Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 9

MAKALAH KMB II

IRIGASI MATA DAN TELINGA

DI SUSUN OLEH :

1. Krisna Bayu Pranata (1502022)


2. Kristina Imeldawati (1502023)
3. Linda Purwantiningsih (1502024)
4. Muhammad Arief Presetyo (1502025)
5. Nike Wulansari (1502026)

KELOMPOK 3
D3 KEPERAWATAN 2A
STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN
TAHUN AJARAN 2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Serumen adalah secret kelenjar sebasea dan apokrin yang terdapat
pada kartilaginosa liang telinga. Ada dua tipe dasar, basah dan kering. Tipe
basah bersifat dominan. Ciri-ciri tipe serumen basah itu adalah basah,
lengket, dan berwarna madu yang dapat berubah warna menjadi gelap bila
terpapar. Sedangkan tipe kering bersisik seperti beras (Suzanne C Smeltzer,
2009)
Liang telinga dapat tersumbat oleh serumen atau secret atau
purulen. Pembersihan liang telinga harus dilakukan dengan hati-hati.
Serumen dapat dikeluarkan dengan sendok serumen atau forset alligator
dengan bantuan speculum telinga. Telinga dapat dibersihkan secara irigasi
menggunakan air dengan suhu mendekati suhu tubuh. ( George L Adams,
2007)
Mata merupakan indera penglihatan yang harus dijaga kesehatan
dan kebersihannya. Oleh karena itu ada cara yang disebut irigasi okuler
untuk membersihkan bagian dalam mata, menangani berbagai inflamasi
konjungtiva, mempersipkan pasien untuk pembedahan mata dan untuk
mengangkat sekresi inflamasi. Juga dipergunakan untuk efek antiseptiknya.
( Suzanne C Smeltzer. 2009)

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengertian dan prosedur penatalaksanaan irigasi
mata dan irigasi telinga
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengertian, tujuan, indikasi, kontra indikasi serta
komplikasi dari penatalaksanaan irigasi mata dan telinga
b. Untuk mengetahui prosedur penatalaksanaan irigasi mata dan
telinga
BAB II
PEMBAHASAN

IRIGASI MATA
A. DEFINISI
Irigasi mata adalah suatu cara untuk membersihkan dan atau
mengeluarkan benda asing dari mata. Irigasi mata diberikan untuk
mengaluarkan sekret atau kotoran dan benda asing dan zat kimia dari mata.
Larutan garam fisiologis atau RL biasa dipergunakan karena merupakan
larutan isotonik yang tidak merubah komposisi elektrolit yang diperlukan
mata. Bila hanya memerlukan sedikit cairan, kapas steril dapat
dipergunakan untuk meneteskan cairan kedalam mata.(Smeltzer, Suzanne C.
2009).
Irigasi mata adalah merupakan suatu tindakan pencucian kantung
konjungtiva mata . Irigasi biasanya menggunakan aquades ,saline atau
cairan antiseptik teknik steril digunakan karena tindakan ini berhubungan
dengan mukosa mata(Kathleen S Oman. 2008)
Irigasi mata adalah suatu tindakan membersihkan mata dan
mengeluarkan benda asing dari dalam mata (Kozier & Erb. 2009)

B. TUJUAN
1. Untuk membersihkan atau mengeluarkan benda asing dalam mata
2. Untuk mengangkat benda asing atau mengirigasi bahan kimia dari mata
3. Untuk pemberian antispetik
4. Untuk memngurangi odema atau rasa tidak nyaman dengan
menggunakan cairan hangat atau dingin

C. INDIKASI DAN KONTRA INDIKASI


1. INDIKASI
a. Cidera kimiawi pada mata
b. Benda asing dalam mata
c. Inflamasi mata
2. KONTRA INDIKASI
a. Luka karena tusukan atau perforasi mata

