Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan sebagai suatu proses yang terjadi antara perpaduan sel
sperma dan ovum sehingga terjadi konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya
hamil normal adalah 280 hari atau 40 minggu dihitung dari haid pertama haid
terakhir (HPHT) (Wiknjosastro, 2009). Kehamilan akan mengakibatkan
terjadinya perubahan di seluruh sistem tubuh yang cukup mendasar.
Tentunya perubahan ini akan menunjang proses pertumbuhan dan
perkembangan janin di dalam rahim. Perubahan tersebut meliputi perubahan
fisik dan perubahan psikis wanita hamil (Kushartanti, 2004).
Angka kematian ibu di Indonesia pada tahun 2015 sebanyak 6400
kematian atau 126 per 100.000 kelahiran. Angka tersebut lebih rendah dari
tahun 2012 namun masih terbilang tinggi bila divandingkan dengan negara-
negara tetangga di kawasan ASEAN. Pada tahun 2007, ketika angka
kematian ibu di Indonesia mencapai 228, angka kematian ibu di Singapura
hanya 6 per 100.000 kelahiran hidup, Brunei 33 per 100.000 kelahiran hidup,
Filipina 112 per 100.000 kelhiran hidup. Malaysia dan Vietnam sama-sama
160 per 100.000 kelahiran hidup (Depkes R1, 2015).
World Health Organization (WHO) memperkirakan terdapat 216
kematian ibu setiap 100.000 kelahiran hidup akibat komplikasi kehamilan
tahun 2015. Jumlah total kematian ibu diperkirakan mencapai 303.000
kematian di seluruh dunia. Negara berkembang menyumbang sekitar 90 %
atau 302.000 dari seluruh total kematian ibu yang diperkirakan terjadi pada
tahun 2015. Indonesia termasuk salah satu negara berkembang sebagai
penyumbang tertinggi AKI di dunia yaitu sebesar 126/100.000 kelahiran hidup
dengan jumlah total kematian ibu sebesar 6400 pada tahun 2015 (WHO,
2015). Sedangkan target yang diharapkan berdasarkan Milenium
Development Goals (MDGs) pada tahun 2015 yaitu 102/100.000 kelahiran
hidup. Hal ini berarti bahwa AKI di Indonesia jauh di atas target yang
ditetapkan WHO (Kemenkes, 2015).
Perdarahan onstetri merupakan oenyebab kematian ibu terbanyak di
Indonesia. Berdasarkan sumber Ditjen Bina Gizi dan KIA mencatat penyebab

1
kematian ibu yang disebabkan oleh perdarahan (30,3 %), hipertensi dalam
kehamilan (27,1 %), infeksi (7,3 %), partus lama (0 %) dan abortus (0 %).
Elain penyebab obstetri, kematian ibu juga disebabkan oleh penyebab lain-
lain (non obstetrik) sebesar 40,8 %. Perdarahan dalam obstetric dapat terjadi
pada setiap usia kehamilan. Perdarahan obstetri dapat terjadi pada setiap
usia kehamilan. Perdarahan obstetri dapat dibagi menjadi perdarahan
antepartum dan perdarahan postpartum. Perdarahan antepartum merupakan
kasus gawat darurat yang kejadiannya berkisar 3 % dari semua persalinan,
penyebabnya natara lain plasenta previa, solusio plasenta dan perdarahan
yang belum jelas sumbernya (Depkes R1, 2015). Komplikasi yang menyertai
perdarahn anterpartum antara lain syok, peningkatan resiko persalinan
preterm, hipoksia janin, dan kematian janin tiba-tiba (sudden fetal death)
(Sabarudin, 2011).
Komplikasi kehamilan dapat dicegah dengan pemeriksaan kehamilan
(Antenatal Care). Antenatal Care (ANC) merupakan asuhan yang diberikan
saat hamil sampai sebelum melahirkan. ANC penting untuk menjamin agar
proses alamiah tetap berjalan normal dan mendeteksi ibu hamil yang tidak
normal sehingga komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan dapat
terdeteksi secara diniserta ditangani secara memadai. Apabila ibu hamil tidak
melakukan pemeriksaan kehamilan, maka tidak akan diketahui apakah
kehamilannya berjalan dengan baik atau mengalami keadaan risiko tinggi
dan komplikasi obstetrik yang dapat membahayakan kehidupan ibu atau
janinnya (Saifuddin, 2005). Pemeriksaan ANC dilakukan oleh tenaga
kesehatan, secara profesional akan memberikan pelayanan sebaik mungkin
agar ibu hamil merasa puas atas pelayanan yang diberikan. Peran bidan
sangat penting khususnya dalam menurunkan AKI, diharapkan mampu
mendukung usaha peningkatan derajat kesehatan masyarakat, yakni melalui
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan terutama dalam perannya
mendukung pemeliharaan kesehatan ibu saat hamil sampai proses bersalin
(Hidayat, 2010).
Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki
kewenangan untuk menyelenggarakan pelayanan asuhan kebidanan sesuai
bidang keahlian yang dimiliki seperti tertera pada Permenkes No. 28 Tahun
2017 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan yang menjelaskan
bidan memiliki kewenangan untuk memberikan pelayanan kesehatan ibu

