Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 47

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Program Studi Diploma III Gizi merupakan institusi yang mendidik

tenaga profesional dalam bidang gizi. Berdasarkan surat keputusan Kepala

Badan PPSDM Kesehatan Kemenenkes RI nomor

HK.02.03/I/IV/2/16013/2014 tanggal 30 Desember 2014 tentang Kurikulum

Inti Pendidikan Diploma III Gizi dan surat keputusan Direktur Politeknik

Kesehatan Kemenkes Palu nomor HK.03.05/I.1/3340/2015 tanggal 25 Mei

2015 tentang Penetapan Kurikulum Institusi Pendidikan Program Diploma III

Gizi berbasis KKNI mencantumkan 4 (empat) profil lulusan Pendidikan

Progran D III Gizi dari Kurikulum Inti, yaitu : 1) Pelaksana Gizi Klinik 2)

Pelaksana Kegiatan Program Gizi Masyarakat 3) Pelaksana Pelayanan Gizi

Institusi 4) Asisten Peneliti serta 2 (dua) profil lulusan dari Kurikulum

institusi yaitu Pelaksana Promosi Gizi dengan Media Lokal dan Pelaksana

kegiatan keamanan pangan pada makanan tradisional .

Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT) Pendidikan Program D III Gizi

tahun 2014 tersebut mengamanatkan bahwa mahasiswa diwajibkan untuk

mengikuti Prak vtik Kerja Lapangan (PKL) Program Intervensi Gizi

Masyarakat (PIGM). Praktik Kerja Lapangan ini merupakan bentuk

pembelajaran untuk mempraktikkan teori dalam rangka mencapai jenjang

Ahli Madya Gizi.


Praktik Kerja Lapangan PIGM membahas penerapan pengetahuan

tentang pengelolaan kegiatan/manajemen program gizi yang dilaksanakan

oleh Puskesmas dan/atau Dinkes Kab/Kota dalam skala mikro yang

direncanakan baik program baru maupun program yang sedang dibina.

Pengalaman kerja lapangan di bawah bimbingan intensif untuk melaksanakan

program gizi skala mikro yang direncanakan baik program baru maupun yang

sedang dibina dan melaksanakan evaluasi intervensi gizi dalam skala mikro di

masyarakat desa. PKL PIGM dilakukan untuk mendukung tercapainya profil

lulusan sebagai Pelaksana Kegiatan Program Gizi Masyarakat dan Pelaksana

Promosi Gizi dengan Media Lokal. Setelah melaksanakan kegiatan praktik

ini, mahasiswa mampu melaksanakan intervensi gizi dan evaluasi program

gizi dalam skala mikro di desa serta memahami pengelolaan kegiatan

program gizi tingkat Puskesmas dan/atau Dinkes Kab/Kota dalam skala

mikro yang direncanakan baik program baru maupun program yang sedang

dibina.

Untuk memenuhi tuntutan kebutuhan tersebut maka mahasiswa

tingkat akhir pada Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Palu wajib melakukan

kegiatan Praktek Kerja Lapang di Kecamatan Sirenja dalam hal ini adalah

Program Intervensi Gizi Masyarakat (PIGM).

Desa Tompe merupakan Ibu Kota dari Kecamatan Sirenja Kabupaten

Donggala dengan luas wilayah ± 400 Ha (4 Km2) yang terbagi atas 3 (Dusun)

yang didalamnya terdiri atas 7 (Tujuh) wilayah RT. Desa Tompe berbatasan

dengan Desa Lompio di sebelah utara, Desa Sibado di sebelah timur, Desa
Balentuma di sebelah Selatan, dan Selat Makassar di sebelah barat. Walaupun

Desa Tompe sudah menjadi Ibu Kota Kecamatan tetapi masih ada masalah

gizi yang ditemukan di Desa Tompe ini, sehingga Desa Tompe dipilih

menjadi salah satu desa yang akan menjadi tempat Praktek Kerja Lapangan

Program Intervesi Gizi Masyarakat oleh mahasiswa gizi Poltekkes Kemenkes

Palu.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah melaksanakan PKL PIGM ini mahasiswa mendapatkan

pengalaman belajar dan keterampilan agar memperoleh hasil yang efisien,

efektif dan optimal untuk dapat mencapai kompetensi sebagai Ahli Madya

Gizi, sekaligus sebagai profesi Teknisi Dietesien pada bidang Program

Intervensi Gizi Masyarakat.

2. Tujuan Khusus

Setelah pelaksanaan praktek di PIGM diharapkan mahasiswa mampu:

a. Mengidentifikasi jenis-jenis program intervensi gizi tingkat mikro

(keluarga dan individu)

b. Menyusun perencanaan intervensi gizi masyarakat tingkat mikro

(keluarga dan individu) berdasarkan data perencanaan Program Gizi

(POA)

c. Melaksanakan musyawarah masyarakat desa (MMD)

d. Melaksanakan pengorganisasian intervensi gizi

e. Menerapkan intervensi gizi


f. Melaksanakan pemantauan intervensi gizi

g. Melaksanakan evaluasi intervensi

h. Menerapkan promosi gizi menggunakan teknologi mutakhir yang tepat

guna di masyarakat

i. Menggerakkan masyarakat dalam program pangan, gizi dan kesehatan

j. Melaksanakan program kemandirian masyarakat di bidang pangan dan

gizi

k. Melaksanakan asuhan gizi terstandar pada kelompok khusus di

masyarakat

l. Melaksanakan dokumentasi, pelaporan dan penyajian

C. Kegiatan

1. Survei Mawas Des

2. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)

3. Intervensi

4. Evaluasi

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

1. Waktu pelaksanaan PKL Program Intervensi Gizi Masyarakat yaitu :

Pembekalan : 21 – 23 Februari 2018

Praktek Desa : 04 – 20 Maret 2018

Penyelesaian Laporan : 15 – 20 Maret 2018

2. Tempat PKL Program Intervensi Gizi Masyarakat di Puskesmas Tompe

dan Desa di Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi

Tengah
BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI

A. Sejarah Desa

Desa Tompe berdiri sejak tahun 1911 hingga tahun 1925 masa

Swapraja. Pada tahun 1962 hingga tahun 1964 Desa Tompe disebut sebagai

Distrik Tawaeli Utara. Pada tahun 1964 Desa Tompe dimekarkan menjadi 4

desa, yaitu Desa Tompe sendiri, Desa Lompio, Desa Sibado, dan Desa

Balentuma untuk mencukupi jumlah desa sebagai persyaratan menjadi sebuah

kecamatan yaitu Kecamatan Sirenja yang beribukota di Desa Tompe.

B. Keadaan Geografi

Desa Tompe merupakan bagian dari wilayah administratif Kecamatan

Sirenja Kabupaten Donggala dengan luas wilayah ± 400 Ha (4 Km2) yang

terbagi atas 3 (Dusun) yang didalamnya terdiri atas 7 (Tujuh) wilayah RT.

