Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Vincent Lemius, Otonomi Daerah adalah suatu kebebasan atau kewenangan
dalam membuat suatu keputusan politik maupun administrasi yang sesuai dengan yang ada
didalam peraturan perundang-undangan. Di dalam suatu otonomi daerah terdapat sebuah
kewenangan yang dimiliki oleh suatu pemerintahan daerah dalam menentukan apa yang
menjadi suatu kebutuhan daerahnya, namun kebutuhan daerah yang lain masih senantiasa
harus disesuaikan dengan suatu kepentingan nasional sebagaimana diatur peraturan
Pemerintah.
Undang – Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang –
Undang No. 23 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Daerah adalah bentuk dukungan dari pemerintah terhadap perkembangan pembangunan
perekonomian daerah. Undang – Undang tersebut merupakan landasan bagi daerah untuk
membangun daerahnya secara mandiri dengan lebih mengandalkan potensi yang dimiliki
daerah.
Provinsi Sumatera Selatan merupakan pusat ekonomi yaitu yang bersal dari
Pertambangan dan Penggalian sebagai leading sektor seperti minyak, gas, dan panas bumi.
Selain itu pemenuhan kebutuhan ekonomi semakin meningkat diakibatkan dengan dorongan
jumlah penduduk yang bertambah. Kabupaten Ogan Komering Ulu merupakan salah satu dari
17 (tujuh belas) kabupaten/kota di Provinsi Sumetera Selatan yang mempunyai luas wilayah
2.772,56 kilometer persegi dengan jumlah penduduk 344.932 jiwa pada tahun 2014. Sebagai
salah satu daerah otonom yang memiliki kewenangan untuk menyelenggarakan pemerintahan
dan pembangunan serta memberikan pelayanan kepada masyarakat, memiliki kewenangan
yang luas untuk mengelola, merencanakan, dan memanfaatkan potensi ekonomi secara
optimal yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat di Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Seharusnya Pemerintah memfokuskan potensi sektor ekonomi yang ada pada kabupaten
Ogan Komering Ulu, sehingga tidak terjadi penurunan seperti pada tahun 2014 sektor
ekonomi pada Kabupaten Ogan Komering Ulu menurun, sehingga membutuhkan “Analisis
Pembangunan Wilayah Berbasis Sektor Unggulan dan Strategi Pengembangannya : Studi
Kasus Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2010 – 2014”.
1.2 Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah critical review ini yaitu :

Halaman 1
Menambah pengetahuan tentang permasalahan pembangunan wilayah berbasis sektor
ungula dan strategis pengembanganya : Studi kasus Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun
2010-2014.
1.3 Manfaat
Manfaat dari dibuatnya makalah critical review ini adalah memberikan informasi
kepada pihak-pihak yang membutuhkan terkait Ekonomi Wilayah dan Pembangunan
Wilayah yang terdiri dari permasalahan-permasalahan dan apa penyebab dari permasalahan
tersebut.
1.4 Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan yang ditulis dalam makalah critical review adalah sebagai
berikut.
1. BAB I PENDAHULUAN: berisi latar belakang penulisan makalah critical review,
tujuan dan manfaat dalam penulisan makalah, dan sistematika pembahasan
makalah.
2. BAB II Critical Review : berisi isi dan review Jurnal (critical review)
3. BAB III PENUTUP : berisi kesimpulan dan lesson learned terkait dari critical
review

Halaman 2
BAB II
CRITICAL REVIEW
Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) merupakan salah satu dari 17 (tujuh belas)
kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan, memiliki luas wilayah 2.772,56 kilometer
persegi dengan jumlah penduduk 344.932 jiwa pada tahun 2014. Sebagai salah satu daerah
otonom yang memiliki kewenangan untuk menyelenggarakan pemerintahan dan
pembangunan serta memberikan pelayanan kepada masyarakat, memiliki kewenangan yang
luas untuk mengelola, merencanakan, dan memanfaatkan potensi ekonomi secara optimal
yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat di Kabupaten Ogan Komering Ulu.

