Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 3

TUGAS PRAKTIKUM

TA3202 GEOTEKNIK TAMBANG


MODUL 3 – PENGARUH MUKA AIR TANAH DAN GEMPA
Nama : Yuyun Wahyudin
Nim : 12115036
Shift : Kamis (09.00-10.00)

Diagram Alir Urutan Pemakaian Program

Buat new file kemudian save dengan nama file yang diinginkan.

Buat titik koordinat menggunakan Ms. Excel, lalu pilih menu Boundaries kemudian pilih menu Add
External Boundaries, lalu buat 1 garis sembarang. Setelah itu klik kanan dan pilih edit coordinates.
Masukkan koordinat yang telah dibuat.

Buka menu Boundaries dan pilih Add Material Boundaries, gunakan Measure dan Dimension
Angle untuk membuat ketebalan dan orientasi lapisan batuan sesuai tabel yang diberikan.

Pada menu Properties pilih Define Materials, kemudian masukkan karakteristik batuan sesuai tabel
yang diberikan.

Buka menu Surfaces dan pilih Auto Grid untuk menentukan partisi yang diinginkan,

Pilih menu Analysis kemudian pilih Project Settings. Pilih General untuk menentukan satuan dan
arah longsoran. Pilih Methods untuk menentukan metoda perhitungan yang dipakai

Pada menu Boundaries pilih menu Add Water Table untuk menambah parameter muka air tanah

Pada menu Loading pilih Seismic Load untuk memasukkan koefisien gempa pada arah horizontal
sesuai data yang diberikan.

Pada menu Analysis pilih Compute , kemudian buka kembali menu Analysis dan pilih menu
Interpret untuk memperoleh hasil analisis.
Analisis dan Pembahasan

1. Hitung Faktor Keamanan (FOS) lereng dengan metode Janbu dan Bishop untuk sifat
fisik dan mekanik sesuai dengan tabel diatas jika :
i. Kondisi lereng kering dan tidak mengalami beban gempa.

Metode Bishop Metode Janbu


Diperoleh nilai Factor of Safety ialah Diperoleh nilai Factor of Safety ialah
1,184. 1,169.
ii. Kondisi lereng kering dan mengalami beban gempa pada arah horizontal, koefisien
gempa 0,25 g.

Metode Bishop Metode Janbu


Diperoleh nilai Factor of Safety ialah Diperoleh nilai Factor of Safety ialah
0,879. 0,812.
iii. Kondisi lereng basah dan tidak mengalami beban gempa.

Metode Bishop Metode Bishop


Diperoleh nilai Factor of Safety ialah Diperoleh nilai Factor of Safety ialah
0,677. 0,616.
iv. Kondisi lereng basah dan mengalami beban gempa pada arah horizontal, koefisien
gempa 0,25 g.

Metode Bishop Metode Bishop


Diperoleh nilai Factor of Safety ialah Diperoleh nilai Factor of Safety ialah
0,480. 0,400.
2. Buatlah analisis tentang kemantapan lereng dari perhitungan tersebut.
• Berdasarkan hasil pemodelan menggunakan software Slide 6.0 diperoleh nilai Factor of
Safety untuk beberapa kondisi, yakni kondisi lereng kering dan tidak mengalami beban
gampa, kemudian keadaan lereng kering dan mengalami beban gempa pada arah
horizontal, koefisien gempa 0,25 g, kondisi lereng basah dan tidak mengalami gempa, dan
terakhir kondisi lereng basah dan mengalami beban gempa pada arah horizontal, koefisien
gempa 0,25 g. Dari hasil perhitungan menggunakan metode Bishop dan Janbu ditemukan
bahwa nilai FoS terendah yakni saat kondisi lereng basah dan mengalami beban gempa
pada arah horizontal, koefisien gempa 0,25 g, sedangkan nilai FoS tertinggi diperoleh saat
kondisi lereng kering dan tidak mengalami gempa. Bila dibandingkan antara pengaruh
muka air tanah dan gempa terhadap kestabilan lereng sesuai tabel parameter pada soal,
kondisi lereng basah memberikan pengaruh lebih besar terhadap pengurangan FoS dan
kestabilan lereng dibandingkan gempa dengan arah horizontal dan nilai koefisien gempa
0,25 g. Muka air tanah akan mengurangi kestabilan lereng dimana muka air tanah akan
meningkatkan tegangan pori air pada material penyusun lereng yang akan mengakibatkan
berkurangnya kekuatan geser tanah. Getaran akibat gempa juga akan mengurangi
kestabilan diakibatkan akan menambah gaya penggerak dan mengurangi gaya penahan.
Jika dilihat dari nilai FoS untuk 4 kondisi lereng di atas, dapat dikatakan bahwa hanya ada
1 kondisi yang menyatakan bahwa lereng berada dalam keadaan yang aman dan stabil
walaupun sebenarnya lereng dalam keadaan kritis dikarenakan nilai FoS berada di angka
1.184, yakni pada keadaan kondisi lereng kering dan tidak mengalami beban gempa.
Sedangkan untuk ketiga kondisi lainnya diperlukan usaha-usaha tambahan untuk
meningkatkan kestabilan lereng, misalnya dengan melakukan perubahan geometri pada
lereng dan juga pembuatan penyaliran tambang yang baik untuk mengurangi pengaruh
muka air tanah.

You might also like