Desa Tompe berbatasan dengan Desa Lompio di sebelah utara, Desa Sibado

di sebelah timur, Desa Balentuma di sebelah Selatan, dan Selat Makassar di

sebelah barat. Desa tompe diapit oleh pegunungan dan lautan. Di Desa

Tompe tidak lepas dari adanya potensi sumber daya alam yang dapat

mendukung proses peningkatan kesejahteraan masyarakat, hal ini terlihat dari

luas tanah sawah di Desa Tompe yaitu 93 Ha sebagai lahan bertani yang

sebagian besar penduduk Desa Tompe bermata pencaharian petani dengan

padi sebagai komodoti unggulan yang dapat memicu dan menggerakan

pertumbuhan dan perkembangan Desa. Umat disini sebagian besar beragama

islam dengan suku kaili, ada juga agama lainnya di Desa ini seperti kristen.
C. Keadaan Demografi

Penduduk Desa Tompe berjumlah 2.281 Jiwa dengan rincian sebagai berikut :

1. Laki-laki : 1.205 Jiwa

2. Perempuan : 1.076 Jiwa

3. Jumlah Jiwa : 2.281 Orang

4. Jumlah KK : 510 KK

Terdistribusi di 7 (Tujuh) RT antara lain :

a. RT 01 : 102 KK : 387 Jiwa

b. RT 02 : 61 KK : 315 Jiwa

c. RT 03 : 64 KK : 325 Jiwa

d. RT 04 : 98 KK : 352 Jiwa

e. RT 05 : 54 KK : 280 Jiwa

f. RT 06 : 67 KK : 298 Jiwa

g. RT 07 : 64 KK : 324 Jiwa

D. Keadaan Sosial Ekonomi

Kondisi ekonomi di Desa Tompe tidak lepas dari adanya potensi

sumber daya alam yang dapat mendukung proses peningkatan kesejahteraan

masyarakat, hal ini terlihat dari luas tanah sawah di Desa Tompe yaitu 93 Ha

sebagai lahan bertani yang sebagian besar penduduk Desa Tompe bermata

pencaharian petani dengan padi sebagai komodoti unggulan yang dapat

memicu dan menggerakan pertumbuhan dan perkembangan desa.

Mata pencaharian penduduk Desa Tompe menurut lapangan usaha dapat

dilihat diantaranya :
1. Petani : 379 orang

2. Nelayan : 197 orang

3. PNS : 62 orang

4. Pedagang keliling : 16 orang

5. Montir :6 orang

6. TNI :2 orang

7. POLRI :5 orang

8. Pensiunan PNS/ TNI/POLRI : 12 orang

9. Dukun Kampung Terlatih :3 orang

10. Karyawan Swasta : 21 orang

11. Sopir :8 orang

12. Veteran :2 orang

13. Pedagang : 167 orang

14. Buruh tdk tetap : 119 orang

15. Tukang kayu : 10 orang

16. Tukang jahit :4 orang

17. Tukang ojek :8 orang

E. Status Kesehatan

Berdasarkan hasil pengumpulan data dari bidan desa Tompe bahwa ada

beberapoa penyakit yang mendominan didesa Tompe, seperti penyakit Infeksi

Saluran Pernapasan (ISPA), grastitis, hipertensi, dermatitis, asma, diabetes

melitus.
BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH GIZI

1. Hasil Survey Mawas Diri Desa Tompe Kec. Sirenja

A. Data Balita Desa Tompe Kec. Sirenja

Tabel 3.1 Distribusi jumlah balita berdasarkan dusun di Desa Tompe Kec. Sirenja
Kab. Donggala tahun 2018
Dusun
jumlah %
Dusun 1 46 43,4
Dusun 2 16 15,1
Dusun 3 44 41,5
Total balita 106 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.2 Distribusi jumlah balita berdasarkan Jenis Kelamin di Desa Tompe Kec.
Sirenja Kab. Donggala tahun 2018
Jenis Kelamin Jumlah %
Laki-laki 53 50
Perempuan 53 50
Total 106 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.3 Distribusi Status Gizi Balita BB/U di Desa Tompe Kec. Sirenja Kab.
Donggala tahun 2018
Status gizi Jumlah %
Gizi Buruk 6 7,5
Gizi kurang 20 18,9
Gizi Baik 75 68,9
Gizi lebih 3 2,9
Tidak mau di ukur 2 1,9
Total 106 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.4 Distribusi Status Gizi Balita TB/Udi Desa Tompe Kec. Sirenja Kab.
Donggala tahun 2018
Status gizi Jumlah %
Sangat Pendek 19 18,3
Pendek 25 24,0
Normal 54 51,9
Tinggi 6 5,8
tidak di ukur 2 2,8
Total 106 100.0
Sumber, data primer terolah 2018
Tabel 3.5 Distribusi Status Gizi Balita BB/TB di Desa Tompe Kec. Sirenja Kab.
Donggala tahun 2018
Status gizi Jumlah %
Sangat kurus 6 5,7
Kurus 13 15,3
Normal 83 78,3
Gemuk 1 0,9
Tidak di ukur 2 2,8
Total 106 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.6 Distribusi Ibu Balita Yang Melakukan IMD di Desa Tompe Kec.
Sirenja Kab. Donggala tahun 2018
Melakukan/Tidak Melakukan Jumlah %
Melakukan 51 48,1
Tidak Melakukan 55 51,9
Total 106 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.7 Distribusi Balita Yang Mendapat Asi Eksklusif di Desa Tompe
Kec.Sirenja Kab.Donggala tahun 2018
Asi Eksklusif/Tidak Asi Eksklusif Jumlah %
Asi Eksklusif 54 50,9
Tidak Asi Eksklusif 52 49,1
Total 106 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.8 Distribusi Ibu Balita Yang Rutin Melakukan Kunjungan ke Posyandu di
Desa Tompe Kec. Sirenja Kab. Donggala tahun 2018
Tingkat Kunjungan Jumlah %
Sering 88 83,0
Tidak Pernah 10 9,4
Kadang-kadang 8 7,5
Total 106 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.9 Distribusi Balita Yang Memiliki KMS di Desa Tompe Kec. Sirenja
Kab. Donggala tahun 2018
Memiliki KMS Jumlah %
Memiliki KMS 90 84,9
Tidak Memiliki KMS 12 11,3
Sudah Hilang 4 3,8
Total 106 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.10 Distribusi Balita Yang Mendapat Vitamin A dan Imunisasi di Desa
Tompe Kec. Sirenja Kab. Donggala tahun 2018
Dapat/Tidak Dapat Jumlah %
Dapat 95 89,6
Tidak Dapat 11 10,4
Total 106 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.11 Distribusi Balita Yang Mendapat Vitamin A Bulan Februari dan
Agustus di Desa Tompe Kec. Sirenja Kab. Donggala tahun 2018
Dapat/Tidak Dapat Jumlah %
Dapat 87 82,1
Tidak Dapat 18 17,0
Total 106 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.12 Distribusi Balita Yang Pernah Sakit Dalam Sebulan Terakhir di Desa
Tompe Kec. Sirenja Kab. Donggala tahun 2018
Jumlah %
Pernah Sakit 70 66,0
Tidak Pernah 29 27,4
Sedang Sakit 7 6,6
Total 106 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.13 Distribusi Balita Yang Mendapat PMT di Desa Tompe Kec. Sirenja
Kab. Donggala tahun 2018
Jumlah %
Dapat 79 74,5
Tidak Dapat 21 19,8
Kadang-kadang 6 5,7
Total 106 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.14 Distribusi Tingkat Asupan Zat Gizi Energi dan Protein Balita 6-59
Bulan di Desa Tompe Kec. Sirenja Kab. Donggala tahun 2018
Energi % Protein %
Cukup 48 39,6 80 74,0
Tidak Cukup 58 60,4 26 26,0
Total 106 100,0 106 100,0
Tabel 3.15 Distribusi Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Usia Berapa Anak Boleh
Mendapat Mp-Asidi Desa Tompe Kec. Sirenja Kab. Donggala tahun
2018
Tingkat Pengetahuan Jumlah %
Tahu 74,5 67,9
Tidak Tahu 19,8 32,1
Total 5,7 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.16 Distribusi Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Tentang IMD Di Desa
Tompe Kec. Sirenja Kab. Donggala tahun 2018
Tingkat Pengetahuan Jumlah %
Tahu 41 38,7
Tidak Tahu 54 50,9
Kurang Paham 11 10,4
Total 106 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.17 Distribusi Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Tentang Grafik


