Professional Documents
Culture Documents
Metode Rehab Jaringan Irigasi Di Komering
Metode Rehab Jaringan Irigasi Di Komering
Pekerjaan :
PENDAHULUAN
Rehabilitasi jaringan irigasi Sub D.I. Komering dengan luas 5.162 hektare,
dimaksudkan untuk meningkatkan produksi beras melalui Perbaikan / Peningkatan
Jaringan Irigasi yang terdiri dari saluran sub Sekunder, saluran pembuang dan
bangunan irigasi.
Jaringan irigasi sub D.I. Komering meliputi wilayah Kecamatan Buay Pemuka
Beliung, Martapura, Buay Madan, Belitang Jaya, Belitang III dan Belitang Mulya
Kabupaten OKU Timur Provinsi Sum-Sel.
Salah satu persyaratan bagi peserta lelang adalah membuat metode kerja. Metode
kerja ini sangat penting dan dapat dijadikan sebagai referensi / bahan pertimbangan
bagi owner terhadap kelayakan peserta lelang untuk dipilih menjadi pemenang dan
kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik.
Waktu yang disediakan untuk pelaksanaan kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Sub
D.I. Komering OKU Timur adalah 240 hari kalender. Dengan jangka waktu
pelaksanaan tersebut, kami selaku kontraktor pelaksana akan membuat usulan metode
kerja, yang mana didalamnya memuat / menjelaskan tahapan – tahapan pelaksanaan
pekerjaan yang akan diterapkan dilapangan, baik dari segi teknis maupun non teknis.
Dasar penyusunan metode kerja adalah RKS, Gambar Rencana dan Berita Acara
Aanwijzing.
Sebagai komitmen untuk bekerja dengan sebaik – baiknya apabila kami ditunjuk
sebagai pemenang, maka kami akan menempatkan beberapa tenaga ahli yang dapat
berkoordinasi dengan baik sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut diatas
tepat waktu, tepat biaya dengan mutu / kualitas dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai
yang diharapkan.
I. PERSIAPAN
Lingkup Pekerjaan yang akan diikat dalam kontrak adalah Rehabilitasi Jaringan
Sub DI. Komering yang terdiri dari saluran sub sekunder, saluran pembuang,
bangunan irigasi dan bangunan pelengkap lainnya. Pelaksanaan Metoda dan
koordinasi yang tepat dalam pelaksanaan proyek ini sangat perlu diperhatikan
demi tercapainya hasil yang cepat, tepat, dan sesuai dengan teknis yang sudah di
anjurkan dalam gambar maupun RKS.
Pekerjaan ini meliputi pengadaan secara memadai akan tenaga ahli, alat-alat
bantu dan bahan material sesuai dengan jenis pekerjannya, yaitu :
1. Rehabilitasi Jaringan Irigasi Sub DI. Komering (1.000 Ha) Kabupaten OKU
Timur
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Sipil
Pekerjaan Pintu
Pekerjaan Penunjang
Hal lain yang perlu diperhatikan juga dalam pelaksanaan ini yaitu Listrik
Kerja dilapangan, apakah itu berasal dari PLN setempat atau Genset, tapi
Sedangkan dari sisi strategi pelaksanaan dari data pekerjaan yang kami
dapatkan, terlihat bahwa pekerjaan ini merupakan Pembangunan Drainase Air.
Oleh karena itu strategi pelaksanaan pekerjaan harus disesuaikan dengan
kondisi lahan yang sudah ada dengan tahapan-tahapan pelaksanaan, volume
pekerjaan serta waktu pelaksanaan yang dimintakan pemilik sesuai dengan
data pelelangan.
Dari data waktu pelaksanaan yang cukup pendek, maka strategi pekerjaan
yang akan dilaksanakan adalah melakukan kegiatan secara parallel, artinya
kegiatan dilakukan sesuai dengan kondisi lokasi pekerjaan dimana pekerjaan
dapat dilaksanakan secara serentak. Oleh karena itu tiap kegiatan di masing-
masing lokasi dialokasikan sumber daya yang dibutuhkan sesuai dengan time
schedule dan pada network planning yang kami rancang.
a. Struktur Organisasi.
