Satuan Acara Penyuluhan (Sap) "Pijat Oksitosin"

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“PIJAT OKSITOSIN”

Pokok Bahasan : Perawatan Payudara Post Partum


Sub Pokok Bahasan : Pijat Oksitosin
Sasaran : Klien dengan post partum spontan
Target : Pasien dan keluarga
Hari/tanggal : Kamis, 22 Juni 2017
Jam : : WIB
Waktu Pertemuan : 40 menit
Tempat : Ruang Melati RSUD dr. Tjitrowardojo Purworejo

A. LATAR BELAKANG
Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah partus selesai, dan berakhir setelah kira-
kira 6 minggu yang berlangsung antara berakhirnya organ-organ reproduksi wanita
kekondisi normal seperti sebelum hamil (Maryunani, 2009).Di Negara berkembang seperti
Indonesia, masa nifas merupakan masa kritis baik bagi ibu maupun bayinya, pada masa ini
ibu juga mengalami kelelahan setelah melahirkan sehingga dapat mengurangi produksi ASI
(Hastuti, 2013).
Air susu ibu (ASI) adalah makanan yang paling sesuai untuk bayi karena mengandung
zat-zat gizi yang diperlukan oleh bayi untuk tumbuh dan berkembang. Pentingnya
memberikan ASI secara eksklusif pada bayi baru lahir sampai usia 6 bulan dan terus
memberikan ASI sampai anak berusia 24 bulan telah memiliki bukti yang kuat (Hanum,
2015).ASI bermanfaat untuk menjaga ketahanan tubuh bayi karena mengandung zat anti
infeksi. Penelitian yang dilakukan oleh Carina Venter dan Tara Dean pada tahun 2008,
menyatakan bahwa ASI mengandung zat immune modulator serta zat gizi yang unik. Selain
itu, ASI mengandung zat gizi lengkap seperti karbohidrat berupa laktosa, lemak yang
banyak (asam lemak tak jenuh ganda), protein utama berupa lactabumin yang
mudahdicerna, kandungan vitamin dan mineral yang banyak (Venter et al, 2008).
Penurunan produksi dan pengeluaran ASI pada hari-hari pertama setelah melahirkan
dapat disebabkan oleh kurangnya rangsangan hormone prolaktin dan oksitosin yang sangat
berperan dalam kelancaran produksi dan pengeluaran ASI. Ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi kelancaran produksi dan pengeluaran ASI yaitu perawatan payudara
frekuensi penyusuan, paritas, stres, penyakit atau kesehatan ibu, konsumsi rokok atau
alkohol, pilkontrasepsi, asupan nutrisi. Perawatan payudara sebaiknya dilakukan segera
setelah persalinan (1-2hari), dan harus dilakukan ibu secara rutin. Dengan pemberian
rangsangan pada otot-otot payudara akan membantu merangsang hormone prolaktin untuk
membantu produksi air susu (Bobak, 2005).
Menurut penelitian Hanum (2015) produksi ASI lebih banyak dan ASI keluar lancer lebih
awal yaitu pada hari ke-2. Sedangakan responden yang tanpa dilakukan pijat oksitosin
memiliki produksi ASI yang sedikit, meskipun ASI keluar namun ASI keluar lebih lama yaitu
pada hari 3-4. Oleh karena itu, beberapa cara dilakukan untuk membantu meningkatkan
produksi ASI.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Klien mampu melakukan perawatan payudara
2. Tujuan khusus
a. Pasien mampu memahami pentingnya pijat oksitosin
b. Keluarga mampu memahami cara melakukan pijat oksitosin
c. Pasien mampu memberikan ASI eksklusif pada bayi

C. Metode Pelaksanaan
1. Ceramah
2. Praktek

D. Media dan Alat


1. Media : leaflet

E. Materi
Terlampir (laporan pendahulan)
F. Rencana Kegiatan

No Kegiatan Waktu Kegiatan Peserta


1 Pendahuluan
- Memberi salam - Menjawab salam
- Memperkenalkan diri - Mendengarkan
- Memberi pertanyaan - Menjawab pertanyaan
apersepsi 5’
- Mengkomunikasikan pokok - Mendengarkan
bahasan
- Menkomunikasikan tujuan - Mendengarkan

