Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmatnya sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah yang berjudul “Konsep Teoritis Praktik Keperawatan berbasis
Bukti (Evidance base practice)” disusun untuk memenuhi tugas mata Kuliah
Manajemen Keperawatan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen pengampu Manajemen
Keperawatan yang telah membantu penulisan makalah ini.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan penulisan makalah selanjutnya.

Palembang, Maret 2018

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................1
Daftar Isi..................................................................................................................2
BAB 1. Pendahuluan................................................................................................3
1.1.Latar belakang ..........................................................................................3
1.2.Rumusan masalah .....................................................................................4
1.3.Tujuan penulisan ......................................................................................4
BAB II Pembahasan.................................................................................................5
2.1. Definisi Evidance base practice.............................................................5
2.2.Langkah-langkah EBP..............................................................................8

2.3.Hambatan Pelaksanaan EBP..............................................................11


BAB III PENUTUP ...............................................................................................12
3.1Kesimpulan..............................................................................................12
3.2.Saran .......................................................................................................12
Daftar Pustaka .......................................................................................................13

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejarah Evidence dimulai pada tahun 1970 ketika Archie Cochrane
menegaskan perlunya mengevaluasi pelayanan kesehatan berdasarkan bukti-bukti
ilmiah (scientific evidence). Sejak itu berbagai istilah digunakan terkait dengan
evidence base, diantaranya evidence base medicine(EBM), evidence base
nursing(EBN), dan evidence base Practice(EBP). Evidence Based Practice(EBP)
Merupakan upaya untuk mengambil keputusan klinis berdasarkan sumber relevan
dan valid. Oleh karena iu EBP merupakan jalan untuk mentransformasikan hasil
penelitian kedalam praktek sehingga perawat dapat meningkatkan “quality of
care” terhadap pasien. Selain itu implementasi EBP juga akan menurunkan biaya
keperawatan yang memberi dampak positif tidak hanya bagi pasien, perawat tapi
juga bagi institusi pelayanan kesehatan

Perawat merupakan tenaga Kesehatan Profesional yang memiliki tugas


untuk mengembangkan praktek yang berkontribusi terhadap kesehatan pasien.
Profesionalisme diartikan sebagai tingkat komitmen individu untuk nilai dan
karakteristik perilaku terhadap identitas karir tertentu. Oleh karena itu, untuk
memenuhi tanggung jawab peran profesional tersebut diperlukan suatu penelitian
klinis yang dapat menjadi bukti kuat untuk suatu intervensi keperawatan tidak
membahayakan dan memiliki efek yang menguntungkan pasien, baik ditinjau dari
segi klinis dan juga ekonomis. (Forbes,2009).
Beberapa tahun terakhir ini istilah evidence-based practice
(EBP), evidence-based medicine (EBM), dan evidence-based nursing (EBN) telah
banyak didengar. EBP mengkombinasikan informasi yang diperoleh dari hasil
penelitian yang didesain dengan baik, keahlian klinis, perhatian pasien, dan
pilihan pasien (Hollomean G, et al, 2006). Di lain pihak, setidaknya terdapat tiga
perbedaan antara EBM dan EBN, yaitu terkait fokus penelitian, desain penelitian
yang digunakan, dan bahwa kedua profesi, yaitu kedokteran dan keperawatan,

3
menggunakan istilah diagnosis yang berbeda. Defenisi Evidence Base Practic
menurut (Gerrish & Clayton,1998.

B. Rumusan masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini yakni :
1.Apakah defenisi Konsep Teoritis Praktik Keperawatan berbasis Bukti
(Evidance base practice)
2. Bagaimana langkah-langkah EBP dalam keperawatan?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini untuk mejelaskan dan
m e n e l a a h situasi tentang Evidence Based Practice di tatanan kliniskeperawatan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

