Medkol S2L3

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

1 PBL BLOK MEDIKOLEGAL SKENARIO 2 – MAYAT PEREMPUAN DI KAMAR KOS // AZIZAH F ANDYRA

LI. 1. Memahami dan Menjelaskan Thanatologi 6. Pengeringan kornea menimbulkan kekeruhan dalam waktu 10 menit yang masih dapat dihilangkan
Definisi dengan menetaskan air
Thanatologi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu perubahan yang terjadi sesudah kematian
dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Tanda Pasti Kematian
Faktor-faktor yang digunakan untuk menentukan saat terjadinya kematian adalah:
Jenis Mati: a. Livor mortis (lebam jenazah)
Mati somatic/ klinis Livor mortis atau lebam mayat terjadi akibat pengendapan eritrosit sesudah kematian akibat
berentinya sirkulasi dan adanya gravitasi bumi . Eritrosit akan menempati bagian terbawah badan
Terhentinya kegiatan-kegiatan (aktifitas) ketiga system tubuh, yaitu kardiovaskuler, pernafasan dan
dan terjadi pada bagian yang bebas dari tekanan. Muncul pada menit ke-30 sampai dengan 2 jam.
susunan saraf pusat yang menetap/ irreversible. Intensitas lebam jenazah meningkat dan menetap 8-12 jam. Lebam jenazah normal berwarna merah
Mati suri keunguan. Tetapi pada keracunan sianaida (CN) dan karbon monoksida (CO) akan berwarna merah
Terhentinya aktivitas ketiga system tersebut yang reversible. cerah (cherry red).
Mati serebral b. Rigor mortis (kaku jenazah)
Terhentinya satu system yaitu susunan saraf pusat, sedangkan kedua system lainnya dipertahankan Rigor mortis atau kaku jenazah terjadi akibat hilangnya ATP. ATP digunakan untuk memisahkan
dengan alat. ikatan aktin dan myosin sehingga terjadi relaksasi otot. Namun karena pada saat kematian terjadi
Mati seluler penurunan cadangan ATP maka ikatan antara aktin dan myosin akan menetap (menggumpal) dan
Terhentinya aktivitas telah mencapai tingkat sel/ jaringan, bukan hanya system saja. terjadilah kekakuan jenazah. Rigor mortis akan mulai muncul 2 jam postmortem semakin
Kecepatan kematian seluler setelah kematian somatic untuk tiap-tiap jaringan tidaklah sama, yang bertambah hingga mencapai maksimal pada 12 jam postmortem. Kemudian setelah itu akan
paling cepat adalah otak (SSP). Pengetahuan tentang kematian seluler berguna bagi usaha transplantasi. berangsur-angsur menghilang sesuai dengan kemunculannya. Pada 12 jam setelah kekakuan
maksimal (24 jam postmortem) kaku jenazah sudah tidak ada lagi. Faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya kaku jenazah adalah suhu tubuh, volume otot dan suhu lingkungan.
Kematian dapat dideteksi dari tanda-tanda berhentinya ketiga system tersebut:
Makin tinggi suhu tubuh makin cepat terjadi kaku jenazah. Rigor mortis diperiksa dengan cara
 Susunan saraf: arefleks, relaksasi, pendataran gambaran EEC.
menggerakkan sendi fleksi dan antefleksi pada seluruh persendian tubuh. Hal-hal yang perlu
 Kardiovaskular: denyut nadi berhenti, detak jantung berhenti, dan pendataran gambaran ECG. dibedakan dengan rigor mortis atau kaku jenazah adalah:
 Pernafasan: gerak pernafasan tak tapak dan bising nafas tidak terdengar selama lebih dari 30 menit  Cadaveric spasme (instantaneous rigor), adalah bentuk kekakuan otot yang terjadi pada saat
(ingat Cheyne Stokes) kematian dan menetap. Cadaveric spasme sesungguhnya merupakan kaku mayat yang timbul
dengan intensitas sangat kuat tanpa didahului oleh relaksasi primer. Penyebabnya adalah
Perubahan Pasca Kematian akibat habisnya cadangan glikogen dan ATP yang bersifat setempat pada saat mati klinis
Perubahan Pada Tubuh Setelah Kematian karena kelelahan atau emosi yang hebat sesaat sebelum meninggal. Kepentingan
Perubahan pada tubuh mayat adalah dengan melihat tanda kematian pada tubuh tersebut.Perubahan medikolegalnya adalah menunjukkan sikap terakhir masa hidupnya. Misalnya, tangan yang
dapat terjadi dini pada saat meninggal atau beberapa menit kemudian, misalnya: menggenggam erat benda yang diraihnya pada kasus tenggelam, tangan yang menggenggam
1. Kerja jantung dan peredaran darah terhenti, pada kasus bunuh diri.
2. Pernafasan berhenti,  Heat stiffening, yaitu kekakuan otot akibat koagulasi protein otot oleh panas. Otot-otot
3. Refleks cahaya dan kornea mata hilang, berwarna merah muda, kaku, tepi rapuh (mudah robek). Keadaan ini dapat dijumpai pada
4. Kulit pucat, korban mati terbakar. Pada saat stiffening serabut-serabut ototnya memendek sehingga
5. Terjadi relaksasi otot menimbulkan fleksi leher, siku, paha, dan lutut, membentuk sikap petinju (pugilistic
attitude). Perubahan sikap ini tidak memberikan arti tertentu bagi sikap semasa hidup,
Tanda Tidak Pasti Kematian intravitalitas, penyebab atau cara kematian.
1. Pernafasan berhenti,dinilai selama lebih dari 10 menit (inspeksi, palpasi, auskultasi)  Cold stiffening, yaitu kekakuan tubuh akibat lingkungan dingin (dibawah 3,5oC atau 40oF),
2. Terhentinya sirkulasi, dinilai selama 15 menit, nadi karotis tidak teraba sehingga terjadi pembekuan cairan tubuh, termasuk cairan sendi, pemadatan jaringan lemak
3. Kulit pucat, tapi bukan merupakan tanda yang dapat dipercaya,karena mungkin terjadi spasme subkutan dan otot, bila cairan sendi yang membeku menyebabkan sendi tidak dapat
agonal sehingga wajah tampak kebuiruan digerakan. Bila sendi di bengkokkan secara paksa maka akan terdengar suara es pecah. Dan
4. Tonus otot menghilang dan ralaksasi. Relaksasi otot-otot wajah menyebabkan kulit menimbul, mayat yang kaku ini akan menjadi lemas kembali bila diletakkan ditempat yang hangat,
sehingga kadang-kadang membuat orang menjadi tampak lebih muda. Kelemasan otot sesaat kemudian rigor mortis akan terjadi dalam waktu yang sangat singkat.
setalah kematian disebut relaksasi primer. c. Algor mortis (body temperature)
5. Pembukuh darah retina mengalami segmentasi beberapa menit setalah kematian Terdapat dua hal yang mempengaruhi cepatnya penurunan suhu mayat ini yakni:
PBL MEDIKOLEGAL LANGKAH 3 SKENARIO 2 | Azizah F Andyra - 1102014055
1. Faktor internal Proses autolisis ini tidak dipengaruhi oleh mikroorganisme oleh karena itu pada mayat yang steril
a. Suhu tubuh saat mati misalnya mayat bayi dalam kandungan proses autolisis ini tetap terjadi. Proses auotolisis terjadi
Sebab kematian, misalnya perdarahan otak dan septikemia, mati dengan suhu tubuh tinggi. sebagai akibat dari pengaruh enzim yang dilepaskan pasca mati. Mula-mula yang terkena adalah
Suhu tubuh yang tinggi pada saat mati ini akan mengakibatkan penurunan suhu tubuh nukleoprotein yang terdapat pada kromatin dan sesudah itu sitoplasmanya, kemudian dinding sel
menjadi lebih cepat. Sedangkan, pada hypothermia tingkat penurunannya menjadi akan mengalami kehancuran sebagai akibatnya jaringan akan menjadi lunak dan mencair.
sebaliknya. Pada mayat yang dibekukan pelepasan enzim akan terhambat oleh pengaruh suhu yang rendah
b. Keadaan tubuh mayat maka proses autolisis ini akan dihambat demikian juga pada suhu tinggi enzim-enzim yang terdapat
Konstitusi tubuh pada anak dan orang tua makin mempercepat penurunan suhu tubuh pada sel akan mengalami kerusakan sehingga proses ini akan terhambat.
mayat. Pada mayat yang tubuhnya kurus, tingkat penurunannya menjadi lebih cepat. Setelah seseorang meninggal, maka semua sistem pertahanan tubuh akan hilang, bakteri yang
2. Faktor Eksternal secara normal dihambat oleh jaringan tubuh akan segera masuk ke jaringan tubuh melalui
a. Suhu medium pembuluh darah, dimana darah merupakan media yang terbaik bagi bakteri untuk berkembang biak.
