Professional Documents
Culture Documents
Case 4 Special Sense - Anatomi, Histologi - Hidung, Faring
Case 4 Special Sense - Anatomi, Histologi - Hidung, Faring
• Merupakan bagian dari respiratory track superior yang terletak di belakang hard
palate dan terdiri dari peripheral organ of smell.
• External
• Nasal cavity, dimana nasal cavity dibagi lagi menjadi 2 bagian yaitu kiri dan
kanan yang dipisahkan oleh nasal septum.
FUNGSI HIDUNG
• Olfactory (penciuman)
• Respirasi (pernafasan)
• Filtrasi debu
HIDUNG EKSTERNAL
• Untuk bagian cartilagonya ditutupi kulit yang lebih tebal yang banyak
mengandung kelenjar sebacea
Sistem skeleton pada hidung terdiri dari bone, dan hyaline cartilage.
Bones :
– Nasal bones
Cartilaginous, tdd
5 cartilage utama
– 2 lateral cartilage
– 2 alar cartilage
– 1 septal cartilage
• Bentuk “U” dari alar cartilage itu bebas dan dapat digerakkan, dapat mendilatasi
dan mengkonstriksikan lubang hidung ketika otot otot hidung berkontraksi.
o NASAL SEPTUM
• perpendicular plate of ethmoid yang tipis membentuk bagian superior dari nasal
septum. Mulai dari cribiform plate hingga ke atas menuju crista galii.
• Vomer, flat bone, tipis, membentuk bagian posteroinferior nasal septum dengan
kontribusi dari nasal crest of maxillary & palatine bones
• Septal cartilage memiliki tonjolan & grove articular dg ujung bony septum
NASAL CAVITY
• Nasal cavity terdiri atas kiri dan kanan yang dipisahkan oleh septum nasal
• Nasal cavity dilapisi oleh lapisan mukosa kecuali nasal vestibule yang dilapisi
oleh kulit
• 2/3 bagian inferior nasal cavity merupakan respiratory area dan 1/3 bagian
superior merupakan olfactory.
o BATAS-BATAS NASAL CAVITY
• The Roof melengkung dan sempit kecuali bagian posterior, dibagi menjadi
3 bagian, (frontonasal, ethmoid, sphenoid)
• The floor lebih luas dibandingkan dengan roof, dibentuk oleh processus
palatine & horizontal plate of palatine bone.
VASKULARISASI
5. Septal branch of the superior labial artery (from the facial artery).
Vena :
INNERVASI
Posteroinferior
Anteroposterior
• Ophthalmic nerve (V1) melalui jalur anterior dan posterior ethmoidal nerves.
PARANASALIS SINUSES
• Ruang berisi udara dari nasal cavity yang menembus tulang cranium: frontal,
ethmoid, sphenoid, and maxilla
Sinus Frontalis
• Dipisahkan oleh tulang yang relatif tipis dari orbita dan fosa serebri anterior
Sinus Ethmoidal
• Invaginasi pada mucous membrane of the middle and superior nasal meatus ke
dalam ethmoid bone diantara nasal cavity dan orbit
Sinus Maxillaris
• Sinus terbesar, mengisi corpus maxillae dan berhubungan dengan middle nasal
meatus
Tidak didapati pertukaran udara yg definitif antara sinus dan rongga hidung
Mukosa sinus tidak punya kelenjar & vaskularisasi sebanyak mukosa hidung
Penahan (buffer) panas, melindungi orbita dan fossa serebri dari suhu rongga hidung
yang berubah-ubah
Berfungsi sebagai rongga untuk resonansi suara dan mempengaruhi kualitas suara
Posisi sinus dan ostiumnya tidak memungkinkan sinus berfungsi sebagai resonator aktif
Berjalan bila terdapat perubahan tekanan yang besar dan mendadak misalnya bersin
atau membuang ingus
Berjalan bila terdapat perubahan tekanan yang besar dan mendadak misalnya bersin
atau membuang ingus
1. 2 ANATOMI PHARYNX
Pharynx adalah bagian sistem pencernaan yang meluas ke superior, terletak di poterior nasal
caviti dan oris yang memanjang ke inferior melewati larynx.
Pharynx memiliki luas paling lebar 5 cm dan yg paling sempit 1,5 cm.
Bagian-bagian pharynx
Fungsi : elevasi (memendekkan dan melebarkan) pharynx selama mengunyah dan larynx
selama mengunyah dan bicara.
Vaskularisasi
• Arteri : arteri tonsillaris
Limfatik
Nodus tonsilaris
Inervasi
Motorik
Sensorik
Nasal cavity termasuk bagian konduksi dari respiratory system. dilapisi oleh ciliated
pesudostartified columnar epithelium (respiratory eithelium) dan terdapat ciliated
columnar cell. The left and right nasal cavity each has two components:
Vestibule
The anterior portion of the nasal cavity, in the vicinity of the nares, is dilated and is known as
the vestibule.