Pelaksanaan proyek dikelola oleh suatu tim managemen yang
profesional yang dipimpin oleh Project Manager (PM),
Engginering dan Pelaksanan lapangan serta Staff yang terlibat
yang sesuai dengan bidang pekerjaanya. Hal ini untuk
mempermudah dalam pelaksanaan dilapangan baik secara
administratif maupun secara teknis lapangan.
b. Koordinasi Lapangan.
Dalam hal ini kepala Proyek (Project Manager) memimpin semua
kegiatan yang berlangsung pada proyek tersebut, baik itu di bidang
administrasi proyek maupun di bidang teknik hal ini bertujuan
agar pekerjaan dilapangan dapat terlaksana dengan baikmsesuai
dengan rencana lapangan, adapun pembagian tugas lapangan ini di
bagi berdasarkan kehlian dan profesi masing-masing seperti
uaraian di bawah ini :
Untuk masalah engginering dan quantity surveyor, kepala
proyek dibantu oleh bagian teknik beserta staffnya.
Struktur Organisasi
Photo Dokumentasi
Kendala dan Solusi masalah lapangan
Laporan ini disampaikan kepada konsultan pengawas atau
pemberi tugas paling lambat senin sore pada minggu
berikutnya, untuk dimintakan persetujuaannya, dalam bentuk
buku terjilid sebanyak 5 ( lima ) set.
Asbuild-drawing
Berupa gambar pelaksanaan pekerjaan yang mencakup,
gambar lokasi, lay out masing-masing lokasi, potongan
memanjang, potongan melintang, gambar potongan dan
gambar detail, dengan skala yang ditentukan. Gambar
disampaikan dalam bentuk hard copy berupa 1 (satu) set
kalkir uk. A3, 3 ( tiga ) set copy gambar ukuran A3 dan 1
(satu ) soft copy dalam bentuk CD atau flash disk.
Pada pekerjaan tanah baik dari galian maupun dari urugan yang akan
menimbulkan gangguan dan debu. Hal ini akan sangat mengganggu
lingkungan sekitar/dekat lokasi pekerjaan. Untuk menghindari kondisi ini,
maka pada pekerjaan galian maupun urugan akan dilakukan penyiraman air
agar kondisi tanah tidak terlalu kering hal ini di tujukan untuk mengurangi
debu yang timbul. Disamping itu batas lokasi pekerjaan diberi penghalang
berupa pagar seng.
Marking/Elevasi Timbunan
Tanah
Penimbunan Tanah
(dilakukan Secara Bertahap)
Urugan Pasir
Selama masa pemeliharaan galian, sewaktu lereng yang stabil yang mampu
menahan pekerjaan disekitarnya, struktur atau mesin harus dipertahankan
sepanjang waktu, dan skor serta turap yang memadai harus dipasang, jika tepi
permukaan galian yang sewaktu-waktu tidak dilindungi dapat berbahaya/tidak
stabil. Bila diperlukan, harus menahan atau menyangga struktur disekitarnya
yang jika tidak dilakukan dapat menjadi tidak stabil atau rusak oleh pekerjaan
galian itu.
Pada Setiap waktu pekerja atau yang lainnya berada dalam galian yang
mengharuskan kepala mereka berada di bawah permukaan tanah, kontraktor
harus menempatkan pengawas keamanan pada tempat kerja yang tugasnya
hanya memonitor kemajuan dan keamanan. Pada Setiap saat peralatan galian
cadangan (yang belum dipakai) serta perlengkapan P3K harus tersedia pada
tempat kerja galian.
Seluruh galian terbuka harus diberi penghalang yang cukup untuk mencegah
pekerja atau orang lainnya terjatuh kedalamnya, dan Setiap galian terbuka
pada badan jalan atau bahu harus ditambah dengan rambu pada malam hari
dengan drum dicat putih (atau yang serupa) dan merah atau lampu kuning
sesuai dengan ketetapan Direksi.
Harga satuan termasuk upah buruh, bahan dan peralatan yang diperlukan
untuk penggalian, perapihan dan kemiringan talud termasuk usaha pencegahan
bahaya longsor, pembuatan tanggul kecil pada bahu galian dan timbunan kecil
apabila dianggap perlu oleh Direksi. Peralatan pengangkutan diperhitungkan
terhadap pemindahan material hasil galian ke suatu tempat penimbunan
sementara yang disetujui Direksi sejauh kurang lebih 1 km.