2
pada masa hamil meliputi pelayanan antenatal pada kehamilan normal
(Kemenkes RI, 2017). Sebagai mahasiswa profesi Kebidanan yang sedang
dipersiapkan untuk menjadi seorang bidan, maka penulis menyusun laporan
kasus berjudul “Asuhan Kebidanan pada Ny. “N” Usia 31 Tahun G2P0010Ab000
Uk 22-23 Minggu dengan Perdarahan Trimester II dan Oligohidramnion Janin
Tunggal Hidup di Kamar Bersalin RSUD dr. Saiful Anwar Malang.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengetahui, mengerti, memahami dan memberikan
asuhan kebidanan pada kasus kehamilan patologis menurut alur pikir
Varney dan mendokumentasikannya.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi pengkajian data subjektif dan objektif.
2. Mengidentifikasi data untuk menentukkan diagnosa aktual, masalah dan
kebutuhan.
3. Mengidentifikasi data untuk menentukkan diagnosa dan masalah
potensial.
4. Mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera.
5. Mengidentifikasi rencana asuhan berdasarkan diagnosa dan masalah.
6. Mengidentifikasi asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah
disusun.
7. Mengidentifikasi evaluasi terhadap asuhan yang dilaksanakan.

1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat bagi Penulis
Penulis dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan selama
pendidikan di akademik serta dapat memperoleh pengalaman yang nyata
dalam melaksanakan asuhan kebidanan. Menambah pengetahuan
penulis tentang bagaimana melakukan asuhan kebidanan pada kasus
kehamilan patologis.
1.3.2 Manfaat bagi Tempat Pelayanan
Dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dalam pemberian pelayanan
asuhan pada kasus kehamilan patologis.

3
1.3.3 Manfaat bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan masukan dan kajian ilmu pengetahuan dalam
meningkatkan wawasan peserta didik tentang asuhan kebidanan yang
diberikan pada kasus kehamilan patologis

1.4 Ruang Lingkup


Adapun ruang lingkup dari laporan studi kasus ini untuk melakukan asuhan
kebidanan kehamilan patologis di RSUD dr. Saiful Anwar Malang.

1.5 Sistematika Penulisan


1.5.1 BAB I Pendahuluan
Menguraikan tentang latar belakang, tujuan penulisan, manfaat, ruang
lingkup, dan sistematika penulisan.
1.5.2 BAB II Tinjauan Pustaka
Menguraikan tentang konsep dasar kehamilan patologis.
1.5.3 BAB III Kerangka Konsep Asuhan Kebidanan
Kerangka terfokus dalam melakukan asuhan kebidanan.
1.5.4 BAB IV Asuhan Kebidanan
Menguraikan data-data dan manajemen yang dilakukan sesuai kasus.
1.5.5 BAB V Pembahasan
Melihat adanya kesenjangan antara teori dengan asuhan yang telah
diberikan.
1.5.6 BAB VI Kesimpulan
Kesimpulan mengenai asuhan yang telah diberikan.
1.5.7 Daftar Pustaka

You might also like