Gambar 1. Laju Perumbuhan Ekonomi Kabupaten Ogan Komering Ulu


Sumber: BPS Kab. Ogan Komering Ulu
Jika dilihat selama ahun 2011 hingga 2014, laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Ogan
Komering Ulu cenderung mengalami penurunan. Karena mempunyai sebab yaitu menurunya
sumbangan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan serta sektor pertambangan dan
penggalian. Jika dilihat dari segi nilai PDRB dan andil pembentukan PDRB Sumatera
Selatan, dapat perbandingan besar karena kontribusi kota Sumatera yang besar diberikan pada
Palembang yaitu 78.173.101,40 juta sedangkan utuk kabupaten Ogan Komering Ulu tidak
diperlihatkan karena belum ada diBPS.
Berikut merupakan Variabel yang digunakan pada jurnal yang diangkat yaitu:
 Potensi Ekonomi
Jumlah kontribusi yang diberikan masing – masing sektor terhadap pendapatan daerah
masing – masing kabupaten. Kontribusi ekonomi biasanya dihitung dengan jumlah PDRB
yang dihasilkan.
 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Merupakan indikator untuk mengetahui kondisi perekonomian suatu wilayah, yang dapat
dilihat berdasarkan harga berlaku atau atas dasar harga konstan. PDRB dimaksudkan sebagai
jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha yang ada dalam suatu wilayah

Halaman 3
dalam kurun waktu tertentu biasanya satu tahun. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
yang terpakai dalam penelitian ini adalah atas dasar harga konstan tahun 2010.
 Sektor-sektor Ekonomi
Terdapat tujuh belas sektor ekonomi di masing – masing kabupaten/kota. Adapun sektor –
sektor perekonomian dimaksud yakni:
- Pertanian, kehutanan dan perikanan
- Pertambangan dan penggalian
- Industri pengolahan
- Pengadaan listrik dan gas
- Pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang
- Konstruksi
- Perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor
- Transportasi dan pergudangan
- Penyediaan akomodasi dan makan minum
- Informasi dan komunikasi
- Jasa keuangan dan asuransi
- Real estate
- Jasa perusahaan
- Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan
- Jasa pendidikan
- Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
- Jasa lainnya
 Sektor Basis dan Sektor Non Basis
Adalah sektor yang mampu mengekspor barang – barang dan jasa – jasa keluar batas
perekonomian masyarakatnya bila dibandingkan dengan sektor yang sama pada lingkup yang
lebih luas. Sektor basis ini bila nilai LQ>1. Sedangkan sektor non basis adalah sektor yang
hanya mampu untuk mencukupi kebutuhan daerah itu sendiri dan sektor ini tidak dapat
mengeskpor barang diluar daerah.Sektor non basis ini bila nilai LQ<1.
 Sektor Unggulan
Sektor unggulan adalah sektor yang memilki peranan relatif besar dibandingkan sektor –
sektor lainnya terhadap ekonomi wilayah.
 Keunggulan Kompetitif

Halaman 4
Suatu sektor mempunyai keunggulan kompetitif bila laju pertumbuhan sektor di tingkat
kabupaten lebih tinggi dari pada laju pertumbuhan pada sektor yang sama di tingkat provinsi
(rij – rin) > 0.
 Spesialisasi
Suatu sektor mempunyai spesialisasi bila variabel wilayah nyata lebih besar dari pada dengan
variabel yang diharapkan (Eij – Eij’) > 0.
Dari variable-variabel yang ada bebrapa sangat berpengaruh terhadap Pembangunan
Wilayah Berbasis Sektor Unggulan dan Strategi Pengembangannya sehingga akan dilihat
hasilnya yaitu dengan menggunakan analisis:
1. Analisis Model rasio Pertumbuhan dari analisis ini dapat diambil kesimpulan
apakah kegiatan yang dilakukan menonjol yaitu: Yang mempunyai Nilai PRR Positif
(+) dan Nilai RPS Positif (+) yaitu sektor pengadaan listrik dan gas dan sektor
kontruksi. Dari hasil Analisis yang didapat maka dapat dijelaskan berarti kegiatan
tersebut pada tingkat provinsi mempuyai pertumbuhan yang menonjol dan demikian
pula pada kegiatan kabupaten kegiatan ini selajutnya disebut dominan pertumbuhan.
2. Analisis Shift Share dari analisis ini dapat diambil kesimpulan faktor penyebab
pertumbuhan disuatu daerah dengan ekonomi yaitu : Pertumbuhan Komponen bauran
industri (Mij) secara total mengalami fluktuasi tahun 2012 hingga 2014, mengalami
peningkatan pada tahun 2013 sebesar 17524,92 juta dan mengalami penurunan pada
tahun 2014 yaitu 5278,345 juta. Sedangkan Pertumbuhan Komponen Kompetitif (Cij)
mengalami total fluktuasi dari tahun 2012 hingga 2014 dengan memiliki sektor positif
yaitu terdapat pada PDRB Kabupaten Ogan Komering Ulu, berupa sektor
perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor transportasi
dan pergudangan , dan sektor jasa pendidikan. Pertumbuhan komponen pertumbuhan
daerah (Dij) keseluruhan sektor memiliki nilai positif kecuali pada sektor
pertambangan dan penggalian yang memiliki nilai negatif.
3. Analisis Location Quotient (LQ) dari analisis ini dapat diambil kesimpulan basis
ekonomi suatu wilayah terutama dari kriteria kontribusi yaitu : LQ>1 yaitu sektor
pertanian, kehutanan dan perikanan,sektor pengadaan air, pengelolaan sampah,
limbah dan daur ulang, sektor perdagangan besar dan eceran reparasi mobil dan
sepeda motor, sektor penyediaan akomodasi dan makan minum, sektor jasa keuangan
dan asuransi, sektor real estate, sektor jasa pendidikan, sektor jasa kesehatan dan
kegiatan sosial, dan sektor jasa lainnya. Sektor-sektor tersebut merupakan sektor basis
yang memiliki peranan penting dalam perekonomian Kabupaten Ogan Komering Ulu