1. Definisi Evidence Based Practice (EBP)


A. Defenisi
Evidence Based Practice (EBP) adalah proses penggunaan bukti-bukti terbaik
yang jelas, tegas dan berkesinambungan guna pembuatan keputusan klinik dalam
merawat individu pasien. Dalam penerapan EBP harus memenuhi tiga kriteria
yaitu berdasar bukti empiris, sesuai keinginan pasien, dan adanya keahlian dari
praktisi.EBP Merupakan salah satu perkembangan yang penting pada dekade ini
untuk membantu sebuah profesi, termasuk kedokteran, keperawatan, sosial, dan
profesi kesehatan sosial lainnya (Briggs & Rzepnicki,2004; Brownson et al.,2002;
Sackett et al.,2000)
Beberapa tahun terakhir ini istilah evidence-based practice
(EBP), evidence-based medicine (EBM), dan evidence-based nursing (EBN) telah
banyak didengar. EBP mengkombinasikan informasi yang diperoleh dari hasil
penelitian yang didesain dengan baik, keahlian klinis, perhatian pasien, dan
pilihan pasien (Hollomean G, et al, 2006). Di lain pihak, setidaknya terdapat tiga
perbedaan antara EBM dan EBN, yaitu terkait fokus penelitian, desain penelitian
yang digunakan, dan bahwa kedua profesi, yaitu kedokteran dan keperawatan,
menggunakan istilah diagnosis yang berbeda. Defenisi Evidence Base Practic
menurut (Gerrish & Clayton,1998): Menggunakan hasil penelitian yang diperoleh
dari uji RCT(random control trial) atau desain eksperimen lain untuk menilai atau
aplikasikan intervensi." (Gerrish & Clayton, 1998).Menurut (Goode & Piedalue,
1999) :praktik klinis berdasarkan bukti melibatkan temuan pengetahuan dari
penelitian, review atau tinjauan kritis.
Pada literature lama, EBN ditulis sebagai ‘penggunaan hasil
penelitian/research utilization’. EBN sudah diperkenalkan dan diterapkan dalam
sistem pendidikan keperawatan maupun dalam praktek pemberian asuhan
keperawatan pada pasien. Pada tahun 1987, Leininger menjelaskan bahwa
tantangan yang dihadapi oleh perawat dewasa ini adalah tentang bagaimana
menggunakan metode penelitian yang dapat menerangkan secara jelas tentang

5
sifat penting, makna dan komponen keperawatan sehingga perawat dapat
menggunakan pengetahuan ini dengan cara yang bermakna. Diketahui bahwa
pasien yang menerima asuhan keperawatan yang berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan pasien yang menerima asuhan
keperawatan berdasarkan tradisi (Heater et al, 1988). Pada makalah ini akan
diuraikan secara singkat tentang pengertian Evidence-Based Nursing (EBN),
tujuan EBN, persyaratan penerapan EBN, langkah-langkah dalam EBN,
penerapan EBN dalam proses keperawatan, hambatan dalam penggunaan hasil-
hasil penelitian keperawatan, dan usaha yang dapat dilakukan untuk peningkatkan
EBN.
Pengambilan Keputusan untuk melakukan perubahan berdasarkan bukti-
bukti nyata atau EBP dipengaruhi oleh tiga faktor:
1. Hasil penelitian/ riset teori pendukung
2. Pengalaman yang bersifat klinis
3. Sumber-sumber dari pengalaman yang dialami oleh pasien

EBP Menyebabkan perubahan besar padaliteratur, merupakan proses yang


panjang dan merupakan aplikasi berdasarkan fakta terbaik untuk pengembangan
dan peningkatan pada praktek lapangan Pencetus dalam penggunaan fakta
menjadi pedoman pelaksanaan praktek dalam memutuskan untuk
mengintegrasikan keahlian klinikal individu dengan fakta yang terbaik
berdasarkan penelitian sistematik .

Beberapa ahli telah mendefinisikan EBN sebagai:


1. Penggabungan bukti yang diperoleh dari hasil penelitian dan praktek
klinis ditambah dengan pilihan dari pasien ke dalam keputusan klinis
(Mulhall, 1998).
2. Penggunaan teori dan informasi yang diperoleh berdasarkan hasil
penelitian secara teliti, jelas dan bijaksana dalam pembuatan keputusan
tentang pemberian asuhan keperawatan pada individu atau sekelompok
pasien dan dengan mempertimbangkan kebutuhan dan pilihan dari pasien
tersebut (Ingersoll G, 2000).

6
B.Model EBP dalam Keperawatan
1. ModelStetler
Model Stetler dikembangkan pertama kali tahun 1976 kemudian diperbaiki tahun
1994 dan revisi terakhir 2001. Model ini terdiri dari 5 tahapan dalam menerapkan
Evidence Base Practice Nursing.
a. Tahap persiapan. Pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah atau isu
yang muncul, kemudian menvalidasi masalah dengan bukti atau landasan
alasan yang kuat.
b. Tahap validasi. Tahap ini dimulai dengan mengkritisi bukti atau jurnal
yang ada (baik bukti empiris, non empiris, sistematik review), kemudian
diidentifikasi level setiap bukti menggunakan table “level of evidence”.
Tahapan bisa berhenti di sini apabila tidak ada bukti atau bukti yang ada
tidak mendukung.
c. Tahap evaluasi perbandingan/ pengambilan keputusan. Pada tahap ini
dilakukan sintesis temuan yang ada dan pengambilan bukti yang bisa
dipakai. Pada tahap ini bisa muncul keputusan untuk melakukan penelitian
sendiri apabila bukti yang ada tidak bisa dipakai.
d. Tahap translasi atau aplikasi. Tahap ini memutuskan pada level apa kita
akan melakukan penelitian (individu, kelompok,organisasi). Membuat
proposal untuk penelitian, menentukan strategi untuk melakukan
diseminasi formal dan memulai melakukan pilot projek.
e. Tahap evaluasi. Tahap evaluasi bisa dikerjakan secara formal maupun non
formal, terdiri atas evaluasi formatif dan sumatif, yang di dalamnya
termasuk evaluasi biaya.