Pertumbuhan Pada KMS di Desa Tompe Kec. Sirenja Kab. Donggala
tahun 2018
Tingkat Pengetahuan Jumlah %
Paham 56 52,8
Tidak Paham 36 34,0
Belum Paham 14 13,2
Total 106 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.18 Distribusi Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Tentang Bentuk dan
TeksturMp-Asi di Desa Tompe Kec. Sirenja Kab. Donggala tahun 2018
Tingkat Pengetahuan Jumlah %
Paham 57 53,8
Tidak Paham 49 46,2
106 100,0
Total
Sumber, data primer terolah 2018
B. Data Remaja Putri Desa Tompe Kec. Sirenja

Tabel 3.19 Distribusi Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Istilah Kurang
Darah di Desa Tompe Kec. Sirenja Kab. Donggala tahun 2018
Tingkat Pengetahuan Jumlah %
Tahu 41 69,5
Tidak Tahu 18 30,5
Total 59 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.20 Distribusi Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Gejala Kurang
Darah/Anemia di Desa Tompe Kec. Sirenja Kab. Donggala tahun 2018
Tingkat Pengetahuan Jumlah %
Tahu 14 23,7
Tidak Tahu 45 76,3
Total 59 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.21 Distribusi Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Istilah TTD di
Desa Tompe Kec. Sirenja Kab. Donggala tahun 2018
Tingkat Pengetahuan Jumlah %
Tahu 41 69,5
Tidak Tahu 18 30,5
Total 59 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.22 Distribusi Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Waktu Terbaik
Minum TTD di Desa Tompe Kec. Sirenja Kab. Donggala tahun 2018
Tingkat Pengetahuan Jumlah %
Tahu 17 28,8
Tidak Tahu 42 71,2
Total 59 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.23 Distribusi Remaja Putri Yang Mendapat TTD sejak Tahun 2017 di
Desa Tompe Kec. Sirenja Kab. Donggala tahun 2018
Kategori Jumlah %
Pernah 19 32,2
Tidak Pernah 40 67,8
Total 59 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.24 Status Gizi Remaja Putri Berdasarkan Lingkar lengan atas di Desa
Tompe Kec. Sirenja Kab. Donggala tahun 2018
Kategori Jumlah %
Kekurangan Energy Kronik 44 74,6
Tidak Kekurangan Energy Kronik 15 25,4
Total 59 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

C. Data Ibu Hamil Desa Tompe Kec. Sirenja

Tabel 3.25 Distribusi Jumlah Ibu Hamil Berdasakan Dusun di Desa Tompe Kec.
Sirenja Kab. Donggala tahun 2018
Kategori Jumlah %
Dusun I 3 33,3
Dusun II 2 22,2
Dusun III 4 44,4
Total 9 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.26 Distribusi Total ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan di
Desa Tompe Kec. Sirenja Kab. Donggala tahun 2018
Kategori Jumlah %
Ya 8 88,9
Tidak 1 11,1
Total 9 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.27 Distribusi jumlah pemeriksaan kehamilan ibu hamil di Desa Tompe
Kec. Sirenja Kab. Donggala tahun 2018
Kategori Jumlah %
1 kali 5 55,6
2 kali 1 11,1
4 kali 1 11,1
7 kali 1 11,1
9 kali 1 11,1
Total 9 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.28 Distribusi tempat ibu hamil yang melakukan pemeriksaan Kehamilan
di Desa Tompe Kec. Sirenja Kab. Donggala tahun 2018
Kategori Jumlah %
Puskesmas 4 44,4
Posyandu 5 55,6
Total 9 100,0
Sumber, data primer terolah 2018
Tabel 3.29 Distribusi ibu hamil yang pernah mendapatkan/membeli tablet FE di
desa Tompe Kec. Sirenja Kab. Donggala tahun 2018
Kategori Jumlah %
Ya 8 80,0
Tidak 1 20,0
Total 9 100,0
Sumber, data primer terolah 2018
Tabel 3.30 Distribusi tempat dimana ibu mendapat/membeli tablet FE di Desa
Tompe Kec. Sirenja Kab. Donggala tahun 2018
Kategori Jumlah %
Tidak membeli/dapat 1 1,1
Posyandu 6 66,7
puskesmas 2 22,2
Total 9 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.31 Distribusi jumlah tablet FE yang didapatkan/dibeli di Desa Tompe


Kec. Sirenja Kab. Donggala tahun 2018
Kategori Jumlah %
0 1 11,1
10 7 77,8
40 1 11,1
Total 9 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.32 Distribusi jumlah tablet FE yang dikonsumsi ibu hamil di Desa Tompe
Kec. Sirenja Kab. Donggala tahun 2018
Kategori Jumlah %
0 1 11,1
6 1 11,1
10 6 66,7
40 1 11,1
Total 9 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.33 Distribusi ibu hamil yan mengetahui tentang anemia pada ibu hamil di
Desa Tompe Kec. Sirenja Kab. Donggala tahun 2018
Kategori Jumlah %
Ya 5 55,6
Tidak 4 44,4
Total 9 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.34 Distribusi ibu hamil yan mengetahui gejala anemia pada ibu hamil di
Desa Tompe Kec. Sirenja Kab. Donggala tahun 2018
Kategori Jumlah %
Ya 4 44,4
Tidak 5 55,6
Total 9 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.35 Distribusi ibu hamil yan mengetahui penyebab anemia pada ibu hamil
di Desa Tompe Kec. Sirenja Kab. Donggala tahun 2018
Kategori Jumlah %
Ya 4 44,4
Tidak 5 55,6
Total 9 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.36 Distribusi ibu hamil yan mengetahui cara mencegah anemia pada ibu
hamil di Desa Tompe Kec. Sirenja Kab. Donggala tahun 2018
Kategori Jumlah %
Ya 5 55,6
Tidak 4 44,4
Total 9 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.37 Distribusi ibu hamil yan mengetahui tentang dampak anemia pada ibu
hamil di Desa Tompe Kec. Sirenja Kab. Donggala tahun 2018
Kategori Jumlah %
Ya 4 44,4
Tidak 4 44,4
Tidak menjawab 1 11,1
Total 9 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

