Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

2.

1 Pengertian Manajemen

Manajemen adalah sebuah kegiatan yang sangat kompleks namun teratur, sehingga bila

manajemen dilaksanakan dengan baik akan mencapai hasil kegiatan yang maksimal. (Suyanto,

2008: 2)

Menurut Harsey dan Blanchard (1977) dalam Suyanto (2008: 2), pengertian manajemen

adalah suatu proses melakukan kegiatan pencapaian tujuan organisasi melalui kerja sama dengan

orang lain.

Sedangkan menurut Taylor (1911) dalam Suyanto (2008: 2), manajemen adalah di

ibaratkan sebagai sebuah mesin produksi yang bekerja secara efisien dan cepat menghasilkan

produk maksimal yang memerlukan motivasi dan kerja sama.

2.2 Sejarah Singkat Manajemen

Manajemen sebagai sebuah ilmu, berkembang dari berbagai ilmu yang melatar

belakanginya seperti ilmu psikologi dan sebagainya. Berbagai ilmu tersebut saling berinteraksi

dan menghasilkan dasar – dasar manajemen yang berkembang hingga saat ini termasuk cabang –

cabang keilmuan seperti: Manajemen keperawatan, manajemen keuangan, manajemen

pemasaran, manajemen resiko, manajemen industri dan sebagainya. Manajemen juga

mempelajari bagaimana meningkatkan hasil kerja dengan memperhatikan faktor motivasi dan

kepuasan. Hal ini dipelajari oleh Mc Gregon (1960) dalam Suyanto (2008: 3), yang menyatakan

bahwa kepuasan dan motivasi kerja seseorang sangatberpengaruh terhadap hasil kerja yang

dicapai. Jika harga diri, otonomi dan kebutuhan staf terpenuhi maka akan tercapai kepuasan dan

motivasi kerja yang tinggi sehingga produktifitas akan meningkat.

2.3 Manajemen Sebagai Suatu Proses


Menurut Suyanto (2008) manajemen adalah sebagai suatu proses dapat dipelajari dari

fungsi-fungsi manajemen yang dilaksanakan oleh seorang manajer. Adapun yang dimaksud

fungsi manajemen adalah langkah-langkah penting yang wajib dikerjakan oleh seorang manajer

untuk mencapai tujuan.

Masing-masing pakar mengidentifikasi fungsi-fungsi manajemen yang berbeda-beda.

Keperawatan lebih sering mengadopsi fungsi manajemen menurut George Terry, yaitu:

a. Planning (perencanaan) sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan organisasi,

sampai dengan menyusun dan menetapkan rangkaian kegiatan untuk mencapainya. Melalui

perencanaan akan dapat ditetapkan tugas – tugas staf. Dengan tugas – tugas ini seorang

pemimpin akan mempunyai pedoman untuk melakukan supervisi dan evaluasi serta menetapkan

sumber daya yang dibutuhkan oleh staf dalam menjalankan tugas – tugasnya.

b. Organizing (pengorganisasian), adalah rangkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun

semua sumber daya (potensi) yang dimiliki oleh organisasi dan memanfatkannya secara efisien

untuk mencapai tujuan organisasi.

c. Actuating (directing, commanding, coordinating) atau penggerakkan adalah proses

memberikan bimbingan kepada staf agar mereka mampu bekerja secara optimal dan melakukan

tugas – tugasnya sesuai dengan ketrampilan yang mereka miliki sesuai dengan dukungan sumber

daya yang tersedia.

d. Controling (pengawasan, monitoring) adalah proses untuk mengamati secara terus menerus

pelaksanaan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi terhadap penyimpangan

yang terjadi.
2.4 Pengertian Manajemen Keperawatan

Manajemen keperawatan diartikan secara singkat sebagi proses pelaksanaan pelayanan

keperawatan melalui staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobqtan, dan

rasa aman kepada pasien / keluarga / masyarakat. (Suyanto, 2008: 5)

Manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus dilaksanakan oleh

pengelola keperawatan untuk merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan serta mengawasi

sumber – sumber yang ada baik sumber daya manusia, alat maupun dana, sehingga dapat

memberikan pelayanan keperawatan yang efektif, baik kepada pasien, keluarga dan masyarakat.