Semakin besar selisih suhu antara medium dengan mayat maka semakin cepat terjadinya Bakteri ini menyebabkan hemolisa, pencairan bekuan darah yang terjadi sebelum dan sesudah mati,
penurunan suhu. Hal ini dikarenakan kalor yang ada di tubuh mayat dilepaskan lebih cepat pencairan trombus atau emboli, perusakan jaringan-jaringan dan pembentukan gas pembusukan.
ke medium yang lebih dingin. Bakteri yang sering menyebabkan destruktif ini sebagian besar berasal dari usus dan yang paling
b. Keadaan udara di sekitarnya utama adalah Cl. welchii. Bakteri ini berkembang biak dengan cepat sekali menuju ke jaringan ikat
Pada udara yang lembab, tingkat penurunan suhu menjadi lebih besar. Hal ini disebabkan dinding perut yang menyebabkan perubahan warna. Perubahan warna ini terjadi oleh karena reaksi
karena udara yang lembab merupakan konduktor yang baik. Selain itu, Aliran udara juga antara H2S (gas pembusukan yang terjadi dalam usus besar) dengan Hb menjadi Sulf-Meth-Hb.
makin mempercepat penurunan suhu tubuh mayat Tanda pertama pembusukan baru dapat dilihat kira-kira 24 jam - 48 jam pasca mati berupa warna
c. Jenis medium kehijauan pada dinding abdomen bagian bawah, lebih sering pada fosa iliaka kanan
Pada medium air, tingkat penurunan suhu menjadi lebih cepat sebab air merupakan dimana isinya lebih cair, mengandung lebih banyak bakteri dan letaknya yang lebih superfisial.
konduktor panas yang baik sehingga mampu menyerap banyak panas dari tubuh mayat. Perubahan warna ini secara bertahap akan meluas keseluruh dinding abdomen sampai ke dada dan
d. Pakaian mayat bau busukpun mulai tercium. Perubahan warna ini juga dapat dilihat pada permukaan organ dalam
Semakin tipis pakaian yang dipakai maka penurunan suhu mayat semakin cepat. Hal ini seperti hepar, dimana hepar merupakan organ yang langsung kontak dengan kolon transversum.
dikarenakan kontak antara tubuh mayat dengan suhu medium atau lingkungan lebih mudah Pada saat Cl.welchii mulai tumbuh pada satu organ parenchim, maka sitoplasma dari organ sel itu
Pada saat sesudah mati, terjadi karena adanya proses pemindahan panas dari badan ke benda benda akan mengalami disintegrasi dan nukleusnya akan dirusak sehingga sel menjadi lisis atau rhexis.
di sekitar yang lebih dingin secara radiasi, konduksi, evaporasi dan konveksi. Penurunan suhu Kemudian sel-sel menjadi lepas sehingga jaringan kehilangan strukturnya.
badan dipengaruhi oleh suhu lingkungan, konstitusi tubuh dan pakaian. Bila suhu lingkugan Bakteri ini kemudian masuk kedalam pembuluh darah dan berkembang biak didalamnya yang
rendah, badannya kurus dan pakaiannya tipis maka suhu badan akan menurun lebih cepat. Lama menyebabkan hemolisa yang kemudian mewarnai dinding pembuluh darah dan jaringan sekitarnya.
kelamaan suhu tubuh akan sama dengan suhu lingkungan. Perkiraan saat kematian dapat dihitung Bakteri ini memproduksi gas-gas pembusukan yang mengisi pembuluh darah yang menyebabkan
dari pengukuran suhu jenazah perrektal (Rectal Temperature/RT). Saat kematian (dalam jam) pelebaran pembuluh darah superfisial tanpa merusak dinding pembuluh darahnya sehingga
dapat dihitung rumus PMI (Post Mortem Interval) berikut: pembuluh darah beserta cabang-cabangnya tampak lebih jelas seperti pohon gundul (arborescent
Formula untuk suhu dalam o Celcius PMI = 37 o C-RT o C +3 pattern atau arborescent mark) yang sering disebut marbling. Bakteri pembusukan ini banyak
Formula untuk suhu dalam o Fahrenheit PMI = (98,6 o F-RT o F) : 1,5 terdapat dalam intestinal dan paru, maka gambaran marbling ini jelas terlihat pada bahu,dada
d. Degree of decomposition (derajat pembusukan) bagian atas, abdomen bagian bawah dan paha.
Pembusukan jenazah terjadi akibat proses degradasi jaringan karena autolisis dan kerja bakteri. Secara mikroskopis bakteri dapat dilihat menggumpal pada rongga-rongga jaringan dimana bakteri
Mulai muncul 24 jam postmortem, berupa warna kehijauan dimulai dari daerah sekum menyebar tersebut banyak memproduksi gelembung gas. Ukuran gelembung gas yang tadinya kecil dapat
ke seluruh dinding perut dan berbau busuk karena terbentuk gas seperti HCN, H2S dan lainlain. cepat membesar menyerupai honey combed appearance. Lesi ini dapat dilihat pertama kali pada
Gas yang terjadi menyebabkan pembengkakan. Akibat proses pembusukan rambut mudah dicabut, hati . Kemudian permukaan lapisan atas epidermis dapat dengan mudah dilepaskan dengan jaringan
wajah membengkak, bola mata melotot, kelopak mata membengkak dan lidah terjulur. yang ada dibawahnya dan ini disebut ‘skin slippage’. Skin slippage ini menyebabkan identifikasi
Pembusukan lebih mudah terjadi pada udara terbuka suhu lingkungan yang hangat/panas dan melalui sidik jari sulit dilakukan. Pembentukan gas yang terjadi antara epidermis dan dermis
kelembaban tinggi. Bila penyebab kematiannya adalah penyakit infeksi maka pembusukan mengakibatkan timbulnya bula-bula yang bening, fragil, yang dapat berisi cairan coklat kemerahan
berlangsung lebih cepat. yang berbau busuk. Cairan ini kadang-kadang tidak mengisi secara penuh di dalam bula. Bula dapat
Pembusukan mayat nama lainnya dekomposisi dan putrefection. Pembusukan adalah proses menjadi sedemikian besarnya menyerupai pendulum yang berukuran 5 – 7,5 cm dan bila pecah
degradasi jaringan pada tubuh mayat yang terjadi sebagai akibat proses autolisis dan aktivitas meninggalkan daerah yang berminyak, berkilat dan berwarna kemerahan, ini disebabkan oleh
mikroorganisme, terutama Clostridium welchii. karena pecahnya sel-sel lemak subkutan sehingga cairan lemak keluar ke lapisan dermis oleh
Autolisis adalah perlunakan dan pencairan jaringan yang terjadi dalam keadaan steril melalui karena tekanan gas pembusukan dari dalam. Selain itu epitel kulit, kuku, rambut kepala, aksila dan
proses kimia yang disebabkan oleh enzim-enzim intraseluler, sehingga organ-organ yang kaya pubis mudah dicabut dan dilepaskan oleh karena adanya desintegrasi pada akar rambut.
dengan enzim-enzim akan mengalami proses autolisis lebih cepat daripada organ-organ yang tidak Selama terjadi pembentukan gas-gas pembusukan, gelembung-gelembung udara mengisi hampir
memiliki enzim, dengan demikian pankreas akan mengalami autolisis lebih cepat dari pada jantung. seluruh jaringan subkutan. Gas yang terdapat di dalam jaringan dinding tubuh akan menyebabkan
2
terabanya krepitasi udara. Gas ini menyebabkan pembengkakan tubuh yang menyeluruh, dan tubuh Penyebab kematian karena racun dapat kita ketahui dengan cara mengidentifikasi racun dalam
berada dalam sikap pugilistic attitude. larva lalat.