2 Kegiatan Inti
- Menjelaskan tentang - Memperhatikan
pengertian pijat oksitosin
- Menjelaskan tujuan dan
manfaat pijat oksitosin
- Menjelaskan cara
melakukan pijat oksitosin 30’
- Memberikan contoh cara
melakukan pijat oksitosin
- Memberi kesempatan klien - Bertanya
untuk bertanya
- Menjawab pertanyaan klien - Memperhatikan.
3 Penutup
- Menyimpulkan materi - Memperhatikan
pendidikan bersama
peserta 5’
- Memberikan evaluasi
secara lisan
- Memberikan salam penutup - Menjawab salam
Total 40’
G. Setting Tempat

Keterangan:
: penyuluh
: klien

: pengawas/perawat

H. Evaluasi
1. Standar persiapan
Persiapan materi berupa leaflet
2. Standar Proses
Proses penyuluhan dilaksanakan denganmenjelaskan pengertian, tujuan dan manfaat
pijat oksitosin. Dilanjutkan dengan mempraktekkan pijat oksitosin ada klien. Kemudian
meminta keluarga klien untuk mencoba.
3. Standar Hasil
Klien dan keluarga mampu memahami cara melakukan pijat oksitosin.
4. Pelaksanaan penyuluhan
a. Penyuluhan dimulai pukul 11:00
b. Penyuluhan selesai pukul 11:30
c. Pada sesi tanya jawab, muncul pertanyaan meliputi
1. Berapa kali untuk pemijatan ini agar ASInya lancar
2. Bagai mana cara untuk mengetahui bahwa pijat ini berhasil
d. Jawaban
1. Pemijatan bisa dilakukan 10-20 menit tapi semakin sering ibu di pijat semakin
bagus untuk merangsang produksi ASI pada ibu
2. Ibu bisa memencet aerola mengarah ke bagian puting ibu, apa bila
mengeluarkan ASI itu menandakan pemijatan berhasil atau ibu bisa meletakan
gelas di bawah puting ibu samapi mengeluarkan ASI saat pemijatan
e. Evaluasi pelaksanaan penyuluhan
No Kegiatan Waktu Kegiatan Peserta
1 Pembukaan

2 Pelaksanaan

3 Evaluasi

4 Mengakhiri pertemuan
*) Lampiran Materi

“PIJAT OKSITOSIN”

1. Pengertian
Suatu tindakan pemijatan tulang belakang yang akan mempercepat kerja saraf
parasimpatis untuk memerintahkan agar oksitosin keluar.

2. Tujuan pemijatan oksitosin

1. meningkatkan produksi hormone oksitosin


2. Merangsang reflex oksitosin (let down reflex)
3. Mengurangi penyumbatan atau bengkak pada payudara
4. Memberikan kenyamanan pada ibu
5. Mempertahankan produksi ASI

3. Pengertian ASI
Merupakan makanan terbaik untuk bayi. Laktasi adalah istilah dan mempererat
ikatan batin antara ibu dengan bayi.

4. Manfaat ASI
a. Kaya akan zat gizi yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi untuk bayi.
b. Mengandung antibody, anti alergi.
c. Meningkatkan kecerdasan bayi.
d. Mengurangi resiko karies gigi.
e. Member rasa nyaman
Pemberian ASI yang kurang dapat dilihat dari
 Popok bayi yang basah.
 Bayi jarang buang air besar.
 Berat badan tidak meningkat satu meningkat sedikit.
MAKA,
 Lebih sering berikan ASI 8 kali atau lebih dalam 24 jam.
 Biarkan bayi menyusui payudara pertama sampai selesai.
f. Lakukan kegiatan tersebut berulang selama 3-5 menit
5. tata cara pelaksanaan pemijatan oksitosin
a. ibu duduk membungkuk ke depan. Menyandar pada meja dengan lengan terlipat
dan meletakkan Kepala diatas lengan.
b. Ibu juga dapat miring kanan atau kiri dengan memeluk bantal
c. lepaskan bra dan biarkan payudara menggantung.
d. Pemijat melatakkan usapan di bagian punggung kemudian lakukan pijatan dengan
memutar ibu jari mulai dari tengkuk huingga batas bra.

F. DAFTAR PUSTAKA

Hanum, dkk. 2015. EfektivitasPijatOksitosinTerhadapProduksiAsi. [jurnalpenelitian]. FIKES


UniversitasMuhammadiyahSidoarjo.Midwiferia / Vol. 1 ; No.1 / April 2015.

https://id.wikipedia.org/wiki/Air_susu_ibu

Suryani, E., & Astuti, K. E. W. (2013). Pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI ibu
postpartum di BPM Wilayah Kabupaten Klaten. Interest: Jurnal Ilmu Kesehatan, 2(2).

You might also like