Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 2

7.

E Mekanisme Berak Encer, Disertai Darah

Patomekanisme diare kronik


 Diare osmotik : terjadi peningkatan osmotik isi lumen usus
 Diare sekretorik : terjadi peningkatan sekresi cairan usus
 Malabsorbsi asam empedu, malabsorbsi lemak : terjadi gangguan pembentukan
micelle empedu
 Defek sistem pertukaran anion/ transport elektrolit aktif di enterosit : terjadi
penghentian mekanisme transport ion aktif (pada Na+K+ATP ase) di enterosit,
gangguan abnormal Na+ dan air
 Motilitas dan waktu transit usus abnormal : terjadi motilitas yang lebih cepat, tak
teratur sehingga isi usus tidak sempat di absorbsi
 Gangguan permeabilitas usus : terjadi kelainan morfologi usus pada membran epitel
spesifik sehingga permeabilitas mukosa usus halus dan usus besar terhadap air dan
garam/elektrolit terganggu
 Eksudasi cairan, elektrolit dan mukosa berlebihan terjadi peradangan dan kerusakan
mukosa usus.

Patomekanisme diare akut


 Diare Osmotik : Osmolaritas instraluminal yang meninggi
 Diare sekretorik :Sekresi cairan dan elektrolit meninggi
 Diare Inflamatorik :Inflamasi dinding usus
 Diare Infeksi :Infeksi dinding usus
 Malabsorbsi asam empedu, malabsorbsi lemak
 Defek sistem pertukaran anion/ transport elektrolit aktif di enterosit
 Motilitas dan waktu transit usus abnormal
 Gangguan permeabilitas usus

Disertai darah
Feses yang disertai darah diakibatkan oleh pecahnya pembuluh darah pada dinding saluran
cerna. Pembuluh darah pada dinding traktus gastrointestinal mulai terdapat pada lamina
propria tunika mukosa namun jumlah pembuluh darah yang banyak ditemukan pada tunika
submukosa. Hal ini berarti bahwa jika terdapat ulkus yang mengenai tunika submukosa, maka
dapat bermanifestasi sebagai feses disertai darah. Darah dapat bermanisfestasi sebagai
melena maupun hematokezia. Darah yang berwarna lebih gelap terjadi akibat oksidasi
hemoglobin oleh bakteri usus. Melena atau “darah hitam” menunjukkan bahwa perdarahan
saluran cerna terjadi pada bagian usus proximal atau bagian usus distal dengan masa transit
yang lama sehingga memberi kesempatan bakteri untuk mengoksidasi hemoglobin.
Sedangkan hematokezia atau “darah segar” dapat disebabkan oleh perdarahan saluran cerna
bagian distal (misalnya rektum) atau pada proximal usus tetapi dengan masa transit yang
singkat sehingga tidak memberi kesempatan bakteri usus untuk mengoksidasi hemoglobin
secara maksimal.Padadisentri shigellosis, padapermulaansakit,
bisaterdapatdiareencertanpadarahdalam 6-24 jam pertama, dansetelah 12-72 jam
sesudahpermulaansakit, didapatkandarahdanlendirdalamtinja

Sumber :

Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jilid I. Edisi V. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam. Hal.
534. 549. 554

You might also like