Scrotum dan penis dapat membesar dan membengkak, leher dan muka dapat menggembung, bibir Insekta tidak hanya penting dalam proses pembusukan tetapi meraka juga memberi informasi
menonjol seperti “frog-like-fashion”, Kedua bola mata keluar, lidah terjulur diantara dua gigi, ini penting yang berhubungan dengan kematian. Insekta dapat dipergunakan untuk memperkirakan
menyebabkan mayat sulit dikenali kembali oleh keluarganya. Pembengkakan yang terjadi pada saat kematian, memberi petunjuk bahwa tubuh mayat telah dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi
seluruh tubuh mengakibatkan berat badan mayat yang tadinya 57 - 63 kg sebelum mati menjadi 95 lainnya, memberi tanda pada badan bagian mana yang mengalami trauma, dan dapat dipergunakan
- 114 kg sesudah mati. dalam pemeriksaan toksikologi bila jaringan untuk specimen standart juga sudah mengalami
Tekanan yang meningkat didalam rongga dada oleh karena gas pembusukan yang terjadi didalam pembusukan.
cavum abdominal menyebabkan pengeluaran udara dan cairan pembusukan yang berasal dari Aktifitas pembusukan sangat optimal pada temperatur berkisar antara 70°-100°F (21,1-37,8°C)
trakea dan bronkus terdorong keluar, bersama-sama dengan cairan darah yang keluar melalui mulut aktifitas ini dihambat bila suhu berada dibawah 50°F(10°C) atau pada suhu diatas 100°F (lebih dari
dan hidung. Cairan pembusukan dapat ditemukan di dalam rongga dada, ini harus dibedakan 37,8°C). Bila mayat diletakkan pada suhu hangat dan lembab maka proses pembusukan akan
dengan hematotorak dan biasanya cairan pembusukan ini tidak lebih dari 200 cc. berlangsung lebih cepat. Sebaliknya bila mayat diletakkan pada suhu dingin maka proses
Pengeluaran urine dan feses dapat terjadi oleh karena tekanan intra abdominal yang meningkat. pembusukan akan berlangsung lebih lambat. Pada mayat yang gemuk proses pembusukan
Pada wanita uterus dapat menjadi prolaps dan fetus dapat lahir dari uterus yang pregnan. Pada berlangsung lebih cepat dari pada mayat yang kurus. Pembusukan berlangsung lebih cepat karena
anak-anak adanya gas pembusukan dalam tengkorak dan otak menyebabkan sutura-sutura kepala kelebihan lemak akan menghambat hilangnya panas tubuh dan pada mayat yang gemuk memiliki
menjadi mudah terlepas. darah yang lebih banyak, yang merupakan media yang baik untuk perkembangbiakkan organisme
Organ-organ dalam mempunyai kecepatan pembusukan yang berbeda-beda. Jaringan pembusukan.
intestinal,medula adrenal dan pancreas akan mengalami autolisis dalam beberapa jam setelah Pada bayi yang baru lahir hilangnya panas tubuh yang cepat menghambat pertumbuhan bakteri
kematian. Organ-organ dalam lain seperti hati, ginjal dan limpa merupakan organ yang cepat disamping pada tubuh bayi yang baru lahir memang terdapat sedikit bakteri sehingga proses
mengalami pembusukan. Perubahan warna pada dinding lambung terutama di fundus dapat dilihat pembusukan berlangsung lebih lambat. Proses pembusukan juga dapat dipercepat dengan adanya
dalam 24 jam pertama setelah kematian. Difusi cairan dari kandung empedu kejaringan sekitarnya septikemia yang terjadi sebelum kematian seperti peritonitis fekalis, aborsi septik, dan infeksi paru.
menyebabkan perubahan warna pada jaringan sekitarnya menjadi coklat kehijauan. Pada hati dapat Disini gas pembusukan dapat terjadi walaupun kulit masih terasa hangat.
dilihat gambaran honey combs appearance, limpa menjadi sangat lunak dan mudah robek, dan otak Secara garis besar terdapat 17 tanda pembusukan pada jenazah, yaitu :
menjadi lunak. 1. Wajah membengkak.
Pembusukan lanjut dari organ dalam ini adalah pembentukan granula-granula milliary atau 2. Bibir membengkak.
‘milliary plaques’ yang berukuran kecil dengan diameter 1-3 mm yang terdapat pada permukaan 3. Mata menonjol.
serosa yang terletak pada endotelial dari tubuh seperti pleura, peritoneum, pericardium dan 4. Lidah terjulur.
endocardium. 5. Lubang hidung keluar darah.
Golongan organ berdasarkan kecepatan pembusukannya, yaitu: 6. Lubang mulut keluar darah.
1. EarlyOrgan dalam yang cepat membusuk antara lain jaringan intestinal, medula adrenal, 7. Lubang lainnya keluar isinya seperti feses (usus), isi lambung, dan partus (gravid).
pankreas, otak, lien, usus, uterus gravid, uterus post partum, dan darah 8. Badan gembung.
2. ModerateOrgan dalam yang lambat membusuk antara lain paru-paru, jantung, ginjal, 9. Bulla atau kulit ari terkelupas.
diafragma, lambung, otot polos dan otot lurik. 10. Aborescent pattern / morbling yaitu vena superfisialis kulit berwarna kehijauan.
3. LateUterus non gravid dan prostat merupakan organ yang lebih tahan terhadap pembusukan 11. Pembuluh darah bawah kulit melebar.
karena memiliki struktur yang berbeda dengan jaringan yang lain yaitu jaringan fibrousa. 12. Dinding perut pecah.
Pada orang yang mengalami obesitas, lemak-lemak tubuh terutama perirenal, omentum dan 13. Skrotum atau vulva membengkak.
mesenterium dapat mencair menjadi cairan kuning yang transluscent yang mengisi rongga badan 14. Kuku terlepas.
diantara organ yang dapat menyebabkan autopsi lebih sulit dilakukan. 15. Rambut terlepas.
Disamping bakteri pembusukan insekta juga memegang peranan penting dalam proses 16. Organ dalam membusuk.
pembusukan sesudah mati. Beberapa jam setelah kematian lalat akan hinggap di badan dan 17. Larva lalat.
meletakkan telur-telurnya pada lubang-lubang mata, hidung, mulut dan telinga. Biasanya jarang Pembusukan dipengaruhi oleh beberapa faktor interinsik diatas, selain itu juga dipengaruhi oleh
pada daerah genitoanal. Bila ada luka ditubuh mayat lalat lebih sering meletakkan telur-telurnya faktor ekstrinsik antara lain kelembaban udara dan medium di mana mayat berada. Semakin lembab
pada luka tersebut, sehingga bila ada telur atau larva lalat didaerah genitoanal ini maka dapat udara di sekeliling mayat maka pembusukan lebih cepat berlangsung, sedangkan pembusukan pada
dicurigai adanya kekerasan seksual sebelum kematian. Telur-telur lalat ini akan berubah menjadi medium udara lebih cepat dibandingkan medium air dan pembusukan pada medium air lebih cepat
larva dalam waktu 24 jam. Larva ini mengeluarkan enzim proteolitik yang dapat mempercepat dibandingkan pada medium tanah.
penghancuran jaringan pada tubuh. Larva lalat dapat kita temukan pada mayat kira-kira 36-48 jam
pasca kematian. Berguna untuk memperkirakan saat kematian dan penyebab kematian karena
keracunan. Saat kematian dapat kita perkirakan dengan cara mengukur panjang larva lalat.

3
Proses-Proses Spesifik pada Jenazah Karena Kondisi Khusus Sering didapati perbedaan kadar potassium mata kiri dan mata kanan dalam satu individu. Selain
a. Mummifikasi itu bila aspirasinya dilakukan secara paksa atau terlalu dekat dengan retina dapat mengubah nilai
Mummifikasi terjadi pada suhu panas dan kering sehingga tubuh akan terdehidrasi dengan cepat. dari hasil pemeriksaan oleh karena potassium mencapai vitreus dengan jalan menembus retina.
