Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 2

PENTINGNYA PEMERIKSAAN GIGI RUTIN PADA ANAK SEKOLAH DASAR

DI SD BANYURADEN

A. Faktor Predisposisi
1. Riwayat Kesehatan
50 dari 70 siswa kelas 3-6 SD Banyuraden pernah mengalami sakit gigi. 34 dari 70
siswa kelas 3-6 SD Banyuraden saat ini mengalami gigi berlubang serta < 5 %
siswa kelas 3-6 SD Banyuraden pernah periksa ke dokter gigi namun tidak rutin.
Siswa yang sekarang mengalami gigi berlubang belum pernah ke dokter gigi.

2. Kondisi Fisik
SD Banyuraden sudah memiliki bangunan yang memadahi dan sudah terdapat
fasilitas yang memadahi untuk para siswa melakukan gosok gigi di sekolah. Namun
di UKS SD Banyuraden belum tersedia poster-poster yang berisi informasi
mengenai kesehatan gigi. Pada saat dilakukan pemeriksaan fisik pada gigi,
sebagian siswa kelas 3-6 mengalami karies gigi, gigi keropos dan gigi berlubang.
Sebagian besar siswa kelas 3-6 suka makan makanan yang banyak mengandung
gula dan setelah makan tidak segera menggosok gigi. Anak-anak gosok gigi 2 kali
sehari. Dan sebagaian dari mereka masih takut untuk periksa gigi ke dokter gigi.

3. Kesiapan Belajar
Para siswa kelas 3-6 SD Banyuraden bersedia berkumpul di aula sekolah mereka
untuk mendengarkan penyuluhan tentang pemeriksaan gigi rutin pada waktu pagi
hari. Walaupun sebagian dari mereka ada yang takut jika harus periksa gigi ke
dokter, namun mereka juga merasa butuh informasi tentang pemeriksaan gigi itu
karena mereka mengaku sakit sekali ketika sedang sakit gigi dan merasa kapok.

4. Motivasi Belajar
Sebagian besar siswa SD Banyuraden kelas 3-6 mempunyai motivasi besar untuk
belajar dan berkumpul dengan teman-teman di sekolahnya, apalagi mereka sering
bertanya kepada guru-guru mereka ketika mereka mengalami gangguan pada
gignya, misalnya sakit gigi karena gigi berlubang atau karena giginya mengalami
karies.

5. Kemampuan Membaca
Semua anak-anak kelas 3-6 (usia 8-12 tahun) di SD Banyuraden ini sudah bisa
membaca, tetapi dengan bahasa yang sederhana. 70 % dari mereka lebih
menyukai melihat gambar-gambar dari pada harus membaca. Mereka bisa
dikatakan sudah lancar dalam membaca, artinya tidak perlu mengeja lagi dalam
membaca.

B. Faktor Pemungkin
Anak-anak tampak antusias jika akan dilakukan penyuluhan tentang
pemeriksaan gigi secara rutin, karena mereka selalu bertanya kepada guru-guru
mereka mengenai cara-cara agar mereka tidak sakit gigi. Di SD Banyuraden juga
terdapat UKS yang sudah memiliki fasilitas yang cukup lengkap dan juga ada 2 anak
yang sudah mengikuti pelatihan dokter kecil. Puskesmas terdekat dari SD Banyuraden
ini sudah memiliki fasilitas pemeriksaan gigi yang lengkap dan memadahi, dan juga
sudah terdapat petugas kesehatan yang memadahi terutama dokter gigi dan perawat
gigi, yaitu 1 dokter gigi dan 4 perawat gigi.

C. Faktor Penguat
Petugas kesehatan di Puskesmas terdekat belum pernah datang di SD
Baturaden untuk memberikan penyuluhan kesehatan gigi dan pemeriksaan gigi.
Petugas kesehatan datang 1 kali dalam setahun hanya untuk melakukan vaksinasi.

You might also like