D. Data Kadarzi Desa Tompe Kec.Sirenja

Tabel 3.38 Distribusi jumlah KK yang diwawancarai berdasarkan dusun di Desa


Tompe Kec. Sirenja Kab. Donggala tahun 2018
Kategori Jumlah %
Dusun I 39 43,8
Dusun II 16 18,0
Dusun III 34 38,2
Total 89 100,0
Sumber, data primer terolah 2018
Tabel 3.39 Distribusi jumlah keluarga yang menjawab dengan benar makanan
yang bergizi seimbang di Desa Tompe Kec. Sirenja Kab. Donggala tahun
2018
Kategori Jumlah %
Benar 10 11,2
Salah 79 88,8
Total 89 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.40 Distribusi jumlah keluarga yang menjawab dengan benar tentang
pemantauan pertumbuhan di Desa Tompe Kec. Sirenja Kab. Donggala
tahun 2018
Kategori Jumlah %
Benar 8 9,0
Salah 81 91,0
Total 89 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.41 Distribusi jumlah keluarga yang menjawab dengan benar ASI
merupakan makanan bayi yang paling sempurna dan bersih serta mengandung
antibodi di Desa Tompe Kec. Sirenja Kab. Donggala tahun 2018
Kategori Jumlah %
Benar 7 7,9
Salah 82 92,1
Total 89 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.42 Distribusi jumlah keluarga yang menjawab dengan Nasi & Umbi-
umbian (ataupun golongan karbohidrat) termasuk golongan sumber
energy di Desa Tompe Kec. Sirenja Kab. Donggala tahun 2018
Kategori Jumlah %
Benar 12 13,5
Salah 77 86,5
Total 89 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.43 Distribusi jumlah keluarga yang menjawab dengan benar Sumber
makanan hewani (daging,unggas,seafood,dll) termasuk makanan sumber lemak di
Desa Tompe Kec. Sirenja Kab. Donggala tahun 2018
Kategori Jumlah %
Benar 18 20,2
Salah 71 79,8
Total 89 100,0
Sumber, data primer terolah 2018
Tabel 3.44 Distribusi jumlah keluarga yang menjawab dengan benar Sayur-
sayuran, buah-buahan dan hewani (daging, unggas, seafood, dll) termasuk
makanan yang mengandung vitamin dan mineral di Desa Tompe Kec. Sirenja
Kab. Donggala tahun 2018
Kategori Jumlah %
Benar 13 14,6
Salah 76 85,4
Total 89 100,0
Sumber, data primer terolah 2018
Tabel 3.45 Distribusi jumlah keluarga yang menjawab dengan benar Garam yang
menggunakan yodium merupakan garam yang tidak di anjurkan untuk dipakai
karena memiliki manfaat yang kurang baik untuk kesehatan di Desa Tompe Kec.
Sirenja Kab. Donggala tahun 2018
Kategori Jumlah %
Benar 38 42,7
Salah 51 57,3
Total 89 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.46 Distribusi jumlah keluarga yang menjawab dengan Garam beryodium
sebaiknya ditambahkan ke makanan setelah makanan matang dan kurang panas Di
Desa Tompe Kec. Sirenja Kab. Donggala tahun 2018
Kategori Jumlah %
Benar 41 46,1
Salah 48 53,9
Total 89 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.47 Distribusi jumlah keluarga yang menjawab dengan benar Pemberian
Vitamin A di Posyandu memiliki manfaat memberikan kepadatan pada tulang
anak di Desa Tompe Kec. Sirenja Kab. Donggala tahun 2018
Kategori Jumlah %
Benar 45 50,6
Salah 44 49,4
Total 89 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.48 Distribusi jumlah keluarga yang menjawab dengan benar Makanan
yang di goreng merupakan makanan yang sehat dibandingkan makanan rebus,
kukus, dan di bakar di Desa Tompe Kec. Sirenja Kab. Donggala tahun 2018
Kategori Jumlah %
Benar 41 46,1
Salah 48 53,9
Total 89 100,0
Sumber, data primer terolah 2018
Tabel 3.49 Distribusi jumlah keluarga yang menjawab dengan benar sumber
makanan hewani (daging, unggas, seafood, dll) termasuk sumber makanan yang
mengandung vitamin A di Desa Tompe Kec. Sirenja Kab. Donggala tahun 2018
Kategori Jumlah %
Benar 49 55,1
Salah 40 44,9
Total 89 100,0
Sumber, data primer terolah 2018
Tabel 3.50 Distribusi jumlah keluarga yang setuju Semua Anggota keluarga
mengikuti pertumbuhan dan perkembangan anggota keluarga dengan menimbang
berat badan secara tertatur di Desa Tompe Kec. Sirenja Kab. Donggala tahun
2018
Kategori Jumlah %
Setuju 85 95,5
Tidak setuju 4 4,5
Total 89 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.51 Distribusi jumlah keluarga yang setuju Anggota keluarga memantau
berat badan anggota keluarga secara teratur di Desa Tompe Kec. Sirenja Kab.
Donggala tahun 2018
Kategori Jumlah %
Setuju 84 94,4
Tidak setuju 5 5,6
Total 89 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.52 Distribusi jumlah keluarga yang setuju Semua anggota keluarga
mengutamakan makanan yang terdiri dari nasi, ikan, susu, telur, tempe, dan buah
untuk makanan sehari-hari di Desa Tompe Kec. Sirenja Kab. Donggala tahun
2018
Kategori Jumlah %
Setuju 86 96,6
Tidak setuju 3 3,4
Total 89 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.53 Distribusi jumlah keluarga yang setuju Semua anggota keluarga
memilih makanan yang diawetkan karena menurut ibu lebih banyak kandungan
gizinya dibandingkan dengan makanan yang diolah secara alami di Desa Tompe
Kec. Sirenja Kab. Donggala tahun 2018
Kategori Jumlah %
Setuju 19 21,3
Tidak setuju 70 78,7
Total 89 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.54 Distribusi jumlah keluarga yang setuju Semua Anggota keluarga perlu
diberikan multivitamin pada anggota keluarga karena dapat meningkatkan daya
tahan tubuh anggota keluarga di Desa Tompe Kec. Sirenja Kab. Donggala tahun
2018
Kategori Jumlah %
Setuju 83 93,3
Tidak setuju 6 6,7
Total 89 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

E. Data PHBS Desa Tompe Kec.Sirenja

Tabel 3.55 Distribusi yang menangani persalinan di Desa Tompe Kec.Sirenja

Kategori Jumlah %
Dukun Beranak 8 10,7
Tenaga Kesehatan (Bidan/dokter) 61 81,3
Keluarga Sendiri (Orang
6 8,0
Tua/Mertua/Suami)
Total 75 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.56 Distribusi Tempat BAB ART di Desa Tompe Kec. Sirenja Kab.
Donggala tahun 2018
Kategori Jumlah %
Jamban tidak Sehat(Bukan Leher
2 2,7
Angsa)
Jamban Sehat (Leher Angsa) 61 81,3
Sembarang Tempat 12 16,0
Total 75 100,0
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.57 Distribusi ART yang mempunyai kebiasaan merokok di Desa Tompe
Kec. Sirenja Kab. Donggala tahun 2018
Kategori Jumlah %
Ya, sebagian 67 89,3
Ya,semua 1 1,3
tidak ada 7 9,3
Total 75 100,0
Sumber, data primer terolah 2018
Tabel 3.58 Distribusi status gizi siswa dan siswi SDN 01 Sirenja menurut BB/TB
di Desa Tompe Kec. Sirenja Kab. Donggala tahun 2018
Kategori Jumlah %
sangat kurus 5
Kurus 13
Normal 169
Gemuk 4
Obesitas 8
Total 200
Sumber, data primer terolah 2018

Tabel 3.59 Distribusi status gizi siswa dan siswi SDN 12 Sirenja menurut BB/TB
di Desa Tompe Kec. Sirenja Kab. Donggala tahun 2018
Kategori Jumlah %
Kurus 13
Normal 169
Gemuk 4
Obesitas 8
Total 200
Sumber, data primer terolah 2018

2. Masalah Gizi Desa Tompe Kec. Sirenja

A. Balita

1. Status gizi pada balita


Dalam PSG (Pemantauan Status Gizi) menggunakan parameter U, BB,
& TB dan untuk status gizi balita berdasarkan indikator BB/U, TB/U,
dan BB/TB
BB/U TB/U BB/TB
- Gizi lebih - Tinggi - Kurus
- Gizi baik - Normal (wasting-
- Gizi buruk - Pendek serius)
- Sangat pendek - Sangat kurus
(wasting-kritis)
- Normal
- gemuk
Tabel 3.60 indikator status gizi balita
a. dari data yang didapatkan mengenai status gizi pada balita dengan

menggunakan indikator penilaian BB/U dari 106 balita didapatkan

terdapat 6 balita gizi buruk, 20 balita gizi kurang, 3 balita gizi lebih dan 75

lainnya gizi baik serta 2 balita tidk mau untuk diukur.

