Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 25

PT.

ANDICA PARSAKTIAN ABADI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan :

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SUB D.I. KOMERING KAB. OKU TIMUR


POKJA – ULP SNVT PJPA SUMATERA VIII PROV. SUMSEL
APBN TAHUN ANGGARAN 2016

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Sub DI Komering OKU Timur


PT. ANDICA PARSAKTIAN ABADI

METODE PELAKSANAAN PEKERJAN

Pekerjaan : Rehabilitasi Jaringan Irigasi Sub DI Komering Kab. OKU Timur


Balai : Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII
Satker : Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Sumatera VIII
Provinsi Sum-Sel
BPK : Irigasi dan Rawa I
Lokasi : Kabupaten OKU Timur
Provinsi : Sumatera Selatan
TA : 2016

PENDAHULUAN
Rehabilitasi jaringan irigasi Sub D.I. Komering dengan luas 5.162 hektare,
dimaksudkan untuk meningkatkan produksi beras melalui Perbaikan / Peningkatan
Jaringan Irigasi yang terdiri dari saluran sub Sekunder, saluran pembuang dan
bangunan irigasi.

Jaringan irigasi sub D.I. Komering meliputi wilayah Kecamatan Buay Pemuka
Beliung, Martapura, Buay Madan, Belitang Jaya, Belitang III dan Belitang Mulya
Kabupaten OKU Timur Provinsi Sum-Sel.

Salah satu persyaratan bagi peserta lelang adalah membuat metode kerja. Metode
kerja ini sangat penting dan dapat dijadikan sebagai referensi / bahan pertimbangan
bagi owner terhadap kelayakan peserta lelang untuk dipilih menjadi pemenang dan
kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik.

Waktu yang disediakan untuk pelaksanaan kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Sub
D.I. Komering OKU Timur adalah 240 hari kalender. Dengan jangka waktu
pelaksanaan tersebut, kami selaku kontraktor pelaksana akan membuat usulan metode
kerja, yang mana didalamnya memuat / menjelaskan tahapan – tahapan pelaksanaan
pekerjaan yang akan diterapkan dilapangan, baik dari segi teknis maupun non teknis.
Dasar penyusunan metode kerja adalah RKS, Gambar Rencana dan Berita Acara
Aanwijzing.

Sebagai komitmen untuk bekerja dengan sebaik – baiknya apabila kami ditunjuk
sebagai pemenang, maka kami akan menempatkan beberapa tenaga ahli yang dapat
berkoordinasi dengan baik sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut diatas
tepat waktu, tepat biaya dengan mutu / kualitas dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai
yang diharapkan.

Metode pelaksanaan kami susun untuk menganalisa gambaran singkat mengenai


urutan pekerjaan yang akan dikerjakan dilapangan. Berdasarkan gambar rencana yang
ada serta kondisi lapangan yang ada, maka urutan metode pelaksanaan yang akan
kami uraikan adalah sebagai berikut :

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Sub DI Komering OKU Timur


PT. ANDICA PARSAKTIAN ABADI

I. PERSIAPAN

Lingkup Pekerjaan yang akan diikat dalam kontrak adalah Rehabilitasi Jaringan
Sub DI. Komering yang terdiri dari saluran sub sekunder, saluran pembuang,
bangunan irigasi dan bangunan pelengkap lainnya. Pelaksanaan Metoda dan
koordinasi yang tepat dalam pelaksanaan proyek ini sangat perlu diperhatikan
demi tercapainya hasil yang cepat, tepat, dan sesuai dengan teknis yang sudah di
anjurkan dalam gambar maupun RKS.
Pekerjaan ini meliputi pengadaan secara memadai akan tenaga ahli, alat-alat
bantu dan bahan material sesuai dengan jenis pekerjannya, yaitu :
1. Rehabilitasi Jaringan Irigasi Sub DI. Komering (1.000 Ha) Kabupaten OKU
Timur
 Pekerjaan Persiapan
 Pekerjaan Sipil
 Pekerjaan Pintu
 Pekerjaan Penunjang

I.1. Perencanaan Lapangan (Site Planning) & Strategi Pelaksanaan di Lapangan.

Sebelum melakukan pelaksanaan lapangan, perencanaan lapangan (Site


Planning) merupakan hal yang sangat penting, hal ini dibuat untuk
mengatur penempatan peralatan, stok material dan sarana penunjang lainya
yang di Gunakan dalam pelaksanaan pembangunan Proyek misalnya direksi
keet, gudang stok material di lapangan dll.
Dalam menempatkan barang dan material kebutuhan pelaksanaan, baik di
gudang maupun di halaman terbuka, dalam hal ini masih dalam lokasi
proyek (Site).

Sistem Pengaturan Site plenning ini bertujuan agar :


a. Memudahkan pelaksanaan di lapangan, dalam hal ini tidak
mengganggu mobilisasi Proyek, baik didalam lapangan sendiri (In
Site) maupun mobilisasi yang dilakukan dari luar lapangan (Out
Site).
b. Menjamin keamanan di dalam Site.
c. Menjamin terpeliharanya kesehatan dan keselamatan kerja
dilapangan.
d. Memudahkan pemeriksaan dan penelitian bahan oleh Direksi/
konsultan pengawas dilapangan.
e. Terjaminnya kebersihan lapangan, dalam hal ini supaya tidak
mengganggu proses pelaksanaan di lapangan dan tidak mengganggu
pelaksanaan teknis lapangan.
f. Barang-barang atau hal-hal yang tidak diperlukan dilapangan agar
di singkirkan dari lapangan agar tidak mengganggu proses
pekerjaan di lapangan.

Hal lain yang perlu diperhatikan juga dalam pelaksanaan ini yaitu Listrik
Kerja dilapangan, apakah itu berasal dari PLN setempat atau Genset, tapi

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Sub DI Komering OKU Timur


PT. ANDICA PARSAKTIAN ABADI

sebaiknya harus disediakan genset, selain untuk menghidari keterbatasan daya


listrik yang dapat menghambat pekerjaan di lapangan.

Sedangkan dari sisi strategi pelaksanaan dari data pekerjaan yang kami
dapatkan, terlihat bahwa pekerjaan ini merupakan Pembangunan Drainase Air.
Oleh karena itu strategi pelaksanaan pekerjaan harus disesuaikan dengan
kondisi lahan yang sudah ada dengan tahapan-tahapan pelaksanaan, volume
pekerjaan serta waktu pelaksanaan yang dimintakan pemilik sesuai dengan
data pelelangan.

Dari data waktu pelaksanaan yang cukup pendek, maka strategi pekerjaan
yang akan dilaksanakan adalah melakukan kegiatan secara parallel, artinya
kegiatan dilakukan sesuai dengan kondisi lokasi pekerjaan dimana pekerjaan
dapat dilaksanakan secara serentak. Oleh karena itu tiap kegiatan di masing-
masing lokasi dialokasikan sumber daya yang dibutuhkan sesuai dengan time
schedule dan pada network planning yang kami rancang.

