Professional Documents
Culture Documents
7 Bab III (Spo Ratiyem)
7 Bab III (Spo Ratiyem)
7 Bab III (Spo Ratiyem)
HASIL PENGAMATAN
berada di bawah naungan Hankam dan merupakan rumah sakit TNI Angkatan
Laut terbesar bahkan dijadikan pusat rujukan TNI untuk wilayah Indonesia
bagian timur. Berlokasi di Jalan Gadung No. 1 Surabaya yang berdiri pada
tanggal 7 Agustus 1950 dengan luas tanah 208. 250 m2. Memiliki poliklinik
berikut :
tugasnya.
44
45
rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat disimpan dalam satu folder. Dan
sistem sentralisasi kurang lebih 7 bulan, yang berawal pada tanggal 15 April
1999 – Oktober 1999. Cara yang dipakai saat perubahan sistem penyimpanan
tanggal 15 April 1999 sampai seterusnya maka dokumen yang lama disisipkan
pada dokumen yang baru, sesuai Surat Keputusan Karumkital Dr.Ramelan No.
dihadapi oleh pihak rumah sakit. Salah satu adalah kendala utama yang
dihadapi adalah kekurangan sumber daya menusia, tetapi pihak rumah sakit
46
sumber daya manusia kendala lain yang dihadapi adalah ruang loket yang
masih terpisah dengan ruang filing. Dengan berjalannya waktu akhirnya ruang
loket dan ruang filing Rumkital Dr.Ramelan Surabaya dijadikan dalam satu
disertai penambahan Ny, Tn, Nn, dan By. Ny untuk bayi. Untuk sistem
pelayanan.
a. Pasien baru
yang dituju.
4) Untuk pasien purnawirawan TNI (AL, AU, AD) yang masih aktif
b. Pasien lama
poli.
50
rawat inap.
Gambar III.3 Alur Pasien Rawat Jalan Hasil Pengamatan Mahasiswa di Rumkital
Dr.Ramelan Surabaya Tahun 2017
a. Pasien rawat inap berasal dari pasien IGD, polikklinik dan dari pasien
register rawat inap untuk dilakukan pendaftaran pasien rawat inap dan
c. Untuk pasien dari IGD, setelah mendapatkan rujukan dari dokter IGD
c. Untuk pasien baru akan dibuatkan berkas rekam medis dan kartu
kesatuan.
membawa kartu askes atau kartu pesertaan yang masih berlaku dan
dengan berkas rawat inap, bila tidak berkas pasien 1 x 24 jam harus
Gambar III.5 SPO Pendaftaran Pasien Instalasi Gawat Darurat di Rumkital Dr.
Ramelan Surabaya (SPO/18/XI/2015)
55
R
R
a. Sistem Penomoran
medis diberikan kepada satu orang pasien untuk pelayanan rawat jalan,
b. Sistem Penamaan
dll). Dengan ditambahkan Ny., Tn., An., Nn., By. Ny., dll. Penulisan
5. Assembling
sistem terpusat dimana formulir disiapkan oleh petugas rekam medis dan
a. Sistem Penyimpanan
jalan, rawat inap maupun gawat darurat di simpan dalam satu folder
b. Sistem Penjajaran
Surabaya
lembar resume medis tidak terisi lengkap maka akan menghasilkan informasi
sesuai.
Dr. Ramelan :
2. Resume pasien pulang rawat inap dibuat rangkap 2, untuk disimpan dalam
3. Harus ditulis dan ditanda tangani oleh dokter yang merawat segera setelah
Lengkap
31%
Tidak Lengkap
69%
dapat diketahui bahwa dari 87 dokumen rekam medis pada bulan Februari
2017 ada 69% yang tidak lengkap dan 31% yang lengkap.
59
diisi oleh tenaga medis untuk menghindari tertukarnya informasi mengenai isi
dari resume medis, sedangkan untuk saran atau tindak lanjut berada di
presentase terendah karena pengisian saran tidak harus diisi hanya perlu diisi
untuk pasien.
60
kapasitas sehingga dokumen rekam medis pasien baru tidak sesuai letak
Diketahui :
= 70cm / 0,3cm
l. Panjang rak
m. Tinggi rak
Maka,
= Total pasien baru tahun 2016 / Total hari kerja dalm 1 tahun
= 1300 x 256
62
= 5000 x 5
= 25000
waktu 5 tahun kedepan. Sehingga di unit rekam medis bagian filing perlu
Gambar III.9 Rak Filingdi Rumkital Dr. Ramelan Surabaya Bulan Februari 2017
c. Mahasiswa PKL atau yang sedang penelitian, yang telah mendapat ijin
a. Untuk penelitian
a) Nama peminjam
b) Hari/tanggal
c) Keperluan
e) Nama pasien
tentang dirinya.
c. Untuk pengadilan
1) Berkas rekam medis pasien pada prinsipnya tidak boleh keluar dari
rumah sakit.
Surabaya
meliputi :
tempat tertutup.
Health Organization (WHO). Untuk coding file rawat jalan dilakukan oleh
adalah tenga perawat dan dokter, bukan tenaga lulusan rekam medis
informasi kesehatan.
penyakit dan kode ICD-10 di dokumen rekam medis harus terisi lengkap,
sehingga jika suatu dokumen rekam medis tidak tertulis diagnosa dan
33%
Tepat
67% Tidak Tepat
Rumkital Dr. Ramelan Surabaya sudah tepat yaitu bernilai 67% dari 30
tidur (TT). Hal ini dilakukan untuk memantau aktifitas penggunaan tempat
tidur (TT) ini telah dirumuskan dan terdiri dari 4 parameter yaitu :
1. Indikator Rawat Inap Triwulan III (Juli, Agustus, dan September) Tahun
2016
Tahun 2016
nilai Bed Occupancy Rate (BOR) pada triwulan IV sebesar 66.26% hal ini
Dari gambar diatas dapat disimpulkan BOR, LOS, TOI, dan BTO
Rumkital Dr. Ramelan Surabaya triwulan III tahun 2016 yaitu BOR
rendah, aLOS 6.27 hari menunjukkan rata-rata lama dirawat sudah ideal,
TOI 4.20 yang menunjukkan rata-rata jumlah hari sebuah tempat tidur
yang tidak ditempati pasien dan BTO 8.79≈9 orang yaitu menunjukkan
rerata jumlah setiap pasien yang menggunakan tempat tidur dalam periode
tertentu.
72
aLOS 6.26 hari, TOI 3.19 hari dan BTO 9.73≈10 orang.Dengan melihat
Barber Johnsonyang ada untuk BOR yang ideal sebesar 70%-85%, LOS 7