Khusus untuk jaringan tersier yang dimensinya relatif kecil dan berada di
daerah persawahan, agar diperhitungkan terhadap tingkat kesukaran
penggalian atau alternatif lain berupa galian secara manual.
2. Galian Bendungan
Galian Bendungan adalah pekerjaan galian dengan material berupa deposit
sungai yang terdiri dari pasir, kerikil dan kerakal/boulder, yang dapat
dilakukan dengan excavator/boulder, yang dapat dilakukan dengan excavator
tetapi dengan tingkat produktifitasnya lebih rendah dibandingkan dengan
galian tanah biasa, karena kondisi lapangan endapan relatif lebih padat.
Yang dimaksud dengan galian deposit sungai adalah suatu kegiatan penggalian
pada badan sungai atau daerah tertentu yang material galiannya merupakan
endapan sungai yang terdiri tanah berbatu kerikil dan kerakal yang padat,
sehingga alat excavator tidak dapat bekerja secara maksimal.
Semua bahan yang dipakai untuk pengurugan kembali harus merupakan bahan
pilihan yang baik, yang diseleksi, bebas dari kotoran, batu-batu besar dan
bahan tumbuhan atau bahan lainnya yang dapat membusuk.
Untuk pengurugan kembali dilaksanakan selapis demi selapis dengan
ketebalan tidak lebih dari 10 cm tiap lapisnya dan harus dipadatkan secara
mekanis sampai diperoleh kepadatan yang cukup.
Urugan pasir dibawah lantai setebal 10 cm, dengan menggunakan pasir urug
dilaksanakan selapis demi selapis dengan ketebalan tidak lebih dari 5 cm tiap
lapisnya dan harus dipadatkan secara mekanis sampai diperoleh kepadatan
yang cukup.
Cara mencampur mortar dan alat yang digunakan terlebih dahulu harus
dimintakan persetujuan Direksi Teknis, jumlah masing-masing bagian
semen dan pasir harus sesuai dengan yang ditetapkan. Mencampur dengan
menggunakan mixer/Molen atau tenaga manusia, pada waktu
penyampuran tidak boleh kurang dari 2 (dua) menit setelah air
dimasukkan. Mortar yang telah berumur lebih dari 30 (tiga puluh) menit
tidak boleh dipakai dan harus dibuang.
Pasangan batu harus dibuat seperti yang ditetapkan pada gambar rencana
atau seperti yang ditunjukkan oleh Direksi Teknis. Pasangan batu pada
permukaan yang kelihatan harus diusahakan dibuat rata/rapi dan bersih
dari ceceran adukan, harus menyatukan batu yang dipasang dengan paling
sedikit satu batu pengikat untuk tiap-tiap meter persegi. Pekerjaan ini
harus naik secara bersama-sama dengan pasangan bagian dalam agar
supaya batu pengikat dapt dipasang dengan sebaik-baiknya. Tinggi
pasangan batu maksimum 1,50 m perhari untuk menghindari keruntuhan.
2. Plesteran
Yang dimaksud dengan plesteran meliputi pekerjaan persiapan, penyediaan
dan pengangkutan bahan, pencampuran adukan mortar dan pengerjaannya,
pemasangan plesteran serta perawatan.
Cara mencampur morta dan alat yang akan digunakan terlebih dahulu
harus dimintakan persetujuan Direksi Teknis, jumlah masing-masing
bagian semen dan pasir harus sesuai dengan yang ditetapkan.
V. PEKERJAAN BETON
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengecoran beton dilakukan dengan
menggunakan beton Readymix. dengan spesifikasi dan ukuran serta
pembesian sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.
Beton tumbuk :
Permukaan tanah yang akan dilapisi beton tumbuk harus rata dan
diperkeras, setelah permukaan rata dan keras kemudian digelar pasir urug
dengan ketebalan minimal 10 cm, barulah beton tumbuk digelar dengan
ketebalan minimal 7 cm.
Bahan yang digunakan :
Air : air yang digunakan harus bersih dan memenuhi syarat untuk diminum
(air minum).
