Professional Documents
Culture Documents
KKW Singgihy 48bpskeu2007
KKW Singgihy 48bpskeu2007
Oleh :
48/BPS-KEU/2007
JURUSAN : KEUANGAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa penulis ucapkan atas
terselesaikannya penyusunan Kertas Kerja Wajib (KKW) ini. KKW ini disusun
dengan tujuan mengetahui pengendalian internal yang lebih baik atas transaksi
penjualan kredit. Selain tujuan tersebut KKW ini disusun untuk melengkapi
sebagian syarat dalam Program Bimbingan Profesi Sarjana Jurusan Keuangan di
PT Pertamina (Persero).
Dalam penyusunan KKW ini, penulis mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karenanya penulis ingin mengucapkan rasa terima kasihnya yang
ditujukan kepada:
1. Sjahril Samad, Manajer Keuangan Upms VI Kalimantan
2. M.Yudi Setiawan, Pengawas Utama HPN Upms VI Kalimantan
3. BPS Keuangan 2007
4. Kedua orangtua saya (penulis) yang telah memberikan bantuan baik moral
maupun materil.
5. Pihak-pihak lainnya yang membantu terselesaikannya penyusunan KKW
ini.
i
BPS Keuangan 2007
Singgih Yudianto
i
BPS Keuangan 2007
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL & GAMBAR .................................................................... iii
RINGKASAN.................................................................................................... iv
1. Latar Belakang............................................................................... 1
2. Ruang Lingkup............................................................................... 2
3. Maksud dan Tujuan........................................................................ 3
4. Metode Pendekatan........................................................................ 3
5. Sistematika................................................................................... 3-4
1. Kesimpulan ................................................................................... 20
2. Saran-Saran / Rekomendasi............................................................ 21
LAMPIRAN ...................................................................................................... 23
ii
BPS Keuangan 2007
ii
BPS Keuangan 2007
iii
BPS Keuangan 2007
iv
BPS Keuangan 2007
1
BPS Keuangan 2007
1.5 Sistematika
Untuk mempermudah penyajian makalah ini, penulis mengelompokkan
materi ke dalam empat bab yang sistematikanya disajikan sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Merupakan pendahuluan dari makalah, berupa penjelasan mengenai
latar belakang, ruang lingkup, maksud dan tujuan penelitian, metode
pendekatan, dan sistematika penulisan..
BAB 2 INDENTIFIKASI PERMASALAHAN
Memberikan deskripsi mengenai keadaan dan gejala permasalahan,
dimensi permasalahan, dan perumusan pokok permasalahan terkait
penjualan kredit di UPms VI.
2
BPS Keuangan 2007
3
BPS Keuangan 2007
BAB II
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
4
BPS Keuangan 2007
5
BPS Keuangan 2007
Bisnis harus menghadapi tantangan untuk menemukan solusi yang tepat agar
dapat memperbaiki proses penagihan dan dapat meningkatkan pelayanan sebagai
hasil dari meningkatnya akurasi serta waktu penagihan yang lebih cepat kepada
konsumen. Solusi tersebut harus dapat diaplikasikan kedalam sistem SAP yang
digunakan oleh Pertamina, mudah untuk dimaintenance dan dikembangkan
kembali untuk menjawab tantangan-tantangan dimasa yang akan datang.
Permasalahan yang diangkat dalam penulisan ini adalah bahwa proses
pembuatan tagihan untuk transaksi kredit di Pertamina yang sampai sekarang ini
banyak terdapat kelemahan dan kendala. Baik dari segi waktu, biaya dan sumber
daya manusia. Sehingga diperlukan sistem yang dapat memperbaiki kelemahan
dan kendala-kendala tersebut. Sistem yang terintegrasi dengan aplikasi SAP dan
sistem yang dapat menjawab tantangan-tantangan dimasa yang akan datang.
6
BPS Keuangan 2007
7
BPS Keuangan 2007
8
BPS Keuangan 2007
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
Verifikasi
VerifikasiNilai
Nilai Proses Good Issue Pembuatan
&&Keabsahan
Keabsahan Pembuatan
PembuatanSO
SO Berdasarkan DO (TC DN/Invoice
Bank
BankGaransi
Garansi (TC
(TCVA01)
VA01) &
& DO
DO VL02N) Manual
(TC
(TCVL01N)
VL01N)
9
BPS Keuangan 2007
10
BPS Keuangan 2007
11
BPS Keuangan 2007
Untuk PT.Mahakam Nusa Energi sebagai contoh pada tanggal 26 Feb 2007
terdapat 3 (tiga) transaksi yang terjadi, dari ketiga transaksi tersebut baru dua
transaksi sudah clear dan telah dibuatkan debit notenya.
12
BPS Keuangan 2007
Debit note tersebut dapat dilihat dikolom text dengan menyebutkan nomor
debit note yang sudah ditagihkan. Sedangkan transaksi yang belum ditagihkan
yaitu transaksi dengan nomor dokumen 97951348 sebesar Rp.1.931.844.000
statusnya masih open dan belum dicreate invoice. Dapat dilihat di kolom text
bahwa invoice belum ada dan belum tercreate.