I.2. Management dan Administrasi Proyek.

Penanganan pekerjaan proyek ini di tangani oleh tenaga-tenaga terampil


yang sudah berpengalaman dalam proyek-proyek bangunan dermaga.
Sehingga bila dilihat dari kualitas maupun keberhasilan pekerjaan akan
benar-benar terjamin, sesuai dengan apa yang diharapkan oleh semua
pihak/terutama dari pihak Pemilik/owner dalam hal ini yaitu dari Pihak
Kementerian Pertanian. Disamping itu pelaksana-pelaksana lapangan
yang dilibatkan dalam proyek ini merupakan tenaga-tenaga yang
profesional dan sudah berpengalaman di bidangnya dan memiliki
produktivitas dalam melaksanakan proyek ini.

a. Struktur Organisasi.
Pelaksanaan proyek dikelola oleh suatu tim managemen yang
profesional yang dipimpin oleh Project Manager (PM),
Engginering dan Pelaksanan lapangan serta Staff yang terlibat
yang sesuai dengan bidang pekerjaanya. Hal ini untuk
mempermudah dalam pelaksanaan dilapangan baik secara
administratif maupun secara teknis lapangan.
b. Koordinasi Lapangan.
Dalam hal ini kepala Proyek (Project Manager) memimpin semua
kegiatan yang berlangsung pada proyek tersebut, baik itu di bidang
administrasi proyek maupun di bidang teknik hal ini bertujuan
agar pekerjaan dilapangan dapat terlaksana dengan baikmsesuai
dengan rencana lapangan, adapun pembagian tugas lapangan ini di
bagi berdasarkan kehlian dan profesi masing-masing seperti
uaraian di bawah ini :
 Untuk masalah engginering dan quantity surveyor, kepala
proyek dibantu oleh bagian teknik beserta staffnya.

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Sub DI Komering OKU Timur


PT. ANDICA PARSAKTIAN ABADI

 Urusan keuangan, administrasi umum dan personalia,


dalam hal ini kepala proyek dibantu oleh personalian di
bidangnya dan bagian keuangan dan staffnya.
 Urusan logistik dan peralatan di lapangan, pimpinan
proyek di bantu oleh staff logistik dan peralatan. Untuk
mencapai tujuan proyek yang lebih cepat.
 Urusan kemananan dan keselamatan kerja dilapangan
Quality kontrol dan bagian K3 harus berperan aktif demi
kelancaran proyek tersebut.

Secara organisasi dan keterlibatan team yang tersebut di atas Project


Manager dan Site manager bertanggung jawab secara penuh dalam
pelaksaan proyek ini. Dan diharapkan dengan sistem tersebut, maka
proyek akan berjalan dengan lancar dan pencapaian proyek dapat
dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telak di tentukan dan dengan
mutu yang di harapkan.
I.3. Administrasi dan Pelaporan Proyek.
Tahapan pelaksanaan administrasi proyek dilakukan dengan urutan
sebagai berikut :

 Ijin Memasuki Lokasi


Ijin ini disampaikan kepada konsultan pengawas atau pemberi
tugas, untuk dimintakan persetujuaannya.

 Ijin Pelaksanaan, dilampiri :


 Shop drawing
 Hasil Pengukuran Lapangan dengan potongan melintang per 20
m, dan setiap elevasi-elevasi dan ukuran-ukuran yang
diperlukan
 Ijin Material
Ijin ini disampaikan kepada konsultan pengawas atau pemberi
tugas, untuk dimintakan persetujuaannya.

 Laporan Harian, berisi :


 Jenis dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan
 Jenis dan volume material yang akan digunakan
 Jumlah tenaga kerja, yang terdiri dari Pekerja, Tukang. Kepala
Tukang, Mandor dan Staff Kantor Lapangan.
 Jumlah dan Jenis peralatan yang digunakan
 Kondisi cuaca
Laporan ini disampaikan kepada konsultan pengawas atau
pemberi tugas, untuk dimintakan persetujuaannya.

 Laporan Mingguan, berisikan dan dilampiri :


 Kemajuan pekerjaan mingguan
 Bar Chart dan Curve S

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Sub DI Komering OKU Timur


PT. ANDICA PARSAKTIAN ABADI

 Struktur Organisasi
 Photo Dokumentasi
 Kendala dan Solusi masalah lapangan
Laporan ini disampaikan kepada konsultan pengawas atau
pemberi tugas paling lambat senin sore pada minggu
berikutnya, untuk dimintakan persetujuaannya, dalam bentuk
buku terjilid sebanyak 5 ( lima ) set.

 Laporan Bulanan, dilampiri :


 Kemajuan pekerjaan mingguan
 Bar Chart dan Curve S
 Struktur Organisasi
 Photo Dokumentasi
 Kendala dan Solusi masalah lapangan
 Hasil Testing yang dilakukan
 Shop drawing yang telah disetujui
Laporan ini disampaikan kepada konsultan pengawas atau
pemberi tugas paling lambat per tanggal 10 bulan berikutnya,
untuk dimintakan persetujuaannya, dalam bentuk buku terjilid
sebanyak 5 ( lima ) set.

 Asbuild-drawing
Berupa gambar pelaksanaan pekerjaan yang mencakup,
gambar lokasi, lay out masing-masing lokasi, potongan
memanjang, potongan melintang, gambar potongan dan
gambar detail, dengan skala yang ditentukan. Gambar
disampaikan dalam bentuk hard copy berupa 1 (satu) set
kalkir uk. A3, 3 ( tiga ) set copy gambar ukuran A3 dan 1
(satu ) soft copy dalam bentuk CD atau flash disk.

Gambar ini disampaikan kepada konsultan pengawas atau


pemberi tugas setelah pekerjaan selesai atau paling lambat
sebelum serah terima kedua, untuk dimintakan
persetujuaannya.

 Gambar Purna Bangun (As-Built Drawing)


Sebelum serah terima kedua/terakhir pekerjaan selesai.
Penyedia jasa wajib terlebih dahulu menyerahkan gambar
purna bangun yang dibuat berdasarkan hasil pengukuran dan
pematokan (setting-out survey) dan hasil mutual check
Penyedia Jasa dan PPK selama periode pelaksanaan pekerjaan
serta as-built surveys. Sebanyak 2 (dua) set gambar cetak
ukuran A3 harus diserahkan kepada PPK segera setelah
pekerjaan tersebut selesai dilaksanakan guna mendapat
persetujuan. Diperlukan waktu minimum 28 (dua puluh
delapan) hari bagi PPK untuk review, comment dan

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Sub DI Komering OKU Timur


PT. ANDICA PARSAKTIAN ABADI

persetujuan serta beberapa hari untuk modifikasi, koreksi dan


penyerahan ulang oleh Penyedia Jasa. Setelah memperoleh
persetujuan dari PPK 2 (dua) set gambar cetak dan 1 (satu) set
gambar asli diserahkan oleh Kontraktor kepada PPK.