2. Model IOWA
Model IOWA diawali dengan adanya trigger atau masalah. Trigger bisa berupa
knowledge focus atau problem focus. Jika masalah yang ada menjadi prioritas
organisasi, maka baru dibentuklah tim. Tim terdiri atas dokter, perawat dan tenaga
kesehatan lain yang tertarik dan paham dalam penelitian. Langkah berikutnya
adalah minsintesis bukti-bukti yang ada.Apabila bukti yang kuat sudah diperoleh,

7
maka segera dilakukan uji coba dan hasilnya harus dievaluasi dan
didiseminasikan.
 Implikasi EBP Bagi Perawat
Peran perawat melayani penting dalam memastikan dan menyediakan praktik
berbasis fakta. Mereka harus terus-menerus mengajukan pertanyaan, “Apa fakta
untuk intervensi ini?” atau “Bagaimana kita memberikan praktik terbaik?” dan
“Apakah ini hasil terbaik yang dicapai untuk pasien, keluarga dan perawat?”
Perawat juga posisi yang baik dengan anggota tim kesehatan lain untuk
mengidentifikasi masalah klinis dan menggunakan bukti yang ada untuk
meningkatkan praktik. Banyak kesempatan yang ada bagi perawat untuk
mempertanyakan praktik keperawatan saat itu dan penggunaan bukti untuk
melakukan perawatan lebih efektif.

C. Langkah-Langkah dalam EBP


1. Kembangkan semangat penelitian
2. Ajukan pertanyaan klinis dalam format PICOT (Populasi pasien, Intervensi,
Perbandingan intervensi, Hasil/Outcome, Waktu/Time)
3. Cari bukti terbaik
4. Kritis menilai bukti
5. Mengintegrasikan bukti dengan keahlian klinis dan proferensi pasien dan nilai-
nilai
6. Evaluasi hasil keputusan praktek atau perubahan berdasarkan bukti
7. Menyebarluaskan hasil EBP

D. Pentingnya EBP
1) Memberikan hasil asuhan keperawatan yang lebih baik kepada pasien
2) Memberikan kontribusi perkembangan ilmu keperawatan
3) Menjadikan standar praktik saat ini dan relevan
4) Meningkatkan kepercayaan diri dalam mengambil keputusan
5) Mendukung kebijakan dan rosedur saat ini dan termasuk menjadi penelitian
terbaru.

8
2. Konsep Penelitian Keperawatan
Penelitian keperawatan melibatkan penyelidikan sistematis yang dirancang
khusus untuk mengembangkan, memperbaiki, dan memperluas pengetahuan
keperawatan.Sebagai bagian dari disiplin klinis dan professional, perawat
memiliki bidang keilmuan yang unik, yang membahas praktik keperawatan,
administrasi, dan pendidikan.Perawat peneliti mengkaji masalah-masalah yang
menjadi perhatian khusus untuk perawat dan pasien, keluarga dan masyarakat
yang mereka layani.
Metode penelitian keperawatan dapat kuantitatif, kualitatif, atau campuran (yaitu,
triangulasi):
1.Dalam penelitian kuantitatif, peneliti menggunakan objektif, data kuantitatif
(seperti tekanan darah atau denyut nadi) atau menggunakan instrument survey
untuk mengukur pengetahuan, sikap, kepercayaan atau pengalaman
2.Peneliti kualitatif menggunakan metode seperti wawancara atau analisis narasi
untuk membantu memahami fenomena tertentu
3. Pendekatan triangulasi menggunakan kedua metode kuantitatif dan kualitatif
Isu-Isu Yang Terkait Dengan EBP, Penelitian Keperawatan Dan Aplikasi Dalam
Pelayanan

EBP, penelitian keperawatan dan aplikasi merupakan rangkaian proses


yang saling berkesinambungan. Sebelum melakukan penelitian keperawatan
khususnya di area klinik, dibutuhkan data-data atau bukti-bukti dari hasil
penelitian terdahulu yang mendukung masalah yang akan kita teliti. Hasil
penelitian yang telah dilakukan, akan menjadi evindence dalam pengambilan
keputusan klinis, sehingga tindakan yang dilakukan sudah berdasar hasil
penelitian yang teruji.