Halaman 5
yang ditunjukkan dengan nilai koefisien LQ>1. Hal ini menunjukkan bahwa sektor-
sektor tersebut mampu memenuhi kebutuhan di wilayah Kabupaten Ogan Komering
Ulu dan cenderung mampu mengekspor ke wilayah lain. Sedangkan untuk sektor
Pertambangan dan penggalian, sektor industri pengelolahan, sektor pengadaan listrik
dan gas, sektor kontruksi, sektor transportasi dan pergudangan, sektor informasi dan
komunikasi, sektor jasa perusahaan dan sektor administrasi pemerintahan, pertahanan
dan jaminan sosial wajib memiliki nilai koefisien LQ<1, hal ini menunjukkan bahwa
sektor tersebut merupakan sektor non basis dan cenderung akan mengimpor dari
wilayah lain. Maka di ambil kesimpulan bahwa kabupaten Ogan Komering Ulu
mempunyai sektor-sektor yang dikabupatenya sudah bisa dipenuhi sehingga bisa di
ekpor ke wilyah lain yaitu pada koefisien LQ>1. Sedangkan untuk sektor yang sudah
impor dari wilayah lain yaitu koefisein LQ<1.
4. Analisis Overlay dari analisis ini dapat diambil kesimpulan yaitu : dapat dilihat
sektor ekonomi di Kabupaten ogan Komering ulu baik pertumbuhan maupun
kontribusinya Pertumbuhan (+) dan kontribusi (+) terdapat pada sektor pertanian,
kehutanan dan perikanan dan sektor jasa lainnya. Artinya sektor tersebut
menunjukkan suatu kegiatan yang sangat dominan baik dari pertumbuhan maupun
dari kontribusi yang sangat besar terhadap pembentukan PDRB dan pembangunan di
Kabupaten Ogan Komering Ulu.
5. Analisis Klassen Typology dari analisis ini dapat diambil kesimpulan yaitu : dari
klasifikasi klassen typology dapat dilihat dari rata-rata pertumbuhan dan kontribusi
sektor ekonomi yaitu : Ada sektor sedang tumbuh, sektor maju, namun untuk sektor
maju ialah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan.
6. Analisis SWOT dari analisis ini dapat diambil kesimpulan yaitu : Dapat memberikan
strategis dan kebijakan pembangunan sektor unggulan yang perlu diambil untuk
meningkatkan perekonomian daerah melalui potensi yang dimiliki Kabupaten Ogan
Komering Ulu