 Album Photo Dokumentasi 100 %, yang terdiri dari Photo 0


%, 25 %, 50 % dan 100 %.

II. TAHAP PERSIAPAN.

II.1. Pembuatan papan nama proyek.


Metode Pelaksanaan
Pada lokasi proyek dipasang 1 (satu) buah papan nama proyek dari
bahan triplek ukuran 4 ft x 8 ft x 9 mm, dengan tiang dari kayu kaso
ukuran 4 x 6 cm. Papan nama proyek ditempatkan di lokasi yang
mudah dilihat sesuai dengan persetujuan direksi/pengawas lapangan.
Pekerjaan ini dikerjakan dalam jangka waktu 1hari kalender, dengan
rincian sebagai berikut:
Tenaga Kerja:
 Tukang kayu = 1 orang
 Tukang cat = 1 orang
 Pekerja = 1 orang
Peralatan :
 Gergaji, palu, sendok semen, pacul, sekop, ember dll.

II.2. Pembuatan kantor kerja lapangan atau direksi Keet,


Los Kerja, Gudang dan Tempat penyimpanan material.

Pembuatan Direksi keet, dimaksudkan adalah membuat bangunan


sementara (semi permanen), untuk tempat kegiatan kantor Pengawas
Lapangan, Direksi, Ruang Rapat, Gudang barang-barang penyedia jasa
dan lain-lain guna mendukung lancarnya kegiatan proyek.
Direksi Keet dengan ukuran sesuai spesifikasi, dibuat pada sekitar
lokasi, dimana penempatannya harus tak boleh lebih 5 km dari daerah
kerja (site) dengan persetujuan Direksi. Bangunan kantor lapangan
harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga terbebas dari polusi yang
dihasilkan oleh operasi konstruksi. Bangunan kantor lapangan harus
mempunyai kekuatan struktural yang memuaskan, tahan cuaca dengan
permukaan lantai bangunan berada di atas tanah, tinggi plafond
minimum 3,00 meter dan atap bangunan menonjol 1,5 meter dari sisi
luar dinding.
Konstruksi bangunan direksi keet terdiri dari bahan-bahan :
 Dinding dan pintu dari triplek rangka kaso uk. 5/7 cm kayu borneo
 Jendela kaca nako

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Sub DI Komering OKU Timur


PT. ANDICA PARSAKTIAN ABADI

 Tiang kayu uk. 6/12 cm


 Atap seng gelombang BJLS 30 tebal 0,25 mm
 Paku dan lain-lain
 Lantai/ubin dari floor tebal 3 cm ad. 1 pc : 3 psr : 5 split
Pembuatan Direksi Keet dilaksanakan dengan menggunakan peralatan
meteran, palu, gergaji kayu dan lain-lain.
Perlengkapan Direksi Keet :
1. Meja rapat ukuran 1 x 2 m, serta minimal 8 buah kursi lipat
2. Meja kerja dilengkapi dengan kursi
3. Lemari kayu dari multipleks ukuran 50 x 200 cm panjang
disesuaikan kebutuhan, untuk penyimpanan contoh bahan/material
dan peralatan
4. White board, ukuran 0,8 x 1,2 m
5. Papan penempatan gambar proyek
6. Alat ukur (theodolith) ketelitian T-0 dan waterpass
7. Lampu petromax atau lampu batteray

Perlengkapan Personil, meliputi :


o topi pengaman, (helm)
o sepatu lapangan,
o jas hujan

II.3. Penyediaan Air kerja dan Listrik Kerja.


Airk kerja di langan menggunakan air sumur pompa di lokasi proyek
atau suply dari luar dan untuk listrik kerja diperolah dari sambungan
sementara PLN setempat selama pembangunan dengan cadanga dari
generator set (GENSET).

II.4. Mobilisasi Peralatan.


Mobilisasi peralatan meliputi pengiriman dan penempatan semua
peralatan yang diperlukan di lapangan. Peralatan ditempatkan sedemikian
rupa sehingga mampu melayani/mendukung peleksanaan pekerjaan yang
berada dalam jangkauanya.

II.5. Pengukuran Tapak Kembali & Bowplank.


Lapangan terlebih dahulu harus di bersihkan/diamankan dari bangunan –
bangunan, fasilitas yang mengganggu. Sebelum pekerjaan lain di mulai,
kondisi lapangan harus tetap di jaga dan harus bersih. Diadakan pengkuran
kembali dan gambaran lokasi. Lokasi pembangunan dengan dilengkapi
keterangan-keterangan mengenai peil ketinggian tanah, letak pohon, letak
batas-batas tanah dengan alat yang sudah tertera kebenaranya. Ketidak
cocokan yang mungkin terjadi antar gambar dan lapangan yang sebenarnya
segera dilaporkan kepada perencana atau pengawas Lapangan untuk

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Sub DI Komering OKU Timur


PT. ANDICA PARSAKTIAN ABADI

dimintas keputusanya. Penentuan ketentuan dan titik-titik sudut hanya


dilakukan dengan alat water pass atau theodolith dimana ketepatan
pengkukuranya dapat di pertanggung Jawabkan.

III. PEKERJAAN TANAH.

Pada pekerjaan tanah baik dari galian maupun dari urugan yang akan
menimbulkan gangguan dan debu. Hal ini akan sangat mengganggu
lingkungan sekitar/dekat lokasi pekerjaan. Untuk menghindari kondisi ini,
maka pada pekerjaan galian maupun urugan akan dilakukan penyiraman air
agar kondisi tanah tidak terlalu kering hal ini di tujukan untuk mengurangi
debu yang timbul. Disamping itu batas lokasi pekerjaan diberi penghalang
berupa pagar seng.