- Mempunyai vibrissae-short, (stiff hairs that prevent larger dust particles from
entering the nasal cavity).
- Pada lapisan dermis dari vestibule terdapat kumpulan sebaceous dan sweat
glands yang banyak. Terdapat juga collagen bundles hingga perichondria dari hyalin
cartilage segment yang membentuk supporting skeleton of the ala
Within the vestibule, the epithelium loses its keratinized nature and undergoes a transition
to typical pseudostratifi ed columnar epithelium before entering the nasal cavities
Nasal Cavities
- terdapat dua ruang yang dipisahkan oleh nasal septum yang terdiri dari hyalin
cartilage.
- di dinding lateral terdapat conchae atau tonjolan bertulang mirip rak yang
terdiri dari superior, media, dan inferior konka, serta ditutupi oleh epitel respirasi.
- the roof of the nasal cavities and the superior conchae dilapisi oleh
specialized olfactory epithelium.
- di lamina propia conchae terdapat pleksus venosa (swell bodies) yang banyak
mengandung vaskularisasi darah.
- Respiratory epithelium
- Olfactory epithelium
Olfactory Epithelium
Olfactory chemoreceptors untuk sense dari penciuman yang berlokasi di olfactory epithelium,
terdapat derah khusus mocous membran melapisi superior conchae (at the roof). Pada manusia
dewasa ukuran nya 10cm, dengan ketebalan 100 μm. Tebal, pseudostratified columnar
epithelium mempunyai 3 mayor cell types
- Olfactory cells
- Supporting cells
- Basal cells
- Sustentacular
Olfactory cells
• Bipolar neurons
Supporting cells
- are columnar, (with broad) cylindrical apexes mengandung nuclei dan narrower
bases.
Basal cells
Sustentacular
- columnar cells, 50 to 60 μm ,
- Pada apical aspects terdapat striated border yang terdiri dari microvilli.
Mempunyai oval nuclei (somewhat superficial to the location of the olfactory cell
nuclei)
• The respiratory portion ,where the system’s main function of gas exchange
occurs, consisting of respiratory bronchioles, alveolar ducts, and alveoli
Faring adalah lanjutan posterior dari rongga mulut. Saluran napas dan jalan makanan menyatu
dan menyilang,sehingga selama bernapas, udara dihantar melalui rongga ini ke laring dan,
sewaktu makan, makanan melaluinya ke esophagus. Mukosa pada nasofaring itu serupa
dengan di saluran napas, orofaring dan laringofaring, sesuai dengan yang di saluran cerna.
Faring dilapisi epitel berlapis gepeng non keratin di area yang berlanjut ke esofagus dan dilapisi
oleh epitel bertingkat silindris bersilia dengan sel goblet di daerah dekat rongga hidung. Faring
mengandung tonsil dan mukosa faring juga memiliki banyak kelenjar air liur mukosa kecil
dalam lamina propianya, yang terdiri dari jaringan ikat padat. Otot konstriktor dan longitudinal
di faring berada di luar lapisan ini.
Secara histologi mempunyai sifat dan epithelium yang berbeda. Pada sistem respirasi terdapat
dua macam epithelium yaitu olfactory epithelium dan respiratory epithelium dimana sifat dan
jenis sel nya berbeda. Faring dibagi menjadi tiga bagian yaitu nasopharynx (respi function),
oropharynx (gi system), dan laryopharynx (gi function).
Nasopharynx
• 60% dilapisi oleh stratified squamous epithelium, terdapat area transisi antara
epitel kolumnar dan epitel gepeng.
Respiratory Epithelium
This epithelium has five major cell types, all of which contact an unusually thick basement
membrane:
■ Ciliated columnar cells, merupakan yang paling banyak, dengan 250-300 cillia di
permukaan apikal
■ Goblet cells, juga cukup banyak predominan di beberapa area dengan basal nuclei dan pada
derah apikal dipenuhi oleh granul dari mucin glycoproteins
■ Brush cells, tidak terlalu banyak, sel tipe kolumnar, terdapat microvilli pendek dan tumpul.
Brush cells merupakan chemosensory receptors menyerupai gustatory cells, yang sinyalnya
mirip dengan komponen sinyal transduksi dan kontak synaptic dengan afferent nerve endings
pada basal surfaces
■ Small granule cells (Kulchitsky cells) sulit untuk dibedakan tapi memiliki banyak dense
core granules yang berdiameter 100 hingga 300 nm seperti “enteroendocrine cells of the gut”.
Seperti brush cells, small granule cell terdiri hanya sekitar 3% pada respiratory epithelium
■ Basal cells are mitotically active stem dan progenitor cells yang bertanggung jawab atas
epithelial cell types
• Karena area ini dilewati oleh makanan, sehingga epitelnya dilapisi oleh non
keratinized stratified squamous.