Batu split/koral : Batu split/koral yang digunakan harus yang bersih dan
bermutu baik serta mempunyai gradasi serta kekerasan sesuai dengan
syarat-syarat teknis.
Pasir : Pasir beton harus bersih dan bebas dari bahan-bahan organis,
Lumpur dan sejenisnya dan juga memenuhi komposisi butir serta
kekerasan.
Semen : Semen yang digunakan Portland Cement jenis 1 menurut NI-8
1965 atau type 1 menurut ASTM.C.150 dan memenuhi S.400 menurut
Standard Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia.
Semen yang rusak tidak diperbolehkan dipakai.
Beton Bertulang
Bahan Yang digunakan
Air : air yang digunakan harus bersih dan memenuhi syarat untuk diminum
(air minum).
Batu split/koral : Batu split/koral yang digunakan harus yang bersih dan
bermutu baik serta mempunyai gradasi serta kekerasan sesuai dengan
syarat-syarat teknis.
Pasir : Pasir beton harus bersih dan bebas dari bahan-bahan organis,
Lumpur dan sejenisnya dan juga memenuhi komposisi butir serta
kekerasan.
Semen : Semen yang digunakan Portland Cement jenis 1 menurut NI-8
1965 atau type 1 menurut ASTM.C.150 dan memenuhi S.400 menurut
Standard Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia.
Semen yang rusak tidak diperbolehkan dipakai.
Besi Beton : besi yang digunakan adalah baja polos mutu U-24 dan ulir
mutu U-32. Mutu besi beton yang digunakan harus berkualitas baik serta
ukuran sesuai gambar, bebas dari cacat besi seperti : retak, karat,
gelombang, besi bekas dan sebagainya.
Pelaksanaan Pekerjaan
Sebelum pengecoran dilakukan terlebih dipasang pembesian dan bekesting,
Semua besi tulangan harus bebas dari serpihan karat lepas, minyak gemuk,
cat, debu atau zat lainnya yang dapat mengganggu perlekatan yang
sempurna antara tulangan dan beton . Jika diinstruksikan oleh Direksi, besi
harus disikat atau dibersihkan sebelum dipakai. Beton tidak boleh dicorkan
sebelum penulangan diperiksa dan disetujui oleh Direksi.
Pembesian
Tulangan harus dipasang secara tepat pada posisi yang diperlihatkan pada
gambar dan harus ditahan jaraknya dari bekisting dengan memakai
dudukan beton atau gantungan logam menurut kebutuhan, dan pada
persilangan – persilangan diikat dengan kawat beton yang dipilar dingin
dengan diameter tidak kurang dari 1.6 mm; ujung – ujung kawat harus
diarakhan ke bagian tubuh utama beton. Besi tidak boleh ditumpu dengan
penahan logam yang menonjol hingga kepermukaan beton, pada tumpuan
kayu atau kepingan – kepingan agregat kasar.
Besi tulangan untuk pekerjaan konstruksi beton dapat berupa besi polos dan
besi ulir yang memenuhi ketentuan Standar JIS atau ASTM A615, Grade 60
atau SII 0376-84. Tampang melintang besi tulangan yang dikirim ke lokasi
kerja harus sama pada seluruh panjangnya dengan yang disetujui Pengguna
Jasa.
Besi tulangan harus dipotong, ditekuk dan dibentuk sesuai dengan
ukuran/dimensi yang ditunjukkan pada gambar pembesian yang telah
disepakati. Besi tulangan harus dipasang pada lokasi dan posisi yang tepat
sesuai dengan gambar dan diikat kuat pada cetakan beton. Besi tulangan
harus menyati dengan kuat antara satu dengan yang lain sebagai suatu
rangkaian/anyaman yang kokoh yang tidak mudah berubah bentuk dan
diikat dengan kuat pada cetakan dengan posisi yang tepat dan tidak mudah
bergeser selama proses penuangan dan pemadatan beton.
Semua besi tulangan harus dipasang dengan susunan dan panjang seperti
pada gambar kecuali bila ditentukan dan disetujui berbeda oleh Pengguna
Jasa. Kecuali yang sudah ditetapkan dalam gambar penyambungan besi
tulangan lainnya tidak diperkenankan tanpa persetujuan Pengguna Jasa
Penyambungan harus dilakukan dengan overlap sepanjang mungkin.