Marking/Elevasi Timbunan
Tanah

Supply Material dengan Dump


Truc
Cek.Elevasi

Penimbunan Tanah
(dilakukan Secara Bertahap)

Urugan Pasir

Pekerjaan penggalian tanah dan pengurugan tanah kembali harus dilaksanakan


sesuai dengan gambar, RKS dan semua petunjuk yang disampaikan oleh

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Sub DI Komering OKU Timur


PT. ANDICA PARSAKTIAN ABADI

pengawas selama berlangsungnya pekerjaan. Pekerjaan Penggalian harus


dilaksanakan secara mekanis dan semua peralatan yang dibutuhkan harus
disediakan oleh Kontraktor, baik yang menyangkut peralatan untuk pekerjaan
persiapannya maupun peralatan untuk pekerjaan penggaliannya sendiri dan
alat-alat Bantu yang diperlukan. Sesudah pembersihan site, permukaan tanah,
tanah liat, tanaman-tanaman lainnya, atau rawa-rawa, maka dapat dimulai
pekerjaan galian. Bilamana tanah humus yang digali ternyata baik untuk
digunakan sebagai lapisan permukaan atau pembatas maka anah humus ini
perlu diamankan dahulu untuk penggunaan tersebut di atas.
Pekerjaan ini mencakup penggalian, pembuangan, atau pembuatan stok dari
tanah atau padas dan material lain dari badan jalan atau sekitarnya yang perlu
untuk penyelesaian yang memuaskan dari pekerjaan dalam kontrak ini.
Pekerjaan ini diperlukan untuk pembuatan selokan dan saluran air, untuk
pembuatan formasi dari galian atau pondasi untuk pipa, gorong-gorong,
saluran atau struktur lainnya.

Selama masa pemeliharaan galian, sewaktu lereng yang stabil yang mampu
menahan pekerjaan disekitarnya, struktur atau mesin harus dipertahankan
sepanjang waktu, dan skor serta turap yang memadai harus dipasang, jika tepi
permukaan galian yang sewaktu-waktu tidak dilindungi dapat berbahaya/tidak
stabil. Bila diperlukan, harus menahan atau menyangga struktur disekitarnya
yang jika tidak dilakukan dapat menjadi tidak stabil atau rusak oleh pekerjaan
galian itu.

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Sub DI Komering OKU Timur


PT. ANDICA PARSAKTIAN ABADI

Pada Setiap waktu pekerja atau yang lainnya berada dalam galian yang
mengharuskan kepala mereka berada di bawah permukaan tanah, kontraktor
harus menempatkan pengawas keamanan pada tempat kerja yang tugasnya
hanya memonitor kemajuan dan keamanan. Pada Setiap saat peralatan galian
cadangan (yang belum dipakai) serta perlengkapan P3K harus tersedia pada
tempat kerja galian.

Seluruh galian terbuka harus diberi penghalang yang cukup untuk mencegah
pekerja atau orang lainnya terjatuh kedalamnya, dan Setiap galian terbuka
pada badan jalan atau bahu harus ditambah dengan rambu pada malam hari
dengan drum dicat putih (atau yang serupa) dan merah atau lampu kuning
sesuai dengan ketetapan Direksi.

Tanah Bekas/sisa galian harus segera diangkut ketempat dimana diperlukan


tanah urugan atau jika tidak diperlukan diangkut/dibuang ketempat diluar
pekerjaan yang akan ditunjuk oleh Direksi.

Timbunan tanah bangunan yang dipadatkan dengan alat pemadat adalah


meliputi pekerjaan penimbunan tanah kembali serta pemadatan tanah yang
ditimbun di sekitar bangunan sesuai dengan gambar rencana dan petunjuk dari
Direksi Teknis.

Pekerjaan galian tanah dibedakan atas 2 (dua) kelompok sebagai berikut :


1. Galian tanah biasa
Galian tanah biasa adalah pekerjaan galian dengan material hasil galian berupa
tanah pada umumnya, yang dengan mudah dapat dilakukan dengan excavator.

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Sub DI Komering OKU Timur


PT. ANDICA PARSAKTIAN ABADI

Seluruh galian dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan bidang-bidang yang


ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan yang ditunjukkan dalam
gambar kerja atau sesuai dengan yang diarahkan/ditunjukkan oleh Direksi.
Galian tanah biasa dimaksudkan untuk daerah yang bahan hasil galiannya
terdiri dari tanah, pasir dan kerikil.

Bila ada galian yang perlu disempurnakan seharusnya diinformasikan ke


Direksi untuk ditinjau. Tidak ada galian yang langsung/ditutupi dengan
tanah/beton tanpa diperiksa terlebih dahulu oleh Direksi. Seluruh proses
pekerjaan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa. Kemiringan yang rusak atau
berubah, karena kesalahan pelaksanaan harus diperbaiki oleh dan atas biaya
Kontraktor.

Selama proses penggalian tanah agar secara langsung dipisahkan dan


ditumpuk pada suatu tempat yang disetujui Direksi, material yang layak/bisa
dipakai untuk timbunan dan material yang tidak layak. Material yang layak
selanjutnya akan dipakai untuk timbunan tanah biasa dan timbunan kembali,
sedangkan material yang tidak layak selanjutnya akan dibuang keluar daerah
irigasi atau kesuatu tempat yang tidak akan mengganggu areal pertanian dan
fungsi jaringan.

Kontraktor harus menguasai medan kerja sehingga penumpukan material yang


bisa dipakai untuk timbunan ditempatkan pada lokasi yang sedekat-dekatnya
dengan lokasi yang memerlukan timbunan dan bisa langsung ditebar pada
bagian yang akan ditimbun.

Harga satuan termasuk upah buruh, bahan dan peralatan yang diperlukan
untuk penggalian, perapihan dan kemiringan talud termasuk usaha pencegahan
bahaya longsor, pembuatan tanggul kecil pada bahu galian dan timbunan kecil
apabila dianggap perlu oleh Direksi. Peralatan pengangkutan diperhitungkan
terhadap pemindahan material hasil galian ke suatu tempat penimbunan
sementara yang disetujui Direksi sejauh kurang lebih 1 km.

Khusus untuk jaringan tersier yang dimensinya relatif kecil dan berada di
daerah persawahan, agar diperhitungkan terhadap tingkat kesukaran
penggalian atau alternatif lain berupa galian secara manual.

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Sub DI Komering OKU Timur


PT. ANDICA PARSAKTIAN ABADI

2. Galian Bendungan
Galian Bendungan adalah pekerjaan galian dengan material berupa deposit
sungai yang terdiri dari pasir, kerikil dan kerakal/boulder, yang dapat
dilakukan dengan excavator/boulder, yang dapat dilakukan dengan excavator
tetapi dengan tingkat produktifitasnya lebih rendah dibandingkan dengan
galian tanah biasa, karena kondisi lapangan endapan relatif lebih padat.
Yang dimaksud dengan galian deposit sungai adalah suatu kegiatan penggalian
pada badan sungai atau daerah tertentu yang material galiannya merupakan
endapan sungai yang terdiri tanah berbatu kerikil dan kerakal yang padat,
sehingga alat excavator tidak dapat bekerja secara maksimal.

1. Pekerjaan Timbunan Tanah dari luar (stamper + Angkutan) :


 Sebelum tanah didatangkan dari Quarry (tempat Material) Ke Lokasi
Pekerjaan, terlebih dahulu Test Sample uji mutu di laboratorium
independen yang ditetapkan oleh Owner (Pemilik) untuk mendapatkan
material urugan tanah sesuai dengan persyaratan spesifikasi teknis.
 Jika jenis material yang diuji di laboratorium memenuhi persyaratan
teknis maka material urugan tanah segera didatangkan dari Quarry ke
lokasi pekerjaan dengan alat Dump Truck.