D. KOMPLIKASI
1. Ruptur Kemungkinan terjadi cidera perforasi pada mata bila irigasi
dilakukan tidak hati-hati dan lembut
2. Kontaminasi silang pada mata yang sehat bila terjadi infeksi
3. Abrasi kornea atau konjungtiva

E. ALAT DAN BAHAN


a. Cairan irigasi : NaCl
b. Spuit 10cc steril tanpa jarum
c. Bengkok
d. Handuk
e. Perlak
f. Kassa steril
g. Kapas
h. Sarung tangan
i. Kom steril untuk cairan irigasi

F. LANGKAH KERJA
1. Fase orientasi
a. Memberi salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
d. Menanyakan kesiapan pasien
2. Fase kerja
a. Mencuci tangan
b. Menjaga privasi pasien
c. Mengatur posisi pasien tidur miring ke arah mata yang diirigasi
(mata yang sakit di bawah)
d. Meletakkan perlak dan handuk di bawah kepala dan bahu pasien
e. Memakai sarung tangan
f. Meletakkan bengkok disamping mata yang akan diirigasi untuk
menampung cairan irigasi
g. Besihkan dengan lembut batas kelopak mata dan bulu mata dari
kantus dalam ke kantus luar, isi spuit 10cc dengan cairan irigasi.
h. Menarik kelopak mata bawah dengan tangan yang tidak dominan
untuk mamaparkan kantung konjungtiva.
i. Memberikan tekanan pada tulang orbital dan tulang prominens
dibawah alis jangan menekan mata.
j. Tangan dominan mengalirkan cairan irigasi dengan tekanan
rendah ke kantung konjungtiva bawah dari kantus dalam ke arah
kantus luar dengan jarak 2cm.
k. Menganjurkan pasien untuk melihat keatas dan menutup mata
secara periodik.
l. Melakukan irigasi secara bersih.
m. Mengeringkan kelopak mata dan daerah wajah dengan kassa
n. Melepas sarung tangan dan cuci tangan
3. Fase terminasi
a. Mengevaluasi respon pasien terhadap tindakan
b. Menyampaikan rencana tindak lanjut
c. Melakukan kontrak selanjutnya
d. Salam dan berpamitan

G. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN


1. Kemungkinan terjadi cidera perforasi pada mata bila irigasi dilakukan
dengan tidak hati-hati dan lembut.
2. Kontaminasi silang pada mata yang sehat bila terdapat infeksi
3. Cairan tidak boleh disemprotkan terlalu keras
4. Obat yang diberikan harus sesuai dengan program pengobatan.

IRIGASI TELINGA
A. DEFINISI
Irigasi Telinga adalah proses pembilasan saluran telinga eksternal
dengan air steril atau saline steril. Hal ini digunakan untuk mengobati pasien
yang mengeluh adanya benda asing atau cerumen (lilin telinga) impaksi
dalam telinga. (Suzanne C Smeltzer. 2009)
Irigasi telinga adalah suatu usaha untuk memasukkan cairan / air
hangat kuku ke dalam telinga untuk membersihkan atau mengeluarkan
benda asing dari dalam telinga (Kozier & Erb. 2009.)

B. INDIKASI DAN KONTRA INDIKASI


1. Indikasi
a. Untuk mengeluarkan cairan, serumen, bahan-bahan asing dari canal
audiotori eksternal
b. Untuk mengirigasi canal audiotori eksternal dengan larutan
antiseptic
Untuk menghangatkan atau mendinginkan canal audiotori eksternal
2. Kontra indikasi
a. Perforasi membran tympani atau resiko tidak utuh (injury sekunder,
pembedahan, miringitomo)
b. Terjadi komplikasi sebelum irigasi
c. Temperatur yang ekstrim panas dapat menyebabkan pusing, mual
dan muntah
d. Bila ada benda penghisap air dalam telinga seperti bahan sayuran
(kacang, jangan diirigasi karena bahan –bahan tersebut mengembang
dan sulit dikeluarkan
C. KOMPLIKASI
1. Ruptur (pecah) pada membran tympani. Kehilangan pendengaran
2. Trauma (injury) canal telinga dalam
3. Vertigo, mual, nyeri selama dan setelah prosedur. Hentikan segera bila
terjadi kemungkinan, ulangi lagi dan pastikan teanan temperatur yang
cocok untuk mencegah berulangnya gejala