Mummifikasi terjadi pada 12-14 minggu. Jaringan akan berubah menjadi keras, kering, warna Pengaruh suhu juga masih menjadi perdebatan yang penting. 13
coklat gelap, berkeriput dan tidak membusuk. Elektrolit lain yang dapat diperiksa dari humor vitreus adalah konsentrasi sodium dan chlorida,
b. Adipocere dimana konsentrasi elektolit - elektrolit ini megalami penurunan sesudah kematian, dan ini dapat
Adipocere adalah proses terbentuknya bahan yang berwarna keputihan, lunak dan berminyak yang digunakan untuk memeriksa reabilitasnya satu sama lain, misalnya kadar potassium adalah < 15
terjadi di dalam jaringan lunak tubuh postmortem. Lemak akan terhidrolisis menjadi asam lemak mmol/l maka kadar sodium dan chlorida dapat diperkirakan, dimana penurunan chlorida kurang
bebas karena kerja lipase endogen dan enzim bakteri. dari 1 mmol/l/jam dan sodium adalah 0.9 mmol/l/jam, sehingga penurunan sodium disini tidak
Faktor yang mempermudah terbentuknya adipocere adalah kelembaban dan suhu panas. signifikan pada beberapa jam pertama, berbeda dengan potassium yang peningkatannya terjadi
Pembentukan adipocere membutuhkan waktu beberapa minggu sampai beberap bulan. Adipocere secara bermakna. Sturner menemukan cara pengukuran yang paling populer dalam penentuan
relatif resisten terhadap pembusukan. potassium vitreus untuk penentuan saat mati dengan menggunakan rumus :13
e. Stomach Content (isi lambung) 7,4 x konsentrasi potassium (mEq/L)- 3,91
Pengosongan lambung dapat dijadikan salah satu petunjuk mengenai saat kematian. Karena Teknik analisa yang digunakan untuk menentukan potassium sering memberi hasil yang berbeda
makanan tertentu akan membutuhkan waktu spesifik untuk dicerna dan dikosongkan dari lambung. pula, sebagai contoh Coe pada tahun 1985 mengatakan bahwa penggunaan metode flame
Misalnya sandwich akan dicerna dalam waktu 1 jam sedangkan makan besar membtuhkan waktu fotometrik memberikan nilai 5 mmol/l kurang untuk sodium , 7 mmol/l kurang untuk potassium
3 sampai 5 jam untuk dicerna. dan 10 mmol/l kurang untuk chloride bila dibandingkan dengan pemeriksaan dengan
f. Insect activity (aktivitas serangga) menggunakan methode specifik electrode yang modern. Pada orang yang mengalami saat mati
Aktivitas serangga juga dapat digunakan untuk memperkirakan saat kematian yaitu dengan yang lama seperti pada penyakit-penyakit kronis dengan retensi nitrogen memberi hasil yang
menentukan umur serangga yang biasa ditemukan pada jenazah. Necrophagus species akan berbeda bila dibandingkan dengan sudden death, agaknya gangguan elekrolit premotral pada pasien
memakan jaringan tubuh jenazah. Sedangkan predator dan parasit akan memakan serangga juga mempengaruhi hasil pemeriksaan. Hasil dari pemeriksaan dengan mengunakan flame
Necrophagus. Omnivorus species akan memakan keduanya baik jaringan tubuh maupun serangga. fotometri dalam mmol/l bila sodium >155 ,chloride > 135, dan urea > 40 ini dipercaya sebagai
Telur lalat biasanya akan mulai ditemukan pada jenazah sesudah 1-2 hari postmortem. Larva indiksasi dari dehidrasi antemortem. Bila sodium dan choride adalah normal tetapi kelebihan urea
ditemukan pada 6-10 hari postmortem. Sedangkan larva dewasa yang akan berubah menjadi pupa adalah 150, diagnosis uremia dapat diterima. Angka ini berbeda dengan dekomposisi postmortem
ditemukan pada 12-18 hari. dimana konsentrasi sodium adalah < 130, chloride < 105 dan potassium >20 mellitus. Problem
g. Scene markers (tanda-tanda yang ditemukan pada sekitar tempat kejadian) umum yang sering ditemukan dalam autopsi adalah mendiagnosa diabetes yang tidak terkontrol
dan hypoglikemia, glukosa pada cairan vitreus biasanya turun setelah kematian dan akan mencapai
Perkiraan Waktu Kematian angka nol dalam beberapa jam. Coe pada tahun 1973 melakukan 6000 analisa , dan dia
Estimasi Waktu Kematian mendapatkan glukosa vitreus yang lebih dari 11.1 mmol/l adalah indikator yang tidak variable
Ahli entomologi forensik sering memeriksa bukti serangga pada mayat manusia dan menetukan berapa dari diabetes gula darah rendah antemortem. Sturner pada tahun 1972 menghubungkan adanya
lama serangga tersebut berada di mayat. Periode waktu tersebut di interpretasikan dalam postmortem kadar glukosa vitreus yang kurang dari 1.4 mmol/l marupakan petunjuk adanya gula darah yang
interval (PMI) atau waktu sejak kematian. Analsis PMI terbagi menjadi dua, yakni precolonization rendah antemortem, tetapi berapapun konsentrasinya interprestasi ini tidak reliable untuk dapat
interval (pre-CI) dan postcolonization interval(post-CI). digunakan sebagai pegangan. Pada hipotermia terdapat juga peningkatan glukosa vitreus tetapi
 Humor Vitreus tidak lebih besar dari 11.1 mmol/l. 13
Memperkirakan saat mati secara kimia dalam humor vitreus sudah pernah dicoba selama 30 tahun 
Pengosongan Isi Lambung
belakangan ini, walaupun tidak pernah diterima sebagai pemeriksaan rutin. Dasar pemikiran dari Banyak para pathologis memperdebatkan penggunaan isi lambung sebagai pengukuran saat mati
digunakannya humor vitreus dalam penentuan saat mati ialah karena cairan ini bebas dan menghubungkannya dengan saat makan terakhir sebelum terjadi kematian. Dasar dari metode
terkontaminasi dari darah, bakteri dan produk-produk autolisa postmortem bila dibandingkan pengosongan lambung sebagai penentuan saat mati adalah bahwa makanan hampir mempunyai
dengan LCS. Sebenarnya banyak yang dapat dinilai untuk penentuan saat mati melalui humor waktu yang sama di lambung sebelum dilepaskan dan masuk kedalam duodenum yang secara fisik
vitreus, seperti mengukur kadar asam askorbat, konsentrasi asam piruvat, hypoxanthine,glukosa sudah diubah oleh asam lambung , yang diukur pada saat makanan itu ditelan. Adelson mengatakan
dan potassium, tetapi yang paling banyak dipakai sebagai penentuan saat mati adalah kadar secara fisiologis biasanya makanan ringan meninggalkan lambung dalam 1,5 jam sampai 2 jam
potassium dalam humor vitreus.Pengikut pengikut Jaffe adalah yang pertama kali memperkenalkan sesudah makan, makanan yang jumlahnya sedang membutuhkan waktu 3 sampai 4 jam untuk
peningkatan kadar potassium dan menghubungkannya dengan saat kematian, dan John Coe adalah meninggalkan lambung, dan untuk makanan berat memerlukan waktu 4 sampai 6 jam sebelum
forensik patologis yang berpengalaman dalam hal ini. Sesudah kematian, potassium seluruhnya dikeluarkan kedalam duodenum. Makanan biasanya mencapai distal ileum antara 6
interseluler menembus masuk kedalam retina melalui membran sel yang setelah kematian menjadi sampai 8 jam sesudah makan. Modi memberi batasan 4 sampai 6 jam untuk makan daging dan
membran yang permeable, dan kemudian masuk kedalam corpus vitreus. Disini terdapat sayuran dan 6 sampai 7 jam untuk makanan biji-bijian dan kacang-kacangan. Akan tetapi semua
peningkatan yang nyata dan progressif dari konsentrasi potassium sesudah mati, tetapi masih nilai-nilai ini adalah sangat bervariasi dari tiap individu. Metode terbaru dengan menggunakan
menjadi perdebatan apakah peningkatan ini secara linear atau bifasik. Cara pengambilan humor teknik radioisotop dalam penelitian mengenai pengosongan lambung memperlihatkan hal-hal yang
vitreus ini tidaklah sulit, hanya dibutuhkan 2 ml dari tiap mata dengan jarum lunak syringe no 20.
4
menarik. Bila makanan padat dimakan bersama dengan air maka air akan meninggalkan lambung tulang telah tampak mulai berpori-pori, diperkirakan kematian kurang dari 1 tahun.Bila tulang
lebih cepat terlepas dari sifat atau kandungan kalori dari bagian yang padat. Akan tetapi cairan yang telah mempunyai pori-pori yang merata dan rapuh diperkirakan kematian lebih dari 3 tahun.