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Sub DI Komering OKU Timur


PT. ANDICA PARSAKTIAN ABADI

 Penghamparan Tanah dibuat lapis per lapis Penghamparan


dilaksanakan sesuai dengan elevasi rencana.
 Pekerjaan Urugan dilaksanakan pada area dengan batas-batas yang
telah ditentukan sesuai dengan gambar rencana (shop drawing)
 Material urugan tanah dengan kualitas baik, dan gradasi butiran merata
tidak mengandung lempung dan bebas dari akar pohon dan material
lainnya. Bilamana material tanah dalam kondisi basah, dimana dalam
kondisi kering dinyatakan dapat dipakai maka dikeringkan terlebih
dahulu sebelum digunakan untuk timbunan.
 Pemadatan tanah menggunakan stamper kuda
 Penghamparan urugan dapat dimulai dan dianggap telah selesai setelah
mendapat persetujuan pengawas.
 Jenis Bahan, Alat, Tenaga kerja yang dibutuhkan :
o Bahan : Timbunan tanah pilihan
o Peralatan : Dump truck, stamper
Tenaga Kerja : mandor, pekerja

Semua bahan yang dipakai untuk pengurugan kembali harus merupakan bahan
pilihan yang baik, yang diseleksi, bebas dari kotoran, batu-batu besar dan
bahan tumbuhan atau bahan lainnya yang dapat membusuk.
Untuk pengurugan kembali dilaksanakan selapis demi selapis dengan
ketebalan tidak lebih dari 10 cm tiap lapisnya dan harus dipadatkan secara
mekanis sampai diperoleh kepadatan yang cukup.
Urugan pasir dibawah lantai setebal 10 cm, dengan menggunakan pasir urug
dilaksanakan selapis demi selapis dengan ketebalan tidak lebih dari 5 cm tiap
lapisnya dan harus dipadatkan secara mekanis sampai diperoleh kepadatan
yang cukup.

IV. PEKERJAAN BATU KALI

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Sub DI Komering OKU Timur


PT. ANDICA PARSAKTIAN ABADI

Yang dimaksud dengan Pekerjaan pasangan batu yaitu meliputi pekerjaan


penyediaan dan pengangkutan bahan, pemasangan batu kali serta pemasangan
weep hole sesuai dengan gambar.
Dalam pelaksanaan pekerjaan pasangan batu spesi yang digunakan adalah
campuran 1 : 4 yaitu 1 bagian semen Portland (PC) dan 4 bagian pasir serta air
secukupnya, sehingga dapat menghasilkan campuran adukan yang padat dan
siap untuk dipergunakan.
Setiap 1 m3 pasangan batu harus mengandung sekurang-kurangnya : 3,26 zak
PC (1 zak = 50 kg), 0,522 m3 pasir dan batu 1,2 m3.
 Siapkan alat-alat yang diperlukan.
 Menggali tanah dengan ukuran lebar sama dengan lebar pondasi
bagian bawah dengan kedalaman yang disyaratkan.
 Menggali sisi-sisi miringnya, sehingga diperoleh sudut kemiringan
yang tepat.
 Buang tanah sisa galian ketempat yang telah ditentukan.
 Cek posisi, lebar, kedalaman dan kerapianya, sesuai dengan rencana.
 Pasir urug diratakan pada dasar galian dan disiram air untuk
mendapatkan kelembaban yang optimum untuk pemadatan.
 Jika diperlukan ulangi langkah 1 dan 2 sehingga didapat tebal pasir
urug seperti yang direncanakan.
 Pasang patok bantu untuk memasang profil (2 patok untuk tiap profil).
 Profil dipasang pada setiap ujung lajur pondasi.
 Pasang bilah bantu datar pada kedua patok, setinggi profil.
 Pasang profil benar-benar tegak lurus dan idang atas profil datar.
Usahakan titk tengah profil tepat pada tengah-tengah galian yang
direncanakan dan bidang atas profil sesuai peil pondasi.
 Ikat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang antara 2 patok dan
juga dipaku agar lebih kuat.
 Pasang patok sokong, miring pada tebing galian pondasi dan ikatkan
dengan profil, sehingga menjadi kuat dan kokoh.
 Cek ketegakan/posisi profil dan ukuran-ukurannya, perbaiki jika ada
yang tidak tepat, demikian juga peilnya.
 Siapkan adukan untuk melekatkan batu-batu tersebut.
 Naikkan benang pada 25 cm berikutnya dan pasang batu kali dengan
adukan, sesuai ketinggian benang. Usahakan bidang luar pasangan
tersebut rata.

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Sub DI Komering OKU Timur


PT. ANDICA PARSAKTIAN ABADI

 Bahan, peralatan, dan tenaga kerja yang diperlukan utnuk


melaksanakan pekerjaan tanah dan beton pekerjaan tersebut sebagai
berikut :
Bahan : Pasir, Semen, batu belah
Peralatan ; Beton molen, gergaji, palu, sendok semen
Tenaga Kerja : Pekerja, Tukang batu dan Mandor

Gambar profil Pasangan batu kali


[b,B,t,h,H = menyesuaikan gambar rencana]

Cara mencampur mortar dan alat yang digunakan terlebih dahulu harus
dimintakan persetujuan Direksi Teknis, jumlah masing-masing bagian
semen dan pasir harus sesuai dengan yang ditetapkan. Mencampur dengan
menggunakan mixer/Molen atau tenaga manusia, pada waktu
penyampuran tidak boleh kurang dari 2 (dua) menit setelah air
dimasukkan. Mortar yang telah berumur lebih dari 30 (tiga puluh) menit
tidak boleh dipakai dan harus dibuang.

Pasangan batu harus dibuat seperti yang ditetapkan pada gambar rencana
atau seperti yang ditunjukkan oleh Direksi Teknis. Pasangan batu pada
permukaan yang kelihatan harus diusahakan dibuat rata/rapi dan bersih
dari ceceran adukan, harus menyatukan batu yang dipasang dengan paling
sedikit satu batu pengikat untuk tiap-tiap meter persegi. Pekerjaan ini
harus naik secara bersama-sama dengan pasangan bagian dalam agar
supaya batu pengikat dapt dipasang dengan sebaik-baiknya. Tinggi
pasangan batu maksimum 1,50 m perhari untuk menghindari keruntuhan.