Panjang overlap antara 2 (dua) besi tulangan yang disambung harus sesuai
dengan gambar. Bila tidak ditunjukkan dalam gambar, panjang overlap
harus tidak kurang dari 30 (tiga puluh) diameter besi tulangan. Untuk
penyambungan dengan cara overlap, besi tulangan harus dipasang dan
Bekisting
Jika bekisting terdiri dari papan kayu, sambungan antara papan dengan
papan harus betul-betul rapat dan cukup kuat serta kokoh, sehingga tidak
terjadi pengembangan bekisting yang mengakibatkan ukuran konstruksi
yang berbentuk lengkung, ukuran betul-betul sesuai baik jari-jari, maupun
kemiringan, bila konstruksi berbentuk miring. Pada sambungan antara
plywood dengan yang lainnya harus betul, sehingga hasil beton tidak terjadi
benjolan-benjolan. Setiap sambungan bekisitng yang dikehendaki untuk
dapat dilepas dengan tidak mengganggu kedudukan, bentuk maupun
permukaan beton itu sendiri atau bagian beton lainnya. Bagian konstruksi
yang memerlukan penopang-penopang, maka harus diletakkan pada
pondasi yang cukup kuat, sehingga tidak terjadi penurunan dan
penggeseran, dan hal-hal lain.
Semua bekisting harus dirancang dan dibuat hingga dinilai memuaskan oleh
Direksi. Kontraktor harus menyerahkan rancangannya untuk disetujui,
dalam jangka waktu cukup sebelum pekerjaan dimulai. Semua bekisting
harus diperkuat dengan klam dari balok kecil dan harus yangkuat serta
cukup jumlahnya untuk menjaga agar tidak terjadi distrosi ketika beton
dicorkan, dipadatkan dan mengeras. Bekisting dari kayu/ papan terentang
harus dibuat dari kayu yang sudah diolah dengan baik. Semua sambungan
harus cukup kencang agar tidak terjadi kebocoran.
Pengecoran
Pengadukan beton dengan beton mixer/molen tidak boleh kurang dari 1
(satu) menit diputar setelah seluruh komponen adukan dimasukkan kedalam
pengaduk/beton molen. Penyampaian beton (adukan dari mixer) ketempat
pengecoran dilakukan dengan cara yang tidak mengakibatkan segregasi
komponen / adukan beton harus sudah dicor paling lambat 3 (tiga) menit
sejak pencampuran di dalam mixer dengan tidak mengurangi ketentuan-
ketentuan kualitas beton yang disyahkan. Jika digunakan bahan tambahan,
maka waktu tersebut diperpanjang dalam batas-batas yang dapat
dipertanggung jawabkan. Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan
dengan persetujuan tertulis dari pengawas lapangan.
Pengecoran harus dilakukan dengan baik dengan menggunakan vibrator
untuk menjamin kepadatan beton. Apabila pengecoran beton akan
dihentikan dan diteruskan pada hari berikutnya, maka tempat berhenti
pengecoran harus disetujui pengawas.
Semua tenaga harus benar-benar tenaga ahli yang telah terlatih dan biasa
mengerjakan pekerjaan baja guna menjamin kelancaran dan pengoperasian
bebas dari vibrasi dibawah segala kemungkinan kondisi pengoperasian,
dan desain, dimensi-dimensi dan material-material dari semua bagian-
bagian rencana harus seperti itu tegangan-tegangan untuk yang mana
mungkin persoalan membuat besar kemungkinan distorsi, pemakaian tak
semestinya, atau kerusakan kedalam kondisi-kondisi yang berat yang
dijumpai dalam tugas.
Pekerjaan Penyelesaian
Setelah semua pelaksanaan pekerjaan selesai, maka Lapangan harus ditinggalkan
dalam keadaan bersih dan siap digunakan oleh Pemberi Tugas. Kontraktor juga harus
memulihkan keadaan, kondisi semula bagian-bagian lapangan yang tidak
direncanakan berubah menurut kontrak. Membuang semua bahan-bahan yang tidak
terpakai dan yang berlebihan, sampah, alat-alat perlengkapan dan mesin-mesin harus
ARNOLD H.
Direktur.-