mengandung kalori ternyata tinggal lebih lama dalam lambung. Keadaan diatas berlaku bagi tulang yang tertanam di dalam tanah. Kondisi penyimpanan akan
Pengalaman menunjukan bahwa waktu pengosongan lambung ini tidaklah konstan, waktu mempengaruhi keadaan tulang dalam jangka waktu tertentu misalnya tulang pada jari-jari akan menipis
pengosongan lambung yang lama tidak hanya disebabkan oleh penyakit dalam saluran cerna saja dalam beberapa tahun bahkan sampai puluhan tahun jika disimpan dalam ruangan. 14
tetapi juga oleh faktor-faktor psikologis atau trauma fisik terutama yang mengenai kepala. Tulang baru akan terasa lebih berat dibanding dengan tulang yang lebih tua. Tulang-tulang yang baru
 Pertumbuhan Rambut akan lebih tebal dan keras, khususnya tulang- tulang panjang seperti femur. Pada tulang yang tua, bintik
Pengetahuan mengenai rata-rata tumbuh rambut memberi petunjuk dalam membuat perkiraan kolagen yang hilang akan memudahkan tulang tersebut untuk dipotong. Korteks sebelah luar seperti
kapan saat cukur terakhir.Sejak rambut berhenti pertumbuhannya pada saat kematian maka panjang pada daerah sekitar rongga sumsum tulang, pertama sekali akan kehilangan stroma, maka gambaran
dari jenggot mayat mungkin dapat menjadi pemikiran tentang lamanya waktu antara kematian dan efek sandwich akan kelihatan pada sentral lapisan kolagen pada daerah yang lebih rapuh. Hal ini tidak
cukur terakhir. Gonzales dkk, pada tahun 1954 mengatakan rata-rata pertumbuhan rambut adalah akan terjadi dalam waktu lebih dari sepuluh tahun, bahkan dalam abad, kecuali jika tulang terpapar
0,4 mm/hari, sedangkan Balthazard seperti yang dikutip oleh Derobert dan Le Breton tahun 1951 cahaya matahari dan elemen lain. Merapuhnya tulang-tulang yang tua, biasanya kelihatan pertama
mengatakan rata-rata pertumbuhan rambut adalah 0,5 mm/hari, dan menurut Glaister pada tahun sekali pada ujung tulang-tulang panjang, tulang yang berdekatan dengan sendi, seperti tibia atau
1973 adalah 1-3 mm/minggu, akan tetapi pada tiap2 individu mempunyai perbedaan dalam rata trochanter mayor dari tulang paha.Hal ini sering karena lapisan luar dari tulang pipih lebih tipis pada
pertumbuhan dalam area yang sama, juga variasi rata-rata dari satu tempat ke tempat lain di muka bagian ujung tulang dibandingkan dengan di bagian batang, sehingga lebih mudah mendapat paparan
dan juga berbeda dari satu individu ke individu yang lain. Selain itu variasi musim atau iklim dari luar. Kejadian ini terjadi dalam beberapa puluh tahun jika tulang tidak terlindung, tetapi jika tulang
mempengaruhi metabolisme dari tubuh itu sendiri. Pada pria rata-rata pertumbuhan rambut pipi tersebut terlindungi, kerapuhan tulang akan terjadi setelah satu abad. Korteks tulang yang sudah
adalah 0,25 mm/hari dalam bulan agustus-oktober di antartica, akan tetapi pada temperatur iklim berumur, akan terasa kasar dan keropos, yang benar-benar sudah tua mudah diremukkan ataupun dapat
di Lautan Pasifik dalm bulan April adalah 0,325 mm. 13 dilobangi dengan kuku jari.14
Pertumbuhan panjang jenggot diukur dengan mencukur mayat, dan diletakkannya di atntara slide a. Tes Fisika
dan gelas objek yang kemudian diukur dibawah mikroskop 80% dari rambut-rambut ini aka Seperti pemeriksaan gambaran fisik dari tulang, fluoresensi cahaya ultra violet dapat menjadi suatu
menunjukkan panjang yang sama. 13 metode pemeriksaan yang berguna. Jika batang tulang dipotong melintang, kemudian diamati
Observasi terhadap bpertumbuhan rambut jenggot dalam menentukan saat mati harus dilakukan dalam ditempat gelap, dibawah cahaya ultra violet, tulang-tulang yang masih baru akan memancarkan
24 jam pertama sesudah kematian karena sesuadah ini kulit akan mengkerut dan ini akan menyebabkan warna perak kebiruan pada tempat pemotongan. Sementara yang sudah tua, lingkaran bagian luar
rambut akan lebih menonjol di atas permukaan dalam 48 jam setelah kematian, fenomena ini yang tidak berfluorosensi sampai ke bagian tengah. Dengan pengamatan yang baik akan terlihat bahwa
sering dikira bahwa rambut masih terus tumbuh setelah kematian. daerah tersebut akan membentuk jalan keluar dari rongga sumsum tulang. Jalan ini kemudian pecah
 dan bahkan lenyap, maka semua permukaan pemotongan menjadi tidak berfluoresensi. Waktu
Tulang
Gambaran Fisik untuk terjadinya proses ini berubah-ubah, tetapi diperkirakan efek fluoresensi ultra violet akan
Tulang-tulang yang baru mempunyai sisa jaringan lunak yang melekat pada tendon dan ligamen, hilang dengan sempurna kira-kira 100 -150 tahun. Tes fisika yang lain adalah pengukuran
khususnya di sekitar ujung sendi.Periosteum kelihatan berserat, melekat erat pada permukaan kepadatan dan berat tulang, pemanasan secara ultra sonik dan pengamatan terhadap sifat-sifat yang
batang tulang. Tulang rawan mungkin masih ada dijumpai pada permukaan sendi. Melekatnya sisa timbul akibat pemanasan pada kondisi tertentu. Semua kriteria ini bergantung pada berkurangnya
jaringan lunak pada tulang adalah berbeda-beda tergantung kondisi lingkungan, dimana tulang stroma organik dan pembentukan dari kalsifikasi tulang seperti pengeroposannya. 14
terletak. Mikroba mungkin dengan cepat merubah seluruh jaringan lunak dan tulang rawan, kadang
dalam beberapa hari atau pun beberapa minggu. Jika mayat dikubur pada tempat atau bangunan
yang tertutup, jaringan yang kering dapat bertahan sampai beberapa tahun. Pada iklim panas mayat
yang terletak pada tempat yang terbuka biasanya menjadi tinggal rangka pada tahun-tahun pertama,
walaupun tendon dan periosteumnya mungkin masih bertahan sampai lima tahun atau lebih. Secara
kasar perkiraan lamanya kematian dapat dilihat dari keadaan tulang seperti:
1. Dari Bau Tulang
Bila masih dijumpai bau busuk diperkirakan lamanya kematian kurang dari 5 bulan.Bila tidak
berbau busuk lagi kematian diperkirkan lebih dari 5 bulan.
2. Warna Tulang
Bila warna tulang masih kekuning-kuningan dapat diperkirakan kematian kurang dari 7
bulan.Bila warna tulang telah berwarna agak keputihan diperkirakan kematian lebih dari 7
bulan.
3. Kekompakan Kepadatan Tulang
a. Tulang berumur 3 -80 tahun. Kelihatan permukaan pemotongan tulang meman carkan warna perak kebiruan pada seluruh
Setelah semua jaringan lunak lenyap, tulang-tulang yang baru mungkin masih dapat dibedakan pemotongan.
dari tulang yang lama dengan menentukan kepadatan dan keadaan permukaan tulang.Bila b. Setelah satu abad atau lebih sisa fluoresensi mengerut ke pusat sumsum tulang.
c. Sebelum fluoresensi menghilang dengan sempurna pada abad berikutnya.

5
1. Adanya Persetubuhan
b. Tes Serologi
Tes yang positif pada pemeriksaan hemoglobin yang dijumpai pada pemeriksaan permukaan tulang
ataupun pada serbuk tulang, mungkin akan memberikan pernyataan yang berbeda tentang lamanya
kematian tergantung pada kepekaan dari tehnik yang dilakukan. penggunaan metode cairan
peroksida yang hasilnya positif, diperkirakan lamanya kematian sekitar 100 tahun. Aktifitas
serologi pada tulang akan berakhir dengan cepat pada tulang yang terdapat di daerah berhawa
panas. Pemeriksaan dengan memakai reaksi Benzidin dimana dipakai campuran Benzidin
peroksida. Jika reaksi negatif penilaian akan lebih berarti. Jika reaksi positif menyingkirkan bahwa
tulang masih baru.Reaksi positif, diperkirakan umur tulang saat kematian sampai 150 tahun. Reaksi
ini dapat dipakai pada tulang yang masih utuh ataupun pada tulang yang telah menjadi serbuk.