Gambar 3.1 Berat Badan Menurut Umur Balita

b. dari data yang didapatkan mengenai status gizi pada balita dengan

menggunakan indikator penilaian TB/U dari 106 balita, didapatkan 19

balita sangat pendek, balita pendek sebanyak 25 balita, normal sebanyak

54 balita, dan balita yang tinggi sebanyak 6 balita.

3.2 Tinggi Badan Menurut Umur Balita

2. gambaran kecukupan asupan energy pada balita


Untuk kecukupan asupan energy pada balita , didapatkan hasil dari
106 balita sebanyak 58 balita atau sebesar 60,4% asupan energinya kurang
atau tidak cukup.

Gambar 3.3 Asupan Energi Balita


3. gambaran kecukupan asupan protein pada balita
Untuk kecukupan asupan protein pada balita, didapatkan hasil dari
total 106 balita sebanyak 25 balita atau sebesar 26,0% asupan protein
kurang atau tidak cukup.

Gambar 3.4 Asupan Protein Balita


4. gambaran kecukupan asupan lemak pada balita
Untuk kecukupan asupan lemak pada balita, didapatkan hasil dari
total 106 balita sebanyak 80 balita atau sebesar 83,3% asupan lemak
kurang atau tidak cukup.
Gambar 3.5 Asupan Lemak Balita
5. gambaran kecukupan asupan karbohidrat pada balita
Untuk asupan karbohidrat pada balita, didapatkan hasil dari total
106 balita sebanyak 24 balita atau sebesar 25,0% asupa n karbohidrat
kurang atau tidak cukup.

Gambar 3.6 Asupan Karbohidrat Balita


6. pengetahuan ibu balita tentang bentuk dan tekstur MP-ASI
Berdasarkan hasil wawancara kepada ibu balita didapatkan hasil
dari total 106 ibu balita, 49 ibu balita tidak mengetahui bentuk dan tekstur
MP-ASI yang baik dan benar, dan 57 ibu balita sudah mengetahui
bagaimana bentuk dan tekstur MP-ASI.
Gambar 3.7 Pengetahuan Ibu tentang Bentuk dan Tekstur MP-ASI

7. kunjungan ibu balita ke posyandu


Berdasarkan hasil wawancara kepada ibu balita, dari total 106 ibu
didapatkan hasil bahwa ada 10 ibu balita yang tidak pernah datang
membawa anak ke posyandu dan 8 ibu balita hanya sesekali datang serta
88 ibu balita lainnya itu sering atau rutin ke posyandu.

Gambar 3.8 Kunjungan Ibu Balita ke Posyandu

B. Ibu Hamil
1). Status Gizi Ibu Hamil
Untuk pengukuran status gizi ibu hamil dihitung dengan cara
menghitung Lingkar lengan Atas (LiLA) agar dapat diketahui apakah ibu
hamil tersebut beresiko KEK atau tidak berisiko KEK. Berdasarkan hasil
pengukuran, didapatkan hasil dari total keselurahan 9 ibu hamil didapatkan
4 ibu hamil berisiko KEK, dan 5 ibu hamil tidak berisiko KEK.
Gambar 3.9 Kekurangan Energi Kronik Pada Ibu Hamil

2). Pengetahuan Ibu hamil tentang kurang darah


Berdasarkan hasil wawancara kepada ibu hamil, dari total 9 ibu
hamil 2 diantaranya belum mengetahui tentang kurang darah, dan 7
diantaranya sudah mengetahui apa itu kurang darah.

Gambar 3.10 Pengetahuan Istilah Kurang Darah Ibu Hamil

3). Tablet Tambah Darah Ibu hamil


Berdasarkan hasil wawancara kepada ibu hamil dari total 9 ibu
hamil 2 diantaranya tidak pernah mendapatkan atau membeli tablet tambah
darah.
Gambar 3.11 Tablet Tambah Darah Ibu Hamil
4). Gambaran kecukupan asupan Energi pada ibu hamil
Untuk kecukupan asupan energi pada ibu hamil , dari total 9 ibu
hamil ada 7 dari 10 ibu kurang asupan energi.

Gambar 3.12 Asupan Energi Ibu Hamil

5). Gambaran kecukupan asupan Protein pada ibu hamil


Untuk kecukupan asupan protein pada ibu hamil , dari total 9 ibu hamil
ada 3 dari 10 ibu kurang asupan protein
Gambar 3.13 Asupan Protein Ibu Hamil
6). Gambaran kecukupan asupan Lemak pada ibu hamil
Untuk kecukupan asupan lemak pada ibu hamil , dari total 9 ibu hamil
keseluruhanny kurang asupan lemak .

Gambar 3.14 Asupan Lemak Ibu Hamil


7). Gambaran kecukupan asupan karbohidrat pada ibu hamil
Untuk kecukupan asupan karbohidrat pada ibu hamil dari total 9 ibu 3
diantaranya kurang asupan karbohidrat.

Gambar 3.15 Asupan Karbohidrat Ibu Hamil

8). Gambaran kecukupan asupan vitamin A pada ibu hamil


Untuk kecukupan asupan vitamin A pada ibu hamil dari total 9 ibu 6
diantaranya kurang asupan vitamin A.

Gambar 3.16 Asupan Vitamin A Ibu Hamil


9). Gambaran kecukupan asupan zat besi pada ibu hamil
Untuk kecukupan asupan zat besi pada ibu hamil dari total 9 ibu
keseluruhannya kurang asupan zat besi.

Gambar 3.17 Asupan Zat Besi Ibu Hamil


10). Gambaran kecukupan asupan kalsium pada ibu hamil
Untuk kecukupan asupan kalsium pada ibu hamil dari total 9 ibu 8
diantaranya kurang asupan kalsium.

Gambar 3.18 Asupan Kalsium Ibu Hamil


11). Gambaran kecukupan asupan vitamin C pada ibu hamil
Untuk kecukupan asupan vitamin C pada ibu hamil dari total 9 ibu 5
diantaranya kurang asupan vitamin C.
Gambar 3.19 Asupan Vitamin C Ibu Hamil
12). Gambaran kecukupan asupan serat pada ibu hamil
Untuk kecukupan asupan serat pada ibu hamil dari total 9 ibu
keseluruhannya kurang asupan serat.

Gambar 3.20 Asupan SeratIbu Hamil

C. Remaja Putri
1). Status Gizi Remaja Putri
Dari data yang didapatkan mengenai pengukuran LiLA (lingkar lengan
atas) pada remaja putri didapatkah hasil dari 59 remaja putri yang
diukur terdapat 42 remaja beresiko KEK.