(Suyanto, 2008: 5)

Proses manajemen keperawatan dilakukan dengan pendekatan sistem terbuka, dimana

masing – masing komponen saling berhubungan, berinteraksi dan dipengaruhi oleh lingkungan

terdiri dari lima elemen. Elemen manajemen keperawatan, dalam sistem terbuka, terdiri dari:

a. Input

Input dari proses manajemen keperawatan antara lain informasi, personel, peralatan dan fasilitas.

b. Proses

Proses adalah kelompok manajer / dari tingkat pengelola keperawatan tertinggi sampai ke

perawat pelaksana yang mempunyai tugas dan wewenang untuk melakukan perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan.

c. Output

Dari proses manajemen keperawatan adalah asuhan keperawatan, pengembangan staf dan riset.

d. Kontrol dan

Dalam proses manajemen keperawatan termasuk antara lain budget keperawatan, evaluasi

penampilan kerja perawat, standar prosedur, dan akreditasi.


e. Umpan balik

Proses manajemen keperawatan berupa laporan finansial dan hasil audit keperawatan.

2.5 Prinsip yang mendasari manajemen keperawatan

Menurut Suyanto (2008) Prinsip yang mendasari manajemen keperawatan yaitu:

a. Manajemen keperawatan seyogyanya berlandaskan perencanaan, karena melalui fungsi

perencanaan pimpinan dapat menurunkan resiko kesalahan, memudahkan pemecahan masalah.

b. Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu yang efektif. Manajer

keperawatan yang menghargai waktu akan menyusun perencanaan yang terprogram dengan baik

dan melaksanakan kegiatan sesuai waktu yang telah ditentukan.

c. Manajemen keperawatan melibatkan para pengambilan keputusan. Berbagai situasi maupun

permasalahan yang terjadi saat mengelola kegiatan keperawatan memerlukan keterlibatan

pengambil keputusan diberbagai tingkatan manajerial.

d. Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien merupakan fokus perhatian manajer

keperawatan dengan mempertimbangkan apa yang pasien lihat, fikir, yakini dan ingini.

Kepuasan pasien merupakan point utama dari seluruh tujuan keperawatan.

e. Pengarahan merupakan elemen kegiatan manajemen keperawatan yang meliputi proses

pendelegasian, supervisi, koordinasi dan pengendalian pelaksanaan rencana yang telah

diorganisasikan.

f. Devisi keperawatan yang baik dapat memotivasi perawat untuk memperlihatkan penampilan

kerja yang terbaik.

g. Manajemen keperawatan menggunakan komunikasi yang efektif.


h. Pengembangan staf penting untuk dilaksanakan sebagai upaya persiapan perawat pelaksana

menduduki posisi yang lebih tinggi atau untuk peningkatan pengetahuan dan ketrampilan

perawat.

i. Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawatan yang meliputi: penilaian

pelaksanaan rencana yang telah dibuat, pemberian instruksi, menetapkan standar dan

membandingkannya dengan penampilan serta memperbaiki kekurangan yang terjadi.

2.6 Kerangka Konsep dan Filosofi

Manajemen keperawatan dalam memberikan arah kepada pencapaian tujuan serta

menghadapi masalah – masalah manajerial dimasa mendatang perlu untuk merumuskan

kerangka konsep, keyakinan dasar, filisofi dan tujuan manajemen keperawatan.

a. Kerangka konsep

Kerangka konsep manajemen keperawatan adalah manajemen partisipatif yang berlandaskan

kepada paradigma keperawatan yaitu manusia, keperawatan, kesehatan dan lingkungan.

