Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Core Pada Bangunan

Menurut Schueller (1989), Core atau inti bangunan adalah suatu tempat untuk meletakan
transportasi vertikal, distribusi energi (seperti lift, tangga, wc dan shaft mekanis) serta menambah
kekakuan bangunan. Dengan diperlukannya sistem struktur dinding geser sebagai penyalur gaya
lateral (seperti tiupan angin atau gempa bumi pada inti).

Core adalah sistem struktur pada bangunan yang merupakan inti kekokohan pada bangunan.
Sistem struktur ini berfungsi untuk menahan dan menyalurkan beban secara merata pada struktur
inti dan struktur pendukung. Bangunan pun dapat menahan beban horizontal, vertikal maupun gaya
lateral. Core juga merupakan tempat peletakan fasilitas dan utilitas yang terhubung antar lantai dan
mendistribusikan ke setiap lantai.

B. Isi Pada Core Bangunan


1. Ruang-ruang mekanikal (Ruang mesin AC, Shaft, Ruang Pompa)
2. Toilet (Pria dan Wanita)
3. Sarana sirkulasi vertikal (Lift Penumpang, Lift Barang, Tangga, Tangga Darurat)
4. Ruang-ruang elektrikal (Ruang Panel Listrik, Telepon, Alarm, Sentral Komputer, Sound
System)
5. Ruang penunjang (Dapur kecil / Pantry, dan Gudang)
6. Ruang Lainnya (Ruang Genset, Ruang Mesin lift, dan Lainnya)

C. Besaran Inti Bangunan

Besaran inti bangunan tergantung dari jumpah orang yang ada di dalam bangunan, luasan lantai,
jumlah ruang, jenis sistem mekanikal elektrikal yang digunakan dan persyaratan keamanan pada
bangunan. Besaran inti bangunan komersial seperti kantor sewa, apartemen dan hotel harus
seefisien mungkin, karena core tidak bisa disewakan atau dikomersilkan. Pada bangunan kantor
sewa, area yang tidak disewakan lebih kecil dari 15% dari luas lantai kotor (Gross Floor Area). Area
yang tidak disewakan ini termasuk inti bangunan, koridor/selasar, lobby dan lainnya. Luas inti
bangunan untuk kantor sewa adalah 9%-10% dari luas lantai kotor. Menurut Poerbo (1979),
perhitungan luas inti bangunan adalah 5-10x besar elevator.

2
D. Jenis-Jenis Sistem Struktur Inti Pada Bangunan
1. Sistem struktur dinding pendukung sejajar (Parallel bearing Walls)

Sistem ini terdiri dari unsur bidang vertikal yang diperkuat, dan mampu menahan gaya aksial
secara efisien. Sistem struktur ini biasa digunakan pada apartemen yang tidak membutuhkan ruang
yang luas dan sistem mekanis tidak memerlukan struktur inti.

2. Sistem struktur inti dan dinding pendukung (Core and Bearing Walls)

Sistem ini berupa bidang vertikal yang membentuk sebuah dinding yang mengelilingi sebuah
struktur inti. Sistem ini dapat memuat tempat transportasi mekasis serta menambah kekakuan
bangunan.

3. Sistem struktur Box dan berdiri sendiri (Self Supporting Boxes)

3
Sistem ini adalah struktuk prefabrikasi yang diletakan dan digabung dengan unit lainnya. Box-
box ini ditumpuk seperti bata sehingga tersusun seperti dinding yang berselang seling.

4. Sistem struktur plat kantilever (Cantilever Slab)

Plat lantai akan dipikul oleh inti pusat bangunan dan akan memungkinkan ruangan bebas dari
kolom. Sistem ini memerlukan banyak besi, terutama apabila bentang plat sangat besar.

5. Sistem struktur plat (Plat Stab)

Sistem ini terdiri dari bidang horizontal (Plat Lantai) yang bertumpu pada kolom. Plat berfungsi
sebagai struktur inti bangunan dan tidak memerlukan balok lantai, sehingga jarak antar lantai
menjadi semakin rendah.

6. Sistem struktur interspasial (Interspasial)

4
Sistem struktur ini diterapkan di antara dua lantai untuk memberikan ruang yang luas di dalam
dan diatas struktur inti. Ruangan yang berada di atas struktur ini dapat digunakan untuk ruang yang
memerlukan keluasan.

7. Sistem struktur gantung (Suspension)

Sistem ini memungkinkan penyaluran beban secara efisien dengan menggunakan


penggantungan sebagai pengganti penggunaan kolom untuk memikul beban plat lantai.

8. Sistem struktur rangka selang seling (Staggered Truss)

Sistem ini disusun sedemikian rupa sehingga pada setiap lantai bangunan dapat menyalurkan
beban ke rangka bangunan. Susunan rangka ini akan menyalurkan beban ke dasar bangunan melalui
setruktur tersebut.

9. Sistem struktur rangka kaku (Rigid Frame)

5
Sistem stuktur ini terdiri dari kolom dan balok yang saling mengikat satu dengan lainnya. Kolom
sebagai penerima beban dan gaya, sedangkan balok berfungsi sebagai pembagi beban dan gaya.
Sistem ini biasa berbentuk pola grid.

10. Sistem struktur rangka kaku dan inti (Rigid Frame and Core)

Strukur rangka kaku mengalami beban lateral yang tinggi dan berakibat ayunan yang besar pada
bangunan, sehingga ditambah inti bangunan sebagai penguat tambahan pada bangunan. Sistem inti
ini memuat sistem mekanis dan transportasi.

11. Sistem struktur rangka trussed (Trussed Frame)

Sistem ini adalah gabungan dari sistem rigid frame dengan rangka geser vertikal yang
memberikan peningkatan kekuatan dan kekakuan pada struktur bangunan.

12. Sistem struktur rangka belt-trussed dan inti (Belt-Trussed Frame and Core)

6
Sistem struktur ini bekerja mengikat kolom ke inti bangunan. Inti pengakuan ini dinamai cap trussing
apabila berada pada atas bangunan dan belt trussed apabila berada di bagian bawahnya.

13. Sistem struktur tabung dalam tabung (Tube in Tube)

Dalam struktur ini, kolom dan balok ditempatkan sangat rapat. Inti dapat meningkatkan kekakuan
pada bangunan dengan cara sama-sama memikul beban bersama kolom-kolom bangunan

14. Sistem struktur kumpulan tabung (bundled tube)

Sistem struktur ini dapat digambarkan sebagai suatu kumpulan struktur tabung-tabung yang
membentuk tabung multi-use. Pada sistem ini kekakuan pada bangunan akan bertambah. Sistem ini
memungkinkan bangunan dapat lebih tinggi dan lantai yang luas.

You might also like