Professional Documents
Culture Documents
Makalah Proteksi Distribusi
Makalah Proteksi Distribusi
Makalah Proteksi Distribusi
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK 12
Puji syukur kami panjatkan Kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan Tugas Persentase
Distribusi Tenaga Listrik ini tepat pada waktunya yang berorientasi pada Sistem Proteksi
Distribusi Tenaga Listrik.
Diharapkan Tugas Persentase Distribusi Tenaga Listrik ini dapat memberikan
informasi kepada kita semua tentang Sistem Proteksi Distribusi Tenaga Listrik Saya menyadari
bahwa Tugas Persentase ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan Tugas
Persentase Distribusi Tenaga Listrik ini
Akhir kata, Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan Tugas Persentase Distribusi Tenaga Listrik ini dari awal sampai akhir.
Semoga Tuhan yang Maha Esa senantiasa memberkati segala usaha kita. Amin.
Penulis
i|Page
DAFTAR ISI
ii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
Proteksi Distribusi tenaga listrik sangat penting dalam proses penyaluran daya
dari satu tempat ke tempat yang lain. Ini dikarenakan prinsip dalam Distribusi tenaga
listrik yang baik salah satunya adalah aman selain andal dan ekonomis. Proteksi tenaga l
istrik merupakan bagian yang menjamin bahwa dalam Distribusi tenaga lisrik dapat
dikatakan aman. Dapat dikatakan aman karena dalam Distribusi tenaga listrik akan
diberikan suatu alat yang berfungsi untuk mengamankan Distribusi dari gangguan
bahkan mengamankan manusia dari bahaya yang ditimbulkan oleh pemindahan daya
listrik dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Pembuatan karya tulis ini berdasarkan tugas mata kuliah yaitu Distribusi Tenaga
Listrik. Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah tersebut.
1.2 Rumusan masalah
Dalam karya tulis ini saya akan membahas beberapa permasalasahan. Diantaranya
adalah :
1. Apakah Pengertian Proteksi Distribusi Tenaga Listrik?
2. Apa saja yang gangguan yang terjadi pada Distribusi Tenaga Listrik?
3. Bagaimana proteksi Distribusi tenaga listrik itu bekerja?
4. Dimanakah proteksi Distribusi tenaga listrik diterapkan?
1|Page
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pendahuluan
Proteksi Sistem Tenaga Listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada
Peralatan peralatan listrik suatu sistem tenaga listrik, misalnya generator, transformator,
jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi
abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih,
frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain.
Pengetahuan mengenai arus-arus yang timbul dari berbagai tipe gangguan pada suatu
lokasi merupakan hal yang sangat esensial bagi pengoperasian sistem proteksi secara
efektif. Jika terjadi gangguan pada sistem, para operator yang merasakan adanya
gangguan tersebut diharapkan segera dapat mengoperasikan circuit-circuit Breaker yang
tepat untuk mengeluarkan sistem yang terganggu atau memisahkan pembangkit dari
jaringan yang terganggu. Sangat sulit bagi seorang operator untuk mengawasi gangguan-
gangguan yang mungkin terjadi dan menentukan CB mana yang dioperasikan untuk
mengisolir gangguan tersebut secara manual.
2|Page
2.2 Macam-Macam Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangg. Permanen :
- Hubung singkat pada Kabel,belitan trafo, generator.(tembusnya isolasi)
Gangg. Temporer :
- Flashover karena sambaran petir, flashover dengan pohon, tertiup angin Pada
SUTM
1. GANGGUAN 3 FASA:
bisa terjadi pada fasa R , S dan T terhubung singkat
2. GANGGUAN 2 FASA :
bisa terjadi antara fasa R & S, fasa T & S atau R & T terhubung singkat
3. GANGGUAN 2 FASA-KETANAH :
bisa terjadi antara fasa R& S ketanah fasa T & S ketanah atau fasa R & T ketanah
3|Page
Koordinasi Sistem Proteksi
Dalam penyaluran energi listrik yang sangaat jauh dari pembangkit tenaga listrik
terdapat jaringan transmisi dan distribusi yang rentan akan terkena gangguan yang
bersifat permanen atau sementara. Jaringan distribusi merupakan jaringan yang
berfungsi untuk menyalurkan energi listrik dari gardu induk ke gardu induk lain maupun
dari gardu induk ke pelanggan/beban.
Jaringan distribusi terdiri dari transformator distribusi, kawat jaringan, serta
memiliki proteksi-proteksi.
4|Page
Gambar 3. 1. Sistem proteksi dan komponen pada saluran distribusi sekunder Sumber:
Suhadi (2008:26)
Di samping itu, setiap proteksi atau alat pengaman harus mempunyai kepekaan,
kecermatan dan kecepatan bereaksi yang baik. Pada dasarnya semua sistem proteksi
berfungsi sebagai pelindung dan pengaman dari gangguangangguan yang terjadi pada
sistem distribusi. contoh gangguan: Sambaran Petir, Arus lebih, Over Load, dll. untuk
itulah dibutuhkan sistem proteksi yang handal untuk meminimalisirkan gangguan yang
terjadi, Sistem proteksi yang terdapat pada jaringan distribusi antara lain :
5|Page
1. Fuse Cut Out (FCO)
Fuse Cut Out adalah adalah suatu alat pengaman yang melindungi jaringan
terhadap arus beban lebih (over load current) yang mengalir melebihi dari batas
maksimum, yang disebabkan karena hubung singkat (short circuit) atau beban lebih (over
load). Fuse cut out ini hanya dapat memutuskan satu saluran kawat jaringan di dalam satu
alat. Apabila diperlukan pemutus saluran tiga fasa maka dibutuhkan fuse cut out sebanyak
tiga buah.