Aktifitas Immunologik ditentukan dengan metode gel difusion technique dengan anti human
serum. Serbuk tulang yang diolesi dengan amoniak yang konsentrasinnya rendah, mungkin akan
memberi reaksi yang positif dengan serum anti human seperti reagen coombs, lama kematian kira-
kira 5–10 tahun, dan ini dipengaruhi kondisi lingkungan.
c. Tes Kimia
Tes Kimia dilakukan dengan metode mikro-Kjeld-hal dengan cara mengukur pengurangan jumlah
protein dan nitrogen tulang. Tulang-tulang yang baru mengandung kira-kira 4,5 % nitrogen, yang
akan berkurang dengan cepat. Jika pada pemeriksaan tulang mengandung lebih dari 4 % nitrogen,
diperkirakan bahwa lama kematian tidak lebih dari 100 tahun, tetapi jika tulang mengandung
kurang dari 2,4 %, diperkirakan tidak lebih dari 350 tahun. Penulis lain menyatakan jika nitrogen
lebih besar dari 3,5 gram percentimeter berarti umur tulang saat kematian kurang dari 50 tahun,
jika Nitrogen lebih besar dari 2,5 per centimeter berarti umur tulang atau saat kematian kurang dari
350 tahun.  Umur sperma ± 3 hari
Inti protein dapat dianalisa, dengan metode Autoanalisa ataupun dengan Cromatografi dua dimensi.  Masih tampak bergerak/motil (tanpa pewarnaan) selama 5 jam.
Tulang segar mengandung kira-kira 15 asam amino, terutama jika yang diperiksa dari bagian  Lisis setelah 5 hari, namun pada suasana basa (ovulasi) dapat sampai 2 minggu, bahkan pada
kolagen tulang. Glisin dan Alanin adalah yang terutama.Tetapi Fralin dan Hidroksiprolin orang mati dapat sampai 20 hari.
merupakan tanda yang spesifik jika yang diperiksa kolagen tulang.Jika pada pemeriksaan Fralin  Dari semen seseorang yang tipe secretor dapat ditentukan golongan darah ABO-nya.
dan Hidroksiprolin tidak dijumpai, diperkirakan lamanya kematian sekitar 50 tahun.Bila hanya
 Bila hymen intak sedangkan semen/ sperma positif, kemungkinannya  Ejakulasi prekoks,
didapatkan Fralin dan Hidroksiprolin maka perkiraan umur saat kematian kurang dari 500 tahun.
Asam amino yang lain akan lenyap setelah beratus tahun, sehingga jika diamati tulang-tulang dari hymen yang elastis atau penis yang terlalu kecil.
jaman purbakala akan hanya mengandung 4 atau 5 asam amino saja. Sementara itu ditemukan
bahwa Glisin akan tetap bertahan sampai masa 1000 tahun. Bila umur saat kematian kurang dari
70 -100 tahun, akan didapatkan 7 jenis asam amino atau lebih. 2. Tanda-Tanda Kekerasan
Jadi banyak faktor yang mempengaruhi kecepatan membusuknya tulang, disamping jenis tulang Tergantung pada kasusnya:
itu sendiri mempengaruhi. Tulang-tulang yang tebal dan padat seperti tulang paha dan lengan dapat - Luka tangkisan, cekikan, usaha perlawanan, dsb.
bertahan sampai berabad-abad, sementara itu tulang-tulang yang kecil dan tipis akan hancur lebih - Tanda bekas pingsan/ tidak berdaya/ pengaruh obat tertentu.
cepat. Lempengan tulang tengkorak, tulang-tulang kaki dan tulang-tulang tangan, jari-jari dan - Benda bukti biologis pelaku, seperti serpihan kulit dari ujung kuku korban, rambut kepala
tulang tipis dari wajah akan membusuk lebih cepat, seperti juga yang dialami tulang-tulang kecil maupun pubis, darah, dll yang sering dapat ditentukan jenis kelaminnya, golongan darah
dari janin dan bayi. ABO-nya yang berguna bagi identifikasi.

LI. 2. Memahami dan Menjelaskan Investigasi Kasus Pemerkosaan VISUM PERKOSAAN DAN PERSETUBUHAN KRIMINAL LAINNYA
Investigasi Kasus Pemerkosaan
Pemeriksaan dimulai bila telah ada:
Tugas dokter dalam kasus delik kesusilaan ini adalah membuktikan :
- Permintaan tertulis dari polisi yang berwenang
- Adanya persetubuhan
- Korban diantar polisi sebagai pemastian identitas
- Adanya tanda kekerasan
- Ijin tertulis dari korban/ keluarganya
- Adanya tanda kedewasaan
- Saksi (perawat) wanita seperti pendamping dokter

6
a. Catat semua data yang didapatkan Bila terdapat spermatozoa, maka kepala spermatozoa berwarna merah ungu dan lehernya
b. Catat nama polisi, nama pendamping (saksi), nama korban, dsb. berwarna merah muda.
c. Catat pula tempat kejadian yang sebaiknya diperiksa juga untuk mendapatkan benda bukti
biologis di tempat tersebut. 2. Pewarnaan Baechi (pada bercak-bercak di pakaian/ kain)
d. Periksa keadaan umum, pakaian, kesadaran, tanda kekerasan, dsb. - Buat reagen Baechi dengan mencampur Acid fuschin 1% (1 tetes) + Methylene Blue (1/2
e. Catat hasil pemeriksaan local. tetes) + Hcl 1% (40 tetes).
f. Bila korban tidak berdaya, periksalah tokiskologis. - Gunting kain yang dicurigai pada daerah yang bentuknya tebal seluas 5mm x 5mm.
- Dengan pinset, celupkan potongan kain terebut pada reagen selama 2-3 menit.
KESIMPULAN VISUM ET REPERTUM: - Cuci dengan Hcl 1%
Pada wanita ini  nama; umur (bila umur tidak diketahui, sebutkan pantas dikawin/tidak), - Dehidrasi dengan mencelupkan berturut-turut pada; Alkohol 70%, Alkohol 80% dan
didapatkan: Alkohol absolut.
- Tanda kekerasan….. - Jernihkan dengan mencelupkan pada Xylol dan keringkan dengan kertas saring.
- Selaput dara (deskripsi bentuk luka dan lokasi/ jam)… - Letakkan potongan kain tsb, pada kaca objek dan diambil sehelai benang dari potongan
- Bila tidak ada kerusakan  tidak ada tanda kekerasan kain tsb dengan jarum.
- Bila rusak  mengalami robek yang (bisa) diakibatkan oleh alat kemaluan pria dalam - Uraikan benang tsb pada kaca objek sampai menjadi serabut-serabut.
keadaan ereksi. - Tetesi serabut-serabut tsb dengan balsam Kanada.
- Bila ragu  mengalami robek sehingga alat kemaluan pria dalam keadaan tegang tidak dapat - Tutup dengan kaca penutup dan ditekan, lalu dilihat dibawah mikroskop dengan
masuk tanpa mengakibatkan kerusakan seperti ini. pembesaran sedang.
- Bila robek lama  terdapat robekan lama. Interpretasi:
(Contoh deskripsinya: terdapat robekan yang tepinya masih/tidak berdarah, rata/tidak, Bila bercak tsb adalah semen maka akan terlihat spermatozoa diantara serabut-serabut
sampai kedasar/tidak dan terdapat di tempat yang sesuai dengan arah jarum jam pada jam…) benang. Dengan kepala berwarna merah dan ekor berwarna biru muda.
- Didapatkan sperma pada pemeriksaan usap vagina
B. Pemeriksaan Cairan Mani
CATATAN Dasar: adanya Cholin dalam cairan mani
Robekan hymen akibat olahraga (bukan persetubuhan) biasanya tidak sampai dasar dan lokasinya
disembarang tempat, sedangkan akibat persetubuhan biasanya sampai ke dasar dan pada arah jam 1. Reaksi Florence
5 – 7. - Buat reagen dengan mencampur Iodium 1gr + larutan lugol Kj 2 gr + aquadest 40ml.
- Bercak di ekstrasi pada kaca objek dan keringkan,
PEMERIKSAAN BERCAK AIR MANI - Letakkan ekstrak pada kaca objek dan keringkan.
A. Pemeriksaan Spermatozoa: - Tutup bercak tsb dengan kaca penutup.
1. Preparat tanpa pewarnaan (langsung) - Teteskan reagen dipinggir kaca penutup dan biarkan mengalir bercampur ekstrak tsb.
- Usapkan cairan vagina yang dicurigai pada kaca objek - Lihat dibawah mikroskop.
- Tambahkan 1-2 tetes NaCl 0,9% Interpretasi: (+) Bila ditemukan Kristal-kristal Choline per Iodida – (berbentuk daun bamboo
- Tutup dengan kaca penutup dan lihat pada mikroskop (obyektif 40x) dengan warna coklat).
Interpretasi: DD: Sekret vagina dapat memberikan reaksi positif.
- Biasanya akan terlihat spermatozoa (pada pelaku yang bukan azospermia).
- Gerakan-gerakan spermatozoa menunjukkan ejakulasi, 30-60 menit (psca senggama). 2. Reaksi Berberio
Dasar: adanya sperma dalam cairan mani.