Halaman 6
Gambar 2. Analisis SWOT

Sumber: Analisi Penulis Jurnal, 2014

Halaman 7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah critical review “pembangunan wilayah
berbasis sektor ungula dan strategis pengembanganya : Studi kasus Kabupaten Ogan
Komering Ulu Tahun 2010-2014 adalah:
1. Dengan menggunakan 6 (enam) Analisis untuk mengetahui sektor-sektor ekonomi
yang unggul yaitu : Analisis Model Rasio Pertumbuhan (MRP), Analisis Shif Share,
Analisis Location Quotient (LQ), Analisis Overlay, Analisis Klassen Typology,
Analisis Swot.
 Menunjukkan selama tahun 2010 – 2014 sektor pengadaan listrik dan gas dan
sektor konstruksi merupakan sektor unggulan baik di tingkat povinsi maupun di
tingkat kabupaten karena memiliki pertumbuhan yang menonjol dari sektor
ekonomi lainnya, dan Sedangkan sektor yang memiliki pertumbuhan rendah pada
tingkat provinsi dan pada tingkat kabupaten adalah sektor pertambangan dan
penggalian, sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang,
dan sektor adminstrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib.
 Kabupaten Ogan Komering Ulu selama tahun 2010 – 2014 menunjukkan bahwa
Kabupaten Ogan Komering Ulu mengalami fluktuasi setiap tahun yang terjadi di
komponen perubahan variabel output (Dij), pertumbuhan ekonomi nasional (Nij),
bauran industri (Mij), dan keunggulan kompetitif (Cij).
 Menunjkkan sektor basis yang memiliki peranan penting dalam perekonomian
Kabupaten Ogan Komering Ulu adalah sektor pertanian, kehutanan, dan
perikanan, sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang,
sektor perdagangan besar dan eceran ; reparasi mobil dan sepeda motor, sektor
penyediaan akomodasi dan makan minum, sektor jasa keuangan dan asuransi,
sektor real estate, sektor jasa pendidikan, sektor jasa kesehatan dan kegiatan
sosial, dan sektor jasa lainnya.
 Selama tahun 2010 – 2014 menunjukkan sektor pertanian, kehutanan dan
perikanan dan sektor jasa lainnya merupakan sektor unggulan atau sangat
dominan karena menunjukkan pertumbuhan dan kontribusi yang sangat besar
terhadap pertumbuhan dan pembangunan di Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Sektor industri pengolahan, sektor pengadaan listrik dan gas, dan sektor
konstruksi menunjukkan sektor yang pertumbuhannya dominan tetapi

Halaman 8
kontribusinya kecil, artinya sektor ini perlu lebih ditingkatkan dan dikembangkan
untuk menjadi sektor yang dominan. Sektor pengadaan air, pengelolaan sampah,
limbah, dan daur ulang, sektor perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan
sepeda motor, sektor penyediaan akomodasi dan makan minum, sektor jasa
keuangan dan asuransi, sektor real estate, sektor jasa pendidikan, dan sektor jasa
kesehatan dan kegiatan sosial menunjukkan sektor yang pertumbuhannya kecil
tetapi kontribusinya besar. Hal ini sangat memungkinkan sektor tersebut
merupakan sektor yang sedang mengalami penurunan. Sektor pertambangan dan
penggalian, sektor transportasi dan pergudangan, sektor informasi dan
komunikasi, sektor jasa perusahaan, sektor jasa administrasi pemerintahan,
pertahanan, dan jaminan sosial wajib menunjukkan sektor yang tidak potensial
baik dari segi pertumbuhan maupun kontribusinya.
2. Solusi kebijakan pembangunan sektor unggulan yang perlu diambil adalah
meningkatkan perekonomian daerah melalui potensi sektor basis, meningkatkan
kualitas pelayanan bidang pendidikan dan kesehatan, meningkatkan kualitas sarana
dan prasarana publik dan meningkatkan daya saing perekonomian daerah
3.2 Lesson Learned
Pembelajaran yang dapat diambi dari makalah critical review ““pembangunan
wilayah berbasis sektor unggulan dan strategis pengembanganya : Studi kasus Kabupaten
Ogan Komering Ulu Tahun 2010-2014 adalah:
1. Pihak-pihak yang terkait dalam pembangunan wilayah berbasis sektor unggulan dan
strategis pengembangan, adalah pemerintah, develover dan masyarakat.
2. Sumber pendapatan Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2010-2014 yaitu:
Melainkan dari PDRB dan sektor-sektor ekonomi unggulan.

Halaman 9
DAFTAR PUSTAKA
Undang – Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
Undang – Undang No. 23 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah
http://www.markijar.com/2016/06/12-pengertian-otonomi-daerah-menurut.html?m=1.
Diakses pada tanggal 24 Maret 2018
Mubarrok, W. (2014). Analisis Pembangunan Wilayah Berbasis Sektor Unggulan Dan
Strategi Pengembangannya : Studi Kasus Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2010 –
2014.

Halaman
10

You might also like