Gambar 3.21 Kekurangan Energi Kronik pada Remaja Putri


2). Pengetahuan tentang kurang darah
Berdasarkan hasil wawancara kepada remaja putri, dari 59 remaja putri
yang diwawancarai 33 diantaranya belum mengetahui apa itu kurang
darah.

Gambar 3.22 Pengetahuan Istilah Kurang Darah Remaja Putri


3). Pengetahuan tentang gejala kurang darah
Dari 33 remaja putri yang mengetahui apa tentang kurang darah, 12
diantaranya belum mengetahui gejala dari kurang darah,

Gambar 3.23 Pengetahuan Gejala Kurang Darah Remaja Putri


4). Pengetahuan tentang istilah tablet tambah darah
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, didapatkan hasil dari 59
ramaja putri sebanyak 18 remaja putri tidak m engetahui istilah tentang
Tablet Tambah Darah.
Gambar 3.24 Pengetahuan Istilah Tablet Tambah Darah Remaja Putri
4). Pengetahuan tentang waktu yang baik untuk minum Tablet FE
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, didapatkan hasil dari 59
remaja putri 42 diantaranya tidak mengetahui waktu yang tepat untuk
mengkonsumsi tablet FE.

Gambar 3.25 Pengetahuan Waktu Yang Baik Untuk Minum Tablet Tambah
Darah Remaja Putri
BAB IV

INTERVENSI GIZI

A. Intervensi Yang Di Rencanakan

1. Program Jangka Pendek

a. Remaja Putri :

1) Intervensi : Penyuluhan Anemia, Tablet Fe dan KEK pada

Remaja Putri

2) Tujuan : Untuk meningkatkan pengetahuan remaja putri

tentang anemia, tablet Fe, dan KEK.

3) Sasaran : Remaja Putri MTS kelas 8, 9 dan SMA kelas 1

4) Waktu : 09.30 - selesai

5) Pencapaian : Dikatakan berhasil jika remaja putri memahami

apa itu anemia pada remaja, pentingnya mengkonsumsi tablet Fe,

dan memahami resiko KEK, yang ditandai dengan dapat menjawab

pertanyaan yang diberikan kepada Siswi.

b. Ibu Hamil

1) Intervensi : Penyuluhan Anemia, Tamblet Fe dan KEK

2) Tujuan : Untuk meningkatkan pengetahuan Ibu Hamil

tentang anemia, tablet Fe, dan KEK.

3) Sasaran : Ibu Hamil

4) Waktu : 09.00 – selesai


5) Pencapaian : Dikatakan berhasil jika Ibu Hamil memahami apa

itu anemia pada Ibu Hamil, pentingnya mengkonsumsi tablet Fe, dan

memahami resiko KEK, yang ditandai dengan dapat menjawab

pertanyaan yang diberikan kepada Ibu Hamil.

c. Balita

1) Intervensi : Penyuluhan jenis-jenis masalah gizi, dan MP-ASI

berserta Demo Masak

2) Tujuan : Untuk meningkatkan pengetahuan ibu balita

tentang jenis-jenis masalah gizi, dan MP-ASI berserta Tekstur MP-

ASI

3) Sasaran : Ibu Balita

4) Waktu : 09.00 – selesai

5) Pencapaian : Dikatakan berhasil jika Ibu Balita memahami apa

semua jenis-jenis masalah gizi, memahami MP-ASI serta memahami

tekstur MP-ASI, yang ditandai dengan dapat menjawab pertanyaan

yang diberikan kepada Ibu Balita.

d. Anak SD

1) Intervensi : Penyuluhan Sayur dan Buah, dan Cuci Tangan

Sebelum Makan

2) Tujuan : Untuk meningkatkan anak-anak konsumsi sayur

dan buah, dan cuci tangan sebelum makan.

3) Sasaran : Anak SD N 1 dan 12 Sirenja kelas 4, 5, dan 6

4) Waktu : 08.00 – selesai


5) Pencapaian : Dikatakan berhasil jika anak-anak memahami

pentingnya konsumsi sayur dan buah, serta mencuci tangan sebelum

makan, yang ditandai dengan dengan dapat menjawab pertanyaan

yang diberikan kepada anak-anak SD kelas 4, 5, dan 6.

e. Kader

1) Intervensi : Penyegaran kader

2) Tujuan : Untuk meningkatkan pengetahuan kader dalam

kegiatan posyandu

3) Sa saran : kader Desa Tompe

4) Waktu : 16.00 – selesai

5) Pencapaian : Dikatakan berhasil apabila pengetahuannya

sebelum di lakukan penyuluhan meningkat 25% stelah dilakukan

penyegaran kader, yang ditandai dengan menjawab pertayaan yang

diberikan pada kader.

2. Program Jangka Panjang

a. Pemanfaatan Perkarangan, sasaran masyarakat

b. Pemicuan Jamban, sasaran masyarakat

B. Intervensi Yang Terlaksana

1. Program Jangka Pendek

a. Remaja Putri :

1) Intervensi : Penyuluhan Anemia, Tablet Fe dan KEK pada

Remaja Putri
2) Tujuan : Untuk meningkatkan pengetahuan remaja putri

tentang anemia, tablet Fe, dan KEK.

3) Sasaran : Remaja Putri MTS kelas 8, 9 dan SMA kelas 1,2

4) Total Responden:

a. Remaja Putri di MTS N Tompe kelas 8,9 yaitu 49 orang

b. Remaja Putri di SMA N 1 Sirenja kelas 1,2 yaitu 40 orang

5) Waktu : 10.00 – 12.00 WITA

6) Hari/Tanggal :

a) Selasa, 13 Maret 2018 : penyuluhan di MTS Tompe

b) Rabu, 14 Maret 2018 : Penyuluhan di SMA N 1 Sirenja.

b. Ibu Hamil

1) Intervensi : Penyuluhan Anemia, Tamblet Fe dan KEK pada

2) Tujuan : Untuk meningkatkan pengetahuan Ibu Hamil

tentang anemia, tablet Fe, dan KEK.

3) Sasaran : Ibu Hamil

4) Total Responden : 3 orang

5) Waktu : 19.00 – selesai

6) Hari/Tanggal : Selasa, 13 Maret 2018

c. Balita

1) Intervensi : Penyuluhan jenis-jenis masalah gizi, dan MP-ASI

berserta tekstur MP-ASI


2) Tujuan : Untuk meningkatkan pengetahuan ibu balita

tentang jenis-jenis masalah gizi, dan MP-ASI berserta Tekstur MP-

ASI

3) Sasaran : Ibu Balita

4) Total Responden : 20 0rang

5) Waktu : 19.00 – selesai

6) Hari/Tanggal : Selasa, 13 Maret 2018

d. Anak SD

1) Intervensi : Penyuluhan Sayur dan Buah, dan Cuci Tangan

Sebelum Makan

2) Tujuan : Untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan

anak-anak tentang konsumsi sayur dan bua

3) h, dan cuci tangan sebelum makan.