Batu-batu harus dipilih dan diletakkan dengan hati-hati sehingga tebalnya


adukan tidak kurang dari rata-rata 10 mm. Tembok-tembok penahan,
pasangan miring harus dilengkap dengan suling-suling, Suling-suling
harus dibuat dari pipa PVC dengan diameter 50 mm dan paling tidak 1
(satu) buah untuk setiap 2 m2 permukaan. Setiap ujung pemasukan dari

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Sub DI Komering OKU Timur


PT. ANDICA PARSAKTIAN ABADI

suling-suling harus dilengkapi dengan saringan yang terbuat dari kerikil


dan pasir serta pada bagian terluat ditutup dengan ijuk, semua biaya
penyediaan bahan dan pemasangan suling-suling sudah termasuk dalam
harga satuan pekerjaan pasangan batu.

Dalam membangun pekerjaan pasangan batu pada cuaca yang tidak


menguntunkan dan dalam melindungi serta merawat pekerjaan yang telah
selesai. Kontraktor akan memenuhi persyaratan-persyaratan yang sama
seperti yang ditentukan untuk beton.

2. Plesteran
Yang dimaksud dengan plesteran meliputi pekerjaan persiapan, penyediaan
dan pengangkutan bahan, pencampuran adukan mortar dan pengerjaannya,
pemasangan plesteran serta perawatan.

Dalam pelaksanaan pekerjana pembuatan plesteran perbandingan


campuran yang dipakai adalah 1 : 3 yaitu 1 bagian semen Portland (PC)
dan 3 bagian pasir serta air secukupnya. Sehingga dapat menghasilkan
campuran yang padat dan siap untuk dipergunakan. Untuk setiap 1 m2
plesteran jika tidak ditentukan lain harus mengandung sekurang-kurangnya
: 0,192 zak PC (1 zak = 50 kg) dan mengandung 0,020 m3 pasir.

Cara mencampur morta dan alat yang akan digunakan terlebih dahulu
harus dimintakan persetujuan Direksi Teknis, jumlah masing-masing
bagian semen dan pasir harus sesuai dengan yang ditetapkan.

Pekerjaan plesteran dikerjakan satu lapis sampai jumlah ketebalan 1,5 cm


dan kemudian dihaluskan dengan air semen (acian). Dan pada pekerjaan
siaran semua bidang sambungan diantara batu muka harus dikorek
sebelum ditutup dengan adukan, permukaan harus dibersihkan dengan
memakai kawat dan dibasahi. Sebelu diplester semua harus dibersihkan
dulu dari segala macam kotoran.

V. PEKERJAAN BETON
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengecoran beton dilakukan dengan
menggunakan beton Readymix. dengan spesifikasi dan ukuran serta
pembesian sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.

Adukan beton harus secepatnya dibawa ketempat pengecoran dengan


menggunakan metode yang sepraktis mungkin, sehingga tidak

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Sub DI Komering OKU Timur


PT. ANDICA PARSAKTIAN ABADI

memungkinkan adanya pengendapan aggregate dan tercamputnya kotoran-


kotoran atau bahan lain dari luar. Penggunaan alat-alat pengangkut mesin
haruslah mendapat persetujuan tertulis dari Direksi/ Pengawas. Pengecoran
dilakukan selapis demi selapis dan tidak dibenarkan menuangkan adukan
dengan menjatuhkan dari suatu ketinggian lebih dari 1,5 m yang akan
menyebabkan pengendapan/pemisahan aggregate. Pengecoran harus
dilakukan secara terus menerus (tanpa berhenti).

Beton tumbuk :
Permukaan tanah yang akan dilapisi beton tumbuk harus rata dan
diperkeras, setelah permukaan rata dan keras kemudian digelar pasir urug
dengan ketebalan minimal 10 cm, barulah beton tumbuk digelar dengan
ketebalan minimal 7 cm.
Bahan yang digunakan :
Air : air yang digunakan harus bersih dan memenuhi syarat untuk diminum
(air minum).
Batu split/koral : Batu split/koral yang digunakan harus yang bersih dan
bermutu baik serta mempunyai gradasi serta kekerasan sesuai dengan
syarat-syarat teknis.
Pasir : Pasir beton harus bersih dan bebas dari bahan-bahan organis,
Lumpur dan sejenisnya dan juga memenuhi komposisi butir serta
kekerasan.
Semen : Semen yang digunakan Portland Cement jenis 1 menurut NI-8
1965 atau type 1 menurut ASTM.C.150 dan memenuhi S.400 menurut
Standard Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia.
Semen yang rusak tidak diperbolehkan dipakai.

Beton Bertulang
Bahan Yang digunakan

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Sub DI Komering OKU Timur


PT. ANDICA PARSAKTIAN ABADI

Air : air yang digunakan harus bersih dan memenuhi syarat untuk diminum
(air minum).
Batu split/koral : Batu split/koral yang digunakan harus yang bersih dan
bermutu baik serta mempunyai gradasi serta kekerasan sesuai dengan
syarat-syarat teknis.
Pasir : Pasir beton harus bersih dan bebas dari bahan-bahan organis,
Lumpur dan sejenisnya dan juga memenuhi komposisi butir serta
kekerasan.
Semen : Semen yang digunakan Portland Cement jenis 1 menurut NI-8
1965 atau type 1 menurut ASTM.C.150 dan memenuhi S.400 menurut
Standard Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia.
Semen yang rusak tidak diperbolehkan dipakai.
Besi Beton : besi yang digunakan adalah baja polos mutu U-24 dan ulir
mutu U-32. Mutu besi beton yang digunakan harus berkualitas baik serta
ukuran sesuai gambar, bebas dari cacat besi seperti : retak, karat,
gelombang, besi bekas dan sebagainya.

Begesting : Begesting yang digunakan adalah kayu terentang dengan


ketebalan 3 (tiga) cm. Begesting harus kuat tidak bergetar dan tidak lentur
waktu pelaksanaan pengecoran dan mudah dibongkar tanpa merusak
konstruksi.

Pelaksanaan Pekerjaan
Sebelum pengecoran dilakukan terlebih dipasang pembesian dan bekesting,
Semua besi tulangan harus bebas dari serpihan karat lepas, minyak gemuk,
cat, debu atau zat lainnya yang dapat mengganggu perlekatan yang
sempurna antara tulangan dan beton . Jika diinstruksikan oleh Direksi, besi
harus disikat atau dibersihkan sebelum dipakai. Beton tidak boleh dicorkan
sebelum penulangan diperiksa dan disetujui oleh Direksi.

Pembesian
Tulangan harus dipasang secara tepat pada posisi yang diperlihatkan pada
gambar dan harus ditahan jaraknya dari bekisting dengan memakai
dudukan beton atau gantungan logam menurut kebutuhan, dan pada
persilangan – persilangan diikat dengan kawat beton yang dipilar dingin
dengan diameter tidak kurang dari 1.6 mm; ujung – ujung kawat harus
diarakhan ke bagian tubuh utama beton. Besi tidak boleh ditumpu dengan
penahan logam yang menonjol hingga kepermukaan beton, pada tumpuan
kayu atau kepingan – kepingan agregat kasar.