Dari kedua contoh diatas dapat dilihat terdapat perbedaan antara TC FBL5N
dengan debit note yang ditagihkan. Hal ini disebabkan pembuatan debit note yang
dilakukan secara manual seringnya tidak melakukan pengecekan di FBL5N,
sehingga jika pada tanggal yang sama terdapat 2 (dua) atau lebih transaksi dan
jika depot baru mengirimkan sebagian DO saja yang dapat tertagih, akibatnya sisa
transaksi yang belum dikirimkan tersebut akan terjadi backlog.
Invoice
PNBP
Surat
Tagihan
Surat
Konfirmasi
13
BPS Keuangan 2007
Reminder Invoice
Manual Poin
Pada saat ini didunia bisnis yang sangat kompetitif , sangat penting sekali
untuk mengeliminasi ketidakeffisien dan tidak mungkin perusahaan
mengabaikannya. Dibutuhkan sebuah solusi yaitu sebuah sistem terintegrasi yang
dapat menghilangkan hal ini sehingga kinerja perusahaan akan meningkat.
Hal ini tidak akan terjadi jika pembuatan debit note dilakukan langsung dengan
menggunakan sistem SAP sehingga pengawasan terhadap penjualan kredit dapat
secara konsisten dilakukan dan kemungkinan terjadinya backlog menjadi kecil.
Dikarenakan personil yang bertanggung jawab dapat segera mengetahui berapa
jumlah transaksi yang terjadi pada waktu itu dan berapa jumlah DO yang sudah
dikirimkan oleh depot untuk dibuat debit note.
14
BPS Keuangan 2007
Solusi yang tepat dan terbukti sebagai bagian dari kerangka kerja yang
komprehensif untuk proses inbound dan outbond proses penagihan. Diharapkan
solusi ini secara bisnis akan mengurangi beban, meningkatkan kecepatan dan
kualitas informasi yang diberikan oleh konsumen dan supplier. Hasil ini secara
langsung akan meningkatkan effisiensi, meningkatkan keuntungan, dan sebagai
bagian dari Return of Investment SAP.
15
BPS Keuangan 2007
Sistem
Sistem
Otomatis
otomati
s
SAP
16
BPS Keuangan 2007
Dengan sistem otomatis maka secara signifikan akan menghasilkan hal –hal
sebagai berikut:
1. Cepat, tidak mahal dan lebih konsisten dalam siklus penagihan.
2. Akan mengurangi Days Sales Outstanding (DSO)
3. Biaya akan turun
4. Meningkatkan produktifitas dengan berkurangnya tugas manual
dalam HPN.
5. Meningkatnya keakuratan data akibat berkurangnya intervensi
manusia.
6. Penerimaan Piutang yang lebih cepat sehingga dengan cepat akan
mempengaruhi “bottom line”.
7. Meningkatkan hubungan dengan konsumen sebagai hasil dari
penagihan yang cepat,akurat,dan komunikasi personal yang lebih
baik.
Sebagai hasilnya dapat dilihat perbandingan Days Sales Outstanding sistem
penagihan manual dan otomatis yang diharapkan akan menjadi seperti yang
ditunjukan dalam grafis dibawah ini:
Days Sales Outstanding (DSO)
Pembayaran tertunda
17 Pembayaran tertunda
DN dikirimkan langsung
DN dikirimkan
bersamaan langsung
waktunya pada Konsumen
bersamaan
saat dibuat waktunya pada Konsumen
membayar DN
saat dibuat membayar DN
BPS Keuangan 2007
Cash collection cycle with conventional invoice mail process Cash collection cycle with Mail on Demand
Cash Cash
Penerimaan uang
berdasarkan DN Penerimaan uang
yang dikirimkan disebabkan pengiriman
setiap akhir bulan Dn secara real time
Jan Feb
Time Jan Feb Time
Mar
18
BPS Keuangan 2007
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang dikemukakan pada bab sebelumnya mengenai
penerapan sistem automatis dalam mekanisme penagihan maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1) Debit note (invoice) yang akurat, efektif dan effisien sebagai akibat dari
sistem otomatis akan menyebabkan meningkatnya pendapatan yang
diperoleh oleh Pertamina karena turunnya piutang tidak tertagih, biaya
penagihan dan biaya-biaya lain, sehingga hal ini secara signifikan akan
memperbaiki kas flow dan akhirnya akan meningkatkan profit pertamina
secara signifikan sebagai tujuan akhir dari kegiatan usaha yang dilakukan
oleh Pertamina.
2) Tidak hanya menaikkan profit perusahaan kedepannya sistem otomatis
juga akan meminimalisasi atau bahkan menghilangkan potensi backlog
yang timbul akibat penagihan yang dilakukan secara manual, dikarenakan
dokumen dapat dengan mudah dilihat dan dikirimkan kembali untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan.
3) Dan yang terakhir adalah sebagai Return Of Investment (ROI) dari hasil
mengembangkan dan memaksimalkan sistem SAP yang merupakan bagian
dari pengembalian investasi akibat mahalnya biaya penerapan sistem.
19
BPS Keuangan 2007
20
BPS Keuangan 2007
DAFTAR PUSTAKA
Letter”.
Dunning Letter”.
Http://www.web.mit.edu/CAO/AR/Ar5/ar_sm30_dun_names.htm,”MaintainTabl
21
BPS Keuangan 2007
LAMPIRAN
22