2. Preparat dengan pewarnaan Cara: mirip dengan reaksi Florence, hanya reagen nya diganti Larutan pikrat jenuh.
1. Malachite – Green
- Usapkan cairan yang dicurigai pada kaca objek dan keringkan C. Pemeriksaan tersangka
- Warnai sengan larutan malachite – green 1% selama 1 menit, lalu cuci dengan air 1. Tempelkan gland penis pada kaca objek dengan erat dan keringkan secukupnya.
- Warnai dengan larutan Eosin Yellowish 1% selama 1 menit, lalu cuci dengan air 2. Letakkan kaca objek tsb diatas cawan yang berisi larutan lugol Kj dan terkena uap lugol.
- Lihat pada mikroskop dengan pembesaran sedang (obyektif 40x). 3. Periksa dibawah mikroskop dengan pembesaran sedang.
Interpretasi: Interpretasi:

7
 Bila memang telah terjadi persetubuhan, maka akan terlihat epitel vagina (sel yang besar-besar menyebabkan kematian karena kealpaan, penganiayaan dengan sengaja, atau menyebabkan kelukaan
berwarna coklat). tanpa sengaja.Memberikan hukuman kepada pelaku perbuatan persis seperti apa yg dilakukan
 Epitel penis akan berwarna kekuning-kuningan. terhadap korban
• Dengan pedang atau senjata
LI. 3. Memahami dan Menjelaskan Pemerkosaan dan Pembunuhan Menurut Pandangan • Dengan alat dan cara yg digunakan oleh pembunuh.
Islam
Pembunuhan Dalam Islam Hukuman-hukuman JARIMAH QISHASH dan DIYAT
KLASIFIKASI JINAYAT PEMBUNUHAN 1. Pembunuhan sengaja,
Jinayat (tindak pidana) terhadap badan terbagi dalam dua jenis: 2. Pembunuhan menyerupai sengaja,
1. Jinayat terhadap jiwa (jinayat an-nafsi) = jinayat yang mengakibatkan hilangnya nyawa 3. Pembunuhan karena kesalahan, (tidak sengaja).
(pembunuhan). Pembunuhan jenis ini terbagi tiga: 4. Penganiayaan sengaja,
a. Pembunuhan dengan sengaja (al-‘amd) 5. Penganiayaan karena kesalahan (tidak sengaja).
• Perbuatan yang dapat menghilangkan jiwa”,
• Pembunuhan dengan sengaja oleh seorang mukallaf secara sengaja (dan terencana) LARANGAN MEMBUNUH
terhadap jiwa yang terlindungi darahnya, dengan cara dan alat yang biasanya dapat Islam melarang umatnya membunuh seseorang manusia atau seekor binatang sekalipun, kalau itu
membunuh. tidak berdasarkan kebenaran hukumnya. Dalam Islam orang-orang yang halal darah atau boleh
b. Pembunuhan yang mirip dengan sengaja (syibhu al-’amdi) = Membunuh dengan cara dan dibunuh karena perintah hukum dengan prosedurnya adalah orang-orang murtad, yaitu orang-orang
alat yang biasanya tidak membunuh. Islam yang berpindah agama dari Islam ke agama lainnya, sesuai dengan hadis
Sangsi Hukuman  Diyat = 100 unta, di antaranya 40 ekor yang sedang hamil Rasulullah saw: Man baddala diynuhu faqtuluwhu (barangsiapa yang menukar agamanya maka
c. Pembunuhan karena keliru (al-khatha’) atau pembunuhan tidak sengaja, kesalahan semata bunuhlah dia). Ketentuan ini dilakukan setelah orang murtad itu diajak kembali ke agama Islam
tanpa direncanakan, dan tidak ada maksud membunuh sama sekali. selama batas waktu tiga hari, kalau selama itu dia tidak juga sadar baru dihadapkan ke pengadilan.
Misalnya = memanah binatang buruan atau sejenisnya, namun ternyata anak panahnya nyasar Yang halal darah juga adalah pembunuh, bagi dia berlaku hukum qishash yakni diberlakukan
mengenai orang hingga meninggal dunia. hukuman balik oleh yang berhak atau negara melalui petugasnya. Penzina muhshan (yang sudah
Sangsi Hukuman  Diyat berupa 100 ekor unta secara berangsur-angsur selama tiga tahun. kawin) adalah satu pihak yang halal darah juga dalam Islam melalui eksekusi rajam, mengingat jelek
dan bahayanya perbuatan dia yang sudah kawin tetapi masih berzina juga. Semua pihak yang halal
Dan tidaklah layak bagi seorang mukmin untuk membunuh seorang mukmin (yang lain), kecuali darah tersebut harus dieksekusi mengikut prosedur yang telah ada dan tidak boleh dilakukan oleh
karena tersalah (tidak sengaja). Dan barangsiapa membunuh seorang mukmin karena tersalah, seseorang yang tidak punya otaritas baginya.
(hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diyat yang Selain dari tiga pihak tersebut dengan ketentuan dan prosedurnya masing-masing tidak boleh
diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) dibunuh, sebagaimana firman Allah swt: “...wala taqtulun nafsal latiy harramallahu illa bilhaq...”
bersedekah. Jika ia (si terbunuh) dari kaum yang memusuhimu, padahal ia mukmin, maka (hendaklah (...jangan membunuh nyawa yang diharamkan Allah kecuali dengan kebenaran...) (QS. al-An’am:
si pembunuh) memerdekakan hamba sahaya yang mukmin. Dan jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) 151). Larangan ini berlaku umum untuk semua nyawa baik manusia maupun hewan, kecuali yang
yang ada perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, maka (hendaklah si pembunuh) membayar dihalalkan Allah sebagaimana terhadap tiga model manusia di atas tadi atau hewan nakal yang
diyat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang mengganggu manusia dan hewan yang disembelih dengan nama Allah.
mukmin. Barangsiapa yang tidak memperolehnya, maka hendaklah ia (si pembunuh) berpuasa dua Allah memberi perumpamaan terhadap seorang pembunuh adalah: “...barangsiapa yang membunuh
bulan berturut-turut sebagai cara tobat kepada Allah. Dan Allah Maha Mengetahui lagi seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat
Mahabijaksana.(Qs. An-Nisa`: 92) kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan
Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannnya ialah barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara
Jahannam.Ia kekal di dalamnya. Allah pun murka kepadanya, mengutuknya, serta menyediakan azab kehidupan manusia semuanya...” (QS. Al-Maidah: 32).
yang besar baginya.” (Qs. An-Nisa`: 93) Hukuman bagi pembunuh
Hukuman duniawi terhadap seorang pembunuh dalam Islam sangatlah berat yaitu dibunuh balik
2. Jinayat kepada badan selain jiwa = Penganiayaan yang tidak sampai menghilangkan nyawa: sebagai hukuman qishash ke atasnya. “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishash
1. Luka-luka ‫ش‬ ‫جُُ َ جَ ججُ ل‬
‫اُ ل‬
‫ج جَُ ل‬ berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan
2. Lenyapnya fungsi anggota tubuh ‫ت‬ ‫ُ َ جِاجَُْ ُفَالج ل‬ hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari
3. Hilangnya anggota tubuh ‫ت‬ ‫ُ ج َا ج‬
‫ضَُ ُفَالج ل‬ saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang
diberi maaf) membayar (diyat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Yang
CARA MELAKSANAKAN QISAS demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang
Kejahatan terhadap jiwa atau anggota badan yg diancam hukuman serupa (qishash) atau diyat (ganti melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih.” (QS. al-Baqarah: 178).
rugi dari si pelaku kepada si korban atau walinya).Pembunuhan dengan sengaja, semi sengaja, Sementara hukuman ukhrawi-nya adalah dilemparkan dalam neraka oleh Allah SWT suatu masa
nanti, sesuai dengan firman-Nya: “Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan
8
sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan An’aam [6] : 145). Ibnu Qayyim mengisahkan ayat ini dijadikan hujjah oleh Ali bin Abi Thalib ra di
mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.” (QS. an-Nisa’: 93) hadapan Khalifah Umar bin Khaththab ra untuk membebaskan seorang perempuan yang dipaksa
Bagi pembunuh yang sudah dimaafkan oleh keluarga terbunuh sehingga bebas dari hukuman qishash, berzina oleh seorang penggembala, demi mendapat air minum karena perempuan itu sangat
wajib baginya membayar diyat kepada keluarga terbunuh sebanyak 100 ekor unta. Jumhur ulama kehausan. (Abdul Qadir Audah, At Tasyri’ Al Jina`i Al Islami, Juz 2 hlm. 365; Wahbah Zuhaili, Al
sepakat dengan jumlahnya dan bagi wilayah yang tidak mempunyai unta dapat diganti dengan lembu Fiqh Al Islami wa Adillatuhu, Juz 7 hlm. 294).
atau kerbau atau yang sejenis dengannya. Dalam Islam, qishash diberlakukan karena di sana ada Adapun dalil sunnah adalah sabda Nabi SAW, ”Telah diangkat dari umatku (dosa/sanksi) karena
kelangsungan hidup umat manusia, sebagaimana firman Allah: “Dan dalam qishash itu ada (jaminan ketidaksengajaan, karena lupa, dan karena apa-apa yang dipaksakan atas mereka.” (HR Thabrani dari
kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa.” (QS. al- Tsauban RA. Imam Nawawi berkata, ”Ini hadits hasan”). (Wahbah Zuhaili, Al Fiqh Al Islami wa
Baqarah: 179). Adillatuhu, Juz 7 hlm. 294; Abdul Qadir Audah, At Tasyri’ Al Jina`i Al Islami, Juz 2 hlm. 364).