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Sub DI Komering OKU Timur


PT. ANDICA PARSAKTIAN ABADI

Besi tulangan untuk pekerjaan konstruksi beton dapat berupa besi polos dan
besi ulir yang memenuhi ketentuan Standar JIS atau ASTM A615, Grade 60
atau SII 0376-84. Tampang melintang besi tulangan yang dikirim ke lokasi
kerja harus sama pada seluruh panjangnya dengan yang disetujui Pengguna
Jasa.
Besi tulangan harus dipotong, ditekuk dan dibentuk sesuai dengan
ukuran/dimensi yang ditunjukkan pada gambar pembesian yang telah
disepakati. Besi tulangan harus dipasang pada lokasi dan posisi yang tepat
sesuai dengan gambar dan diikat kuat pada cetakan beton. Besi tulangan
harus menyati dengan kuat antara satu dengan yang lain sebagai suatu
rangkaian/anyaman yang kokoh yang tidak mudah berubah bentuk dan
diikat dengan kuat pada cetakan dengan posisi yang tepat dan tidak mudah
bergeser selama proses penuangan dan pemadatan beton.

Semua ujung-ujung kawat pengikat harus ditekuk ke arah dalam adukan


beton, tidak diijinkan mencuat keluar permukaan beton.
Batu tahu untuk membentuk selimut beton, dibuat dari beton pracetak
dengan kuat desak tidak kurang dari tipe beton yang akan dituang, dengan
tebal sesuai dengan desai tebal selimut beton diikat kuat pada cetakan
dengan kawat dan disiram air sesaat sebelum beton dituang.

Sebelum penuangan beton dilaksanakan, seluruh besi tulangan harus


dibersihkan dari material lepas, debu, lumpur, kerak, oli atau sisa beton
hasil pengecoran sebelumnya yang menempel/ mengeras dan bahan lainnya
yang dapat melemahkan ikatan dengan beton. Kontraktor akan memberikan
waktu tidak kurang dari 24 jam sebelum pelaksanaan penuangan beton,
kepada Pengguna Jasa untuk melakukan pemeriksaan kesiapan pelaksanaan
secara menyeluruh dan memberi persetujuan bila semuanya sesuai dengan
ketentuan dalam spesifikasi.

Semua besi tulangan harus dipasang dengan susunan dan panjang seperti
pada gambar kecuali bila ditentukan dan disetujui berbeda oleh Pengguna
Jasa. Kecuali yang sudah ditetapkan dalam gambar penyambungan besi
tulangan lainnya tidak diperkenankan tanpa persetujuan Pengguna Jasa
Penyambungan harus dilakukan dengan overlap sepanjang mungkin.
Panjang overlap antara 2 (dua) besi tulangan yang disambung harus sesuai
dengan gambar. Bila tidak ditunjukkan dalam gambar, panjang overlap
harus tidak kurang dari 30 (tiga puluh) diameter besi tulangan. Untuk
penyambungan dengan cara overlap, besi tulangan harus dipasang dan

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Sub DI Komering OKU Timur


PT. ANDICA PARSAKTIAN ABADI

diikat dengan kawat sedemikian sehingga tebal selimut beton tetap


memenuhi ketentuan.

Bekisting
Jika bekisting terdiri dari papan kayu, sambungan antara papan dengan
papan harus betul-betul rapat dan cukup kuat serta kokoh, sehingga tidak
terjadi pengembangan bekisting yang mengakibatkan ukuran konstruksi
yang berbentuk lengkung, ukuran betul-betul sesuai baik jari-jari, maupun
kemiringan, bila konstruksi berbentuk miring. Pada sambungan antara
plywood dengan yang lainnya harus betul, sehingga hasil beton tidak terjadi
benjolan-benjolan. Setiap sambungan bekisitng yang dikehendaki untuk
dapat dilepas dengan tidak mengganggu kedudukan, bentuk maupun
permukaan beton itu sendiri atau bagian beton lainnya. Bagian konstruksi
yang memerlukan penopang-penopang, maka harus diletakkan pada
pondasi yang cukup kuat, sehingga tidak terjadi penurunan dan
penggeseran, dan hal-hal lain.

Semua bekisting harus dirancang dan dibuat hingga dinilai memuaskan oleh
Direksi. Kontraktor harus menyerahkan rancangannya untuk disetujui,
dalam jangka waktu cukup sebelum pekerjaan dimulai. Semua bekisting
harus diperkuat dengan klam dari balok kecil dan harus yangkuat serta
cukup jumlahnya untuk menjaga agar tidak terjadi distrosi ketika beton
dicorkan, dipadatkan dan mengeras. Bekisting dari kayu/ papan terentang
harus dibuat dari kayu yang sudah diolah dengan baik. Semua sambungan
harus cukup kencang agar tidak terjadi kebocoran.

Agar beton tidak menempel pada bekisting bagian permukaan dalam


bekisting diberi selapis minyak yang jenisnya sudah disetujui, sebelum
beton dicorkan. Minyak pelumas baik yang sudah atau belum dipakai tidak
boleh dipakai untuk maksud ini. Harus diperhatikan agar besi tulangan
tidak terkena bahan pelapis semacam ini. Pengikat besi untuk didalam atau
diblok antara (spacer) yang sudah disetujui boleh dipakai. Bagian dari
pengikat atau pengantara yang ditanam permanen dalam beton sekurang –
kurangnya harus berjarak 5 cm dari permukaan akhir beton. Setiap lubang
dalam permukaan beton yang timbul akibat pengikat atau pengantara harus
ditutup dengan rapih segera setelah bekisting di buka dengan spesi semen
yang campuran serta konsistensinya sama dengan mutu beton induknya.

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Sub DI Komering OKU Timur


PT. ANDICA PARSAKTIAN ABADI

Pada waktu pembongkaran bekisting dan memindahkan harus dengan


metode yang benar dan menurut petunjuk direksi teknis, sehingga tidak
terjadi kerusakan beton. Untuk memulai pembongkaran bekisting harus
menunggu atau mendapat izin dari direksi teknis. Hal ini menyangkut umur
dan pencapaian kekuatan beton yang diizinkan dibongkar bekistingnya.
Pembongkaran beton tertentu yang diizinkan dibongkar bekistingnya
dengan lama waktu tertentu yang diizinkan dibongkar bekistingnya dengan
lama waktu tertentu telah diuraikan pada spesifikasi umum teknik. Setelah
bekisting dibongkar beton harus segera diperiksa dengan teliti disetiap
permukaan, jika ada permukaan yang kurang/tidak sempurna harus segera
disempurnakan.

