatu gas ke suatu black
surface dapat dinyatakan secara sederhana dengan
persamaan:

 Untuk permukaan gray dengan emisivitas > 0.7 (dinding


tungku industri memenuhi spesifikasi ini), modifikasi
berikut diajukan oleh Hottel:
Radiasi Melalui Medium yang
Memancarkan/ Menyerap Panas (12)
 Analisis yang lebih teliti untuk berbagai bentuk geometris
dengan berbagai permukaan harus dilakukan dengan
metode yang lebih kompleks, seperti ZONE method
 Analisis yang lebih teliti memerlukan perangkat
komputasi yang lebih baik, sebagai contoh penyelesaian
dengan Computational Fluid Dynamics (CFD)
Kombinasi Konduksi. Konveksi, Radiasi

 Radiasi biasanya juga berlangsung bersamaan dengan


cara perpidahan panas lain (konduksi, konveksi)
 Penyelesaian fenomena yang menyangkut ketiga cara
perpindahan panas secara bersamaan/ simultan
biasanya perlu dibantu dengan penyelesaian secara
numerik, karena persamaan yang dihasilkan tidak linier
 Untuk kasus-kasus tertentu, peyederhanaan dapat
dilakukan untuk membuat persamaan menjadi linier
(lihat Mc-Cabe, page 422-423/ ed. 5)
 Pelajari kasus-kasus seperti ini (dapat diujikan di UAS!)
Persiapan Kuliah 8

Pelajari bentuk-bentuk heat exchanger


industrial (double pipe, shell and tube,
plate-type)
Pelajari perancangan double pipe heat
exchanger
Pelajari cross-flow dan pengaruhnya pada
perpindahan panas dalam HE

You might also like