Professional Documents
Culture Documents
Ucs
Ucs
Tujuan utama dari tes ini adalah untuk menentukan kuat tekan tak terkekang, yang
kemudian digunakan untuk menghitung unconsolidated-undrained shear strength.
Percobaan ini, menggunakan standar ASTM D 2166–85 standar metode tes untuk
kuat tekan tak terkekang dari tanah yang kohesif.
Untuk tanah, kuat geser tak terdrainase (su) diperlukan untuk penentuan daya
dukung pondasi, bendungan, dan lain–lain. Kuat geser tak terdrainase (su) lempung
biasanya ditentukan dari uji tekan tak terkekang. Nilai kuat geser tak terdrainase
(su) dari tanah yang kohesif sama dengan satu setengah dari kuat tekan tak
terkekang (qu) ketika tanah dibawah kondisi = 0 ( = sudut geser dalam). Kondisi
paling kritis pada tanah biasanya terjadi segera setelah pembangunan yang
menggambarkan kondisi tak terdrainase. Ketika kuat geser tak terdrainase pada
dasarnya sama dengan kohesi (c). Hal ini ditunjukkan sebagai berikut :
qu
Su = c =
2
Lalu dengan berlalunya waktu air pori dalam tanah menghilang perlahan–lahan dan
tekanan butiran dalam meningkat, sehingga kuat geser terdrainase (s) yang
diberikan sebagai s = c + s’ tan f harus digunakan. Dimana s’ = tekanan butiran
dalam bekerja tegak lurus dengan bidang geser, dan s’ = (s – u), s = tekanan total,
dan u = tekanan air pori, c’ dan j’ adalah parameter kuat geser terdrainase.
e. Moisture can
f. Pisau pemotong
g. Stopwatch
Benda uji berupa tanah hasil pengeboran yang telah dicetak berbentuk silinder
dengan diameter 3,3 cm dan tinggi 8,9 cm.
6.3.4. Pelaksanaan
a. Menekan benda uji dari tabung. Potong tanah sehingga perbandingan antara
panjang dan diameternya kurang lebih diantara 2 dan 2,5.
b. Mengukur panjang serta diameter benda uji dengan tepat pada tiga tempat yang
berbeda 120 0 , lalu membuat ukuran yang sama pada bawah benda uji. Hitung
nilai rata–rata ukuran tersebut dan catat rata–ratanya pada kertas data.
c. Menimbang benda uji dan mencatat massanya di kertas data.
d. Menghitung perubahan panjang yang sesuai dengan 15% tegangan (ε ).
L
strain ( )
L0
f. Memberikan tekanan sehingga alat menghasilkan gaya aksial pada tingkat 0,5%
sampai dengan 2% per menit, lalu mencatat pembacaan load dial dan
deformation dial setiap 20 sampai 50 bagian pada perubahan angka.
g. Tetap menambahkan muatan sampai:
1) pembacaan load dial menurun secara signifikan,
2) pembacaan load dial konstan paling tidak selama empat pembacaan
deformation dial,
3) perubahan secara signifikan melewati 15% tekanan yang telah ditentukan di
langkah 5.
h. Menggambar sketsa atau mengambil foto untuk menggambarkan kerusakan
benda uji.
i. Memindahkan benda uji dari compression device.
1 0 439 0
2 0,5 429
410 1
3 1 405
39 2
4 1,5 380 3
5 2 372 3.5
6 2,5 365 4
7 3 349 4
8 3,5 320 4.5
9 4 303 4.9
10 4,5 289 1.9
11 5 268 1.9
12 5,5 250 5
13 6 232
410 5
14 6,5 217
39 5
15 7 195 5
16 7,5 178 5
17 8 161 5
18 8,5 143 5
19 9 123 4.8
20 9,5 105 4.75
21 10 85 3
Sehingga didapat hasil perhitungan strain dan shear stress sebagai berikut.
Tabel 6.14 Hasil Perhitungan unconfined compression strength
0.0000 0.0000
4.4478 1.8877
88.956 38.5911
133.434 60.9003
155.673 73.5408
177.912 86.7254
177.912 87.8973
217.942 101.8981
222.39 116.9034
222.39 122.8470
222.39 125.7769
222.39 130.1718
222.39 133.9388
222.39 137.7058
222.39 140.8450
222.39 145.4491
222.39 149.0069
222.39 152.5646
213.494 150.0784
211.270 152.4914
133.434 98.5706
Selanjutnya dilakukan penggambaran grafik dengan cara analisis regresi linier dan
regresi polinomial orde 2.
x= xi =
3716.1369
= 176.95
n 21
y=
yi =
2207.7904
= 105.1328
n 21
Laporan Praktikum Mekanika Tanah 2014
BAB 6 PENGUJIAN GESER LANGSUNG, TRIAKSIAL, DAN UCS
Kelompok VI
y a bx
dengan
n xi yi xi yi
b =
n xi2 ( xi)2
21x3716.1369 x 2207.7904 - 3716.1369x2207.7904
=
21 753971.78 (3716.1369) 2
= 81.0823
Grafik 6.5 Grafik Pengujian UCS dengan Analisis Regresi Polinomial Orde 2
6.3.7. Kesimpulan
Dari pengujian tersebut diperoleh nilai kuat tekan tanah benda uji, yaitu 20,0445
kN/m2.