1. Mengidentifikasi Masalah Praktik Klinis


Langkah pertama adalah mengidentifikasi masalah atau isu praktek klinis. Sebagai
konsekuensinya, ini adalah langkah yang paling sulit karena dibutuhkan banyak

9
pemikiran danu paya untuk menyempurnakan pernyataan masalah untuk
mengembangkan bukti-praktik keperawatan berdasar projects.
2. Pengumpulan dan Penilaian Bukti Evidance
Langkah ke dua adalah mengumpulkan dan menilai bukti, bukti empiris
(penelitian) dan bukti non empiris. Bukti nonempiris penting untuk mendukung
perubahan praktik, sedangkan bukti empiris adalah dengan evidence termasuk uji
klinis, non eksperimental dan meta analisis. Harus dibedakan studi penelitian yang
sebenarnya dengan yang bukan penelitian.Jurnal keperawatan sangat baik dimana
mengarahkan pengarang untuk memberikan judul sehingga pembaca dapat
menemukan komponen penting dari sebuah artikel penelitian.Bukti non empiris
meliputi ulasan literatur yang diterbitkan, pendapat dari artikel dan
protocol/pedoman serta literature review penelitian yang dipublikasikan.
3. Membaca dan Analisa Penelitian Empiris
Langkah pertama adalah dengan melihat abstract untuk menyaring artikel yang
relevan, kemudian membaca hasil penelitian sehingga didapatkan suatu ide
penelitian dan pengaruhnya terhadap implikasi keperawatan.
4. Meringkas Bukti Evidance
Langkah ini sangat penting untuk keberhasilan peubahan praktik keperawatan
yang kita usulkan.Sintesis temuan pada kelompok studi penelitian empiris
dianggap kredibel.Hal ini dilakukan dengan melakukan analisis, pada analisis isi
memeriksa temuan untuk dijadikan tema.
5. Mengintegrasikan Evidance dan Referensi Klinis
Tahap berikutnya yang perlu disintesis adalah keahlian klinis dan preferensi dari
nilai-nilai.Diperlukan seseorang yang memiliki keahlian klinis di bidang atau
topic tertentu. Dengan pendekatan multidisiplin akan memastikan analisis
mendalam tentang hasil penelitian yang dianalisis.

10
E. Hambatan Pelaksanaan EBP pada keperawatan
Hambatan dari perawat untuk menggunakan penelitian dalam praktik
sehari-hari telah dikutip dalam berbagai penelitian, diantaranya (Clifford
&Murray, 2001) antara lain :
1) Kurangnya nilai untuk penelitian dalam praktek
2) Kesulitandalam mengubah praktek
3) Kurangnya dukungan administrative
4) Kurangnya mentor berpengetahuan
5) Kurangnya waktu untuk melakukan penelitian
6) Kurangnya pendidikan tentang proses penelitian
7) Kurangnya kesadaran tentang praktek penelitian atau berbasis bukti
8) Laporan Penelitian/artikel tidak tersedia
9) Kesulitan mengakses laporan penelitian dan artikel
10) Tidak ada waktu dalam bekerja untuk membaca penelitian
11) Kompleksitas laporan penelitian
12) Kurangnya pengetahuan tentang EBP dan kritik dari artikel

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Evidence Based Practice (EBP) adalah proses penggunaan bukti-bukti terbaik
yang jelas, tegas dan berkesinambungan guna pembuatan keputusan klinik dalam
merawat individu pasien. Dalam penerapan EBP harus memenuhi tiga kriteria
yaitu berdasar bukti empiris, sesuai keinginan pasien, dan adanya keahlian dari
praktisi, Tujuan EBN memberikan data pada perawat praktisi berdasarkan bukti
ilmiah agar dapat memberikan perawatan secara efektif dengan menggunakan
hasil penelitian yang terbaik, menyelesaikan masalah yang ada di tempat
pemberian pelayanan terhadap pasien, mencapai kesempurnaan dalam pemberian
asuhan keperawatan dan jaminan standar kualitas dan untuk memicu adanya
inovasi (Grinspun, Virani & Bajnok, 2001/2002).

A. Saran

Makalah ini dalam penulisannya dan penyajian memang sangat jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan sekali sebuah kritikan atau
saran yang sekiranya membangun guna perbaikan makalah selanjutnya

12
DAFTAR PUSTAKA

Bauman, R. and Steve, D. 1991. Human dan Anatomy and Physiology,


Laboratory Textbook. Whittier Publications Inc, United States of America.
Campbell,
Reece, Mitchel. 2005. Biologi Jilid 3. Jakarta: Erlangga
Pack, P. E. 2001. Biology 2nd Edition CliffsAP.Hungry Minds, Inc., New York.
Rae-Dupree, J. and Pat. 2007. Anatomy and Physiology for Dummies. Wiley
Publishing Inc., Indiana.
Kelee. 2011 .Nursing Research & E/idence-Based Practice

13

You might also like