4) Sasaran : Anak SD N 1 dan 12 Sirenja kelas 4, 5, dan 6

5) Total Responden :

a) Anak SD N 1 Sirenja kelas 4, 5, dan 6 yaitu 37 orang

b) Anak SD N 12 Sirenja 4,5, dan 6 yaitu 28 orang

6) Waktu :

a) 08.00 - 09.30 WITA : SDN 1 Sirenja

b) 10.00 – 11.00 WITA : SDN 12 Sirenja

7) Hari/Tanggal :

a) Jumat, 09 Maret 2018 : SDN 1 Sirenja

b) Sabtu, 10 Maret 2018 : SDN 12 Sirenja


e. Kader

1) Intervensi : Penyegaran kader

2) Tujuan : Untuk meningkatkan pengetahuan kader dalam

kegiatan posyandu

3) Sasaran : kader Desa Tompe

4) Total Responden :

a) Hari pertama, 10 orang

b) Hari kedua, 3orang

5) Waktu : 14.00-16.00 WITA

6) Hari/Tanggal :

a) Hari pertama : Rabu, 14 Maret 2018

b) Hari kedua : Kamis, 15 Maret 2018

2. Program Jangka Panjang

a. Pemanfaatan Perkarangan, sasaran masyarakat Desa Tompe, terlaksana.

b. Tujuan : Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk

memanfaatkan perkarangan untuk tanaman produktif yang bisa

bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari dan kesehatan kita dalam

keluarga.

c. Jenis Tanaman : Rica, dan Terong.

C. Evaluasi Kegiatan

Berdasarkan uraian di atas maka dapat diketahui evaluasi dan setiap

kegiatan yang sudah terlaksana yaitu :

1. Penyuluhan anemia tablet FE dan kek


Dilakukan penyuluhan dan pembagian tablet TTD pada siswa kelas

VIII, XI MTSN tompe kecamatan sirenja, khusunya remaja putri yang

dimulai dengan pengukuran status gizi siswi, kegiatan dilakukan bersama

dengan petugas puskesmas tompe kemudian dilakukan penyuluhan

mengenai anemia dan kek. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan

metode tanya jawab dengan memberikan kesempatan kepada remaja putri

untuk bertanya serta memberikan pertanyaan seputar materi anemia dan

kek setelah pembawaan materi selesai. Sebelum dilakukan penyuluhan

juga kami memberikan pertanyaan mengenai anemia dan kek, hasilnya

hanya sebagian siswi yang mengetahui mengenai gejala dan apap itu

anemia, setelah dilakukan penyuluhan semua siswi lebih mengerti dan

menjawab dengan jawaban memuaskan.

2. Penyuluhan ibu hamil

Untuk intervensi balita dilakukan penyuluhanan, adapun materi

yang diberikan dalam penyuluhan tersebut ialah anemia, KEK

(Kekurangan Energi Kronis), Asi ekslusif, IMD (Inisiasi Menyusui Dini).

Pada saat penyuluhan dilakukan metode ceramah yang kemudian

dilanjutkan dengan evaluasi menggunakan sesi Tanya jawab. Partisipasi

masyarakat sangat antusias bertanya mengenai materi-materi penyuluhan

yang telah diberikan, dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan

setelah penyuluhan.

3. Penyuluhan ibu balita


Untuk intervensi balita dilakukan penyuluhan dan demo masak pmt

lokal balita. Adapun materi yang diberikan dalam penyuluhan tersebut

ialah masalah-masalah gizi yang terjadi pada balita. Evaluasi yang

diberikan juga metode tanya jawab, pada saat penyuluhan partisipasi

masyarakat sangat antusias bertanya mengenai materi-materi penyuluhan

yang telah diberikan, dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan

setelah penyuluhan. Untuk demo masak sendiri kami menampilkan pmt

lokal yang berstektur lumat,lembik, lunak, kemudian kami jelaskan

mengenai mp-asi anak, setelah itu kami evaluasi dengan tanya jawab dan

hasilnya ibu balita lebih mengerti mengenai teksture pemberian mp-asi

untuk anak.

4. Penyuluhan di SDN 1 sirenja dan SDN 12 sirenja.

Setelah memberikan penyuluhan pada anak SD degan menontonka

video manfaat sayur da buah serta perilaku hidup sehat, evaluasi yang

kami gunakan adalah tanya jawab dengan memeberikan pertanyaan

mengenai manfaat makan sayur dan buah, pentingnya mencuci tangan

sebelum makan dan perilaku hidup bersih dan sehat. Respon dari anak-

anak sd tersebut sangan antusias menonton video yang ditampilkan.

5. Penyegaran kader

Untuk penyegaran kader dilakukan selama dua hari berturut-turut

karena terbagi menjadi materi dan praktek. Pada hari pertama kami

memberikan materi mengenai tentang posyandu, 5 langkah posyandu,

tanda dan gejala anak gizi buruk serta penyuluhan. Sebelum dilakukan
pemaparan materi, kader diberikan soal mengenai pengatahuan. Hari

kedua dilakukan praktek mengukur antropometri antara lain berat badan,

tinggi badan/panjang badan, pita lila, dan pengisian KMS untuk evaluasi

penyuluhan yang telah diberikan dihari pertama. Tetapi sebelumnya tetap

diberikan soal pengetahuan seperti hari pertama untuk melihat perbedaan

pengetahuan kader sebelum dan setelah mendapat mendapatkan

penyegaran.

D. Pembahasan

Dari 7 program yang kami rencanakan, ada 6 program yang terlaksana

dan 1 program yang tidak terlaksana, uraian adalah sebagai berikut :

1. Penyuluhan anemia tablet FE dan kek

Penyuluhan di MTSN berjalan lancar karena respon yang luar

biasa, partisipasi siswi dan guru pada saat penyuluhan sangat baik dengan

menerima kami sangat ramah. Kegiatan kami juga berjalan lancar karena

petugas puskesmas yang turut serta, pada hari itu dilakukan penyuluhan

dan pembagian tablet ttd pada semua siswa kelas VIII, XI MTSN tompe

kecamatan sirenja yang berjumlah 49 orang, dimulai dengan pengukuran

status gizi siswi, kegiatan dilakukan bersama dengan petugas puskesmas

tompe kemudian dilakukan penyuluhan mengenai materi anemia, gejala

anemia, bahaya anemia dan kek dengan metode ceramah dan Tanya jawab.

Penyuluhan dilakukan di kelas VIII dan IX saja karena pada saat tersebut

siswa kelas VII sedang masuk pembelajaran. Hambatan pada saat


pembawaan materi adalah siswi-siswi yang ribut, ruagan yang panas serta

tempat duduk yang tidak memadai.

2. Penyuluhan ibu hamil

Untuk intervensi ibu hamil dilakukan penyuluhanan, adapun materi

yang diberikan dalam penyuluhan tersebut ialah anemia, KEK

(Kekurangan Energi Kronis), Asi ekslusif, IMD (Inisiasi Menyusui Dini).

Pada saat penyuluhan dilakukan metode ceramah yang kemudian

dilanjutkan dengan sesi Tanya jawab. Partisipasi ibu hamil kurang karena

dari 9 ibu hamil yang didapatkan hanya 3 orang ibu hamil yang hadir,

dengan beberapa alasan seperti kurag enak badan, dll. Tetapi tidak terdapat

hambatan pada saat penyuluhan karena Ibu hamil yang sempat hadir

sangat antusias bertanya mengenai materi-materi penyuluhan yang telah

diberikan, dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan setelah

penyuluhan. Kami juga memberikan hadiah kepada ibu hamil untuk

mengapresiasi karena sudah bertanya dan menjawab pertanyaan dengan

benar.