Kerangaka konsep manajemen keperawatan ini perlu dipahami sehingga para manajer

keperawatan akan dapat menatalaksanakan pekerjaannya guna menunjang praktik keperawatan.

Adapun kerangka konsep manajemen keperawatan adalah sebagai berikut:

1. Manusia akan tertarik dan terikat pada pekerjaannya dan akan memberikan upaya yang

selayaknya dia diberikan.

2. Jika diberikan informasi yang bermanfaat dan layak, individu akan membuat keputusan terbaik.

3. Tujuan kelompok akan lebih mudah dicapai kelompok.

4. Setiap individu memiliki karakteristik latar belakang motivasi, minat dan cara untuk mencapai

tujuan.

5. Fungsi koordinasi dan pengendalian amat pening dalam pencapaian tujuan.


6. Persamaan kualifikasi harus dipertimbangkan dalam pembagian kewenangan dan tanggung

jawab.

7. Individu memiliki hak dan tanggung jawab untuk membagi dan mendelegasikan

kewenangannya pada mereka yang terbaik dalam organisasi.

8. Pengetahuan dan ketrampilan amat diperlukan dalam pengambilan keputusan yang profesional.

9. Semua sistem berfungsi untuk mencapai tujuan dan merupakan tanggung jawab bersama untuk

secara teru menerus. (Suyanto, 2008)

b. Filosofi manajemen keperawatan

Manajemen keperawatan memiliki filosofi sebagai berikut:

1. Mengerjakan hari ini lebih baik dari pada hari esok.

2. Manajerial keperawatan merupakan fungsi utama pimpinan keperawatan.

3. Meningkatkan mutu kinerja perawat.

4. Perawat memerlukan pendidikan berkelanjutan.

5. Proses keperawatan menjamin perubahan tingkat kesehatan hingga mencapai keadaan fungsi

optimal.

6. Tim keperawatan bertanggung jawab dan bertanggung gugat untuk setiap tindakan keperawatan

yang diberikan.

7. Menghargai pasien dan haknya untuk mendapatkan asuhan keperawatan yang bermutu.

8. Perawat adalah advokat pasien.

9. Perawat berkewajiban untuk memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga.

(Suyanto, 2008)

c. Misi
Menurut Nursalam (2007) misi manajemen keperawatan adalah:

1. Menyediakan asuhan keperawatan yang efektif dan efisien dalam membantu kesehatan pasien

yang optimal setelah pulang dari rumah sakit.

2. Membantu mengembangkan dan mendorong suasana yang kondusif bagi pasien dan staf

keperawatan/non keperawatan

3. mengajarkan, mengarahkan, dan membantu dalam kegiatan profesional keperawatan

4. turut serta dan bekerja sama dengan semua anggota tim kesehatan yang ada di rumah

sakit/tempat kerja.

Inti konsep dasar manajemen saat ini dan yang akan datang, adalah keseimbangan

antara visi, misi dan motifasi yang jelas dalam mencapai tujuan organisasi yang telah di tetapkan.

Proses keperawatan yaitu pengakuan masyarakat atau profesi lain tentang ekstisensi profesi

keperawatan, partisifasi profesi keperawatan dalam pembangunan kesehatan, dan citra profesi

keperawatan.

Penjabaran visi dan misi dalam pelayanan keperawatan di rumah sakit, menurut Gillies

(1989) dalam Nursalam (2002) di kutip dari filosofi pelayanan keperawatan di Rumah Sakit

Pedleton Memorial, New Orleans, Lousiana USA adalah sebagai berikut:

1. Mengaplikasikan kerangka konsep dan acuan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.

2. Mengevaluasi asuhan keperawatan yang di berikan

3. Menerapkan srtategi dalam meningkatkan kualitas dan pelayanan yang efisien kepada semua

konsemen

4. Meningkatkan hubungan yang baik dengan semua tim kesehatan menilai kualitas pelayanan

yang di berikan berdasarkan standar kriteria yang ada


5. Mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu dalam menilai dan memberikan intervensi

keperawatan kepada pasien

6. Meningkatkan pendidikan berkelanjutan (formal maupun nonformal) bagi perawat dalam usaha

meningkatkan kinerjanya

7. Berpartisipasi secara aktif dalam upaya perubahan model asuhan keperawatan dan

peningkatkan kualitas pelayanan.

8. Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan melibatkan staf dalam setiap pengambilan

keputusan yang menyangkut tentang asuhan keperawatan.

9. Memberikan penghargaan kepada staf yang dianggap berprestasi.

10. Konsisten untuk selalu meningkatkan ptoduksi atau pelayanan yang terbaik.

11. Meningkatkan pandangan masyarakat yang positif tentang profesi keperawatan.

2.7 Lingkup Manajemen Keperawatan

Keperawatan merupakan disiplin praktik klinis. Manajer keperawatan yang efektif

seyogyanya memahami dan memfasilitasi pekerjaan perawat pelaksana. Menurut Suyanto (2008)

Manajer keperawatan mengelola kegiatan keperawatan meliputi:

a. Menetapkan penggunaan proses keperawatan.

b. Mengetahui intervensi keperawatan yang dilakukan berdasarkan doagnosa.

c. Menerima akontabilitas kegiatan keperawatan yang dilaksanakan oleh perawat .

d. Menerima akontabilitas hasil kegiatan keperawatan.

Menurut Suyanto, 2008 keperawatan terdiri dari:

a. Manajemen Pelayanan Keperawatan

Pelayanan keperawatan dirumah sakit dikelola oleh bidang perawatan yang terdiri dari tiga

tingkatan manajerial, yaitu:


1. Manajemen puncak (kepala bidang keperawatan)

2. Manajemen menengah (kepala unit pelayanan / supervisor)

3. Manajemen bawah (kepala ruang perawatan)

b. Manajemen Asuhan Keperawatan

Manajemen asuhan keperawatan yang dilakukan dengan menggunakan proses keperawatan pada

prinsipnya menggunakan konsep – konsep manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan dan pengendalian atau evaluasi. (Suyanto, 2008)

2.8 Proses manajemen keperawatan

Proses manajemen keperawatan menurut Nursalam (2007) yaitu:

a. Pengkajian- pengumpulan data

Pada tahap ini seseorang manajer dituntut tidak hanya mengumpulkan informasi tentang keadaan

pasien, melainkan juga mengenai institusi (rumah saki atau puskesmas):’’ tenaga keperawatan,

administrasi, dan bagian keuangan yang akan mempengaruhi fungsi organisasi keperawatn

secara keseluruhan. Manajer perawat yang efektif harus mampu memanfaatkan proses

manajemen dalam mencapai suatu tujuan melalui usaha orang lain.

b.Perencanaan

Menyusun suatu perencanaan yang strategis dalam mencapai suatu tujuan organisasi yang telah

ditetapkan. Perencanaan disini dimaksud untuk menentukan kebutuhan dalam asuhan

keperawatan kepada semua pasien, menehgakkan tujuan, mengalokasikan anggaran belanja,

menetapkan ukuran dan tipe tenaga keperawatan yang dibutuhkan.

c. Pelaksanaan
Manajemen keperawatan yang memerlukan kerja melalui orang lain, maka tahap implementasi

dalam proses manajemen terdiri atas bagaimana manajer memimpin orang lain untuk

menjalankan tindakan yang telah direncanakan.

d. Evaluasi

Tahap akhir manajerial adalah mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan. Tujuan

evaluasi adalah untuk menilai seberapa jauh staf mampu melaksanakan perannya sesuai dengan

organisasi yang telah ditetapkan serta mengidentifikasi faktor – faktor yang menghambat dan

mendukung dalam pelaksanaan.

You might also like