Qishash ini betul-betul sebuah keadilan dalam sistem hukum pidana Islam, di mana seseorang yang Pembuktian perkosaan sama dengan pembuktian zina, yaitu dengan salah satu dari tiga bukti (al
membunuh orang lain tanpa salah harus dibunuh balik. Ini sama sekali tidak melanggar hak azasi bayyinah) terjadinya perzinaan berikut; Pertama, pengakuan (iqrar) orang yang berbuat zina
manusia (HAM) sebagaimana diklaim orang-orang yang tidak paham hukum Islam. Bagaimana sebanyak empat kali secara jelas, dan dia tak menarik pengakuannya itu hingga selesainya eksekusi
mungkin kalau seseorang membunuh orang lain tanpa dibenarkan agama dapat diganti dengan hukuman zina. Kedua, kesaksian (syahadah) empat laki-laki Muslim yang adil (bukan fasik) dan
hukuman penjara 5-9 tahun, sementara orang yang dibunuhnya sudah meninggal. Malah yang seperti merdeka (bukan budak), yang mempersaksikan satu perzinaan (bukan perzinaan yang berbeda-beda)
itulah melanggar HAM, karena tidak berimbang antara perbuatan jahat yang dilakukannya dengan dalam satu majelis (pada waktu dan tempat yang sama), dengan kesaksian yang menyifati perzinaan
hukuman terhadapnya. dengan jelas. Ketiga, kehamilan (al habl), yaitu kehamilan pada perempuan yang tidak bersuami.
Ada tiga macam jenis pembunuhan dalam Islam yang mempunyai hukum qishash yang berbeda, (Abdurrahman Al Maliki,Nizhamul Uqubat, hlm. 34-38).
yaitu pembunuhan sengaja, semi sengaja dan tidak sengaja. Pembunuhan sengaja adalah seseorang Jika seorang perempuan mengklaim di hadapan hakim (qadhi) bahwa dirinya telah diperkosa oleh
sengaja membunuh orang lain yang darah dan keselamatan jiwanya dilindungi. Yaitu dengan seorang laki-laki, sebenarnya dia telah melakukan qadzaf (tuduhan zina) kepada laki-laki itu.
menggunakan alat untuk membunuh seperti senjata api dan senjata tajam. Kemungkinan hukum syara’ yang diberlakukan oleh hakim dapat berbeda-beda sesuai fakta (manath)
Tindak pidana pembunuhan secara sengaja jika memenuhi unsur-unsur: (1) orang yang melakukan yang ada, antara lain adalah sbb:
pembunuhan adalah orang dewasa, berakal, sehat, dan bermaksud membunuh; (2) terbunuh adalah Pertama, jika perempuan itu mempunyai bukti (al bayyinah) perkosaan, yaitu kesaksian
orang yang terpelihara darahnya (tidak halal untuk dibunuh); dan (3) alat yang digunakan untuk empat laki-laki Muslim, atau jika laki-laki pemerkosa mengakuinya, maka laki-laki itu dijatuhi
membunuh dapat mematikan atau menghilangkan nyawa orang. Jika pembunuh sengaja dimaafkan hukuman zina, yaitu dicambuk 100 kali jika dia bukanmuhshan, dan dirajam hingga mati jika dia
oleh keluarga terbunuh maka sipembunuh wajib membayar diyat berat berupa 100 ekor unta, terdiri muhshan. (Wahbah Zuhaili, Al Fiqh Al Islami wa Adillatuhu, Juz 7 hlm. 358).
dari 30 ekor unta betina berumur 3-4 tahun, 30 ekor unta betina berumur 4-5 tahun, dan 40 ekor unta Kedua, jika perempuan itu tak mempunyai bukti (al bayyinah) perkosaan, maka hukumnya dilihat
betina yang sedang bunting. lebih dahulu; jika laki-laki yang dituduh memerkosa itu orang baik-baik yang menjaga diri dari zina
Pembunuhan semi sengaja adalah menghilangkan nyawa orang lain dengan alat yang tidak biasa (al ‘iffah an zina), maka perempuan itu dijatuhi hukuman menuduh zina (hadd al qadzaf), yakni 80
digunakan untuk membunuh dan tidak dimaksudkan untuk membunuh. Ia juga harus membayar diyat kali cambukan sesuai QS An Nuur : 4. Adapun jika laki-laki yang dituduh memperkosa itu orang
berat kalau sudah dimaafkan keluarga terbunuh dengan cara mengangsurnya selama 3 tahun. fasik, yakni bukan orang baik-baik yang menjaga diri dari zina, maka perempuan itu tak dapat
Sementara pembunuhan tidak sengaja adalah seperti orang melempar buah mangga di pohon lalu dijatuhi hukuman menuduh zina. (Ibnu Hazm, Al Muhalla, Juz 6 hlm. 453; Imam Nawawi, Al
terkena seseorang di bawah pohon mangga tersebut sehingga mati. Majmu’ Syarah Al Muhadzdzab, Juz 20 hlm.53; Wahbah Zuhaili, Al Fiqh Al Islami wa Adillatuhu,
Diyat bagi kasus seperti ini adalah diyat ringan, yaitu 100 ekor unta terdiri atas 20 ekor unta betina Juz 7 hlm. 346).
berumur 1-2 tahun, 20 ekor unta betina berumur 2-3 tahun, 20 ekor unta jantan berumur 2-3 tahun,
20 ekor unta betina berumur 3-4 tahun, dan 20 ekor unta betina berumur 4-5 tahun. Pihak pembunuh
wajib membayarnya dengan mengangsur selama 3 tahun, setiap tahun wajib membayar sepertiganya.
Kalau tidak dapat dibayar 100 ekor unta, maka harus dibayar 200 ekor lembu atau 2.000 ekor
kambing.

HUKUM PERKOSAAN DALAM ISLAM


Perkosaan dalam bahasa Arab disebut al wath`u bi al ikraah (hubungan seksual dengan paksaan).
Jika seorang laki-laki memerkosa seorang perempuan, seluruh fuqaha sepakat perempuan itu tak
dijatuhi hukuman zina (had az zina), baik hukuman cambuk 100 kali maupun hukuman rajam. (Abdul
Qadir Audah, At Tasyri’ Al Jina`i Al Islami, Juz 2 hlm. 364; Al Mausu’ah Al Fiqhiyyah Al
Kuwaitiyyah, Juz 24 hlm. 31; Wahbah Zuhaili, Al Fiqh Al Islami wa Adillatuhu, Juz 7 hlm. 294;
Imam Nawawi, Al Majmu’ Syarah Al Muhadzdzab, Juz 20 hlm.18).
Dalil untuk itu adalah Alquran dan sunnah. Dalil Alquran antara lain firman Allah SWT (artinya),
”Barang siapa yang dalam keadaan terpaksa sedang dia tidak menginginkan dan tidak (pula)
melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Al
9
DAFTAR PUSTAKA

Atmadja. DS., Thanatologi;Ilmu Kedokteran Forensik;Edisi Pertama; Bagian Kedokteran Forensik


FKUI;1997:5:37-55.
Coe, John I M.D and Curran William J.LL.M,SMHyg; Definition and Time of Death;Modern Legal
Medicine, Psychiatry, and Forensic Science;F.A. Davis Company; ;1980:7:141-164.
Di Maio Dominick J. and Di Maio Vincent J.M; Time of Death; Forensic Pathology;CRC
Press,Inc;1993:2:21-41.
http://www.mediaumat.com/
Ilmu Kedokteran Forensik, Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.1997. Thanatologi. Halaman 25-35.

10

You might also like