D. ALAT DAN BAHAN


1. Bengkok 1 buah
2. Spuit 10 cc tanpa jarum
3. Cairan NaCl
4. Perlak dan alasnya
5. Kapas dalam tempatnya
6. Cotton bud

E. PROSEDUR KERJA
1. Fase orientasi
a. Memberi salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
d. Menanyakan kesiapan pasien
2. Fase kerja
a. Perawat cuci tangan.
b. Posisikan pasien duduk tegak lurus
c. Pasang perlak dan bengkok pada bahu dibawah telinga yang akan
dibersihkan minta kerjasama pasien untuk memegang bengkok
dengan posisi di bawah telinga.
d. Bersihkan kotoran telinga dengan kapas/ cottn bud yang sudah
dibasahi
e. Ambil cairan Nacl menggunakan spuit 10cc
f. Tariklah daun telinga klien ke atas kemudian ke belakang dan
dengan tangan yang lain perawat memancarkan cairan ke dinding
atas dari liang telinga ±3cc. (Penyemprotan cairan harus perlahan
– lahan dan tepat ditujukan ke dinding atas liang telinga.)
g. Jika sudah selesai menyemprotkan minta pasien untuk
memiringkan kepala ke bengkok
h. Jika sudah bersih, keringkan telinga dengan kapas.
i. Perawat cuci tangan.
j. Bersihkan alat – alat.
3. Fase terminasi
a. Mengevaluasi respon pasien terhadap tindakan
b. Menyampaikan rencana tindak lanjut
c. Melakukan kontrak selanjutnya
d. Salam dan berpamitan

Irigasi mata adalah suatu cara untuk membersihkan dan atau mengeluarkan benda
asing dari mata. Larutan garam fisiologis atau RL biasa dipergunakan karena
merupakan larutan isotonik yang tidak merubah komposisi elektrolit yang
diperlukan mata. Bila hanya memerlukan sedikit cairan, kapas steril dapat
dipergunakan untuk meneteskan cairan kedalam mata. (Sosya, 2011). Tujuan
Irigasi Mata adalah mengeluarkan sekret atau kotoran, benda asing, zat kimia dari
dalam mata.

) Diharapkan dengan tersusunya modul praktikum KMB A ini mahasiswa


dapat melakukan irigasi mata dan telinga dengan benar, agar tidak terjadi
konplikasi. Dan dalam melakukan prosedur tersebut, mahasiswa harus
memperhatikan keamanan dan kenyamanan pasien.

Adams, L George. 1997. Boies Buku Ajar Penyakit THT. Jakarata: EGC

Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta


:EGC

Kathleen S Oman. 2008. Panduan belajar keperawatan emergensi. Jakarta : EGC

Kozier & Erb. 2009. Buku ajar praktik keperawatan klinis edisi 5. Jakarta : EGC
Wong, L Donna. 2008. Wong Buku Ajar Keperawatan Pediatrik : Volume 1.
Jakarta :
EGC
Gibson, John. 2002. Fisiologi dan anatomi modern untuk perawat. Jakarta : EGC
Guendemann, Barbara J. 2005. Buku Ajar Keperawatan Perioperatif : Volume 2.
Jakarta : EGC

Watson, Roger. 2002. Anatomi dan fisiologi untuk perawat. Jakarta : EGC

Kozier & Erb. 2009. Buku ajar praktik keperawatan klinis edisi 5. Jakarta : EGC
Smeltzer, Suzanne C. 2009. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Jakarta
:EGC

You might also like