2. Relai
Relai merupakan alat yang bekerja secara otomatis untuk mengamankan suatu peralatan
listrik saat terjadi gangguan, menghindari atau mengurangi terjadinya kerusakan peralatan
akibat gangguan. Relai yang digunakan pada jaringan distribusi, yaitu : Relai gangguan
tanah, (Ground Fault Relay), Relai gangguan tanah berarah (Directional Ground Fault
Relay), dan Relai arus lebih (Over Current Relay).
6|Page
1) Relai Gangguan Tanah
Relai gangguan tanah adalah suatu relai yang akan bekerja
berdasarkan adanya kenaikan arus yang melebihi suatu nilai setting
pengaman tertentu dan dalam jangka waktu tertentu bekerja apabila terjadi
gangguan hubung singkat fasa ke tanah. Relai arus gangguan tanah (ground
fault relai) merupakan pengaman utama terhadap gangguan hubung singkat
fasa ke tanah untuk sistem yang ditanahkan langsung atau melalui tahanan
rendah.
7|Page
b) Relai arus lebih waktu tertentu (Definite time relay)
Relai ini akan memberikan perintah pada pemutus tenaga (PMT)
pada saat terjadi gangguan hubung singkat dan besarnya arus gangguan
melampaui settingnya (Is), dan jangka waktu kerja relai mulai pick up
sampai kerja relay diperpanjang dengan waktu tertentu tidak tergantung
besarnya arus yang mengerjakan relai, lihat gambar dibawah ini.
8|Page
3. PBO ( Pemutus Balik Otomatis)
9|Page
4. Arrester
Arrester atau Lightning Arrester adalah suatu alat pelindung bagi peralatan
sistem tenaga listrik terhadap surja atau petir dengan cara membatasi surja tegangan lebih
yang datang dan mengalirkannya ke tanah. Sesuai dengan fungsinya itu maka arrester
harus dapat menahan tegangansistem pada frekuensi 50 Hz untuk waktu yang terbatas
dan harus dapat melewatkan surja arus ke tanah tanpa mengalami kerusakan pada
arrester itu sendiri.
Pada prinsipnya arrester membentuk jalan yang mudah dilalui oleh petir, sehingga
tidak timbul tegangan lebih yang tinggi pada peralatan. Pada kondisi normal arrester
berlaku sebagai isolasi tetapi bila timbul surja arrester berlaku sebagai konduktor yang
berfungsi melewatkan aliran arus yang tinggi ke tanah. Setelah arus hilang, arrester harus
dengan cepat kembali menjadi isolator.
Gambar 3. 9. Arrester
Sumber: http://3.imimg.com/data3/IP/HU/MY-3059229/lightning-arrester-500x500.jpg
10 | P a g e
Gambar 3. 10. Skema sambaran petir yang dialihkan Arrester ke tanah
Sumber: Suhadi (2009:368)
SSO (Saklar Seksi Otomatis) atau Auto Seksionalizer adalah saklar yang
dilengkapi dengan kontrol elektronik/ mekanik yang digunakan sebagai
pengaman seksi Jaringan Tegangan Menengah. SSO sebagai alat pemutus
rangkaian/beban untuk mengurangi luas daerah yang padam karena gangguan.
Apabila SSO tidak dikoordinasikan dengan PBO, SSO hanya akan berfungsi
sebagai saklar biasa. Ada dua jenis SSO yaitu : dengan pengindera arus yang
disebut Automatic Sectionalizer dan pengindera tegangan yang disebut
Automatic Vacum Switch (AVS).
Gambar 3. 11. Koordinasi SSO tipe AVS sebagai pengaman pada jaringan radial
11 | P a g e
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Proteksi Sistem Tenaga Listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada Peralatan
peralatan listrik suatu sistem tenaga listrik, misalnya generator, transformator,
jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi
abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih,
frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain.
2. Dalam penyaluran energi listrik yang sangaat jauh dari pembangkit tenaga listrik
terdapat jaringan transmisi dan distribusi yang rentan akan terkena gangguan yang
bersifat permanen atau sementara. Jaringan distribusi merupakan jaringan yang
berfungsi untuk menyalurkan energi listrik dari gardu induk ke gardu induk lain
maupun dari gardu induk ke pelanggan/beban. Jaringan distribusi terdiri dari
transformator distribusi, kawat jaringan, serta memiliki proteksi-proteksi.
3. Macam-macam Gangguan pada Jaringan Distribusi
- Gangguan Beban Lebih
- Gangguan Hubung Singkat
- Gangguan Tegangan Lebih
12 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
1. Arismunandar, A dan Kuwahara, S. 1972. Teknik Tenaga Listrik, jilid III gardu
induk.Jakarta: PT. Pradnya Paramita
2. Agung Hari Setiawan 2014. Media Pembelajaran Sistem Proteksi Distribusi Tenaga
Listrik. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta
13 | P a g e