3. Penyuluhan ibu balita

Partisipasi pada saat penyuluhan balita sangat baik pada saat

dilakukan penyuluhan dan demo masak pmt lokal balita. Adapun materi

yang diberikan dalam penyuluhan tersebut ialah masalah-masalah gizi

yang terjadi pada balita. Pada saat penyuluhan, ibu balita juga sangat aktif

bertanya mengenai materi-materi penyuluhan yang telah diberikan,


menceritakan pengalamanya tentang anak, konsultasi mengenai masalah

yang dihadapi tentang anak dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

diberikan setelah penyuluhan. . Kami juga memberikan hadiah kepada ibu

balita yang bertanya dan menjawab pertanyaan untuk mengapresiasi

karena sudah bertanya dan menjawab pertanyaan dengan benar. Untuk

demo masak sendiri kami melakukan perubahan metode intervensi yang

awalnya akan melakukan demo masak mengenai pmt lokal di depan

masyarakat yang hadir, kemudian kami lakukan intervensi dengan

memasak pmt lokal dibagi menjadi 3 macam teksture mp-asi lalu disajikan

pada saat penyuluhan dengan mengenalkan bentuk dan tekstur mp-asi

kepada ibu balita. Setelah penyuluhan sangat terlihat jelas pemahaman ibu

balita mengenai masalah-masalah gizi pada balita meningkat. Kendala

yang kami dapatkan pada saat penyuluhan hanya keterlambatan ibu balita

yang datang, karena kami mengundang mereka jam 19.00 wita tetapi

mulai berdatangan pukul 20.00 wita sehingga acara mengalami

keterlambatan satu jam.

4. Penyuluhan di SDN 1 sirenja dan SDN 12 sirenja.

Partisipasi siswa/i dan guru SDN 1 Sienja dan SDN 12 Sirenja

sangat baik menerima kami. Dari sewaktu pengukuran dan penyuluhan

partisipasi anak-anak juga sangat antusias dengan kedatangan kami.

Penyuluhan hanya dilakukan dikelas 4,5 dan 6 SDN 1 yang seluruh siswa

berjumlah 37 orang dan SDN 12 Sirenja yang berjumlah 28 orang, karena


pada hari tersebut kedua sekolah sedang melakukan penilaian lomba

sekolah sehingga siswa dan siswi kelas 1,2 dan 3 tidak bisa bergabung

karena adanya kegiatan lain dari sekolah. Pada saat penyuluhan untuk

mengaprsiasi anak-anak pada sesi Tanya jawab mereka diberikan hadiah

jika bisa menjawab pertanyaan yang diberikan dari hasil menonton video

dan pemberian materi. Tidak terdapat kedala pada saat penyuluhan di SDN

1 Sirenja karena guru yang ikut berpartisipasi membantu mengatur anak-

anak untuk penyuluhan, siswa/i yang sangat merespon dengan baik

penjelasan yang kami berikan, bertanya tentang materi yang diberikan,

rasa ingin tahu mereka mengenai sayur dan buah yang sangat tinggi.

Sementara kendala yang kami dapatkan di SDN 12 Sirenja adalah anak-

anak yang sangat susah di atur, ruang yang tidak memadai, tempat duduk

yang kurang serta anak-anak yang sering keluar masuk pada saat materi

dibawakan.

5. Penyegaran kader

Penyegaran kader dilakukan selama dua hari berturut-turut karena

terbagi menjadi materi dan praktek. Pada hari pertama kami memberikan

materi mengenai tentang posyandu, 5 langkah posyandu, tanda dan gejala

anak gizi buruk serta penyuluhan. Sebelum dilakukan pemaparan materi,

kader diberikan soal mengenai pengatahuan. Hari kedua dilakukan praktek

mengukur antropometri antara lain berat badan, tinggi badan/panjang

badan, pita lila, dan pengisian KMS. Tetapi sebelumnya tetap diberikan

soal pengetahuan seperti hari pertama untuk melihat perbedaan


pengetahuan kader sebelum dan setelah mendapat mendapatkan

penyegaran. Di Tompe sendiri mempunyai 15 kader aktif yaitu 5 kader di

dusun 1, 5 kader didusun 2, 5 kader di dusun 3, tetapi dihari pertama

kegiatan 13 kader yang berkesempatan hadir dan aktif bertanya selama

pembawaan materi serta menjawab pertanyaan yang diberikan. Pada hari

kedua hanya 3 kader yang sempat hadir sementara kader yang lain tidak

sempat hadir karena beberapa alasan, dan kendala salah satunya hujan

lebat dihari itu. Tetapi partisipasi kader selama penyegaran sangat

antusias.

6. Pemanfaatan pekarangan

Salah satu program intervensi kami adalah pemanfaatan

pekarangan, tetapi tidak kami masukan di evaluasi karena program ini

adalah program jangka panjang. Namun, kami sudah melakukan

pemanfaatan pekarangan di bekas kebun Desa Tompe degan melakukan

pembersihan lahan kemudian kami menanam tanaman rica dan terong.

Selanjutnya, akan di teruskan pemeliharaanya oleh masyarakat setempat.

7. Jamban sehat

Satu-satunya program intervensi jangka panjang yang tidak kami

jalankan adalah pengadaan jamban sehat karena merupakan intervensi

jangka panjang dan program ini diserahkan kepada pemerintah setempat.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan masalah yang telah diuraikan di pembahasan dapat

ditarik kesimpulan bahwa masalah yang terdapat di desa Tompe yaitu

masalah pada balita seperti gizi buruk, gizi kurang, balita sangat kurus ,

balita kurus, balita yang sangat pendek, balita yang pendek.. Pada ibu hamil

terdapat masalah mengenai pengetahuan ibu hamil mengenai istilah kurang

darah, ibu hamil yang tidak mengatahui apa itu kurang darah dan ibu hamil

yang beresiko KEK.. Masalah yang terdapat pada remaja putri ialah remaja

putri yang tidak mengetahui mengenai istilah kurang darah, remaja putri yang

tidak mengetahui mengenai gejala kurang darah, remaja putri yang tidak

mengetahui tantang istilah tablet tambah darah, remaja putri yang tidak
mengetahui tentang waktu minum tablet tambah darah dan remaja putrid

yang beresiko KEK.

Dari semua masalah yang didapatkan setelah melakukan survai mawas

diri (SMD) dan hasil kesepakatan dari musyawarah masyarakat desa (MMD)

maka program intervensi yang direncanakan yaitu :

1. Penyuluhan mengenai bahaya Anemia, Fe dan Resiko KEK pada remaja

putri yang dilakukan di MTS dan SMA.

2. Penyuluhan mengenai pentingnya mengonsumsi Tablet Fe saat hamil,

bahaya Anemia pada saat hamil dan dampak resiko KEK ibu hamil dengan

kelahiran bayi.

3. Penyuluhan mengenai jenis-jenis masalah gizi, MP-ASI serta tekstur MP-

ASI pada ibu balita.

4. Penyuluhan mengenai pentingnya konsumsi sayur dan buah, serta cara

mencuci tangan dengan sabun yang benar sebelum makan dan setelah

keluar dari kamar mandi.

5. Melakukan pelatihan atau penyegaran kader.

6. Pemanfaatan pekarangan.

Setelah dilakukannya intervensi, maka selanjutnya dilakukan

evaluasi . berdasarkan hasil evaluasi semua intervensi yang dilakukan

tercapai dengan baik. Hal ini ditandai dengan semua peserta yang hadir

pada saat intervensi sudah memahami dengan baik apa yang disampaikan

melalui penyuluhan-penyulahan, selain itu mereka juga mampu menjawab

pertanaan-pertanyaan yang diberikan oleh pemateri.


Berdasarkan uraian di atas maka dapat diketahui evaluasi dan setiap

kegiatan yang sudah terlaksana yaitu :

You might also like