Pengecoran
Pengadukan beton dengan beton mixer/molen tidak boleh kurang dari 1
(satu) menit diputar setelah seluruh komponen adukan dimasukkan kedalam
pengaduk/beton molen. Penyampaian beton (adukan dari mixer) ketempat
pengecoran dilakukan dengan cara yang tidak mengakibatkan segregasi
komponen / adukan beton harus sudah dicor paling lambat 3 (tiga) menit
sejak pencampuran di dalam mixer dengan tidak mengurangi ketentuan-
ketentuan kualitas beton yang disyahkan. Jika digunakan bahan tambahan,
maka waktu tersebut diperpanjang dalam batas-batas yang dapat
dipertanggung jawabkan. Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan
dengan persetujuan tertulis dari pengawas lapangan.
Pengecoran harus dilakukan dengan baik dengan menggunakan vibrator
untuk menjamin kepadatan beton. Apabila pengecoran beton akan
dihentikan dan diteruskan pada hari berikutnya, maka tempat berhenti
pengecoran harus disetujui pengawas.

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Sub DI Komering OKU Timur


PT. ANDICA PARSAKTIAN ABADI

Pada pengecoran sambungan setelah pengecoran berhenti 1 (satu) hari,


maka pada adukan beton lama (beton yang telah mengeras) harus diberi
bahan kimia untuk memperkuat sambungan. Khusus untuk beton plat lantai
tidak boleh terjadi keretakan dan kebocoran dan kemudian akan ditest
bersama.
Setelah pengecoran maka beton harus selalu dalam keadaan basah secara
terus menerus selama tidak kurang dari 7 (tujuh) hari selama masa
pengerasan.

VI. PEKERJAAN PINTU


Lingkup pekerjaan ini akan meliputi perencanaan, perhitungan desain,
gambar-gambar, pengadaan material, pembuatan/fabrikasi, perakitan,
pengetesan di pabrik, finishing, pengecatan, pengepakan, asuransi,
pengangkutan dan pengiriman ke Site, pemasangan, pengetesan uji coba
dan pengetesan akhir serta perbaikan bila ada yang rusak termasuk
material yang berhubungan dengan pekerjaan Hidromekanikal yang berada
di saluran induk, sekunder hingga tersier serta saringan sampah untuk
irigasi sesuai dengan spesifikasi umum yang ditetapkan yang semua akan
dilaksanakan oleh Kontraktor, sebagai berikut :
a. Penggantian dan/atau penyediaan baru set lengkap pintu-pintu
sorong baja dan pintu-pintu angkat (Hand Gate) serta pintu-pintu
ukur Crump-de Gruyter dengan masing-masing Rangka pengarah/
Guide frame dan pengangkat/hoist untuk jaringan irigasi dan
pembuang/Drainase, mencakup masing-masing bukaan lebar dan
tinggi pada masing-masing ukuran sebagaimana ditunjukkan dalam
gambar desain tipikal serta dalam table detail khusus untuk pintu-
pintu.
b. Penggantian dan/atau penyediaan baru set lengkap Saringan
sampah/Trashrack untuk jaringan Irigasi dan Pembuang/Drainase
(apabila ada), mencakup masing-masing bukaan lebar dan tinggi

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Sub DI Komering OKU Timur


PT. ANDICA PARSAKTIAN ABADI

pada masing-masing ukuran sebagaimana ditunjukkan dalam


gambar desain tipikal trashrack.
c. Penggantian dan/atau penyediaan baru set lengkap pintu sekat
(Stoplog) yang terdiri dari beberapa block kayu/wooden stoplog
dan mencakup masing-masing bukaan lebar dan tinggi pada
masing-masing ukuran sebagaimana ditunjukkan dalam gambar
desain tipikal balok sekat.
d. Set lengkap pintu-pintu flap dengan masing-masing rangka
pengarah untuk jaringan pembuang/Drainase system, bila ada.
e. Satu (1) lot peralatan pemeliharaan/maintenance dan kunci-kunci
(tools) sebagaimana ditetapkan dalam spesifikasi.
f. Satu (1) lot suku cadang (spare parts) untuk peralatan sebagaimana
ditetapkan dalam spesifikasi.

Semua material-material harus baru, macam-macam jenisnya dan seperti


yang biasanya dan sesuai untuk pekerjaan yang bersifat seperti itu. Semua
material harus mengikuti Japanese Industrial Standard (JIS) atau
American Society for Testing and Materials (ASTM).

Semua tenaga harus benar-benar tenaga ahli yang telah terlatih dan biasa
mengerjakan pekerjaan baja guna menjamin kelancaran dan pengoperasian
bebas dari vibrasi dibawah segala kemungkinan kondisi pengoperasian,
dan desain, dimensi-dimensi dan material-material dari semua bagian-
bagian rencana harus seperti itu tegangan-tegangan untuk yang mana
mungkin persoalan membuat besar kemungkinan distorsi, pemakaian tak
semestinya, atau kerusakan kedalam kondisi-kondisi yang berat yang
dijumpai dalam tugas.

Tempat jalan, tangga dan handrail-handrail pengaman yang memadai /


mencukupi dan pelindung-pelindung akan disediakan pada dan sekitar
setiap peralatan, dimana diperlukan, untuk memberikan jalan masuk dan
perlindungan dari semua gerakan/perpindahan dan bagian-bagian
elektrikal. Item-item semacam akan direncana untuk memudahkan
perpindahan dengan mudah untuk ijin bebas jalan masuk ke berbagai
macam bagian dari peralatan.

Semua bagian-bagian yang berputar harus betul-betul diseimbangkan


keduanya secara statis dan dinamis sehingga pada saat berputar pada
kecepatan-kecepatan normal dan pada suatu beban hingga maksimum,
harus tidak ada vibrasi yang berlebihan dikarenakan kurang seimbang dan
rencana akan beroperasi dengan kemungkinan sedikit jumlah kegaduhan.

Pekerjaan Penyelesaian
Setelah semua pelaksanaan pekerjaan selesai, maka Lapangan harus ditinggalkan
dalam keadaan bersih dan siap digunakan oleh Pemberi Tugas. Kontraktor juga harus
memulihkan keadaan, kondisi semula bagian-bagian lapangan yang tidak
direncanakan berubah menurut kontrak. Membuang semua bahan-bahan yang tidak
terpakai dan yang berlebihan, sampah, alat-alat perlengkapan dan mesin-mesin harus

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Sub DI Komering OKU Timur


PT. ANDICA PARSAKTIAN ABADI

dikeluarkan / dipindahkan. Sehingga lokasi proyek bersih seperti sebelum


dilaksanakan proyek.
Demikian Metode Pelaksanaan Pekerjaan ini kami buat. Sesuai dengan alur pekerjaan
yang akan kami laksanakan di lapangan.

Jakarta, 07 Desember 2015

PT. ANDICA PARSAKTIAN ABADI

ARNOLD H.
Direktur.-

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Sub DI Komering OKU Timur

You might also like